Anda di halaman 1dari 106

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Judul:

Kisah Inspiratif Peraih Beasiswa


Editor:
Muhammad Nasrullah
Ilustrator dan Desain Cover:
Ways Al Khusaini

Cetakan Pertama, Juni 2015

Penerbit:

Darul Hikmah Media


Jalan KH. Ismail No. 90 Mojokerto
Jawa Timur
Telp. 085778081258

Bekerja sama dengan

MA Darul Hikmah
www.ma-darulhikmah.net
MA Darul Hikmah Mojokerto

ii

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

PENGANTAR
Umumnya masyarakat kita menganggap bahwasanya kuliah
itu hanya untuk orang yang memiliki uang banyak saja, sehingga
kebanyakan masyarakat dengan tingkat ekonomi kurang mampu
sudah mundur dan memutuskan untuk tidak daftar ke Perguruan
Tinggi Negeri (PTN), kebanyakan mereka lebih memilih bahwa
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) biayanya jauh lebih murah daripada
PTN. Padahal secara fakta membuktikan jika sebenarnya kalau di
total biaya di PTN jauh lebih murah.
Kini informasi tentang beasiswa pun tersedia luas dan dapat
diperoleh secara mudah di internet. Mulai dari persyaratan,
deskripsi, waktu pembukaan hingga batas akhir pendaftaran
beasiswa.
Buku ini dengan bahasa yang sangat ringan mengupas kisah
beberapa pengalaman alumni MA Darul Hikmah dalam menjemput
impian beasiswanya, mulai dari mencari informasi, mempersiapkan
berkas-berkas beasiswa hingga rahasia dan tips tersembunyi yang
barangkali baru diungkapkan oleh penulis kisah yang ada dalam
buku ini.
Semoga buku ini dapat memberikan tambahan suntikan
semangat dan motivasi untuk selalu memperjuangkan impian
beasiswa masing-masing pembaca.

Penulis
MA Darul Hikmah Mojokerto

iii

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

DAFTAR ISI
PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
M. NASRULLAH ................................................................................... 1
Mulai dari Anak Asrama Hingga Anak Rumahan, Berawal dari
Mahasiswa Biasa hingga Mahasiswa Wirausaha ............................ 2
IRFATUN NIHAYAH ........................................................................... 11
Cahaya Yang Kembali Lagi ............................................................. 12
NUR LAILATUL FARIDA ..................................................................... 20
Berawal Dari Sebuah Keinginan .................................................... 21
SAFITRI NENIK AGUSTIN ................................................................... 29
Mencoret Target Ke-16 ................................................................. 30
SULTHONUN ARIFIN ......................................................................... 51
Apel atau Kembang? ..................................................................... 52
M. ALIFUDDIN IKHSAN ..................................................................... 63
Dengan Lima Puluh Dua Ribu Tujuh Ratus, Saya Kuliah ................ 64
ITA AROFAH ...................................................................................... 78
Jejak Itu Berawal dari Sini .............................................................. 79

MA Darul Hikmah Mojokerto

iv

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

M. JAWAHIR...................................................................................... 85
Semua Berawal dari Impian........................................................... 86
KHOIRUN NISAK................................................................................ 91
My Journey To Get Success ........................................................... 92
SITI MUFARRIKHA ............................................................................. 97
Berawal dari Bidik Misi .................................................................. 98

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

M. NASRULLAH
Jurusan Sistem Informasi 2009
-Institut Teknologi Sepuluh
Nopember-

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Mulai dari Anak Asrama Hingga Anak Rumahan,


Berawal dari Mahasiswa Biasa hingga Mahasiswa
Wirausaha
6 tahun telah berlalu, segala rasa sedih, senang, suka, duka,
cita, hingga memperjuangkan hidup menjadi Mahasiswa yang
mempunyai ideologi santri. 6 tahun yang lalu gaya hidup yang baru
telah dimulai, berawal dari seorang anak Sekolah Menegah Pertama
Negeri 1 Krian yang merupakan salah satu sekolah favorit kala itu di
daerah Sidoarjo yang setiap selesai sekolah langsung pulang ke
rumah dan belajar serta mengaji di salah satu pondok pesantren
cabang dari Darul Falah Pusat berubah 90 derajat menjadi seorang
santri yang mengais ilmu dari KH. Basyaruddin Ismail, beliau
merupakan salah seorang kyai kharismatik di mojokerto yang telah
wafat sekitar tahun 2002. Meskipun tidak bertemu dengan beliau,
namun jejak serta pemikiran beliau masih bias dirasakan oleh
hampir 250 an santri yang belajar di sana. Banyak bibit-bibit unggul
telah bercokol dari pesantren ini, meskipun kecil namun alumninya
sangat berguna di masyarakat, ada yang menjadi kyai, ustadz,
pengajar, hingga menjadi pengusaha.
3 tahun di pesantren telah berlalu, akhir tahun di pesantren
bagaikan sakaratul maut dalam benak ini, bagaimana tidak ? pada
akhir tahun itu ditentukan apakah diri ini khusnul khotimah
ataupun suul khotimah. Belajar, hafalan, ke maqom Mbah Kyai,
serta ibadah-ibadah lainnya menjadi keseharian rutin yang semakin

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

ditambah, harapan mendapatkan akhir yang bagus serta ilmu yang


berkah merupakan salah satu alasan utamanya.
Alhamdulillah, Ujian Nasional dinyatakan lulus meskipun
nilainya pas-pasan, bahkan terdapat satu nilai yang hampir saja
harus Ngulang pada UNAS tahun depan. 35, merupakan total
akumulatifnya, sangat sedikit sekali karena pada waktu itu terdapat
6 mata pelajaran yang diujikan. Ditambah lagi Pengajuan Formulir
Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) juga dinyatakan lulus, sehingga
dapat melanjutkan pendidikan tingkat sarjana disalah satu
perguruan tinggi favorit di negeri ini, yaitu ITS Surabaya. Lengkap
sudah kebahagiaan ketika itu. Alhmdulillah permohonan khusnul
khotimah di ijabahi olehNya.
Pijakkan Kaki di Kampus 10 November, gelar Anak Asrama resmi
dianugrahkan.
Nama itu sudah tidak asing terdengar di penjuru negeri ini.
Kampus yang mencetak banyak teknokrat, insinyur, analis, hingga
pejabat yang tangguh sekaliber Menteri Pendidikan Nasional RI Prof.
Dr. Muhammad Nuh, DEA. Bahkan Presiden SBY juga pernah kuliah
di ITS meskipun hanya 1 tahun. Hehe
Melihat Bundaran ITS saja sudah berdecak kagum, apalagi
memasuki kampus yang memiliki Luas lebih dari 180 hektar(
berdasarkan data dari situs resmi kampus ITS). Esok harinya
penyambutan hangat dari temen-temen komunitas CSS MORA ITS
menyambut dengan hangat, keluarga baru D09 mulai terbentuk
dari berbagai karakter santri dari penjuru negeri. Mulai saat itu telah
resmi menjadi anak penghuni Asrama Mahasiswa ITS Surabaya,

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

karena setiap mahasiswa baru dari PBSB wajib bermisili di asrama,


agar koordinasi dengan Kementrian Agama selaku penyelenggara
Beasiswa menjadi lebih mudah, serta mencegah dari pergaulanpergaulan yang kurang baik.
Ketika Santri Kuliah di Kampus ITS
Kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi secara gratis tidak saya sia-siakan. Rasanya hampir semua
mahasiswa PBSB yang berkuliah di berbagai PTN juga mempunyai
satu pikiran yang sama dengan saya. Terbukti banyak prestasi yang
mereka torehkan, mulai dari mereka yang berhasil mewakili
kampusnya untuk pertukaran pelajar (Student Exchange) ke
berbagai Negara, tidak hanya itu saja prestasi mereka di bidang
akademik juga sangat tidak mengecewakan, tidak sedikit mereka
yang berhasil lulus dengan IPK Cumlaud. Hingga pencetus ide PBSB
sekaligus Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang ketika itu masih
dipegang oleh Dr. Muhammad Ali, beliau selalu memuji anak PBSB
sebagai Santri yang Extra Ordinery.
Melihat mereka yang berhasil menorehkan banyak prestasi,
siapa yang tidak timbul iri dalam dirinya. Namun iri dalam hal ini
bukan iri hati yang cenderung kea rah yang negatif, namun lebih ke
iri yang positif yaitu ingin menorehkan prestasi yang sama dengan
mereka. Tidak hanya itu saja, berada di kampus ITS juga serasa
berada di sebuah lingkungan yang dipenuhi oleh mahasiswa yang
prestatif, bagaimana tidak ? prestasi mereka juga sama-sama luar
biasa.

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Mulai ketika itu diri ini bertekad sekuat tenaga untuk meraih
prestasi-prestasi yang lebih dari mereka. Langkah itu diawali dengan
menuliskan beberapa target dan impian ke depan. Dari sana
berhasil saya tuliskan kurang lebih 27 impian, kemudian impian itu
saya tempel pada pintu luar lemari, dinding dan tempat-tempat
yang mudah terlihat oleh mata, sehingga ketika membaca tulisan
tersebut dijamin motivasi dan semangat diri akan berkobar kembali.
berbekal coretan-coretan mimpi itulah mulai tersusun kehidupan
kampus yang lebih tertata dan terarah serta tidak bingung lagi ke
depannya apa yang kita inginkan?
Mulai saat itu saya manfaatkan waktu untuk hal-hal yang
membawa manfaat serta positif, mulai dari mendaftarkan diri ke
organisasi mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) hingga
organisasi yang bergerak di bidang keagamaan, yaitu Lembaga
Dakwah Jurusan (LDJ) karena masih merasa punya tanggungan
untuk menyebarkan kalimat-kalimat Allah serta menyalurkan secuil
ilmu yang pernah di dapatkan dari pondok pesantren. berikut
Riwayat Oragnisasi yang saya ikuti selama 3 tahun terakhir ini :
Anggota KOPMA ITS (2009), anggota Kajian Islam Sistem Informasi
(2009), Anggota CSS MORA ITS (2009), Staff KOPMA ITS (2010), Staff
bidang Pemberdayaan Sumber Daya Islam KISI (2010), Anggota PMII
(2010), Staff Humas CSS MORA ITS(2010), Staff Personalia KOPMA
ITS (2010), Anggota Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Jurusan
JMMI ITS (2010), Ketua Departemen Islamic Business Center KISI
(2011), Ketua Departemen Kewirausahaan CSS MORA ITS (2011),
Asisten Direktur BISNIS KOPMA ITS (2011), Tim Badan Pengawas
Kepengurusan HMSI ITS (2011), Direktur Bidang Personalia KOPMA
ITS (2012), dari beberapa organisasi tersebut juga mengikuti cukup

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

banyak pelatihan dan seminar. Alhamdulillah dengan berbagai


ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) tersebut kehidupan di kampus
menjadi sangat berwarna menjadikan mental serta pengalaman
yang tak terhitung harganya.
3 tahun lebih berada di kampus kebanggaan ITS, membawa
diri saya meraih beberapa prestasi bersama Keluarga Mahasiswa
(KM) ITS, diantaranya :
1. Penerima Beasiswa Santri Berprestasi ( PBSB )
Kementrian DEPAG 2009.
2. Peserta Karya Tulis Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh
Nopember bidang Pengabdian Masyarakat ( PKMM )
tahun 2010 dan Di Danai dengan Judul : Sistem
Informasi MICOWEB yang interaktif untuk Masyarakat
Desa Kedungmaling Mojokerto .
3. Tim Admin Website CSS MoRA ITS tahun 2010 2011.
4. Salah satu penerima dana pengembangan Wirausaha
Mahasiswa dalam Event PMW (Program Mahasiswa
Wirausaha ) ITS Surabaya dengan judul Usaha Digital
Printing Amanah, digital printing 24 Jam dan Ramah
Lingkungan.
5. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Bidang Kewirausahaan (PKMK) tahun
2011 yang Di danai dengan judul : Penyu Unik : Media
Penyubur Tanaman Unik dan Berestetika.
6. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Bidang Kewirausahaan (PKMK) tahun
2011 yang Di danai dengan judul : Pengembangan

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Usaha SIPLHO Coorporation sebagai Trade dan Konsultan


IT.
7. Peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional
(PIMNAS ) ke 25
di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY ) pada Tahun 2012.
8. Finalis Program Kreatifitas Mahasiswa Bidang
Kewirausahaan PIMNAS 25 UMY Jogjakarta 2012.
9. Peserta Jambore Koperasi tingkat Nasional dalam rangka
HUT Koperasi ke 62 di Kebun Raya Purwodadi Kabupaten
Pasuruan JATIM pada Tahun 2010.
10. Peserta Jambore Koperasi tingkat Nasional dalam HUT
Koperasi ke 63 di Bumi Perkemahan Kebun Binatang
Ragunan Jakarta pada Tahun 2011.
11. Finalis 9 Besar Marketing Business Competition
Indonetwork.com Tingkat Surabaya Tahun 2011.
12. Finalis 80 Besar Pemuda Penggerak Koperasi (PPK) Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Tahun 2011.
Begitulah kawan, ketika santri diberikan kesempatan untuk
belajar di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), salah satunya ITS
Surabaya, mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu,
karena tidak akan datang kesempatan yang kedua kalinya.
CSS MORA ITS di Mount Arjuna
Pagi yang indah, rerumputan hijau, langit yang cerah serta
penampakan dari gunung Penanggungan yang tampat sangat jelas
harus segera diabadikan dalam kamera, karena cuaca di puncak

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

pegunungan sangatlah cepat berubah. Selain Puncak Penanggungan


juga tampak jelas sekali puncak Welirang. Begitu indah dan besar
kuasa ilahi, begitu indah pemandangan serta kekayaan alam negeri
Nusantara ini, seluas mata memandang dari ujung barat hingga
timur tampak sederetan pegunungan yang saling sambung menjadi
satu membentuk barisan gunung yang indah.
Tepat 06 April 2012 dini hari kami rombongan dari pendaki
CSS MORA ITS angkatan 2009 beserta beberapa anak ITS lainnya
sampai di ujung puncak Mount Arjuna yang pertama. Meskipun
belum sampai pada puncak yang tertinggi, hati kami sangat senang
dan gembira. Kamera HP yang sudah kami matikan sejak awal
melakukan perjalanan pendakian baru kami nyalakan ketika sampai
di puncak, agar kami bias mengabadikan keindahan Sun
Rise(matahari terbit). Perjalanan kami lanjutkan kembali hingga
puncak yang selanjutnya, pada puncak ke dua ini kami menemukan
beberapa makam kecil yang bertuliskan nisan In Memorium.
Kemudian juga terdapat taman yang dipenuhi dengan bunga
edelwis, Bunga yang hanya tumbuh pada ketinggian tertentu saja. 3
hari berada dalam perjalanan itu sungguh merupakan kenangan
yang tak terlupakan hingga sekarang, bahkan ketika kami berhasil
mengibarkan bendera spanduk CSS MORA ITS dan menyentuh
bendera merah putih yang berada pada puncak tertinggi Gunung
Arjuna.
Semester 7, Awal dari Anak Rumahan
Tidak terasa sudah 6 semester menempa kehidupan di
kampus perjuangan ITS. Suka maupun duka bercampur menjadi satu

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

kesatuan membentuk rasa syukur kepada ilahi robbi yang tak bias
dinilai dengan segala apapun itu. berjuta kenikmatan dan
pengalaman yang tidak dapat ditukar dengan apapun, karena waktu
dan masa tidak dapat diputar kembali kea rah belakang, bahkan di
percepat sekalipun ke masa depan.
Kini ketika telah berada pada penghujung perkuliahan di
kampus ITS semua kenangan ketika menjadi mahasiswa baru,
mendapatkan cercaan dosen, mendapatkan hinaan senior angkatan,
berlibur bersama dengan angkatan, melihat film premier bersama
hingga melakukan pengabdian masyarakat juga bersama.
Begitu juga dengan urusan tempat tinggal, hampir semua
statusnya juga saya sandang. Mulai dari menjadi anak asrama yang
tinggal di Asrama Mahasiswa ITS, ketika itu juga menjadi mahasiswa
yang kuliah pulang dan kuliah pulang, hal ini terjadi ketika masih
berada di jenjang semester 1 dan 2 (Tahun Pertama). Kemudian
ketika semester 3 dan 4 (Tahun ke dua ) berpindah ke kos-kosan,
dari sini saya mulai aktif diberbagai organisasi, sehingga tidak lagi
kuliah pulang dan kuliah pulang, namun kuliah rapat kuliah rapat.
Tak jarang pulang sampai kos-kosan diatas tengah malam karena
kebetulan saat itu merupakan jadwal ada rapat di salah satu
organisasi yang saya ikuti. Tak kurang 3 hingga 5 organisasi yang
saat itu saya geluti. Dari sini nilai index prestasi (IP) saya mulai
menurun, meskipun masih dalam kisaran 3,.. sihh.
Pada tahun berikutnya mulai saya cicipi yang nama
pesantren mahasiswa, suatu pesantren yang hampir seluruhnya
merupakan berasal dari kalangan mahasiswa. Berada disana hanya
dalam kisaran 4 hingga 5 bulan. semester 6 menjadi awal
terbentuknya usaha baru dan mulai mencoba bidang wirausaha.

MA Darul Hikmah Mojokerto

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Alhamdulillah sekitar bulan juni akhir terbentuk Digital Printing


Amanah bersama dengan ke empat temen sejawat. Awal semester
7, saya putuskan untuk tidak lagi tinggal dikontrakan bersama
teman-teman, sehingga pulang-pergi Sidoarjo Surabaya hingga saat
ini. Dari situlah awal saya menjadi anak Rumahan.
. Berawal dari Mahasiswa Biasa hingga Mahasiswa Wirausaha
Sekitar tahun 2010 awal kampus ITS mulai menggencarkan
program-program yang bertujuan untuk menciptakan pengusahapengusaha muda, tidak tanggung-tanggung hingga dibentuk tim
kerja khusus yang fokus utamannya adalah menciptakan banyak
wirausaha muda. Selain itu kampus ITS tidak ragu mencairkan dana
hingga milyaran rupiah untuk memberikan stimulus kepada para
mahasiswa agar berani memulai usaha, dana itu kemudian diberikan
kepada mahasiswa melalui Program Mahasiswa Wirausaha yang
dimulai dari tahun 2010 hingga sekarang, kisaran dana yang
diberikan maksimal hingga 40.000.000 setiap tim/bisnis.
Alhamdulillah tahun 2010 merupakan tonggak awal mulai
melirik dan tertarik terhadap dunia wirausaha hingga pada tahun
2011 berhasil lolos dalam program PMW 2011 POKJA ITS sehingga
mendapatkan suntikan dana sebesar 27.000.000 untuk
merealisasikan bisnis yang telah direncanakan sebelumnya, hingga
saat ini pernah mencapai omset 7.000.000 dalam 1 bulan.
Di tahun 2009 menjadi mahasiswa biasa, 2010 mulai
Mahasiswa sibuk Rapat hingga tahun 2011 Mahasiswa Wirausaha
dan 2012 ini Insya Allah menuju Mahasiswa siap kembali ke
Pesantren. Amiieen.

