Anda di halaman 1dari 29

METODE NUMERIK

(MAT-201)
OLEH :
EDI WINARKO

PENDAHULUAN
Metode Numerik

Metode Numerik adalah teknik-teknik yang

digunakan untuk memformulasikan problem real


ke model matematis agar dapat dipecahkan
dengan operasi perhitungan

METODE PENYELESAIAN
KELEMAHAN
SOLUSI
Metode Analitik

Metode Geometrik

Metode Kalkulator

NUMERIK

Ketelitian
dan
Perhitungan Pendekatan

BILANGAN PENDEKATAN &


ANGKA BERARTI

Bilangan Mutlak
Adalah sebuah bilangan yang mutlak nilainya dan
bukan berasal dari nilai pendekatan maupun
pemotongan.
Contoh :

50, , , , 2, e.

BILANGAN PENDEKATAN &


ANGKA BERARTI

Bilangan Pendekatan
Adalah sebuah bilangan yang nilainya berasal dari
pendekatan baik pembulatan maupun pemotongan.
Contoh :

Bilangan 2.7183 berasal dari pendekatan bilangan e,


1.4142 berasal dari pendekatan bilangan 2
3.1416 berasal dari pendekatan bilangan .

BILANGAN PENDEKATAN &


ANGKA BERARTI

Angka Berarti
Angka berarti adalah setiap bilangan dari digit : 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, dan 0 dengan bilangan 0 bukan digunakan untuk
menentukan titik desimal. Khusus untuk bentuk A x 10 n, maka
angka berarti ditentukan oleh bilangan yang ada pada factor
sebelah kiri.
Contoh :
Bilangan 0.00125 memiliki angka-angka berarti 1, 2 dan 5
Bilangan 1025 memiliki angka berarti 1, 0, 2 dan 5
Bilangan 12500 dapat ditulis sebagai 1.25 x 10 4 atau 1.250 x 104
atau 1.2500 x 104 , maka banyaknya angka yang berarti pada
kasus ini adalah 3 (1, 2, 5), 4 (1, 2, 5, 0) atau 5 (1, 2, 5, 0, 0).

PEMBULATAN BILANGAN
Keterbatasan Digit Alat
Hitung

Pembulatan/Pemotongan

Bilangan Pendekatan

PEMBULATAN BILANGAN
Pembulatan/Pemotongan

Aturan
Pemotongan/Pembulatan

Menghindari Kesalahan
yang membesar

PEMBULATAN BILANGAN
Aturan
Pemotongan/Pembulatan

Jika diinginkan membulatkan suatu bilangan sampai n angka berarti,


dengan membuang semua angka yang berada di sebelah kanan dari angka ke-n

Jika bilangan yang akan dibuang kurang dari setengah satuan


dari tempat bilangan ke-n, maka angka yang ke-n dibuat TETAP
(Tidak Berubah)
Jika bilangan yang akan dibuang lebih dari setengah satuan dari
tempat bilangan ke-n, maka angka yang ke-n DITAMBAH 1
Jika bilangan yang akan dibuang tepat setengah satuan dari
tempat bilangan ke-n, maka angka yang ke-n :
DITAMBAH 1 jika angka yang ke-n GASAL
TETAP (tidak berubah) jika angka yang ke-n GENAP

PEMBULATAN BILANGAN
Contoh Aturan
Pemotongan/Pembulatan

ngan berikut dibulatkan sampai 4 angka yang berarti, maka diperole

Bilangan 3.7642

3.764

Bilangan 48.4489

48.45

Bilangan 6.3995

6.400

Bilangan 29.7654

29.76

KESALAHAN MUTLAK, RELATIF & PRESENTASE

Kesalahan Mutlak
Yaitu kesalahan yang dihitung dari selisih antara
nilai sebenarnya dan nilai pendekatan.

Em = Q = Qs Qp
Dimana Em = Q = kesalahan mutlak
Qs = nilai sebenarnya
Qp = nilai pendekatan

KESALAHAN MUTLAK, RELATIF & PRESENTASE

Kesalahan Relatif
Yaitu yaitu kesalahan mutlak dibagi dengan nilai
sebenarnya.

Er = Q/Qs
Dimana Er = kesalahan relatif
Q = Kesalahan mutlak
Qs = nilai sebenarnya

KESALAHAN MUTLAK, RELATIF & PRESENTASE

Kesalahan Prosentase
Yaitu kesalahan Relatif yang dihitung dalam %.,
yaitu dengan mengalikan Er dengan 100.

Ec = Q/Qs x 100
Dimana Ec = kesalahan prosentase
Q = Kesalahan mutlak
Qs = nilai sebenarnya

KESALAHAN MUTLAK, RELATIF & PRESENTASE

Catatan :
Toleransi kesalahan mutlak, tidak boleh lebih dari
setengah satuan dalam tempat yang ke-n untuk n angka
berarti.
Contoh :
Jika bilangan 4.625 adalah benar sampai empat angka
berarti, maka kesalahan mutlaknya tidak boleh melebihi dari
:
Em < x 0.001 = 0.0005 Em < 0.0005

HUBUNGAN KESALAHAN RELATIF & BANYAKNYA


ANGKA BERARTI
Aturan :
Jika angka berarti yang pertama dari suatu bilangan adalah k, dan bilangan
tersebut benar (correct) sampai n angka yang berarti, maka kesalahan
relatif kurang dari