MA Darul Hikmah Mojokerto

10

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

IRFATUN NIHAYAH
Jurusan Biologi 2010
-UIN Maulana Malik Ibrahim-

MA Darul Hikmah Mojokerto

11

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Cahaya Yang Kembali Lagi


Sebut saja namanya Nur, Nur adalah putri kelima dari 5
bersaudara. Ia punya 3 orang kakak perempuan dan seorang kakak
laki-laki. Nur hidup dalam keluarga yang sederhana tapi juga tidak
merana. Sewaktu kecil Nur juga pernah merasakan bagaimana
pahitnya hidup dalam keluarga kecil itu. Namun orangtuanya selalu
mengajarkan padanya indahnya hidup dengan berbagi meskipun
dalam keadaan yang kekurangan, sehingga ia tetap bersemangat
untuk sekolah. Bahkan, Nur masuk TK pada usia yang masih sangat
dini yaitu umur 3,5 tahun.
Dengan usia yang sangat muda itu Nur sudah belajar
mandiri, Nur berangkat dan pulang sekolah bersama dengan
kakaknya, Nur tidak pernah diantar oleh ibu ataupun ayahnya
karena ibunya sibuk bekerja di sawah dan ayahnya harus bekerja
sebagai TU di sebuah sekolahan swasta. Kadang Nur merasa iri
melihat teman-temanya yang ditemani oleh orangtua mereka ke
sekolah, namun apa daya tangan tak sampai, Nur pun memilih
untuk memendam keinginan itu karena ia tahu itu tidak akan
terjadi. Saat itu karena Nur masih terlalu kecil untuk pulang sekolah
berjalan kaki sehingga ia harus selalu sabar untuk menunggu
kakaknya pulang sekolah sampai siang hari. Kadang Nur juga sampai
tertidur di bangku sekolah ketika menunggu kakaknya. Sungguh
masa kecil yang tak akan terlupakan.
Nur akhirnya masuk MI, ia tak akan masuk SD karena basic
pendidikan orangtuanya adalah pendidikan agama Islam. Sampai MI
pun Nur tidak pernah berangkat sekolah diantar ayahnya, mungkin
hanya sekali dua kali saja ketika ban sepeda Nur bocor. Nur sadar

MA Darul Hikmah Mojokerto

12

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

betapa sibuknya kedua orangtuanya dalam mencari nafkah


untuknya dan kakak-kakanya agar tetap bisa sekolah. Sehingga ia
sangat senang sekali ketika ada acara pengambilan raport oleh wali
murid, karena pada saat itulah ayahnya pasti menyempatkan diri
untuk mengambil raport Nur dan kakak-kakaknya karena kebetulan
mereka di sekolah yang sama. Oleh karena itu Nur selalu berusaha
agar ia selalu mendapat rangking 1 karena ia tidak mau
mengecewakan ayahnya. Nur selalu menjadi juara kelas mulai kelas
3 sampai kelas 6.
Saat itu Nur tidak mengerti apapun mengenai sekolah SMP,
sehingga ia juga tidak mempersiapkan diri untuk memilih ia akan
sekolah dimana. Nur juga tidak memikirkan sama sekali untuk
melanjutkan sekolah di pesantren karena ia merasa Nur terlalu
nakal untuk menjadi santri. Namun semua kakak Nur melanjutkan
pendidikan mereka di pesantren, maka ia juga hanya bisa menurut
saja apa yang dikatakan orangtuanya. Akhirnya orantua Nur
memutuskan agar Nur melanjutkan sekolah di pesantren yang sama
dengan pesantren kakaknya yaitu PP. Darul Hikmah. Namun pada
saat Nur masuk pesantren untuk MTs kakaknya sudah pindah atau
boyong karena tidak ada pilihan jurusan yang sesuai dengan
minatnya, karena kakaknya sudah masuk kelas 3 MA. Jadilah Nur
tinggal di pesantren tersebut tanpa ada seorang pun yang ia kenal.
Seminggu berjalan Nur tinggal di pesantren dengan perasaan
yang sedih karena berpisah dengan orangtuanya. Awalnya setiap
seminggu sekali orangtuanya datang untuk menjenguknya, namun
lama-kelamaan menjadi 2 atau 3 minggu sekali orangtuanya datang.
Nur sudah mulai terbiasa dengan kegiatan di pesantren dan
sekolahnya, Nur juga sudah mulai akrab dengan teman-teman di

MA Darul Hikmah Mojokerto

13

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

pondoknya. Satu hal baru yang didapatkan Nur pada saat itu, belajar
untuk hidup sederhana dan selalu berbagi dengan orang lain.
Pelajaran itu tidak mudah didapatkan oleh orang-orang yang tidak
pernah merasakan hidup di pesantren.
Nur tinggal di komplek pesantren yang terpisah dari
sekolahnya. Komplek yang ditempati Nur juga tidak memiliki santri
yang banyak seperti komplek yang lainnya, sehingga Nur dan temantemannya sudah seperti keluarga. Nur mempunyai seorang sahabat
di pondok tersebut, sebut saja namanya Mala. Nur dan Mala
menjadi teman akrab karena mereka adalah santri termuda di
komplek pondok tersebut dan juga teman sekelas ketika MTs. Nur
dan Mala selalu bersama hingga mereka lulus MTs, meskipun
kadang terjadi sedikit kesalahpahaman antara mereka berdua,
namun Nur selalu bisa mengatasinya.
Setelah 3 tahun di pesantren Nur dan Mala lulus dari MTs,
kemudian tanpa pikir panjang Nur mendaftarkan diri ke MA Darul
hikmah karena ia tidak ingin pindah dari pesantren. Mala pun
akhirnya juga masuk MA Darul Hikmah, tapi mereka tidak sekelas
karena Mala daftar ulang terakhir. Meskipun mereka beda kelas tapi
mereka tetap menjaga persahabatan mereka. Pada saat kelas 1, Nur
punya teman baru yang juga akan menjadi teman akrabnya, sebut
saja namanya Rere, Kaka, dan Rahma. Mereka menjadi teman akrab
dalam tahun pertama. Tahun berikutnya mereka terpisah karena
pemilihan jurusan. Nur dan Rere masuk IPA, sedangkan Kaka dan
Rahma masuk IPS. Pada saat pemilihan jurusan, Mala juga masuk
IPA. Dari kelas IPA tersebut Nur jadi punya banyak sahabat, ada
Mala, Rere, Fia, Hida, Siti, dan Lita. Mereka selalu berbagi cerita dan
belajar bersama, sampai pada suatu saat ketika Mala harus pindah

MA Darul Hikmah Mojokerto

14

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

ke Malaysia karena ia harus ikut ayahnya yang kerja disana. Mereka


bersedih atas kepergian Mala, tapi di antara mereka yang paling
merasa kehilangan Mala adalah Nur, karena mereka telah lama
menjadi sahabat.
Namun Nur tidak terlarut dalam kesedihannya karena masih
ada sahabat-sahabatnya yang lain yang selalu menghiburnya.
Akhirnya Nur sampai juga kelas 3 MA bersama sahabat-sahabatnya.
Setelah melewati serangkaian kesibukan anak kelas 3 seperti les
tambahan dan try out untuk mempersiapkan ujian nasional, Nur dan
sahabat-sahabatnya masih belum memikirkan untuk melanjutkan
kuliah. Nur dan sahabatnya tidak tahu sama sekali informasi tentang
beasiswa untuk kuliah, sampai suatu saat ia tahu dari teman
sekelasnya yang akan daftar beasiswa kuliah. Akhirnya informasi itu
menyebar ke semua anak kelas 3 dan tentunya Nur dan temantemannya juga ingin mendapatkan beasiswa tersebut. Namun
karena kuota pendaftaran untuk tiap sekolah hanya 10 orang jadi
pihak sekolah mengambil kebijakan dengan mengadakan tes untuk
pendaftaran beasiswa tersebut. Nur dan sahabatnya juga mengikuti
tes tersebut.
Waktu pengumuman tes pun tiba, 10 orang telah terpilih, 9
orang dari kelas IPA dan 1 orang dari kelas IPS. Nama-nama yang
tercantum adalah Lita, Hida, Fia, Rere, Siti, Ria, Yuli, Ahmad, Toha
dan Nur. Nur merasa sangat senang karena mendapat kesempatan
untuk mengikuti tes beasiswa. Nur bersama teman-temannya
akhirnya berangkat ke Surabaya untuk mengikuti tes beasiswa dari
Kementrian Agama RI. Pada saat itu Ria tidak ikut karena suatu
halangan jadi mereka berangkat hanya 9 orang dengan didampingi
seorang TU dari sekolah. Mereka berangkat ke Surabaya dengan

MA Darul Hikmah Mojokerto

15

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

angkutan umum dengan biaya mereka sendiri. Di Surabaya sudah


ada salah satu kakak kelas mereka yang juga mendapatkan beasiswa
di ITS Surabaya, sebut saja namanya Mas Irul. Mas Irul adalah orang
yang mencarikan tempat untuk Nur dan teman-temannya menginap
karena tes beasiswa diadakan esok harinya. Mas Irul juga
mengantarkan adik-adik kelasnya itu menuju tempat tes.
Ruang tes beasiswa dibedakan berdasarkan pemilihan
kampus yang dipilih. Pada saat itu 4 teman Nur memilih kampus
UNAIR Surabaya, 4 lainnya memilih kampus ITS Surabaya, dan Nur
seorang diri memilih kampus UIN Malang. Awalnya Nur ingin
memilih UGM sebagai kampus tujuannya, namun orangtuanya tidak
memberinya ijin untuk kulliah terlalu jauh dari rumah. Orangtuanya
menyuruh Nur memilih kampus yang di Jawa Timur saja, seperti di
Surabaya. Tapi Nur tidak ingin kuliah di Surabaya, akhirnya ia
memilih UIN Malang sebagai tujuannya. Nur pun masuk ke ruang tes
untuk kampus UIN Malang. Saat itu UIN Malang adalah satu-satunya
kampus yang mensyaratkan calon mahasiswanya hafal Al-Quran
minimal 10 juz untuk beasiswa tersebut. Nur memilih UIN Malang
dengan modal nekat karena hafalannya masih dapat 5 juz pada
waktu itu.
Tes beasiswa pada waktu itu dilaksanakan dalam 2 hari, hari
pertama yaitu tes tulis untuk semua kampus tujuan sedangakan hari
kedua tes wawancara khusus untuk kampus UIN Malang. Hari
pertama tes berjalan lancar mulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore.
Setelah itu Nur dan teman-temannya kembali ke penginapan untuk
istirahat. Namun Nur masih harus mempersiapkan diri untuk tes
wawancara. Nur tidak mengetahui apa saja pertanyaan yang akan
diajukan esok harinya. Keesokan harinya teman-teman Nur pulang

MA Darul Hikmah Mojokerto

16

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

kerumahnya masing-masing karena tidak ada tes lagi, berbeda


dengan Nur yang kembali ke tempat tes dengan ditemani Mas Irul
saja. Pada saat itu Mas Irul tidak bisa menemani Nur sampai selesai
sehingga Nur masuk ke ruang tes seorang diri.
Awal masuk ruang tersebut Nur biasa saja karena Mas Irul
masih disana menuggu Nur. Namun pada saat menunggu nama Nur
dipanggil, tiba-tiba Mas Irul sudah tidak ada. Nur merasa takut
karena tidak ada yang ia kenal dan juga gugup karena tes
wawancara. Akhirnya nama Nur dipanggil, ia pun maju di depan 3
orang penguji utusan dari UIN Malang. Pertanyaan demi pertanyaan
bisa Nur jawab, dan pertanyaan terakhir dari penguji tersebut yang
mengagetkan Nur, yaitu melanjutkan ayat Al-Quran yang dibaca
oleh penguji. Nur merasa sangat takut karena Nur sama sekali tidak
mempersiapkan hafalannya, ia tidak menyangka jika wawancara
tersebut juga mengenai hafalannya. Ayat yang dibacakan penguji
untuk Nur pada saat itu adalah ayat pertama Surah Ali Imran.
Namun amat disayangkan oleh Nur, ia hanya bisa meneruskan 2
ayat setelahnya karena ia tidak mempersiapkan sama sekali. Nur
pun putus asa dan merasa tidak akan mendapatkan beasiswa
tersebut.
Pengumuman penerimaan beasiswa yaitu sebulan setelah
pelaksanaan tes. Dalam waktu sebulan itu Nur hanya bisa berdoa
agar ia bisa mendapatkan beasiswa tersebut, karena ia sangat ingin
mengurangi beban orangtuanya untuk membiayai kuliahnya. Nur
tak henti-hentinya berdoa, hingga suatu ketika ia diajak oleh teman
pondoknya untuk mengikuti acara Majlis Al-Quran di pondok
Tebuireng Jombang dalam acara 40 hari wafatnya Gus Dur. Majlis
tersebut yaitu khataman Al-Quran oleh orang-orang yang hafal Al-

MA Darul Hikmah Mojokerto

17

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Quran dan dibagi menjadi beberapa majlis, satu majlis biasanya


berkelompok minimal 2 orang. Pada waktu itu Nur satu majlis
dengan teman pondoknya. Nur merasa tidak percaya diri untuk
mengikutinya karena Nur masih hafal 5 jus, namun temannya
menenangkannya. Akhirnya Nur mendapat bagian juz 1-15, karena
Nur masih hafal 5 juz jadi 10 juz sisanya ia membaca bukan
menghafal. Itu adalah pertama kalinya Nur menbaca Al-Quran
sebanyak itu dalam satu kali duduk. Nur hanya memikirkan satu hal
pada saat itu, ia menganggap majlisan itu adalah salah satu ikhtiyar
terbesarnya untuk mendapatkan beasiswa dan juga lulus sekolah
MA. Karena ia ingin mengurangi beban biaya kuliah dan juga
membuat orangtuanya bangga, itulah doa yang selalu
diucapkannya.
Hari pengumuman UNAS pun tiba, Nur dinyatakan lulus. Nur
merasa bahagia, namun ia juga masih bimbang karena
pengumuman beasiswa belum keluar. Ia menunggu hari
pengumuman beasiswa di rumahnya karena sekolahnya sudah libur.
Akhirnya pengumuman hasil seleksi beasiswa pun keluar. Awalnya
Nur belum tahu hasil itu sudah keluar, sampai pada suatu siang Nur
mendapatkan SMS dari Mas Irul yang isinya Alhamdulillah Nur
sampean dapat beasiswa dari Kemenag. Nur pun semakin bahagia
karena doanya terkabul, ia pun segera memberi tahu kabar gembira
itu pada orangtuanya. Namun, sangat disayangkan juga oleh Nur
karena teman-temannya tidak ada yang mendapat beasiswa itu.
Dari itu Nur semakin menyadari bahwa selain berusaha juga ada
kekuatan doa yang juga bisa mengubah nasib seseorang.
Nur masuk kuliah lebih awal karena harus mengikuti
matrikulasi atau pra kuliah selama 2 bulan. Nur masuk jurusan

MA Darul Hikmah Mojokerto

18

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Biologi di UIN Malang. 2 tahun pertama Nur masih bisa merasakan


semangat menjadi mahasiswa Biologi, sebagai penghafal Al-Quran
dan juga sebagai santri meskipun ia sudah tidak tinggal dipondok.
Pada tahun ketiga awal semester 6 Nur mulai merasakan banyak
gangguan dari luar sehingga semangatnya untuk menghafalkan AlQuran semakin memudar dan ia lebih mementingkan urusan
kuliahnya. Nur juga mulai sedikit-demi sedikit tidak mengindahkan
jiwa kesantriannya. Hal seperti itu berlanjut hingga tahun keempat
ketika Nur semester 8 dan mengerjakan skripsinya. Pada saat itu ia
mulai jenuh dengan kegiatan kuliahnya, tiba-tiba Nur kembali
memikirkan sejatinya ia itu siapa. Akhirnya ia kembali menyadari
bahwa Nur adalah seorang santri penghafal Al-Quran dan juga
seorang majasiswa Biologi. Tanpa disadari Nur merindukan semua
pelajaran hidup yang ia dapatkan ketika ia masih di pesantren. Nur
merasa ada secercah cahaya yang hilang dalm hatinya selama ia
kuliah yaitu cahaya Al-Quran. Nur pun memutuskan untuk segera
menyelesaikan kuliahnya agar ia bisa kembali menimba ilmu di
pondok dan mengembalikan secercah cahaya yang hilang dalam
hatinya.

MA Darul Hikmah Mojokerto

19

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

NUR LAILATUL FARIDA


Jurusan Akhwalus Syahsiyah 2011
-UIN Sunan Ampel Surabaya-

MA Darul Hikmah Mojokerto

20

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Berawal Dari Sebuah Keinginan


Berawal dari sebuah keinginan dan usaha keras disertai
dengan doa, semua pasti akan tercapai. Itulah yang senantiasa aku
yakinkan dihati kecilku ini. Dua puluh satu tahun yang lalu, aku
dilahirkan oleh seorang ibu yang senantiasa aku muliakan. Aku
diberi nama Nur Lailatul Farida, biasanya dipanggil Farida or Ida. Aku
tinggal di sebuah desa kecil tepatnya desa Brayung, kecamatan Puri
kabupaten Mojokerto.
Aku bukanlah seorang yang sudah mencapai kesuksesan.
Bisa dikatakan aku termasuk seseorang yang menerima suatu
keberuntungan yang tidak ada bandingannya. Adanya
keberuntungan itu tidak terlepas dari adanya suatu usaha keras
disertai dukungan dari beberapa pihak. Ucapan syukur kepada Allah
Swt senantiasa ku lantunkan ketika aku mendapatkan sebuah
kenikmatan. Beribu tutur terima kasih aku ucapkan kepada orangorang yang selalu memberi dukungan dan motivasi. Diterimanya aku
dalam tes PBSB ini merupakan suatu kebanggaan bagiku, tetapi aku
tahu bahwa sifat kesombongan tidak melepas kemungkinan akan
menghampiriku. Oleh karena itu tetap menjadi seseorang yang
biasa saja dan selalu menjaga almamater santri menjadi
semboyanku.
Pada mulanya, aku mendengar kata PBSB dari guru
kesiswaanku, ditambah lagi adanya sosialisasi yang diadakan di
sekolah yang dipimpin oleh kakak kelas yang menerima beasiswa itu
membuatku lebih mengerti tentang Apa sih PBSB itu? Di hati kecil

MA Darul Hikmah Mojokerto

21

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

ini, terbesit keinginan untuk bisa melanjutkan sekolah ke tingkat


yang lebih tinggi lagi. Untuk bisa mencapai hal itu, maka jalan
keluarnya adalah mengikuti tes beasiswa yang di informasikan oleh
guru-guru karena aku bukanlah berasal dari keluarga kaya raya, aku
hanyalah berasal dari keluarga menengah kebawah.
Rasa minder dan kurang percaya diri selalu menghampiriku,
sehingga awalnya aku berkecil hati dalam mengikuti tes-tes
beasiswa yang telah ada. Akan tetapi, besarnya motivasi dan
semangat dari teman-teman seperjuangankulah yang menjadi
faktor pendorong utama sehingga aku ikut serta mencoba tes-tes
yang diadakan baik dari Kemenag maupun dari perguruan tinggi
lain.
Aku dan teman-teman baru mendaftarkan diri untuk
melakukan seleksi pada hari terakhir pendaftaran. Awalnya yang
berminat ikut tes beasiswa ini sangat sedikit, tetapi ketika hari
terakhir pendaftaran, siswa yang ikut tes semakin banyak sehingga
sekolah mengadakan seleksi bagi siswa yang berminat untuk
mengikuti tes PBSB ini. Seleksinya ialah dengan mengikuti tes tulis
dan tes baca kitab. Kitab yang dibaca yakni kitab Fathul Qarib yang
biasa dipelajari di sekolah. Meskipun aku adalah seorang santri, aku
belum mahir dalam membaca kitab kuning sehingga rasa minderpun
muncul lagi, tapi aku yakin dengan usaha dan mencoba, semua akan
berjalan dengan lancar.
Alhamdulillah aku termasuk dari 15 besar siswa yang lulus
seleksi sekolah untuk bisa mengikuti tes PBSB. Aku baru
memberitahukan hal ini sekaligus meminta izin kepada kedua orang
tuaku untuk mengikuti tes yang di adakan di Sukolilo, Surabaya.
Kedua orang tuaku ragu karena Surabaya adalah kota Metropolitan,

MA Darul Hikmah Mojokerto

22

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

mereka khawatir denganku. Selain itu, aku tidak memiliki saudara di


kota Surabaya. Aku berusaha meyakinkan mereka agar aku dapat
izin untuk ikut tes tersebut. Berdasarkan pemahaman yang telah
aku berikan kepada mereka, akhirnya mereka yakin dan
mengizinkanku, malahan mereka selalu memberi motivasi agar aku
terus belajar dan berdoa.
Persyaratan mengikuti PBSB ini sangatlah ribet menurutku,
karena aku termasuk santri pondok yang agak sulit mendapat izin
pulang dari pengasuh, aku minta tolong kepada orang tuaku untuk
mengambil berkas-berkas yang ada dirumah yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan ini. Orang tuaku bolak balik datang ke
pondok, aku kasihan dengan beliau, tapi beliau tetap selalu
memberi dorongan agar aku mau belajar dan belajar. Mengisi
formulir saja banyak yang salah sehingga aku harus memfotocopy
ulang dan mengisi lagi sampai berkali-kali. Untuk mempersiapkan
diri mengikuti tes, kakak kelasku selalu mengumpulkan seluruh
peserta setiap hari minggu untuk sharing bersama tetang kesulitankesulitan yang di alami serta juga memberikan informasi terkait
seputar tes PBSB yang pernah mereka alami.
Semua siswa yang ikut harus memilih kemana dia akan
melanjutkan kuliyahnya nanti seandainya diterima. Aku sengaja
bersama 4 teman sekelasku mengambil jurusan yang sama di
Universitas yang sama juga yakni di IAIN Sunan Ampel Surabaya
yang sekarang sudah bergani nama menjadi UIN Sunan Ampel
Surabaya dengan satu jurusan yang sama yakni Ahwalus Syakhsiyah.
Kami berempat belum mengetahui tentang jurusan AS tersebut,
bahkan guru-guru kami hanya sedikit menjelaskan tentang Ahwalus
Syakhsiyah.

MA Darul Hikmah Mojokerto

23

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Hari demi hari aku lalui disertai dengan adanya kebingungan


dan keragu-raguan akan mengikuti tes ini. Akhirnya hari itu pun
telah tiba, yakni hari senin. Pada hari minggu semua peserta kumpul
di sekolah untuk berdiskusi mengenai pemberangkatan ke Surabaya.
Dari sekolahku, ada 15 peserta. Ditengah perjalanan ketika baru
sampai di kota Surabaya, mobil yang kita naiki tiba-tiba mogok,
padahal itu sudah jam 06.30 pagi, sedangkan jam 07.00 semua
peserta harus segera kumpul di tempat pelaksanaan tes. Kita semua
cemas dan galau karena khawatir terlambat mengikuti tesnya.
Sekitar setengah jam menunggu dan akhirnya mobil bisa dikendarai
kembali.
Kita sampai ditempat tujuan pukul 07.45 dan tes bakat
sikolastik sudah dimulai. Sebagai seorang yang masih lugu, aku dan
teman-teman gugup dan langsung mencari tempat duduk sesuai
dengan nomor identitas kita. Tes berjalan sampai sekitar jam 15.00
dan kemudian kami semua pulang. Waktu kita pulang, mobil mogok
lagi. Mungkin itulah cobaan bagi kami. Kami sabar dan tabah dalam
menghadapi ujian itu serta kami tetap selalu tersenyum dan tertawa
bersama disaat suka maupun duka.
Saat-saat menunggu hasil tes merupakan saat yang sangat
mendebarkan, ketika itu aku berada di pondok meskipun temanteman kelas tiga Aliyah banyak yang pulang. Entah kenapa aku ingin
berada di pondok. Kemudian pagi harinya, aku dipanggil oleh kepala
sekolah yang masih termasuk keluarga pengasuh pesantren. Ketika
itu aku bangun tidur, beliau memberitahu bahwa aku diterima
dalam tes PBSB. Seketika itu aku kaget dan terkejut mendengar
berita itu. tak lama kemudian Bu Nyai langsung mencariku ke
pondok dan ingin memberi tahu hal yang sama. Semua teman-

MA Darul Hikmah Mojokerto

24

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

temanku juga memberitahu tentang pengumuman itu. Perasaanku


sangat senang, gembira, tidak menyangka bahwa aku akan diterima.
Kemudian aku menelpon keduan orang tuaku dan mereka sangat
terkejut dan senang sekali ketika mendengar hal itu. Aku juga
merasa senang bisa membuat orang tuaku kagum dan bangga
memilikiku.
Hari demi hari kulalui dengan membayangkan perasaan
menjadi seorang mahasiswa. Waktu matrikulasi pun tiba, aku
berangkat ke UIN Sunan Ampel Surabaya yakni tepatnya di Wisma
Bahagia diantar kedua orang tuaku naik biz. Itulah pertama kalinya
aku ke Surabaya meskipun aku pernah beberapa kali wisata ke
Surabaya.
Pada awalnya, aku merasa minder melihat teman-teman dari
berbagai daerah yang dilihat dari wajahnya saja termasuk orang
yang berprestasi. Aku menjadi seorang yang pendiam, tidak pandai
bersosialisasi. Beruntunglah aku bertemu dengan anak yang kota
asalnya sama denganku meskipun beda kecamatan, yakni
Mojokerto. Semua anak masih saling malu-malu karena belum
mengenal lebih jauh. Dihari pertama aku menangis karena aku rindu
dengan keluargaku yang ada ddirumah. Entah mengapa air mata
seketika itu menetes begitu saja, padahal aku sudah terbiasa hidup
jauh dari orang tua. Tapi lama-kelamaan aku merasa senang dan
nyaman bisa bertemu dengan teman-teman baru yang berasal dari
berbagai daerah serta bisa mengenal berbagai bahasa mereka.
Matrikulasi berlangsung selama sekitar 2 minggu.
Pertama kali masuk kuliah, suasana dikampus sangatlah jauh
berbeda dengan suasana di pesantren dulu. Berbagai macam
karakter manusia ditemukan disini. Pergaulanpun lebih bebas

MA Darul Hikmah Mojokerto

25

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

dibanding pergaulan ketika di pesantren dulu, bahkan antara lakilaki dan perempuan semakin tidak ada jarak. Pertama kali melihat
beberapa mahasiswa yang sedikit alay, aku merasa ilfill, tapi lamakelamaan bisa terbiasa.
Kebiasaan dan budaya pondok dalam kehidupan seorang
santri, lama-kelamaan semakin luntur dan mungkin bisa hilang
begitu saja. Dulu, aku sebagai seorang santri, selalu melakukan
ibadah-ibadah sunnah seperti sholat dhuha, tahajud, puasa sunnah
karena lingkungan juga mendukung. Tetapi sekarang, ketika seorang
santri menjadi seorang mahasiswa, banyak perubahan yang terjadi.
Mulai dari penampilan, sampai dengan moral yang dimilikinya.
Pada dasarnya, cara berpikir seorang santri kebanyakan
hanyalah memandang dari satu sisi saja. Sikap seorang santri identik
dengan menerima apa yang dikatakan oleh seorang guru atau
ustadz. Mereka juga sangat menghormati dan menghargai seorang
guru serta kesopanan sangat di utamakan oleh mereka. Apalagi
santri yang berasal dari pondok salafiyah. Sebagai seorang santri
yang berasal dari pondok yang tidak begitu besar, aku merasa
minder dan kurang percaya diri untuk menjadi seorang mahasiswa.
Mulai dari penampilan, pergaulan dll, tetapi bagaimanapun juga aku
harus tetap menjaga nilai kesantrian yang selama ini aku miliki.
Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di kota
Metropolitan, aku harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar dalam hal kemampuan akademik. Kalau masalah
penampilan, aku tetap berpenampilan seperti layaknya seorang
santri meskipun sedikit ada perubahan. Pada zaman yang sudah
modern ini, banyak santri yang mampu melanjutkan studi mereka
ke jenjang perkuliahan, mereka berani membuktikan bahwa santri

MA Darul Hikmah Mojokerto

26

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

juga bisa menjadi seseorang yang lebih dari mahasiswa yang tidak
memiliki latar belakang pesantren. Pemikiran seorang santri juga
mengalami perubahan, yang awalnya berpikir hanya dari satu sisi
saja, tetapi sekarang mereka sudah berpikir dengan melihat
berbagai sisi.
Oleh karena itu, sebagai seorang santri hendaknya tetap
mempertahankan nilai-nilai kesantriannya serta tidak mudah
terpengaruh oleh kehidupan sekitar yang kurang baik. Banyak nilai
kesantrian seorang santri itu hilang ketika mereka sudah masuk di
dunia pekuliahan. Ini sudah terbukti, karena sesuai dengan
pengalaman dan pengamatan yang telah aku lakukan.
Didalam benakku, selalu tersimpan keinginan-keinginan yang
memberikan semangat ketika melakukan sesuatu yang aku inginkan.
Oleh karena itu, adanya keinginan merupakan hal pertama kali yang
harus ada dalam diri kita untuk mencapai kesuksesan disamping
adanya usaha keras, doa kepada sang Kuasa dan restu dari kedua
orang tua serta guru-guru.
Alhamdulillah, aku bisa menyelesaikan studi selama tiga
setengah tahun. Hal ini berkat usaha dan kemauan keras yang ada
dalam diriku serta atas dukungan dan motivasi dari berbagai pihak.
Kini, aku tidak hanya senantiasa menjaga almamater pesantren saja.
Aku juga harus senantiasa menjaga nama baik almamater perguruan
tinggi yang selama ini menjadi tempatku menimba ilmu yakni
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Terima kasih
semuanya. Berkat doa kalian aku bisa menyelesaikan studi ini dan
menyandang gelar Sarjana Hukum Islam.
Memang, ini hanyalah sedikit dari beberapa succes story
yang pernah di alami oleh beberapa orang, oleh karena itu kiranya

MA Darul Hikmah Mojokerto

27

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

ada kesalahan yang tidak mengindahkan dihati pembaca, penulis


memohon beribu-ribu kata maaf. Sekian, Thank You!!!

MA Darul Hikmah Mojokerto

28

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

SAFITRI NENIK AGUSTIN


Jurusan Pend. Dokter 2013
-UIN Jakarta

MA Darul Hikmah Mojokerto

29

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Mencoret Target Ke-16


Namaku Neni. Lengkapnya Safitri Nenik Agustin. 18 tahun
yang lalu aku dilahirkan dari seorang ibu yang sangat menyayangiku.
Seorang wanita yang tidak pernah lelah untukku, seorang yang
sangat aku banggakan, seorang yang doanya tak pernah berhenti
mengalir untukku dan adikku. Seorang wanita yang paling aku
sayangi. Karena beliau aku ada dan bisa seperti ini. My mom is my
everything.
This is my story ..
Pengumuman UN MTs . Alhamdulillah aku tertinggi se
angkatanku. Hari ini juga kebingungan melanda batin. Perasaan
yang wajib ada bagi siswa yang sudah lulus. Begitulah kelas tiga,
lulus bingung tak lulus pun bingung. Hal yang paling menyiksa batin
adalah ketika ada yang bertanya mau melanjutkan sekolah kemana.
Sungguh, itu menyebalkan. Beribu tawaran nama nama sekolah
terngiang di telingaku. Mulai dari kakak kelas, teman teman, guru
guru menawarkan nama nama sekolah dengan kelebihan masing
masing. Prinsipku waktu itu adalah pokoknya aku nggak mau tetap
di Darul Hikmah. Aku ingin sekolah yang ada embel-embel
negerinya. Mungkin karena dari kecil aku sekolah di sekolah
swasta jadinya ingin merasakan bagaimana bersekolah di Sekolah
Negeri. Untuk nilai NEM mungkin aku bisa lulus mungkin. Namun
problemku waktu itu adalah biaya dan transportasi. Orang tuaku
kala itu belum memiliki kendaraan pribadi yang dapat
MA Darul Hikmah Mojokerto

30

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

mengantarkanku kemanapun. Penghasilan orang tua juga mungkin


terdapat gap yang cukup jauh untuk membayar biaya sekolah
apalagi untuk sekolah yang RSBI atau bertaraf internasional.
Di saat kebingungan itu hadir, seorang guruku Pak Alfan
menawariku untuk tetap berada di Darul Hikmah. Dengan alasan
uang orang tua dapat ditabung untuk biaya kuliahku nanti. Usulan
pak Alfan aku sampaikan kepada ibu, dan ibuku mengiyakan hal
tersebut. Walhasil aku tetap berada di Darul Hikmah.
Mungkin untuk memikirkan kuliah terlalu jauh
seorang tukang sol sandal sepertiku. Tapi hal itu tak
karena aku selalu tidak mau memikirkan soal biaya dan
beranggapan bahwa tak ada sesuatu yang tak mungkin
mau berusaha. Tetap semangat SEKOLAH !!

bagi anak
mengapa,
aku selalu
selagi kita

Banyak sekali godaan yang menghampiri ketika aku memilih


tetap berada di Darul Hikmah. Dimulai dari sepupuku yang
berpendapat bahwa hal tersebut hanya akan menghambat
prestasiku karena dengan tetap berada di Darul Hikmah akan
menimbulkan kebosanan dalam diriku yang membuatku malas
untuk belajar. Tetapi aku beruntung, ada ibu yang selalu
menyupport aku. Beliau mengatakan kabeh iku tergantung arek e,
masio sekolah e favorit nek arek e gak temen yo gak bakal dadi. Tapi
nek arek e temen masio di sekolah yang tidak negeri insyaAllah
bakal dadi kok nak, contoh e cak Habib. Nasihat itulah yang selalu
aku ingat dan selalu menyemangatiku dikala putus asa sedang
menggoda untuk berhenti. Aku selalu tidak mau mendengar tentang
omongan orang yang berniat untuk mencibir dan membuatku

MA Darul Hikmah Mojokerto

31

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

pesimis karena bagiku yang mengerti aku adalah diriku bukan orang
lain. Mereka hanya bisa mencibir tanpa memberikan hasil yang baik.
Anjing menggonggong kafilah berlalu. Huh, EGP !!
Perkataan sepupuku memang pernah aku rasakan. Namanya
juga manusia, pasti pernah merasakan yang namanya kebosanan.
Tetapi hal yang patut digaris bawahi adalah berada tetap di Darul
Hikmah mengajarkanku tentang bagaimana belajar tentang
kehidupan yang tidak hanya terfokus pada hitungan ekonomi dan
matematika yang rumit atau hukum hukum sosial yang serba
njelimet tetapi hidup adalah bagaimana kita bisa mengenal-Nya dan
berjalan diatas ridla-Nya.
Setelah sepupuku, kini giliran orang di sekitar rumahku. Ada
yang pernah mengatakan sekolahno SMK ae, enak koyok anakku
langsung kerjo. Lapo mbok sekolahno kunu? Kepingin dadi opo.
Enak an SMK.? . DASAR memangnya aku sekolah niatnya untuk
kerja apa !! huuuuuhhh .. lagi pula aku juga gak mau kerja seperti
anaknya kaleeeeee ..
Ada juga yang pernah berkata kepada ibuku anak sampean
sekolah nang ndi? ten Darul Hikmah ealah .. uuhhhh.. sungguh
menyebalkan. Memang apa taunya mereka tentang almamaterku,
sekolah disitu aja gak pernah. Berani nggomong yang aneh aneh.
Lagi pula memangnya sehebat apa sekolahan yang mereka pilihkan
untuk anak mereka. Bisa jamin bagus gak ?? dan satu hal yang harus
mereka catat. Impianku bukan sekedar bisa kerja dan menghasilkan
apa itu yang dinamakan duit. Aku ingin menjadi bagian dari
sebuah solusi yang nyata. Bukan bagian dari sebuah solusi yang

MA Darul Hikmah Mojokerto

32

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

untungnya hanya sekejap. Beh, ortu gue juga lebih punya tujuan
yang realistik kalee nyekolahin gue disitu. CAMKAN ITU !!
Namun hal tersebut tidak jadi beban bagiku. Toh, bukan kata
kata mereka yang memutuskan hasilku kelak. Lagi pula Darul
Hikmah bagiku satu satunya sekolah yang terbaik. Merekanya saja
yang belum mengenal Darul Hikmah apa dan bagaimana. Perkataan
mereka yang mengusik hati aku jadikan penyemangatku untuk
meraih apa yang aku impikan. Dalam hati aku berjanji Kalian lihat !
10 tahun mendatang, kalian akan dengan sadar mengatakan. Wah,
ternyata Nenik yang sekolah di Darul Hikmah masa depannya tidak
seperti yang aku duga ya. Amiin. Dan kalian akan sadar bahwa
mereka yang menjadi bagian dari solusi yang nyata adalah mereka
yang lulus dari MA DARUL HIKMAH.
Okelah, langsung aja..
Sewaktu kelas dua, aku sering menjemput bapakku pulang
kerja karena memang sepeda motornya Alhamdulillah ada satu.
Setelah pulang les dari BBEC aku bertolak ke tempat kerja bapak.
Aku sering mendapati bapakku dengan penutup hidung seadanya
berhadapan dengan debu debu sandal yang beliau selep. Aku jujur
kasihan melihat orang tua. Tetes keringat beliau yang menjadi
perantara aku dan adikku bisa mengenyam pendidikan. Aku sempat
berpikiran aku harus jadi Dokter, aku ingin mengetahui kondisi
paru bapak, aku juga tidak mau bapak terus terusan kerja seperti
ini. Namun kala itu aku juga tidak begitu yakin. Biologiku lemah.
Bagiku kala itu hanya.. mimpi.