Er < 1 / (k x 10n-1)
Contoh :
Jika sebuah bilangan 864.32 adalah benar sampai lima angka yang berarti,
maka diketahui : k = 8, n = 5, dan Em < x 0.01 = 0.005
Em < 0.005
Sehingga diperoleh Kesalahan Relatif :
Er E m / Q s
Er 0.005 / (864.32 0.005) = 5 / (864320 - 5) = 1 / (2 x 86432 - 1)
1 / (2 x (86432 - )) < 1 / (2 x 8 x 10 4) < 1 / (8 x 104)
Jadi Er < 1 / (8 x 104)

LATIHAN
Tentukan Kesalahan Relatif dari bilangan berikut :

Bilangan 0.0800 adalah benar sampai 3 angka yang berarti


Bilangan 369230 dimana 0 (nol) ditulis hanya untuk
menggantikan angka yang dibuang.

Selamat Berlatih

Persamaan Non Linear f(x)


Beberapa Metode Penyelesaian:
Metode Tabulasi

Metode Biseksi

Metode Regula Falsi

Metode Tabulasi
Metode Tabulasi adalah metode penyelesaian
persamaan nonlinear dengan cara membuat tabeltabel persamaan atau fungsi nonlinear di sekitar titik
penyelesaian.
Langkah Penyelesaian Metode Tabulasi
1. Menentukan dua nilai f(x1) dan f(x2) dengan syarat
f(x1)*f(x2)<0 Initial Value
2. Membuat tabel fungsi F(x) di sekitar f(x1) dan f(x2)
Iiterasi ke-1 (Tabel 1)

Metode Tabulasi
Langkah Penyelesaian Metode Tabulasi
3. Membuat tabel di sekitar dua titik yang
menyebabkan terjadinya perubahan tanda fungsi
F(x) pada tabel ke 1 Iiterasi ke-2 (Tabel 2).
4. Membuat tabel di sekitar dua titik yang
menyebabkan terjadinya perubahan tanda fungsi
F(x) pada tabel ke 2 Iiterasi ke-3 (Tabel 3).
5. Dst.
Langkah dilanjutkan sampai didapatkan errornya
relative kecil dan biasanya lebih kecil dari 10-7

Metode Biseksi
Metode biseksi disebut juga metode Pembagian
Interval atau metode yang digunakan untuk mencari
akar-akar persamaan nonlinear melalui proses iterasi
dengan persamaan :

Langkah Penyelesaian Metode Biseksi


1. Menentukan dua nilai f(x1) dan f(x2) dengan syarat
f(x1)*f(x2)<0 Initial Value

Metode Biseksi
Langkah Penyelesaian Metode Iterasi
2. Hitung Nilai Xc, kemudian melakukan pengecekan
nilai f(Xc),

Jika f(Xc)*f(Xa)<0 maka Xc Xb


Jika f(Xc)*f(Xb)<0 maka Xc Xa

Hitung Nilai Xc Iterasi 1

Metode Biseksi
Langkah Penyelesaian Metode Iterasi
3. Hasil Iterasi 1, Xc, kemudian melakukan
pengecekan nilai f(Xc),

Jika f(Xc)*f(Xa)<0 maka Xc Xb


Jika f(Xc)*f(Xb)<0 maka Xc Xa

Hitung Nilai Xc Iterasi 2

Metode Biseksi
Langkah Penyelesaian Metode Iterasi
4. Hasil Iterasi 2, Xc, kemudian melakukan
pengecekan nilai f(Xc),

Jika f(Xc)*f(Xa)<0 maka Xc Xb


Jika f(Xc)*f(Xb)<0 maka Xc Xa

Hitung Nilai Xc Iterasi 3


Langkah dilanjutkan sampai didapatkan errornya
relative kecil dan biasanya lebih kecil dari 10-7

Metode Regula Falsi


Metode Regula Falsi disebut juga metode Interpolasi
Linear yaitu metode yang digunakan untuk mencari
akar- akar persamaan nonlinear melalui proses iterasi
dengan persamaan:

Langkah Penyelesaian Metode Regula Falsi


1. Menentukan dua nilai f(x1) dan f(x2) dengan syarat
f(x1)*f(x2)<0 Initial Value

Metode Regula Falsi


Langkah Penyelesaian Metode Iterasi
2. Hitung Nilai Xc, kemudian melakukan pengecekan
nilai f(Xc),

Jika f(Xc)*f(Xa)<0 maka Xc Xb


Jika f(Xc)*f(Xb)<0 maka Xc Xa

Hitung Nilai Xc Iterasi 1

Metode Regula Falsi


Langkah Penyelesaian Metode Iterasi
3. Hasil Iterasi 1, Xc, kemudian melakukan
pengecekan nilai f(Xc),

Jika f(Xc)*f(Xa)<0 maka Xc Xb


Jika f(Xc)*f(Xb)<0 maka Xc Xa

Hitung Nilai Xc Iterasi 2

Metode Regula Falsi


Langkah Penyelesaian Metode Iterasi
4. Hasil Iterasi 2, Xc, kemudian melakukan
pengecekan nilai f(Xc),

Jika f(Xc)*f(Xa)<0 maka Xc Xb


Jika f(Xc)*f(Xb)<0 maka Xc Xa

Hitung Nilai Xc Iterasi 3


Langkah dilanjutkan sampai didapatkan errornya
relative kecil dan biasanya lebih kecil dari 10-7

Anda mungkin juga menyukai