MA Darul Hikmah Mojokerto

33

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Kelas tiga MA. Ujian Nasional tahun ini memang berbeda


dari UN tahun sebelumnya. UN 2013 adalah ujian percobaan dalam
penerapan sistem 20 kode. Memang, kejam juga kedengarannya
pemerintah itu. Rasa takut, Khawatir, gundah, galau dan sebagainya
menyelimuti seluruh hati anak kelas tiga. Tidak hanya muridnya
tetapi juga gurunya. Setiap hari buku buku UN dipelototi sampai
robek. Duh, lebai. Kebingungan tidak hanya terfokus pada soal UN
tetapi juga soal SBMPTN. Selain usaha lahiriah, usaha batiniah juga
kami lakukan meskipun tidak sebaik saat zaman kakak kelas
terdahulu.
Passion terbesarku kala itu adalah bisa masuk Fakultas
Farmasi (FF) UNAIR. Alasannya simple, aku menyenangi Kimia dan
Matematika. Passionku terinspirasi dari pamanku yang sudah
sukses, yang namanya sering menjadi buah bibir ibuku ketika
menyemangatiku. Ya, beliau adalah pak Habib. Pak Habib
merupakan lulusan pertama MA Darul Hikmah. Beliau kala itu
melanjutkan pendidikan ke FF UNAIR. Dan Alhamdulillah, sekarang
beliau sudah sukses menjadi kepala Apoteker. Beliau adalah salah
satu motivatorku juga. Alasannya karena beliau merupakan
seseorang yang memiliki semangat belajar yang tinggi, optimistis,
pekerja keras dan juga karena kita berasal dari keluarga yang
berlatar belakang kurang berada dengan mimpi yang sangat besar.
Nama pak Habib juga cukup terkenal dikeluarga Dalem bahkan
ketika bu Nyai Hj. Siti Aliyah menyemangati kami ketika hendak
ujian, pak Habib adalah salah satu tokoh yang disebut oleh bu Nyai
waktu itu. Dan aku ingin menjadi seperti beliau. Aku ingin mewarisi
ilmu dan buku beliau yang seabrek itu. DASAR GAK MODAL !!

MA Darul Hikmah Mojokerto

34

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Ucapan miring kembali beredar. Dan ibuku kembali yang harus


mendengarnya. kerjo ae loh, lapo kuliah. Paling yo akhir e sobo
pawon wong arek wedok. nenik jare kate kuliah, dibiayai Habib
ta?. Nenik loh gak kedukuren ta jupuk Farmasi? Saingane akeh
lhoo . aku tak mengusikkan hal itu. Soal biaya, mungkin orang
tuaku belum mampu. Tetapi ibuku selalu mengatakan rezeki pean
gak tekok ibu ambek bapak. Kalau kemampuan, memang aku gak
pintar kok. Tetapi apa salahnya mencoba. Tidak ada yang salah dari
suatu percobaan. Hipotesis pun boleh salah kok. Dan ini yang ingin
aku ubah di masyarakat sekelilingku. Siapa juga yang bilang aku
cowok. Iya aku cewek, terus kenapa? Memangnya ilmu itu
diturunkan hanya untuk kaum rijal aja. Ini zaman emansipasi. Lagi
pula bukan berarti kuliah terus aku tidak bisa nyaman di dapur?
Semangat tidak hanya hadir dari orang tua, tetapi juga kakak kelas
yang mengabdi. Ketika itu jam kosong. Kami sekelas nonton film
untuk penyemangat kami. Tak lama kemudian datang seorang pria
yang tidak asing. Sebagian besar temanku sudah mengenalnya. Tapi
tidak denganku. Kemudian ia memperkenalkn diri dan sebagainya.
Namanya Nasrul, biasa dipanggil cak Nasrul. Sesuai arti namanya,
pertolongan
(mungkin, kan aku gak bisa bahasa Arab
hohohohoho Dia sering sekali membantu kami. Dia memutar video
untuk kami waktu itu. Dalam video itu dikisahkan ada seorang pria
namanya pak Danang. Dia seorang yang sukses. Dan satu hal yang
sangat menginspirasi adalah beliau bisa kuliah ke Jepang. Dan aku
sangat ingin kuliah ke Jepang juga. Cara yang beliau tempuh adalah
menuliskan 100 impian beliau dalam secarik kertas dan
menempelkannya di dinding kamar beliau sebagai penyemangat
beliau. Jika sudah tercapai maka beliau akan mencoret impiannya
MA Darul Hikmah Mojokerto

35

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

tersebut. Cara itu aku ikuti, namun tidak aku tempel. Jujur, aku
masih geli kalau seumpama impianku harus dibaca orang tuaku. Dan
jujur, untuk 100 aku gak sanggup. Aku hanya bisa 15. Serius, dikit
bangett.. ya mau gimana lagi. Orang gak bisa kok. Biar aja ntar kan
seiring berjalannya waktu aku bisa menulis lebih dari 100. Amiin .
dan impian pertamaku adalah Menjadi MAHASISWI FAKULTAS
FARMASI UNAIR 2013.
Semangatku untuk melanjutkan studi juga sering dicoba
dengan soal soal SBMPTN yang rumitnya luar biasa. Mungkin
mengikuti bimbingan adalah cara yang bagus namun itu tidak
mungkin. Mengingat biaya bimbel yang luar biasa mahal bagiku.
Ibuku hanya mengatakan wah, kalau segitu ibu gak bisa nak. Aku
juga sebenarnya malu untuk mengutarakan bimbel kepada ibu.
Jalan yang kedua adalah aku membeli buku SBMPTN lengkap
dengan kunci jawabannya dan mempelajarinya sendiri. Hanya saja
jika aku tidak bisa maka guruku dan kakak kelas adalah sasaran
utamaku. Bagiku PDKT dengan guru adalah hal yang terpenting
karena yang menentukan kesuksesan kita juga ridlanya guru. Selain
itu jika kita kenal dengan guru juga proses pembelajaran juga akan
berlangsung dengan nyaman. Namun PDKT nya juga yang wajar
wajar saja. Wkwkwkwk .
Namun Allah Maha Pengasih. Alhamdulillah, aku dikelilingi
oleh orang-orang yang menyayangiku. Aku ditawari oleh Cak Nasrul
untuk mengikuti tes beasiswa untuk bimbel SBMPTN. Aku masih
hafal kronologinya. Kala itu aku tengah berada di kamarku, sedang
belajar dan handphoneku berdering. Isi pesannya adalah bahwa hari
ini adalah hari terakhir pendaftaran beasiswa itu. Aku dengan segala

MA Darul Hikmah Mojokerto

36

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

kebingungan mengiyakan hal tersebut karana bagiku ini adalah


kesempatan atau jalan untuk bisa lolos SBMPTN. Akhirnya dari MA
dDarul Hikmah yang mengikuti tes tersebut adalah aku dan Sulton.
Kami memang memiliki mimpi yang sama yaitu melanjutkan studi
hingga tingkat tertinggi. Tidak berhenti hanya di MA saja. Kami ingin
mengharumkan nama MA Darul Hikmah dengan cara kami.
Keesokannya, aku meminta bu Khur (guru BK ku) untuk
memintakan izin kami kepada Gus Nafek (kepala sekolah) agar
direstui mengikuti tes tersebut. Hingga akhirnya, Gus Nafek
mengiyakan. Hal tersebut juga aku utarakan kepada adik ibuku (pak
Hariri) kebetulan beliau juga guruku dan reaksi beliau sangat
mengejutkanku ini yang mengadakan bukan lembaga NU, tetapi
lebih mengarah kepada HTI. Kamu boleh ikut tetapi kamu harus
yakin bahwa dirimu tetap berideologi NU. Aku khawatir kamu tidak
bisa menerima ketika mereka mengajarkan hal hal yang kamu
belum bisa menerimanya yang menjadikan kamu masuk dan
menjadi salah satu diantara mereka. Perkataan beliau menjadikan
restu ibuku mengambang namun aku tetap bersikeras untuk ikut
dengan alasan terlanjur daftar. Akhirnya, Try Out pertama dimulai.
Ibuku masih ragu untuk mengizinkan aku ikut dan ditambah juga
karena aku harus pergi hanya dengan Sulton. Bukan karena ibu
berpikiran negatif terhadap Sulton, tetapi karena kita berdua sama
sama tidak mengerti jalan ke Surabaya. Kami hanya berpatokan
pada omongan cak Alif yang lebih mengerti daripada kami.
Akhirnya, aku sempat murung dan kesal sama orang tua sebelum
pergi. Aku hanya meninggalkan mereka untuk mandi dan setelah itu
suasana berubah. Ibuku mengizinkan, mungkin karena beliau
kasihan juga terhadapku. Dan sebelum berangkat aku meminta
MA Darul Hikmah Mojokerto

37

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

maaf kepada beliau dan beliau merangkulku. Hati hati ya Nak .


kata ibuku. Ohh.. I wanna Cry. ;)
Singkat cerita, kami sampai juga di Surabaya dengan
selamat. Alhamdulillah. Kami menginap di tempat Mbak Nisa (kakak
kelas kami) dan Try Out pertama berjalan lancar. Aku peringkat ke-3
dari 58 siswa, yang artinya aku lolos ke Try Out kedua. Try Out
kedua pun berjalan lancar. Kali ini peringkatku bertambah dari 3
menjadi 4 yang intinya aku berhak untuk mendapatkan bimbingan
intensif SBMPTN selama satu bulan di Surabaya. Begitupun juga
Sulton.
Kendala kembali hadir. Neng Bidah (ketua yayasan) tidak
mengizinkan kami untuk mengikuti bimbingan itu dengan alasan
seperti yang disampaikan oleh pak Hariri. Kami sungguh pusing
dengan masalah ini hingga akhirnya aku memutuskan untuk
menghubungi cak Nasrul dan memintanya untuk menjelaskan
keadaan yang sebenarnya kepada guru guru. Cak Nas menyanggupi
permintaanku dan hasilnya guru guru menyerahkan hal tersebut
kepada kami. Namun terlihat bahwa guru guru sepertinya kurang
mengizinkan kami untuk mengikutinya. Bukan beliau menghambat
kami tetapi karena beliau sanagat menyayangi kami. I Love You too
My Parents ..
Aku yang kurang mengetahui medan cukup merasa tersiksa
kala itu. Dan ketika acara meminta maaf ke guru guru terjadi
percakapanku dengan bu Taurisia.
Bu Taurisia : (sambil menyambut salamanku dengan lembut) calon
mahasiswa endi iki? Unair ta ITS?
MA Darul Hikmah Mojokerto

38

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Aku

: (hanya bisa tersenyum)

Bu Taurisia : lha katae lulus beasiswa iku opo?


Aku

: mboten kantuk guru guru bu .

Bu Taurisia : lalapo?
Aku

: niku mergakne yang mengadakan mboten tiyang NU

Bu Taurisia : selagi kamu tetap NU kan gak papa sih Nik


Aku

: enggeh sih bu

Bu Taurisia : jare wong tuwomu piye?


Aku

: nggeh terserah sekolahan bu

Bu Taurisia : nggene lok Nik, ikuti kata hatimu


Aku

: (hanya mengangguk dan mulai meneteskan air mata)

Bu Taurisia : ikuti kata hatimu karena jika kamu gagal, kamu akan
menyalahkan orang lain.
Aku

: enggeh bu .

Keesokan harinya acara meminta maaf kepada guru guru


berlanjut. Kali ini aku ke pak Fatoni.
Aku

: pak, nggapunten.

Pak Fatoni : iyo yo.

MA Darul Hikmah Mojokerto

39

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Aku

: (mulai meneteskan air mata) pak, kulo loh bingung.

Pak Fatoni : bingung lapo? Koyok ditawani rabi ae bingung


Aku

: hehehehe. Niku lho pak, kulo kan kantuk beasiswa


bimbel damel Ujian ten perguruan tinggi tapi guru
guru loh mboten setuju dan keputusane niku
diserahaken ten kulo, kulo kan bingung pak.

Pak Fatoni : lalapo gak oleh?


Aku
NU.

: nggeh niku mergakne sing nggadak aken sanes tiyang

Pak Fatoni : nggene loh, guru kamu itu memang tidak berhak
melarang kamu untuk mengikuti hal semacam itu.
Tetapi harus kamu ingat, kamu lebih mengutamakan
memegang akidah kamu atau tidak. Kalau memang
cara kamu mendekatkan diri kepada Allah adalah
dengan cara belajar ya gak papa.
Aku

: ohh enggeh pak .

Saran dari guru guru masih aku pikirkan matang-matang


karena ini adalah jalan untuk masa depanku. Berminggu minggu
kabar dari pihak pemberi beasiswa juga tidak ada. Keadaan itu
sangat membuatku dan Sulton bingung tak tentu arah. Namun
Sulton lebih beruntung karena orang tuanya mengizinkan. Neng
Bidah juga menanyakan keputusan kami. Dan aku hanya bisa
menjawab dengan senyum. Aku hanya bisa nangis. Aku diajari bu
Khur untuk sholat istikharah kala itu. (Kalau tidak salah) sehari
MA Darul Hikmah Mojokerto

40

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

sebelum berangkat aku disuruh ke rumah Pak Marjoko, kebetulan


aku lumayan dekat dengan keluarga bu Khur dan pak Marjoko. Pak
Joko hanya mengatakan tidak usah terlalu dianggap pusing, kamu
kalaupun tidak ikut bimbel itu juga insyaAllah akan bisa lulus
SBMPTN. ASALKAN kamu belajarnya sungguh sunggguh dan tidak
terganggu cowok. Kamu lho bisa nik, murid saya yang dulunya
agamanya kuat dan memang NU nya juga kuat, akhirnya juga bisa
terpeleset ikut aliran aliran yang gak jelas. Aku hanya khawatir
kalau kamu ikut beasiswa itu kamu harus ada imbal balik terhadap
mereka setelah lulus nanti.
Malam yang membingungkan. Besok siang adalah hari
dimana aku harus berangkat ke Surabaya. Aku membujuk orang
tuaku untuk mengizinkanku. Segala upaya aku kerahkan untuk
meyakinkan orang tua dan keluarga. Orang tuaku mungkin kasihan
juga kepadaku dan akhirnya mengizinkan. Namun ditengah yang lain
sedang tidur, orang tuaku melakukan istikharah untukku sesuai
dengan yang diajarkan bu Khur, kebetulan aku waktu itu sedang
halangan. Dan hasilnya, ternyata keburukannya lebih banyak dari
kebaikannya. Esok paginya orang tuaku memutuskan untuk
konsultasi kepada guru agamaku di rumah mengenai hal itu.
Sementara aku memutuskan untuk ke warnet dan mencari info
tentang lembaga yang mengadakan beasiswa tersebut. Mulai dari
website, akun facebooknya dan lain lain aku jelajahi. Dan aku tidak
menemukan hasil yang bisa meyakinkan. Akhirnya aku putuskan
untuk chatting dengan Neng Lail. Dan beliau menyarankan untuk
konsultasi ke Kyai saja. Setelah itu aku pulang.

MA Darul Hikmah Mojokerto

41

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Orang tuaku yang baru datang langsung aku introgasi. Beliau


menyuruhku duduk dan mengatakan sekarang ibu dan bapak udah
yakin dan mantap. Yang sabar ya Nak, kata pak Huda tidak usah
ikut aja. Wes nurut guru ae. Kalau rezeki kamu memang kuliah ya
insyaAllah kuliah, semua udah diatur dengan yang diatas. Wes
kamu belajar yang rajin ae, kamu minta beli buku apa? Tak beliin.
Aku dan ibuku menangis kala itu. Aku hanya mengatakan enggeh
pak. Walaupun sebenarnya juga sulit tetapi aku mencoba untuk
tetap semangat. Aku mengatakan ke Sulton kalau aku gak jadi dan
dia hanya mengatakan gak apa nik, jangan nangis, doakan aku
yaa.
Sulton kala itu jadi berangkat karena orang tuanya
mengizinkan. Aku menyampaikan keputusanku itu kepada neng Lail
dan bu Khur, neng Lail membalas sms ku dengan iyo, gak opo nik.
Nurut wong tuwo ae. Luweh barokah. insyaAllah masio pean gak
melu bimbingan, iso keterimo ndek PTN sing pean pingini. Nek
sempat, nang sareane abah Mail.
Motivasi dari guru dan orang tuaku membakar semangatku.
Hari hari aku lalui dengan soal soal SBMPTN. Aku juga me-copy soal
dari temanku yang mengikuti bimbel dengan syarat aku harus
mengajari dia. Itu tak mengapa bagiku, yang penting aku dapat soal
soal yang termutakhir. Selain itu, aku juga mempelajari soal soal dari
yang diberikan cak Hadi. Lama kelamaan aku dapat melupakan soal
beasiswa itu.
Selain belajar, aku juga sering bertanya perihal bidikmisi. Cak
Alif dan Cak Huda adalah kakak yang paling sering jadi narasumber

MA Darul Hikmah Mojokerto

42

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

soal Bidikmisi. Saking seringnya nanya, sampai sampai cak Alif sering
menjawab pertanyaanku dengan iya Nenik... . Dan singkat cerita,
aku tidak lolos SNMPTN. Dari semua siswa yang ikut SNMPTN, hanya
Dinda yang lolos di UB. Hal tersebut mengharuskanku untuk ikut
SBMPTN. Kebingungan kali ini adalah jurusan. Untuk pilihan
pertama oke mantap Farmasi UNAIR, pilihan ketiga Kimia UNAIR.
Untuk pilihan yang kedua tanda tanya. Aku ingin ke Farmasi UNEJ.
Tetapi ibuku hanya memperbolehkan Malang dan Surabaya. Farmasi
UB menurut info, belum terakreditasi kala itu. Akhirnya, aku nurut
dengan berat hati bahwa pilihan kedua adalah pendidikan
Matematika UM. Itu pilihan ibuku. Waktu tes, aku mendapatkan
tempat duduk yang dekat dinding. Dan hal tersebut menjadikanku
dapat merebahkan kepalaku. Jujur soal SBMPTN itu sangat
memusingkan kepala. Apalagi waktu bidang studi bahasa Inggris.
Serius, aku gak nggerti sama sekali. Ditambah lagi rasa kantuk yang
tak tertahankan. Akhirnya, aku mengerjakan soal tersebut dengan
sedikit sadar dan sedikit tidur. Wkwkwkwk.. tolong jangan ditiru
yaaa..
Disaat menunggu pengumuman SBMPTN, ada tawaran untuk
mengikuti PBSB. Dan pilihan untuk prodi Farmasi adalah di UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pilihanku pasti UIN Malang, namun hal tersebut ditertawakan oleh
teman-teman. Karena ternyata salah satu syarat ke UIN Malang
adalah harus hafal min. 10 juz. Walah, kalau aku hafalnya 10 surat
terakhir.
Akhirnya, mau gak mau ke UIN Jakarta. Aku hanya
mengatakan ke orang tua kalau tidak ada pilihan lain. Dan orang

MA Darul Hikmah Mojokerto

43

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

tuapun setuju. Untuk pilihan prodi yang pasti Farmasi dong, kan aku
mau jadi Apoteker. tapi ini ada dua pilihan dan itu sangat konyol
kalau aku hanya mengisi satu pilihan saja. Aku bingung waktu itu,
apa yang mau aku pilih. Aku tidak begitu suka pelajaran Biologi.
Bahkan nilai UN Biologiku hanya 6,5. Pilihan yang tersisa adalah
Kedokteran, Perawat, dan Kesehatan Masyarakat. Aku sempat
berpikiran untuk mengambil kedokteran. Namun hal tersebut
membuatku tersenyum dalam hati. Bagaimana mungkin? UN Biologi
saja segitu. Aku juga tidak begitu sabar sebagaimana seorang dokter
pada umumnya. Lagi pula aku tidak ingin bersaing dengan
temanku sendiri yang dari awal ingin memilih kedokteran. Dan
akhirnya aku memilih Kesehatan Masyarakat.
Salah satu syarat ikut PBSB adalah adanya surat keterangan
sehat. Aku dan teman teman (kita ber-10 kala itu) pergi ke RS dr.
Wahidin Sudirohusodo. Aku sempat nyasar karena memang tidak
tau jalan. Duh, aku memang benar benar katrok. sampai di
Rumah Sakit, aku bingung mau nggapain. Disana banyak orang
dengan resepsionis yang sedang sibuk. Aku memang tidak
bersahabat dengan rumah sakit. Mungkin ini adalah kali kedua aku
ke rumah sakit. Aku bertanya kepada seorang resepsionis yang
berada diujung dan beliau hanya menjawab pertanyaanku dengan
arahan tangan. Aku yang tidak mengerti hal tersebut memutuskan
untuk kembali duduk. Lama kemudian, aku bertanya kepada
resepsionis yang lain dan mendapat jawaban yang memuaskan
bahkan beliau sangat ramah denganku. Aku disuruh ke lantai 2.
Sampai di Lantai 2 aku bingung juga mau kemana. Banyak
ruangan disana. Ketika aku berada di dekat ruang poli gigi, ada

MA Darul Hikmah Mojokerto

44

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

seorang dokter yang memanggilku Safitri bukan?. iya bu


jawabku. oh iya, kesini. Dokter itu bernama dr.Tenri kalau tidak
salah. Beliau sangat ramah, baik dan aku nyaman dengan beliau.
Pandanganku tentang dokter berubah, aku berpikiran bahwa
seorang dokter itu sombong dan sebagainya. Tetapi ternyata itu
salah. Di tengah perbincangan, datang seorang ibu dengan
menggendong anaknya yang menderita HYDROSEFALUS. Ibu itu
berdiri didekatku yang menjadikan aku leluasa dekat dengan balita
tersebut. Balita tersebut tersenyum kepadaku dan mengajakku
untuk bercanda. Aku hanya tersenyum dan berbalik mengajak untuk
bercanda dengannya. Aku sangat iba dengannya. Aku terharu
melihat keadaannya yang masih kecil harus menanggung beban
yang semacam itu. Waktu itu aku beranggapan enak juga ya jadi
dokter, bisa menolong mereka yang tengah sakit.
Setelah sampai di rumah, aku bingung dengan pilihan yang
aku ambil, aku mau jadi apa kalau mengambil prodi Kesehatan
Masyarakat karena jujur saja aku kurang begitu mengerti dengan
tugas tugas seorang tenaga medis. Akhirnya, keesokan hari di
Sekolah aku memutuskan untuk mengganti pilihanku yang semula
Kesehatan Masyarakat dan Farmasi menjadi Kedokteran dan
Farmasi. Hal tersebut tidak aku sampaikan kepada keluarga dan
guru. Setiap ditanya aku hanya menjawab mau ke Farmasi pak,
bu.
Aku memang kalah kalau dibanding dengan temanku yang
hafalan ALFIYYAH nya sudah ratusan. Aku bahkan tidak mengerti
sama sekali hal itu. Bahkan aku selalu mengatakan aku hanya lala
undil di PBSB ini. Pemain utamanya adalah teman temanku. Aku

MA Darul Hikmah Mojokerto

45

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

juga beranggapan mungkin si-A dan si-B yang lolos. Namun bukan
berarti aku tidak serius, aku tetap enjoy dengan belajarku dan
tawakkal aja lah istilahnya. Yang terpenting aku usaha maksimal.
Ketika tes aku tidak sempat membawa penghapus, sharpener.
Bolpoint yang aku bawa pun tidak bisa dipakai. Keterlaluan !!
Akhirnya, teman sebelah dan depanku yang harus menjadi korban.
Maaf yaa. Aku meminta penghapus dan pinjam bolpoint serta
sharpener kepada mereka. dasar MEMANG BENAR BENAR tidak
modal !!
Soal PBSB aku kerjakan dengan hati yang santai. Bukan
karena bisa, tetapi hanya ingin membuat enjoy saja. Dan musuhku
tetap sama. Bahasa Inggris !! aku sempat cemas melihat soal bahasa
Inggris itu. Tetapi ya sudahlah tawakkal saja. Tetapi, pilihanku
kedokteran. Sainganku banyak, Dengan jawaban bahasa Inggris yang
tisak karuan ... bagaimana BISA LOLOS?
Selesai tes kepesantrenan kita ber-10 berkumpul di loby
depan Asrama Haji Sukolilo. Ada Cak Nasrul disana. Aku hanya
mengatakan duh, Alfiyyah e aku kowah kowoh. Temanku yang
bisa mengatakan oh, tadi itu tentang bab ini bab itu dan
sebagainya. Aku hanya bisa diam mendengar perkataan mereka
dan tetap keep smiling.
Sampai di rumah, aku dengan iseng menulis mimpi ke-16.
Lolos PBSB Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aneh juga,
sudah tes kok baru nulis mimpi. Tetapi ya sudah, terkadang suatu
hal itu tidak harus berjalan dengan prosedur yang runtut juga kok.

MA Darul Hikmah Mojokerto

46

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Pengumuman SBMPTN pun keluar dan ternyata aku tidak


lulus. Dan Alhamdulillah Sulton lolos di UB. Aku tidak menangis
awalnya palingan juga sedih kala itu karena bagiku masih ada PBSB.
Namun ibuku merasa sungkan kepadaku. Setelah sholat Ashar, aku
menunggu ibu untuk bersalaman. Biasa lah setelah sholat. Saat aku
minta salaman, ibu merangkulku dan mengatakan sambil menagis
maafkan ibu ya nak, pean ojok nyalahno ibu nak yo, soal gak boleh
ke Surabaya waktu iku, ibu mek pingin sing luweh apik dinggo
pean. enggeh bu, mboten nopo nopo. Jawabku, nangis deh
jadinya aku. Setelah itu ibuku berdoa ya Allah, apa yang diinginkan
anak kulo, jenengan ridlani ya Allah, jenengan kabulkan. Aku hanya
mengamini doa ibuku dan merasa kasihan juga dengan orang tua
karena aku belum bisa memberikan yang terbaik. Aku seperti
memberikan beban kepada orang tua. Namun aku meyakinkan
diriku tenang Nen, masih ada PBSB.
Pengumuman PBSB hanya berselang sehari setelah
pengumuman SBMPTN. Namun, karena ada kesalahan,
pengumuman itu tertunda. Akhirnya, lusa pagi, pak Barok sms aku
bancaan Nen
apanya pak, wong kulo mboten lolos SBMPTN
Lho, pean lolos PBSB ke UIN Jakarta Kedokteran lho.
lho enggeh nopo pak, beneran ?
iya

MA Darul Hikmah Mojokerto

47

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Kemudian aku putuskan untuk ke Warnet dan memang


benar. Alhamdulillah ya Allah. Aku peringkat ke-14 dari 20 anak
kedokteran. Bapakku langsung merangkulku dan sujud syukur akan
hal itu. Ibuku terlihat sangat bergembira kala itu. Mungkin mereka
juga kaget dengan prodi yang aku ambil. Kemudian aku
memutuskan untuk ke Sekolah dengan Sulton, karena yang lolos
dari MA Darul Hikmah jalur PBSB hanya aku dan Sulton.
Sampai di sekolah, aku bertemu Bu Khur. selamat yo Nik,
iya bu, matur suwon. Kemudian aku bersalaman dengan pak
Marjoko, beliau mengatakan lho ya, luweh apik kan?, enggeh
pak. Kemudian aku disuruh ke kantor dan disana aku bertemu
dengan guru guru yang terlihat sangat bahagia dengan lolosnya aku
dan Sulton. Lulus pun juga membuat kami bingung. Sulton bingung
mau memilih yang mana dan aku bingung bagaimana selanjutnya
aku ke Jakarta. Aku belum pernah ke Jakarta. Dan aku tidak memiliki
keluarga disana. Kerepotan tidak hanya melandaku tetapi juga
keluargaku dan guru guruku, mulai dari menyiapkan tiket, barang
barang, berkas berkas dan lain sebagainya. Aku memang paling
tidak bisa kalau tidak merepotkan. Dasar belum bisa mandiri !!
Sebelum berangkat aku bertanya mengenai matrikulasi
kepada pak Habib, karena aku tau beliau pasti paham karena beliau
yang mengurusi PBSB di sekolah Amanatul Ummah. Akhirnya beliau
mengenalkanku kepada salah seorang murid beliau yang juga kuliah
di UIN Jakarta Kedokteran dengan program PBSB. Belaiu juga
mengatakan selamat ya, setiap perjuangan pasti ada air mata,
keringat dan darah. Itu biasa. Hanya pastikan berakhir dengan
senyum itu saja. Kata kata itu aku lakukan sebisa mungkin.

MA Darul Hikmah Mojokerto

48

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Singkat cerita, aku sampai di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Aku ke Jakarta dengan diantar pakdeku. Karena pakdeku lebih
paham Jakarta daripada orang tuaku. Tak mengapa bagiku. Pesan
ibu sebelum aku berangkat adalah dijogo awak e, ibu lebih baik
tidak punya anak yang menjadi dokter daripada ibu harus memiliki
anak yang tidak berakhlak. Keluarga adalah segalanya bagiku.
ohh.. I Miss You Mom ..
Di Jakarta aku menemukan keluarga CSS MoRA yang selalu
menjadi tumpuan curhat dan yang selalu menyemangatiku. Aku
bertemu orang orang hebat disini. Bertemu dengan para santri yang
semangat, hebat dengan satu tujuan yang sama. Menjadikan
pesantren selalu didepan. Kami memang berasal dari pesantren,
tetapi bukan berarti kami kalah dengan mereka yang berasal dari
SMA dan sebagainya. Kami yakin, selagi kami melakukan yang
terbaik dan menyerahkan hasil kepada-Nya.
Dan ALHAMDULILLAH, Aku bisa mencoret impian ke-16
dalam hidupku. Saatnya untuk berusaha mencoret impian yang
lainnya.. SELAMAT BERJUANG !!

SALAM KENAL BAGI MASALAH DAN TANTANGAN, AKU DATANG


UNTUKMU KESUKSESAN, SELAMAT TINGGAL WAHAI PELAJARAN
MASA LALU.

MA Darul Hikmah Mojokerto

49

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Loving you so much,

SAFITRI NENIK AGUSTIN

MA Darul Hikmah Mojokerto

50

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

SULTHONUN ARIFIN
Jurusan Biologi 2013
-Universitas Brawijaya

MA Darul Hikmah Mojokerto

51

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Apel atau Kembang?


Batas Akhir SMA
Tak terasa waktu itu adalah hari pertama saya menginjakkan
kaki disekolah dengan status sebagai siswa kelas 3 MA Darul Hikmah
Mojokerto. Selain rasa bahagia terdapat juga rasa cemas yang
menandakan tidak kurang dari 1 tahun kisah perjalanan SMA saya
akan berakhir. Kelak jadi apa saya setalah lulus SMA nanti?
Mampukah dengan kemampuan biasa-biasa seperti ini saya bisa
melanjutkan kuliah? Apakah Orang tua saya mampu untuk
membiayai kuliah? Terus apa yang harus saya lakukan saat ini?
Apakah saya harus kerja setelah lulus nanti, Kemudian Gaji yang
saya dapatkan dipergunakan untuk kuliah?. Pertanyaan-pertanyaan
itulah yang membuat saya menjadi agak cemas dengan keadaan
saat ini. Pikiran terasa terbagi menjadi dua, salah satunya
memikirkan sekolah karena pada saat jejang ini saya akan
menghadapi UN dan disisi lain saya juga memikirkan Apa yang harus
saya lakukan untuk masa depan saya nanti. Namun, Alhamdulillah
dalam keadaan seperti itu, saya mendapatkan wejangan (nasihat)
dari pak fathoni salah satu guru yang sangat saya kagumi di MA
Darul Hikam. saat itu, beliau sedang mengisi jam pelajaran dikelas
saya. Disela-sela pemberian pelajaran beliau mengatakan bahwa

MA Darul Hikmah Mojokerto

52

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Apa yang kelak terjadi pada kita dimasa mendatang itu semua sudah
direncanakan baik oleh Allah. Tugas kita adalah hidup sebaikbaiknya pada hari ini dan berusaha memantaskan diri untuk
direncanakan baik oleh Allah. Saat itu juga, saya yakin bahwa Allah
telah merencanakan baik setelah saya lulus SMA nanti. Dan tugas
saya saat ini adalah berusaha sebaik mungkin untuk meraih hal itu ,
berusaha membahagiakan kedua orang tua, guru-guru dan saudarasaudara saya dengan cara mendapat nilai UN yang baik dan bisa
lolos di salah satu Perguruan Tinggi (PT) terbaik di Indonesia.
Langkah awal menuju kuliah
5 bulan kemudian tersiar kabar bahwa pedoman Bidikmisi
akan dirilis, dimana anggapan saya bahwa Bidik Misi merupakan
jalur masuk kuliah bagi lulusan SMA dengan mendapatkan Beasiswa
penuh sampai lulus. Tiba saatnya pada pertengahan desember saya
bersama teman-teman siswa kelas 3 MA Darul Hikmah yang
berminat mengikuti Bidikmisi diwajibkan mengumpulkan berkasberkas yang diperlukan untuk mendaftar Bidikmisi. Perjalanan
dalam mengumpulkan berkas-berkas tersebut dimulai dengan
legalisasi Akta kelahiran dan Kartu Keluarga di Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto, Kemudian surat keterangan
kurang mampu di kelurahan, dan meminta Struk Pembayaran listrik
di Kantor PLN. Alhamdulillah kurang lebih 2 minggu semua
persyaratan yang diperlukan telah terkumpul. Pada saat itu, saya
mengira bahwa perjuangan saya telah selesai dan tinggal menunggu
MA Darul Hikmah Mojokerto

53

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

hasilnya. Namun , ternyata Proses sebenarnya masih panjang hingga


akhirnya salah satu teman saya mengingatkan bahwa untuk bisa
kuliah di perguruan tinggi negeri kita harus mengikuti seleksi secara
nasional yaitu SNMPTN (Jalur Undangan) dan SBMPTN (Jalur Tulis)
dan Jalur Mandiri di masing-masing Universitas. Selanjutnya tiap
sekolah harus mengisi data-data siswa di PDSS. Setelah di beri tahu
hal itu oleh teman saya, saya semakin bingung apa itu SNMPTN?
Apa itu PDSS? Tidak faham tentang hal itu, akirnya setelah pulang
sekolah saya pergi ke warnet untuk mencari informasi tentang
SNMPTN dan PDSS dan mendownload buku panduan. Setelah saya
baca berkali-kali saya pun paham bahwa untuk bisa kuliah di
Perguruan tinggi negeri calon Mahasiswa harus mengikuti seleksi
terlebih dahulu yaitu seleksi nasional jalur undangan (SNMPTN),
jalur tulis (SBMPTN) dan jalur mandiri. jalur pertama yang dibuka
adalah SNMPTN, untuk jalur SNMPTN masing-masing sekolah harus
mengisi data siswa yang akan mendaftar ke Perguruan tinggi Negeri
ke dalam PDSS yang berisi nilai rapor dari kelas 1 MA sampai kelas 3
MA. Akhirnya saya mulai mengerti langkah awal dalam masuk
Perguruan Tinggi Negeri.
BPNJ
Pendaftaran SNMPTN dibuka pada awal maret 2013,
Sedangkan waktu itu masih bulan januari 2013. Jadi ada waktu
kosong 2 bulan. Waktu tersebut saya manfaatkan untuk mendalami
materi UN dengan mengikuti pelajaran dan mengikuti les tambahan
MA Darul Hikmah Mojokerto

54

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

disekolah, Menjelang akhir februari tepatnya tanggal 27 februari


2013 malam hari terdengar bunyi suara dari HP saya pertanda
bahwa ada satu pesan masuk. Pesan tersebut ternyata dari cak
nasrul kakak kelas saya di MA Darul Hikmah yang telah lebih dulu
sukses dan sedang menjalani semester akhir di ITS Surabaya. Pesan
tersebut berisi ajakan kepada saya untuk mengikuti seleksi Beasiswa
Perintis Nusantara Jawa Timur (BPNJ) yang diadakan oleh
Mahasiswa ITS. Beasiswa ini merupakan Beasiswa pelatihan untuk
menghadapi Tes Tulis Masuk PTN. Bagi peserta yang lolos akan
mengikuti bimbingan persiapan masuk PTN serta dikarantina selama
3 minggu di Surabaya. Awalnya saya ragu-ragu untuk mengikuti
seleksi tersebut namun cak nasrul berhasil meyakinkan saya untuk
mengikuti seleksi beasiswa tersebut. 3 hari kemudian saya pergi ke
ITS untuk menjalani seleksi tahap 1 BPNJ bersama teman satu
sekelas saya Safitri Nenik. Namun, kami berangkat lebih awal
tanggal 1 Maret (1 hari sebelum tes) agar tidak terlambat pada saat
tes. Kami berangkat dengan naik bus. Perjalanan itu merupakan
perjalanan pertama saya berkunjung ke ITS yang kami tempuh
selama 3 jam, Kami berangkat hanya mengandalkan petunjuk dari
Cak Nasrul. Esoknya tes dilaksanakan tepat pukul 08.00 WIB sampai
pukul 10.00 WIB. Setelah menjalani tes, sore itu kami langsung
pulang ke Mojokerto. 3 hari kemudian diumumkan peserta yang
lolos seleksi tahap 2 BPNJ. Alhamdulillah saya dan dan Nenik lolos
ditahap 1. Sehingga kami harus berangkat lagi ke ITS untuk
menjalani tes tahap 2 BPNJ pada akhir maret. Selang beberapa hari

MA Darul Hikmah Mojokerto

55

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

kemudian tersiar kabar bahwa pendaftaran SNMPTN telah dibuka.


Namun sampai saat itu juga saya belum menetukan PTN mana yang
akan saya pilih. Proses pendaftaran menggunakan NISN dan Kode
Akses / Password yang telah diberikan oleh Sekolah. Malam Hari,
Saya pergi ke Warung Internet untuk melakukan pendaftarn online
SNMPTN, Saya memilih Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang
sebagai pilihan PTN pertama dan Universitas Negeri Malang (UM)
sebagai pilihan PTN kedua . Esoknya, saya berkonsultasi dengan
guru BK, beliau menyarankan agar UM diganti dengan Universitas
Brawijaya (UB) Malang. Spontan saya menanggapi bahwa seleksi di
UB ketat dan saya kurang yakin bisa lolos di UB karna UB termasuk
salah satu Universitas bergengsi di Indonesia. Meskipun saya tidak
yakin lolos di UB tapi keinginan saya untuk belajar di UB sangat
besar. sepulang dari sekolah saya pergi ke Warung internet, Saya
mengambil keputusan untuk mengganti Universitas Negeri Malang
(UM) menjadi Universitas Brawijaya
(UB). Namun, Seiring
berlalunya waktu saya yakin dengan 2 pilihan tersebut. Setalah
melakukan pendaftaran online SNMPTN, Saya membaca pada situs
SNMPTN bahwa Hasil SNMPTN akan diumumkan pada tanggal 29
mei 2013, yang artinya bahwa 3 bulan lagi hasil tersebut akan
keluar. 3 bulan adalah waktu yang lama untuk ditunggu, Namun
waktu tersebut saya manfaatkan untuk mendalami materi UN,
karena hasil SNMPTN juga ditentukan dengan nilai UN.

MA Darul Hikmah Mojokerto

56

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Pada tanggal 30 Maret 2013, saya dan nenik kembali pergi ke


Surabaya untuk menjalani tes kedua BPNJ seperti pada tes pertama
kami berangkat satu hari sebelum tes berlangsung. Namun, pada
tes kedua ini ada hal yang berbeda jika pada tes pertama malam
harinya saya tidur di Asrama Mahasiswa ITS pada saat tes kedua ini
malam harinya saya tidur di Base Camp KOPMA ITS. Saya tiba di
Basecamp KOPMA ITS jam 12 malam. Meskipun di Basecamp
tersebut hanya beralas tikar dan tidak ada kipas angin apalagi AC
serta kondisi ruangan yang sedikit berantakan tapi tidak apalah yang
penting malam ini bisa tidur. Pagi harinya saya bangun jam 05.00,
dan Langsung menuju masjid untuk menjalankan sholat subuh
setelah itu saya bergegas untuk menyiapkan diri untuk menghadapi
tes kedua BPNJ.Tes kedua dilakukan di Gedung Jurusan Kimia ITS
seperti pada tes pertama. Tes dimulai tepat pukul 08.00 sampai
pukul 10.00 saya merasa soal-soal yang diberikan pada tes kedua
lebih sulit dari soal-soal di tes pertama. Seusai tes , kami langsung
pulang ke Mojokerto. 3 hari kemudian hasil tes kedua BPNJ
diumumkan, tes ini menetukan siapa saja yang akan lolos karantina
dan akan mengikuti bimbingan masuk PTN selama 3 minggu di
Surabaya. Jam 4 sore saya pergi ke warnet untuk melihat hasil
pengumuman tersebut , terlihat teman sekelas saya Safitri Nenik
telah lolos dan berada diperingkat 3, kemudian saya terus mencari
nama saya dengan menggerakan mouse ke bawah dan pada
peringkat 16 tertulis nama lengkap saya seketika itu saya merasa
senang, bangga,tidak percaya bercampur aduk dan tidak bisa

MA Darul Hikmah Mojokerto

57

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

diungapkan dengan apapun, saya lolos karantina dan berangkat ke


Surabaya. Peserta yang lolos sebanyak 30 Siswa/siswi dari SMA se
Jawa Timur. Alhamdulillah Perasaan ini sudah tidak karuan. Sebelum
pulang dari Warung Internet, Saya mencetak Hasil Pengumuman
BPNJ. Setiba dirumah pengumuman tersebuta saya perlihatkan ke
kedua orang tua saya betapa senangnya mereka melihat anaknya
lolos. Namun ada kejadian lucu ketika saya memperlihatkan hasil
tersebut ke ayah. Ayah menganggap bahwa saya telah lolos seleksi
PTN dan diterima di ITS. Akhirnya saya jelaskan bahwa saya lolos
Bimbingan Belajar di Surabaya bukan lolos di PTN sedangkan ITS
adalah tempat untuk menyelenggarakan seleksi tersebut.
Selanjutnya saya hanya menunggu kabar dari pantia BPNJ mengenai
karantina BPNJ yang akan diselenggarakan setelah UN. Setelah lolos
BPNJ perasaan yakin dalam diri saya untuk lolos PTN semakin
meningkat.
UN
Tak terasa 12 hari lagi UN akan dilaksanakan. Dalam waktu
tak kurang dari 2 minggu itu saya manfaatkan semaksimal mungkin
untuk mendalami materi-materi UN terutama pelajaran fisika.Saya
mengerjakan soal-soal, mempelajari trik-trik cepat dalam
mengerjakan soal UN. Seminggu sebelum UN, pelajaran yang paling
saya tekuni ialah fisika. Semua soal tentang fisika saya lahap karna
kemampuan akademik saya tentang fisika sangat minim. Tidak ada
ruginya saya mempelajari fisika, setelah cukup faham materi yang
MA Darul Hikmah Mojokerto

58

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

mungkin akan keluar UN saya mencoba beberapa kali Try Out


sendiri di rumah. Alhasil nilai yang saya dapatkan cukup memuaskan
selalu diatas 70. Tidak tahu kenapa UN menjadi hari yang paling
istimewa , 1 minggu sebelum UN saya merubah pola makan, dengan
memberi peraturan pada diri sendiri sebelum UN berlalu saya tidak
boleh mengonsumsi makanan instan, meminum es, makan terlalu
asam dan pedas, tidur yang cukup dan tidak terlalu malam. Semua
itu saya lakukan secara spontan agar ketika UN saya mengerjakan
dengan lancar. Alhamdulillah pola yang saya terapkan membuahkan
hasil selama UN saya dapat mengerjakan dengan tenang. 4 hari yang
menjadi momok selama 3 tahun ini telah usai. Senjata terakhir yang
ampuh merubah segalanya hanya berdoa kepada Allah SWT. Setelah
UN, seluruh siswa/siswi MA Darul Hikmah waktu masuk sekolah
mulai berkurang, Kami diwajibkan masuk setiap hari Senin dan
Kamis dan salah satu kegiatan yang rutin kami lakukan ialah
istighotsah, membaca tahlil, serta mendoakan para pendiri Yayasan
Darul Hikmah disarean (makam) yang berada dilingkungan Ponpes
Darul Hikmah. Melalui perantara Beliaulah Darul Hikmah bisa berdiri
kokoh dan akan selalu berkibar.
Acara Perpisahan
Selama menunggu hasil pengumuman UN. Seluruh siswa
kelas 3 melakukan latihan pentas seni yang nantinya akan
ditampilkan pada acara perpisahan kelas 3 MA dan MTs. Saat itu
saya mendapat peran sebagai dalang dalam drama kolosal. Hari
MA Darul Hikmah Mojokerto

59

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

perpisahan pun tiba yang diadakan pada tanggal 21 Mei 2013. Acara
pertama diisi dengan penampilan-penmapilan dari siswa kelas 3
MTs Darul Hikmah. Beberapa jam kemudian tiba saatnya saya maju
ke depan panggung untuk membuka penampilan drama kolosal.
Awalnya gugup, malu, dan takut salah tapi dengan keberanian
tingkat dewa akhirnya saya maju kedepan panggung untuk
membuka sesi drama ini, Salah satu teman saya seorang cowok
memerankan adegan sebagai cewek dengan dandanan pula seper ti
cewek. Penonton yang terdiri dari staf, guru, dan siswa-siswi Darul
Hikmah spontan tertawa terbahak-bahak ketika teman saya yang
memerankan cewek mulai naik panggung. Kurang lebih 20 menit
kami menampilkan drama kolosal ini. Saya meras bahwa acara
perpisahan yang kami selenggarakan berjalan dengan sukses .
Penampilan kocak ini saya rasakan sebagai obat tegang yang saya
alami setelah UN. Esoknya, saya menerima SMS dari panitia BPNJ
yang menyatakan bahwa Karantina BPNJ akan dimulai pada hari
minggu tanggal 26 mei 2013 itu artinya karantina dilaksanakan 2
hari setelah pengumuman hasil UN.
Pengumuman Hasil UN SMA
Hari jumat tanggal 24 mei 2013 adalah hari pengumuman
hasil UN, seluruh siswa kelas 3 diwajibkan datang ke sekolah untuk
mengetahui hasil dari kerja keras mereka dalam mengerjakan soalsoal UN. Saya berangkat ke sekolah tepat pukul 07.00 pagi saat itu
suasana di halaman dan lorong sekolah nampak sepi mungkin karna
MA Darul Hikmah Mojokerto

60

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

sebagaian kelas ada kegiatan belajar mengajar tapi ada juga


sebagian siswa yang keluyuran diluar kelas mungkin karna jam
kosong. Kantor MA Darul Hikmah tampak sibuk dengan seorang lakilaki berpawakan besar mondar-mandir. Sepertinya beliau sedang
sibuk dengan pekerjaan beliau. Pandangan saya terfokus kearah
ruangan yang selama ini saya datangi dalam 2 kali seminggu.
Didalam tempat itu saya bersama teman-teman telah berkumpul
untuk melaksanakan doa bersama kepada sesepuh kami yaitu para
pendiri Darul Hikmah dan doa terakhir kepada Allah SWT agar
diberikan hasil UN yang terbaik. Suasana berubah menjadi serius
dan khusuk. Kemudian kami berkumpul di ruang Multimedia untuk
menunggu diberikan hasil pengumuman UN. Sebelum hasil UN
dibagikan, Ustadz Fathoni memberi sedikit wejangan pada kami
bahwa UN bukan akhir segalanya justru UN akan menjadi pembuka
bagi kehidupan sebenarnya beliau pesan agar kami menjaga nama
MA Darul Hikmah dimanapun kita berada. Saya merasa wejangan
itu sangat bermanfaat bagi kami. Tidak berapa lama kemudian pintu
multimedia terbuka dengan cahaya matahari yang memasuki celah
pintu berbarengan dengan itu muncul seorang laki-laki berpawakan
besar dan tinggi dengan kedua tangannya membawa tumpukan
amplop-amplop putih, laki-laki tersebut adalah pak soni yang
menjabat sebagai waka kurikulum kemudian tanpa basa-basi beliau
meletakkan amplop-amplop itu diatas meja dan tangan kanannya
meraih sebuah microphone dan memberikan nasihat-nasihat
kepada kami. Namun kami lebih terfokus dengan amplop-amplop

MA Darul Hikmah Mojokerto

61

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

putih yang berada diatas meja tersebut. Akhirnya satu persatu


nama kami dipanggil, kelas pertama yang dipanggil adalah kelas 3
IPA, Terdengar pak Soni memanggil nama saya M. Sultonun Arifin Ali
Ashar. Secara spontan tubuh saya berdiri dan berjalan menghampiri
beliau. Beliau menyodorkan sebuah amplop dan memberi suatu
arahan agar amplop itu dibuka diluar ruangan. Disekitar luar
ruangan terlihat ekspresi berbeda-beda dari teman-teman yang
telah membuka amplop. Perlahan-lahan saya buka amplop itu
dengan ucapan Bismillah, Mata saya langsung terfokus pada kata
LULUS/TIDAKLULUS. Saya melihat bahwa kata tidak lulus dicoret
dengan menggunakan tinta hitam jadi hanya kelihatan kata LULUS
dan tandanya saya telah lulus UN. Tidak henti-hentinya saya
mengucapkan Alhamdulillah, Saat itu halaman sekolah dibanjiri
dengan perasaan bahagia, senang, haru karna seluruh siswa MA
Darul Hikmah LULUS. Tidak lupa setelah mengetahui hasil lulus saya
langsung menuju ke kantor untuk mengucapkan terimakasih kepada
guru-guru yang telah mengajar saya selama ini beliau juga merasa
lega dan bangga. kemudian salah satu guru memberi tahu saya
kalau nilai UN yang saya dapatkan merupakan nilai akhir UN terbaik
kedua sedangkan nilai akhir UN terbaik diraih oleh teman saya
Nenik. Setelah itu saya pulang dan menunjukkan hasil UN kepada
orang tua saya. Alhamdulillah Beliau cukup senang dan bersyukur.

MA Darul Hikmah Mojokerto

62

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

M. ALIFUDDIN IKHSAN
Jurusan HKN 2013
-Universitas Negeri Malang-

MA Darul Hikmah Mojokerto

63

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Dengan Lima Puluh Dua Ribu Tujuh Ratus, Saya


Kuliah
Ketika pohon sangat kuat dengan topangan akar tunggangnya.....
Ketika melati putih meniupkan semerbak segarnya aroma di pagi
buta......
Ketika surya setia menaburkan sinar anugerah sepanjang zaman....
Saat ini.....
Izinkanlah jiwa ini merajut asa meraih cita nan mulia.....
Untuk kejayaan Negeri Dwi Warna.
Siang itu terasa terik ketika mentari telah memancarkan
kekuatan tertingginya dengan pancaran ultraviolet nan kuat, ku
rasakan hal itu sangat meresahkan bagi tubuh kecilku. Kulitku
yang sesawoan bercucur keringat yang masam. Perjalanannya pun
terus melewati pipiku yang berminyak dan berakhir pada dagu
mungilku. Si kecil dari bumi Majapahit itu bernama Alifudin
Ikhsan. Teman sebayanya memanggil dengan sebutan Alif . Semua
yang ku rasakan membuat hatiku skeptis untuk sekedar datang
bersama teman-teman di aula utama Darul Hikmah. Iya,
sekolahku hanyalah sekolah swasta yang berada dalam
lingkungan pondok pesantren. MA Darul Hikmah merupakan
ladang ilmu yang kaya akan manfaat dunia akhirat itu berada
14 KM dari tanah tumpah darah kelahiranku di Desa Kedawung
Selatan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto yang konon
merupakan istana kerajaan super power di zamannya
Majapahit. Kala itu, pak Soni Ahmad sang menteri luar negeri

MA Darul Hikmah Mojokerto

64

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

sekolahku tercinta mengumpulkan semua sisiwa kelas XII untuk


sekedar breafing seputar ujian nasional.
Sebelum itu, keresahan mulai nampak pada hatiku jauh
sebelum memasuki ruangan. Entah kenapa, sejak awal kelas XII
saya sudah kepikiran masalah biaya UN yang kala itu mencapai
Rp 780.000,-.
Lif, ayo ke aula! teriak beberapa temanku kala itu.
Entah kenapa aku tidak mendengarka seruan itu. Kemudian tak
lama setelah itu, datanglah Aim yang mengajak bersama-sama ke aula.
Kira-kira ngapain ya pak soni ngumpulkan kita? ujar Aim sahabat
tercintaku.
Waduh, ya ngak tahu Im, ya udah kita ke sana saja, dengardengar ada banyak pengumuman. Sahutku.
Acara itu pun dimulai dengan cepat dan saksama segala maksud
pun di sampaikannya. Hatiku terasa ciut dan jiwaku terasa hampa karena
saya belum membayar biaya ujian nasional yang mahal. Biaya UN saya
kumpulkan semenjak kelas X SMA setiap hari yang berasal dari uang
sakuku. Saya mendapat uang saku Rp 2000,- terkadang Rp 1000,terkadang tidak. Semua uang itu saya tabung demi mengikuti ujian
nasional. Semua itu ku lakukan melihat kehidupan orang tuaku yang
kurang mampu. Ayahku seorang buruh sepatu yang penghasilannya hanya
cukup untuk kebutuhan makan dan membayar hutang. Ibuku seorang ibu
rumah tangga yang tidak bekerja selayaknya wanita sekitar rumahku.
Inilah yang membuat saya bertekad bulat untuk belajar keras mewujudkan
asa yang sudah lama terkubur. Untaian kata-kata bijak terus mengalir dari
hulu lisan mereka.
Kamu harus menjadi orang sukses. Inilah perkataan ibuku yang
menjadi cambuk energi potensial yang terus mengalir menempuh belasan
kilometer dengan sepeda Phoenix Biru peninggalan almarhum kakek
menuju tempat mencari ilmu. Semangat ini tetap kokoh walau tiap hari
harus pulang sampai jam 4 sore untuk mengikuti belajar tambahan,
MA Darul Hikmah Mojokerto

65

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


terkadang sampai maghrib masih berada di jalan penghubung JombangMojokerto.
Anak-anak, Ujian sudah tinggal 2 bulan lagi, segera persiapkan
adminitrasi dan segala kelengkapannya. Jangan lupa belajar karena UN
bukan tujuan akhir kalian, di depan masih banyak ujian-ujian yang akan
menghadang kalian. Kita boleh dikatakan sekolah swasta pedesaan, tapi
ingat belasan kakak kelas kalian diterima di berbagai perguruan tinggi
bergengsi dengan beberapa jalur beasiswa. Ada PBSB (Program Beasisiwa
Santri Berprestasi) ada Bidikmisi, ada Etos, ada Djarum dan berbagai
beasiswa lainnya. Saya harap kalian belajar lebih keras lagi. Inilah ucapan
yang disampaikan oleh pak soni sebagai wakil sekolah dalam acara
pembekalan ujian nasional yang terekam kuat dalam tulisan tintaku di
buku diary kecil milikku.
Gerbang Keemasan
Program beasisiwa santri berprestasi merupakan program
beasiswa andalan yang menjadi pusaka semangat kami para siswa kelas XII
di sekolah kami. Dengan beasiswa itu, kita dapat kuliah di beberapa
universitas terkenal seperti UNAIR Surabaya, UGM Yogyakarta, ITS
Surabaya, UIN Malang, UIN Surabaya, UIN Yogyakarta, UIN Jakarta, UIN
Bandung, IAIN Semarang dan UPI Bandung. Setiap tahunnya, sekolah saya
mampu mengirimkan beberapa siswanya untuk beasiswa PBSB ini. Saya
sudah tertarik untuk mengikuti jejak kakak kelas yang nyaman berada di
berbagai universitas terbaik tersebut. Ketika pak soni melanjutkan
pembicaraan tentang kesuksesan para alumni di PBSB sontak hati ini
menangis sedalam-dalamnya.
Mengapa hal ini harus terjadi?, desisku dalam qalbu.
Iya, memang syarat mutlak untuk mengikuti program beasiswa ini
adalah seorang santri minimal 2 tahun. Inilah yang ku tangiskan dalam
hati. Sejak awal saya di Darul Hikmah tahun 2006 di jenjang setingkat SMP

MA Darul Hikmah Mojokerto

66

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


bukanlah seorang santri yang mukim dipondok pesantren melainkan
sebagai santri kalong yang pulang pergi setiap hari.
Waduh, saya kan bukan santri, tapi bolehkah saya mengikuti
program beasiswa ini, pak? tanya saya pada pak soni.
Wah, ya emang syaratnya itu harus mondok di pesantren 2
tahun, tetapi coba saya akan bicarakan kepada kepala sekolah untuk
menindaklanjuti hal ini, kata pak soni.
Asa itu Pun Datang
Selesai acara itu, saya segera menemui bu khurriyah selaku
pembina BK untuk menanyakan lebih lanjut tentang beasiswa PBSB itu.
Beliau menyatakan bahwa sistem penjaringan peserta PBSB akan
ditentukan berdasarkan seleksi lokal yang dilaksanakan oleh pihak
sekolah. Ini merupakan bentuk profesionalitas sekolah sebagai tempat
menuntut ilmu. Setelah mendapatkan informasi yang banyak mengenai
beasiswa tersebut, saya pun pulang ke rumah dengan berjalan kaki karena
saat itu sepeda saya gembos.
Sesampai di rumah, saya langsung menyiapkan beberapa
perengkapan ujian nasional yang dibutuhkan oleh sekolah seperti foto
copy ijazah, SKHUN, NISN dan sebagainya. Hal yang tak terduga
sebelumnya muncullah pertanyaan dari kedua orang tuaku yang
menunggui saya merapikan berkas-berkas perlengkapan ujian.
Mau kuliah dimana, le?, tanya ibu.
Nggeh sak kerso, bu! (Sak kerso =Terserah) Jawab saya dengan
lemah gemulai.
Yo sing penting sinau sing pinter, ben antuk beasiswa. Bapak wes
gak kuat nek mbandani akeh-akeh, sahut Bapak. (yang penting belajar
yang rajin karena bapak sudah tidak sanggup membiayai banyak)
Iya pak, insya Allah kuliah Gratis! kata saya.

MA Darul Hikmah Mojokerto

67

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


Cambuk sekeras ini membekas dalam diri saya, mulai sejak itulah
saya sadar akan keterbatasan dalam biaya. Semua itu merupakan bukti
dukungan konkret yang diberkan oleh kedua orang tua saya untuk terus
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Biarlah dikata seorang
tukang sepatu dapat menyekolahkan anaknya sampai sarjana.setiap
malam selalu kusempatkan membaca dan mereview ulang pelajaran yang
telah diberikan. Sujudku pun saya tambah menjadi beberapa kali lipat dari
biasanya, tahajjud, dan beberapa sholat malam selalu ku panjatkan.
Berdoa agar man jadda wa jada benar-benar muncul. Membaca buku,
menuis kembali, latihan soal-soal dan semuanya telah tersistem bagaikan
mesin kendaraan perang yang tak kenal lelah jika tidak kehabisan amunisi.
PBSB menjadi sasaran empuk untuk saya dapatkan meskipun dalam hati
kecilku berdentum Kamu kan bukan santri, masak kamu mau mengambil
hak mereka?. Kata-kata ini memang menjadi sebuah hambatan batin
tersendiri. Tetapi tidak dengan kedua orang tua ku yang selalu mendukung
segala yang saya lakukan, tentu dengan menasihati segala tindakanku.
Mereka selalu berdoa siang dan malam mengenai kesuksesan anaknya.
Kau bagaikan mentari nan cerah
Abadi trus menyinari
Darahmu mengalir bersama dagingku
Tak kau pikirkan
Segala sakit, duka, jerih mu
Demi keemasan permatamu
Tak kau pikirkan
Milyaran rupiah tlah kau keluarkan
Demi diriku
Sungguh,
Tetesan matamu menjadi vitamin
Akan keberhasilanku

MA Darul Hikmah Mojokerto

68

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


Peluk rindumu selalu menghangatkan badanku
Entah dengan apa aku menggantinya
Andai aku sulaiman
Seluruh isi kerajaan bumi tak mencukupi tuk membalas semua itu
Sungguh engkaulah hartaku nan mulia
Tak cukup satu juta kali ucapan terima kasih untuk membalas
semua budi baik yang telah diberikan kedua orang tuaku. Entah apa yang
harus aku berikan kepada mereka, yang terpenting selalu saya akan
berusaha untuk terus membuat mereka tersenyum bangga atas semua
prestasi yang ku raih.
Cinta Atas Pandangan Pertama Bidikmisi
Tak lama setelah penjelasan pak soni tentang seputar ujian
nasional, datanglah Tim Sosialisasi Bidikmisi dari Universitas Airlangga
Surabaya membawa segudang informasi terkait dengan beasiswa untuk
siswa kurang mampu secara ekonomi, mereka juga membawa berbagai
macam informasi tentang penerimaan mahasiswa baru di Universitas
terbaik di Jawa Timur itu. Kedatangan mahasiswa UNAIR membawa kado
yang membahagiakan bagi saya dan keluarga yang baru mengetahui
ternyata ada beasiswa yang khusus untuk akan dari golongan keluarga
kurang mampu. untuk pertama kalinya saya mendengarkan penjelasan
atas beasiswa Bidikmisi ini secara total keseluruhan. Prinsip utama
beasiswa Bidimisi ini adalah program pemerintah yang diberikan untuk
membantu siswa dari kalangan menengah ke bawah untuk mendapatkan
derajat pendidikan yang sama dalam perguruan tinggi negeri. Beberapa
minggu sebelumnya memang saya memperoleh penjelasan seputar
Bidikmisi dari beberapa alumni yang diterima di jurusan Kimia UNESA dan
Psikologi UNAIR. Tetapi informasi yang diberikan masih banyak yang
belum saya pahami. Dari sinilah semangat juang belajar terus berkobar-

MA Darul Hikmah Mojokerto

69

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


kobar seperti sautan api yang menyala besar. Ingin rasanya untuk
mendapatkan beasiswa itu.
Di akhir bulan maret 2012, saya merasa persiapan ujian nasional
masih sangat kurang. Sebagian pelajaran non UN sudah mulai dikurangi
jam pertemuannya guna untuk meningkatkan pemahaman atas materi
yang akan diujikan. Tetapi entah mengapa hal ini masih sering merasa
santai padahal ujian sudah semakin dekat. Pikiran sudah tidak menjadi
fokus tatkala melihat biaya pendidikan tinggi yang sangat mahal. Saya
merasa semua persiapan sudah final tetapi tetap saja merasa bahwa fisika
sebagai monster cumi-cumi yang kejam, Biologi sebagai virus influenza
yang tiap hari menghampiriku, Kimia yang bagai senyawa anorganik yang
sukar diuraikan serta matematika yang seperti rumus logaritma yang sukar
terpecahkan. Semua itu merupakan hal yang harus dihadapi guna meraih
beasiswa Bidikmisi.
Pendaftaran SNMPTN jalur undangan tahun 2012 pun telah
dibuka. Semua siswa lebih memilih fokus memperdalam materi UN dari
pada ribet mengurus beasiswa bidikmisi jalur undangan.
Airlangga Goes to My House
Sekian panjang penjelasan Bidikmisi UNAIR membawa angin
harapan bagi perjalanan sekolahku. Dahulu Kimia yang menjadi senya
anorganik kini sudah dapat terurai dengan enzim semangat juang. Dahulu
Fisika yang menjadi monster cumi-cumi, kini telah dikalahkan oleh
superhero keberanian. Dahulu matematika yang seperti rumus logaritma
kini telah ditemukan alur penyelesaian dengan doa. Semua akhirnya
terwujud saat perwakilan kemahasiswaan Universitas Airlangga Surabaya
datang ke rumah saya.
Siang itu, 25 Maret 2012 pukul 12.30 datang dua orang berbaju
dinas yang dikawal oleh 2 mahasiswa beralmamater UNAIR membawa
segebok berkas yang dibungkus map warna cokelat. Kedatangan mereka

MA Darul Hikmah Mojokerto

70

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


tentu sangat mengejutkan kami sekeluarga. Selang beberapa waktu
kemudian, mereka menyampaikan maksud kedatangannya ke rumah saya.
Surat pun kami terima dan langsung saya baca. Ternyata isinya adalah
permohonan untuk mendaftar ke Universitas Airlangga Surabaya jalur
Undangan Prestasi. Kaget rasanya menerima penghargaan yang tinggi atas
apa yang saya raih barusan. Banyak pertanyaan yang muncul tentang surat
itu, esok harinya saya langsung menemui pak Soni untuk mengklarifikasi
surat tersebut. Dan sungguh diluar dugaan, memang benar saya akan
diikutkan seleksi prestasi masuk UNAIR. Ternyata dari sekolahan saya, saya
tidak sendirian. Ternyata ada dewi qurrota ayun yang juga sama-sama
mendapatkan hadiah ini.
Beberapa utusan UNAIR ini pun langsung melihat sendiri kondisi
keluarga saya. Mereka melihat rumah kami dari depan sampai belakang.
Kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, kamar belajar, ruang dapur dan
semua isinya juga diperiksa detail dan di ambil gambar untuk dilapokan ke
pihak rektorat UNAIR.
Alhamdulillah... puji syukur tak terbantahkan untuk peristiwa yang
besar dalam hidupku ini. Saya merasa ini adalah awal dari tujuan yang
sebenarnya. Sesegera setelah berbicara langsung dengan kepala sekolah
dan jajaran yayasan Darul Hikmah, saya langsung mempersiapkan
beberapa berkas yang akan diserakhan ke UNAIR yang akan diantar
langsung oleh pak Soni. Satu hari kemudian, semua berkas seperti surat
keterangan tidak mampu, foto copy rekening listrik, PBB, surat keterangan
gaji, kartu keluarga dan berbagai piagam penghargaan yang pernah saya
terima. Pak Soni juga menyiapkan surat keterangan siswa dan raport yang
akan mendukung seleksi adminitratif. Semua yang dilakukan oleh mereka
semua hanya demi tujuan saya kuliah di universitas airlangga.
Pagi hari, 27 Maret 2012 berkas sudah siap untuk diberangkatkan
ke Surabaya. Pak soni sendiri yang berangkat menuju UNAIR dengan
harapan dapat menyumbangkan beberapa siswanya untuk masuk UNAIR.
Ketika beliau berada di UNAIR saya mendapat vtelepon mendadak dari

MA Darul Hikmah Mojokerto

71

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


beliau kalau berkasnya ada yang kurang, yaitu foto copy akta kelahiran
yang dilegalisasi oleh kantor catatan sipil kabupaten setempat. Saat itu
juga saya menemui kepala desa untuk dibuatkan surat tanda lahir sebagai
pengganti akta kelahiran karena pada waktu itu saya belum
mempunyainya. Setibanya di sekolah pak soni langsung menghampiri saya
dan meminta surat tersebut. Tanpa berpikir panjang surat itu pun saya
berikan. Beliau dengan motor kesayangannya pergi kembali ke UNAIR
untuk menghadap Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan Universitas
Airlangga dan menyampaikan maksud kedatangannya untuk membawa
berkas yang sempat tertinggal. Akhirnya pihak rektorat UNAIR
memberikan pin dan kode akses untuk dapat mendaftarkan saya lewat
jalur online.
Dengan keterbatasan yang kami miliki di sekolah, maka
pendaftaran online kami rasa sangat sulit. Dan akhirnya pada 29 Maret
2012 pak Soni pun memberikan kode akses kepada saya untuk daftar
sendiri. Sejak inilah setiap sore sepulang dari sekolah, saya mampir ke
warnet untuk melihat informasi dan mencoba mendaftar sendiri. Hari
terakhir pendaftaran SNMPTN pun berakhir 31 Maret 2012 dan saya
belum terdaftar sebagai peserta SNMPTN Jalur Undangan, padahal saya
sudah terdaftar sebagai peserta Bidikmisi. Malam hari, 31 Maret 2012
pukul 21.00 saya mencoba mengulangi pendaftaran tetapi masih gagal.
Ketika hal ini kami omongkan ke UNAIR, maka mereka meganjurkan saya
untuk mengikuti jalur tes tulis SNMPTN 2012 yang juga jalur Bidikmisi.
Kurelakan hal ini terjadi dan sabar adalah satu-satunya hal yang
harus saya lakukan, menunggu sembari UN berlangsung.
Lubang yang Menyakitkan
Ketika fajar mulai menampakkan wajah cerianya dipagi itu, saya
juga sedang berbahagia karena akan mengikuti tes PBSB di asrama haji
sukolilo Surabaya. Kebeerangkatan menuju kota pahlawan saya tempuh

MA Darul Hikmah Mojokerto

72

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


dengan bermodal semangat yang berkobar-kobar. Pengalaman perjalanan
jauh sudah tidak membuat saya khawatir jika tersesat. Pukul 07.30 WIB
saya berangkat dari pasar Brangkal naik bus jurusan terminal Purabaya
Surabaya. Sesampai disana saya dan teman-teman yang sama-sama ingin
beradu nasib dengan soal tes beasiswa naik bus kota yang supek dan
panas menuju terminal Joyoboyo untuk naik angkutan kota menuju ITS
Surabaya. Ya, ITS adalah tempat transit pertama kami untuk menunggu
kakak kelas kami yang siap menampung kami sementara sampai tes PBSB
berakhir. Malam hari ketika itu, kami semua di bimbing untuk pembekalan
akhir tes PBSB di serambi Masjid ITS sampai jam 11.30 malam. Saya yang
sangat antusias merasa pembinaannya kurang, tetapi saya juga melihat
bahwa teman-teman saya yang lain seperti Lailul Munjidah, Husni Intan
Islami, Khoirun Nisa, dan beberapa yang lain telah merasa lelah dan ingin
secepatnya untuk beristirahat.
Subuh pun datang dan kami semua sudah siap untuk menuju
lokasi tes yang hanya berjarak 3 KM dari lokasi kami menginap. Sebelum
kami berangkat, doa bersama pun kami gelar dengan harapan bahwa tes
kali ini banyak diantara kami yang lolos. Tepat pukul 05.30 WIB semua
sudah pada posisi siap, dan kami pun berangkat. Setibanya di lokasi tes
kami berpisah karena ruangan terbagi atas beberapa gedung. Waktu itu
saya mengambil jurusan Tafsir Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Saingan saya 218 peserta diseluruh Jawa Timur sedangkan kuota seluruh
Indonesia hanyalah 20 Mahasiswa. Bismillah saya mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh dan yakin akan keberhasilan.
Sebulan setelah tes PBSB hasil pun kami terima. Ternyata saya
tidak diterima dalam program PBSB ini. Lautan kesedihan mendera saya
sampai larut 3 hari lamanya. Entah mengapa saya tidak lolos? Apakah
kurang kerasnya saya belajar? Atau kurang khusuknya saya berdoa? Atau
apa? Pertanyaan ini sulit untuk dijawab sampai sekarang. Tetapi
Alhamdulillah 2 dari 10 siswa MA Darul Hikmah berhasil lolos dalam
seleksi ini, dia adalah Khoirun Nisa yang diterima di jurusan Biologi ITS

MA Darul Hikmah Mojokerto

73

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


Surabaya dan Lailul Munjidah di jurusan Fisika UPI Bandung. Mereka
berdua adalah teman-teman saya yang super hebat. Keyakinan yang kuat
adalah modal utama mereka menembus PBSB.
Setelah kekalahan perang di arena PBSB saat itu, saya juga
mengikuti tes SNMPTN jalur Tulis. Kekalahan di PBSB adalah buah
semangat baru untuk keberhasilan Bidikmisi. Saya melaksanakan tes di
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Saya mengambil jurusan
Pendidikan Sains UNESA dan Statistika UNAIR. Semangat saya untuk
mengerjakan tes ini, berharap akan hasil yang memuaskan. Jauh sebelum
tes ini saya lakukan banyak cercaan yang mendera dari berbagai sudut
kehidupan mulai dari perkataan jago yang kehilangan taju, jago kandang
masih kuat dalam kurungan dan sebagainya. Tapi semua itu saya terima
dengan ikhlas.
Juli 2012, pengumuman SNMPTN telah muncul, dengan bergegas
saya menuju warnet untuk melihat hasil akhir perjuangananku selama
beberapa bulan. Isinya juga cukup menarik pandangan yakni untuk kedua
kalinya saya GAGAL dalam tes, atau TIDAK LOLOS SNMPTN. Sedih rasanya
dan kesedihan ini jauh lebih lama dari pada kesedihan tidak lolos PBSB,
karena mungkin Bidikmisilah satu-satunya pengharapan dan itupun tidak
saya terima. 2 minggu setelah itu, saya menderita sakit. Mungin karena
efek lelah dalam pikiran dan di dukung dengan rasa duka yang mendalam
akhirnya memaksa saya untuk tidur di pembaringan selama 2 minggu.
Asa yang Muncul Menuju Puncak Keemasan
Akhir bulan Juli 2012, saya mendapat telepon dari salah satu TU di
MA Darul Hikmah untuk menghadap kepala sekolah MTs Darul Hikmah
sesegera mungkin. Saya juga masih kurang mengetahui perihal
pemanggilan saya ke sekolah. Setelah saya tiba di sekolahan, saya
langsung berziarah ke makam para auliya yang masih satu komplek
dengan sekolahan. Ini adalah makam para pendiri pondok pesantren dan

MA Darul Hikmah Mojokerto

74

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


pendiri yayasan Darul Hikmah. Doa terpanjat sekaligus curhatan batin saya
sampaikan kepada Allah melalui beliau. Setelah itu baru saya menghadap
kepala sekolah yang tidak lain merupakan puteri dari pendiri yayasan dan
madrasah Darul Hikmah. Ternyata beliau meminta saya untuk menjadi
petugas pembantu perpustakaan Darul Hikmah sambil menunggu ujian
atau tes penerimaan mahasiswa baru tahun depan (2013). Tawaran itu
pun langsung saya terima, dan esok harinya saya telah memulai
membantu mengembangkan Perpustakaan Darul Hikmah. Inilah awal dari
jalanku yang sesungguhnya. Berada di perpustakaan setiap hari membuat
saya leluasa membaca buku yang saya inginkan guna menggapai inpian
saya untuk kuliah jalur Bidikmisi. Selama di Perpustakaan saya merasa
menemukan surga pencari ilmu dimana keleluasaan membaca semua
buku yang ada telah di depan mata.
Sebagai rasa terima kasihku kepada Darul Hikmah, kala itu saya
berikrar untuk menjadikan perpustakaan yang besar dan menjadi
percontohan untuk sekolah swasta yang lain. Satu semester pertama saya
di Perpustakaan berbagai macam terobosan baru saya lakukan demi
kemajuan perpustakaan. Hal ini di dukung dengan adanya petugas
perpustakaan lainya. Ketika awal saya berada di perpustakaan luasnya
hanya 7x9 meter dengan 937 Judul buku 19.871 eksemplar buku. Hal inilah
yang saya perjuangkan sehingga pada bulan Mei 2013 perpustakaan Darul
Hikmah berubah menjadi 7x21 meter dengan luas total 10x24 meter dan
koleksi buku pun bertambah menjadi 1372 Judul dan 22.385 eksemplar.
Perpuatakaan seluas ini telah berhasil terwujud berkat kerjasama semua
pihak. Waktu itu saya juaga berhasil menobatkan Perpustakaan Darul
Hikmah sebagai Perpustakaan sekolah swasta terbesar di Kabupaten
Mojokerto. Gelar Perpustakaan percontohan saya dapatkan secara tidak
langsung melihat hasil bahwa 3 sekolah setingkat SD, 2 sekolah setingkat
SMP serta 1 Sekolah setingkat SMA berkiblat pada Perpustakaan yang saya
pegang.

MA Darul Hikmah Mojokerto

75

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


Dari hasil inilah, saya semakin siap untuk mengikuti seleksi
Bidikmisi jalur SBMPTN 2013. Strategi jitu saya rancang sebaik mungkin,
termasuk ending lulusan dan peluang untuk masuk.
Akhirnya Benteng Pun Berhasil Dijebol
Kekalahan perang besar di 2012 membuat saya lebih siap dalam
menghadapi pertempuran babak kedua. Ini adalah detik pembalasan
kekalahan perang yang lampau. Tes tulis SBMPTN saya lakukan dengan
santai dan tanpa ambisius yang tinggi. Tetapi ranah Bidikmisi tetap
menjadi tujuan besar hasi tes ini. Saya waktu itu tes di SD Labolatorium
UNESA dan tinggal sementara di rumah Budhe (Panggilan untuk kakak dari
Bapak). Dari rumah sementara menuju ruang ujian saya berjalan kaki
sekitar 4 KM, berangkat jam 05.00 dan sampai di lokasi jam 07.10 WIB.
Mengapa jalan kaki? Karena ini adalah salah satu bentuk riyadhoh (usaha
batin) melalui untaian sholawat yang keluar di setiap langkah kaki. Tak
terasa ujian ini pun saya lewati dengan rasa optimis yang lebih kuat dari
tahun kemarin (2012). Saya mengambil Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang dan Universitas Negeri
Surabaya serta jurusan D3 Perpustakaa UNAIR.
Menunggu hasil tes itu keluar, saya telah sibuk membantu
mengembangkan Perpustakaan. Ujian Nasional adik kelas juga menjadi
bahan kerja tambahan bagi saya, tetapi itu semua enjoy saya lakukan.
Hasil tes SBMPTN pun keluar. Berberada dengan tahun 2012 yang lalu, kali
ini saya tidak kuat untuk melihat hasil ujian saya. Kekhawatiran tidak
diterima masih dalam pikiran saya. Saya pun mencari koran Jawa Pos yang
memuat hasil SBMPTN 2013. Dengan melihat secara jeli satu persatu
barisan dikolom pengumuman SBMPTN, saya mencari nama saya. Tetapi
nama saya lagi-lagi tidak ada dalam koran tersebut. Entah kenapa
kesedihan itu tidak muncul dan malah ingin memastikannya di web resmi
SBMPTN 2013. Ketika mau login dan menekan enter, saya berdoa semoga

MA Darul Hikmah Mojokerto

76

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa


diterima. Diruangan itu saya ditemani Bu Munirotuz Zakiyah dan Pak Alfan
Darojat yang memang sedang berada diruangan itu.
Berdebar kencang jantung ini berdetak dan akhirnya, komputer TU
pun mengatakan bahwa SELAMAT ANDA DITERIMA DI UNIVERSITAS
NEGERI MALANG. Sontak kebahagiaan itu muncul dan guru-guru saya yang
kebetulan ada dalam ruangannya pun mengucapkan selamat atas
kesuksesan saya. Ketika itu, kepala sekolah MTs Darul Hikmah pun
langsung memberikan nasihat juga mengenai nasib Perpustakaan yang
sedang naik daun. Saya pun mengatakan, Walau saya kuliah, saya akan
tetap memantau perkembangan Perpustakaan dan saya berjanji tidak
akan meninggalkan Darul Hikmah dalam batin saya.
Silahkan belajar dan berjuang untuk kejayaan Darul HIkmah!
Ujar Kepala Sekolah.
Keberangkatan saya menuju Universitas Negeri Malang sedikit
terhambat masalah biaya. Iya, waktu itu adalah bulan Ramadhan 1434 H,
saya berangkat ke Malang untuk pertama kalinya dengan uang Rp 52.700,. Uang ini saya dapat dari orang tua saya yang memberikan bekal
transportasi Rp 40.000,- dan uang jajan saya Rp 12.700,-. Uang ini adalah
uang yang bersejarah ketika saya harus mencari kos dan perjalanan untuk
menuju bangku kuliah. Iya, uang ini masih sangat saya ingat jumlahnya
karena perjalanan saya menuju Kota Malang saya abadikan dengan diary
yang cantik sebagai bukti tenangan akan perjalanan hidup saya.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua yang telah membantu
mewujudkan mimpiku untuk kuliah di universitas keguruan seperti UM ini.
Semua itu terwujud atas tekad bulat dan semangat yang membara serta
suplemen pantang putus asa dalam setiap langkah. HANYA DENGAN LIMA
PULUH DUA RIBU TUJUH RATUS, SAYA KULIAH.

MA Darul Hikmah Mojokerto

77

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

ITA AROFAH
Jurusan Teknik Industri 2014
-Universitas Trunojoyo-

MA Darul Hikmah Mojokerto

78

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Jejak Itu Berawal dari Sini


Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
Laskar pelangi
Tak kan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidupkadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita []
Berulang kali lagu itu kami putar: Aku, Mbak Ela, dan Dinda.
Seperti tak ada bosannya lagu Laskar Pelangi itu. Lagu yang menjadi
soundtrack film Laskar Pelangi, yang dinyanyikan oleh Giring Nidji
sangatlah kami gemari. Karena liriknya yang mewakili perasaan
kami, begitu juga kisah dari film Laskar Pelangi yang telah
menggugah semangat kami.

MA Darul Hikmah Mojokerto

79

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Hahaha, serempak kami tertawa menyaksikan adegan


Harun dan ibunya yang berjalan cepat setengah berlari saat
memasuki SD Muhammadiyah.
Ini bukanlah yang pertama kali kami memutar film Laskar
pelangi, tapi berulang-ulang kali. Tapi entahlah kami tak pernah
merasakan bosan. Motivasi, yah karena banyak mendapatkan
motivasi dari film ini.
Tak hanya filmnya, kami pun sudah khatam novelnya.
Bermimpilah, tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu
Kata yang tertulis dalam novel pertama Andrea Hirata itu,
seakan membakar semangat kami. Membuat kami berani bermimpi.
Beruntung Lintang, Arai, Ikal dan kawan-kawannya mempunyai Bu
Muslimah. Tapi kami tak kalah beruntungnya, kami punya Pak Alfan.
Salah seorang guru MTs kami yang sangat kami favoritkan. Bahasa
Inggris adalah pelajaran yang selalu kami nantikan. Bukan karena
kami jago dalam Bahasa Inggris, akan tetapi kehadiran Pak Alfan
yang kami nantikan. Setiap beliau memasuki kelas kami, kami
seperti mendapatkan vitamin yang selalu memacu kami untuk
menjadi orang yang hebat.
Kalian membuat kelompok 4 orang maksimal 5 orang.
Buatlah poster dalam bahasa inggris nanti dipasang di pigora *+
perintah Pak Alfan pada kami semua yang duduk di kelas VIII Mts.
El, kita sekelompok aja: Aku, Kamu, dan Ita, bisik Dinda pada
Mbk Ela.
4 orang, Din. Kurang 1, sambut Mbk Ela sambil berbisik
Ta, kita sekelompok. Tapi kurang 1, siapa ya?, Tanya Dinda
padaku.

MA Darul Hikmah Mojokerto

80

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Aih, jangan Cuma 4 orang. 5 orang saja, kan maksimal 5 orang, biar
iurannya lebih ringan, jawabku
Betul, kamu, sahut Dinda.
Di depan bangunan berwarna abu-abu, berpintu hijau,
berfasilitas wifi, kami deg-degan : aku, mbak nay, mita, dan ajeng.
Kami berencana melihat hasil pengumuman SNMPTN. Hatiku
gelisah, kabar buruk mulai sedikit terasa, tapi tak aku pedulikan dan
mencoba untuk tak menghiraukan sesuatu yang mengusik benakku.
Laptop mungil sudah menyala, wifi sudah connect, halaman
sudah muncul. Waktunya kami meng-entry password dan username
SNMPTN kami dengan bergantian.
Mbk Nay, pean dulu ya.. pintaku agar mbk nay duluan yang
melihat hasil SNMPTN nya .
Enggeh, mbk.. sambil meng-entry password dan username nya,
sementara kita semua menatap layar laptop dengan tanpa berkedip.
yaaaahh.. serempak kami dengan suara lirih. Ada tulisan bertanda
merah yang mengartikan tidak lolos dalam SNMPTN pada tahun ini.
Kemudian kami tertawa, mbk Nay yang paling pintar
diantara kita saja tidak lolos, apalagi kita. Kecil kemungkinannya.
Kami lanjutkan membuka hasil kami, untuk mengobati rasa
penasaran dan ternyata tak satupun diantara kami yang lolos.
Keberuntungan tidak berpihak pada kami. Tampaknya matahari
sudah menyembunyikan dirinya. Entah karena tak enak melihat
kami yang sedang merasakan kekecewaan ataukah memang hari
sudah terlalu sore. Kulihat jam yang menempel di ruangan
belakangku, jam sudah hampir menunjukkan pukul 17.00 WIB. Aku
pun bergegas pulang, dan temanku yang lain bergegas untuk
kembali ke pondok.

MA Darul Hikmah Mojokerto

81

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Aku tak percaya, akankah aku kuat menghadapi kenyataan.


Detik yang telah menghancurkan langkah untuk kuliah. Aku seperti
orang yang tak punya tujuan, aku ingin pulang. Tapi aku bingung.
Ibuk, yah ibuk di rumah pasti menunggu kedatangan ku. Dan ibuk
pasti menanyakan tentang hasil tadi.
Aku tak tega jika aku harus membuat beliau kecewa. Apa
yang harus aku lakukan, bagaimana ekspresiku nanti jika aku
bertemu ibuk. Bagaimana ekspresiku nanti saat aku mengabarkan
kabar buruk ini. Aku tak boleh menangis di depannya.
**
Assalaamualaikum.. ucapku sambil masuk ke rumah
Waalaikumsalam.. udah datang? Kok cepat? Gimana hasilnya tadi?
Tanya ibuku panjang dan menanti jawabanku
haha.. belum lolos buk jawabku sambil tertawa menyembunyikan
luka yang sebenarnya hatiku ingin sekali menangis.
Ya sudah, ndak apa-apa.. Mungkin belum rejekimu. Masih banyak
kesempatan, di coba saja. Kalau sudah rejekimu, pasti ketrima.
Mungkin, jawabku sambil berjalan ke kamar. Yah, kamar adalah
tempat paling aman untuk menumpahkan air mata ini.
Tit. Tit. Tit. Tit. Begitu banyak sms masuk, ternyata dari temantemanku menanyakan hasil tadi.
Tak satupun yang aku balas, kemudian 1 sms lagi masuk. Ku
lirik Hp ku. Ternyata yang sms Mbak Ela, dengan semangat ku rai Hp
ku dan segera membacanya :
Mbk Ela : Ta, besok ayo daftar SBMPTN.
Aku : Oke, Mbak.. Di sekolahan aja, ya? Kan ada wifi gratis
Mbk Ela : Oke lha.

MA Darul Hikmah Mojokerto

82

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Kita memang sudah janjian, kita daftar SBMPTN bareng kalau


SNMPTN nggk lolos.
^^^
Saat aku ke pasar, ku lihat ada penjual balon air. Yah, itu memang
mainan anak kecil. Tapi aku menginginkannya.
berapaan pak, tanyaku pada yang jual
Rp. 5000,- mbk.
Beli satu pak
Buat siapa? Buat mbaknya sendiri, ta? Gratis aja wes, asal pean ikut
aku? canda si penjual
Hehe, ndak pak.. ini uangnya. Makasih. Ujarku sambil
meninggalkannya, pulang.
^^^
Di halaman belakang aku asyik bermain balon air. Aku
biarkan ibuk dan kakakku menggoda. Biarpun mereka menilai aku
aneh, seperti orang yang frustasi, biarlah.. mereka pasti
memahamiku.
Masa kecil kurang bahagia, celetuk kakakku
Biarin, jawabku sinis
nggak pengen mencoba? Seru lho.. tambahku lagi dengan sediit
merayu
mana.. aku nyobak bentar sambil mengambilnya
Huh bilang aja kalau pengen sahutku
It, ini lho Hp mu bunyi. Ada sms sepertinya
Iya Buk, jawabku sambil berlari meraih Hp
Sms itu dari mbak Ela
Teringat aku dengan video Sang Pembuat Jejak. Video yang
pernah di putar Cak Nas dan Cak Afif sewaktu Bimbel di sekolah.

MA Darul Hikmah Mojokerto

83

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Berlari aku ke dalam rumah, segera ku raih buku catatan yang dulu
aku tuliskan mimpi-mimpiku.
1. Lulus UN
2. Kuliah di PTN
3.
4.
5.
6.
Point pertama dan kedua sedang ku jalani.

MA Darul Hikmah Mojokerto

84

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

M. JAWAHIR
Jurusan Teknik Elektro 2014
-Universitas Trunojoyo

MA Darul Hikmah Mojokerto

85

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Semua Berawal dari Impian


Ini adalah kisahku kisah yang berawal dari mimpi dan mimpi
itu menjadi kenyataan dan dari kenyataan itu hatiku sangat
bersyukur kepada tuhan yang maha esa karena tuhan harapan,
keinginan, kemauanku jadi kenyataan terimakasih tuhanku
alhamdulillah.....
Berawal dari seorang guru BK ku mimpiku berawal beliau
berkata saat mengajar pelajaran BK.
Guru BK : anak-anak dalam waktu dekat ini kamu akan lulus dari
sekolahan ini dan ibu menyarankan untuk kalian semua untuk ikut
beasiswa bidik misi
Murid : apa itu beasiswa bidik misi bu?
Guru BK : wah.........wah....kalian belum pernah tau ya beasiswa
bidik misi? Hadah........ee.....kebiasaan gak pernah baca
....facebookan...sms an ae....sering e gini lo anak-anak beasiswa
bidik misi tu beasiswa yang diadakan pemerintah untuk
mendaftarkan dan memasukkan siswa siswi berprestasi ke PTN
dengan tanpa biaya /gratis.
Murid : Wah .....enak lak an bu gratis
Guru BK : Iya mangkanya kamu kalian semua saya sarankan ikut
semua biar masa depan kalian lebih baik dan entar syarat-syaratnya
sudah di tempel di mading MA.
Dari situlah awal mimpiku aku berangan-angan "andai aku
jadi mahasiswa wah.... Orang tua ku, orang desa ku bangga sama
aku meskipun sekolah nggak patek serius". Tiba waktu istirahat aku
MA Darul Hikmah Mojokerto

86

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

dan teman-teman ngumpul biasa ngumpul-ngumpul bayar iuran


buat beli makanan khas dari darul hikmah ote-ote membahana
sama pentol jahat seusai beli makanan makan lalu teman-teman
bicara tentang beasiswa bidik misi maka terjadilah percakapan
penentu masa depan.
Aku
: He......rek...ngak ikut a beasiswa tadi?
Habib : Lapo elok ojo wes kelas e kene diam-diam moro-moro
kuliah nang luar negeri ae AL AZHAR.
Judin : Wah gus e calon e nang AL AZHAR gus munir
Munir : Izo rek ......wes ayo bareng-bareng ae nang al azhar lapo
elok bidik misi keren co......mesir ee
Dari percakapan itu aku merasa minder "wah aku ikut ta gak
ya ..... Anak anak pada ngak respon e ". Hari demi hari banyak guruguru yang saat mengajar tanya " e.....siapa yang di sini mau ikut
bidik misi " dari pertanyaan itu yang respon cuma anak anak-anak
perempuan guru-guru kaget "lo.....kenapa yang laki-laki ngak da
yang ikut? Wah.....wah.....wah...dari kelas ujung sampek sini aku
tanyai sama semua yang semangat yang perempuan yang laki-laki
kayak krupuk layu gak da semangate blasss".
Hari penentuan telah tiba pendaftaran bidik misi kurang satu
minggu berkas harus di kumpulkan aku bingung karena gak punya
akte wah....... Cepat-cepat aku bilang ke bapak ibuku gara-gara akte
aku hampir putus asa karna jadinya telat untung aja ngak apa apa
sama cak hadi aku diam diam daftar bidik misi soalnya malu sama
teman teman yang katanya ingin ke kairo mesir hahahaha...

MA Darul Hikmah Mojokerto

87

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Berkas sudah ada saat uploat data e...... Fotonya belum ada
pinjem kesana kesini gak ada alhamdulillah pinjam aniq kamera
udah foto e.......... Gak boleh ternyata fotonya harus begroun polos
balik lagi cari cari kamera alhamdulillah dapat hapenya Aniq udah
foto malah gak ada cadrider cari cari lagi kabel data. Naik turun
tangga lantai 1-3 6x rasanya seperti ngangakat beban 1 ton beras di
pundak dan berjalan sejauh 1 km lelahnya minta ampun. Tapi
semangat terus berkobar gpp besoknya komputer lab da kendala
ada yang eror, wifinya putuslah,gak kebagian komputer lah , yang
internrtnya lemot lah cobaan kok terus ya! Alhamdulillah judin
ngasih pinjaman aku laptop senang buwanget .data udah ku
masukkan urusan bidik misi beres, tinggal doa.
Hari demi hari doa terus aku panjatkan kata gos gos doa
setelah azan itu mustajabah aku azan magrib isak di masjid setiap
hari lalu berdoa "ya allah sampean ngersak aken kulo ketrami
bidikmisi ten madura " gak cukup itu setiap sore aku wasilah kepada
mbah kholil bangkalan dan para kyai darul hikmah agar bisa ketrima
lalu aku mengaji al qur'an doa....doa....dan doa terus aku panjatkan
ikhtiarlah waktu pun tiba tanggal berapa aku lupa penggumuman
SNMPTN tiba aku buka di web e. Ternyata ada tanda hijau dengan
tulisan SELAMAT ANDA DI TRIMA DI UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO aku ngak percaya aku telfon
cak nas tanya. e cak nas bingung karena belum cek saat di cek sama
cak nas " oh...... Kamu ketrima hir ". Wah orang tua tau aku ketrima
kebahagiaan itu tak terhingga seperti menerima emas 1 ton
hahahaha. Besoknya orang tua ku syukuran nasi tumpeng di rumah
wah. Semua pada senang aku ketrima di Universitas Trunojoyo

MA Darul Hikmah Mojokerto

88

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

mulai dari guru guru ku tetangga saudara teman teman tapi ada
perkataatn yang membekas di fikiran ku yaitu perkataan Pak Toni.
Pak Toni
: Lho....... Her awakmu ketrima ?
Aku
: Nggeh Pak.
Pak Toni
: Lho ....... Seng bendinane turuan ktrimo wes adek
kelasmu kongonen turu ae ben ktrimo kabeh.
Aku
: hahahahaha........ Siap Pak.
Memang cita cita itu berawal dari mimipi dijalani dengan
hati di terapkan dengan usaha secara sunguh-sungguh ingat bang
nidji berdendang
Laskar Pelangi
tak kan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
warnai bintang di jiwa
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia
selamanya
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi
tak kan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

MA Darul Hikmah Mojokerto

89

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

menarilah dan terus tertawa


walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia
selamanya
selamanya
Itulah adalah dalil sohih untuk para pencari ilmu
hahahaha....... HIDUP MAHASISWAAAA! Ini kisah ku! Bagaimana
kisahmu?

MA Darul Hikmah Mojokerto

90

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

KHOIRUN NISAK
Jurusan Ekonomi Syariah 2014
-Universitas Trunojoyo -

MA Darul Hikmah Mojokerto

91

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

My Journey To Get Success


Kala mentari menampakkan wajahnya, hentakan kaki kecil
melangkah bersama sahabat sejati menuju sekolah tercinta DARUL
HIKMAH. Saat masa putih abu-abu akan hilang dalam benakku
berkata, kemana aku akan berlabuh setelah itu, akankah aku
melanjutkan studiku ke jenjang yang lebih tinggi?. Melihat kondisi
ekonomi keluarga yang kurang mampu aku merasa pesimis bisa
melanjutkan studiku ke PTN, karena sejak kecil aku telah ditinggal
oleh ayah tercinta sehingga ibulah yang selama ini menjadi tulang
punggung keluarga. Aku dengan dengan dua saudaraku ,kakakku
zumrotul fatimiyah dan adikku Nuriyah rahmawati hidup serba
sederhana. Namun berkat guru-guru dan kakak alumni DH yang
sudikiranya memotivasi dan memperkenalkan kami tentang
beasiswa-beasiswa, diantaranya ada beasiswa Bidikmisi yaitu
beasiwa bagi siswa yang kurang mampu namun berprestasi, dan ada
beasiswa PBSB yaitu beasiswa untuk santri berprestasi dll. Namun
saya tertarik dengan beasiswa Bidikmisi. Kemudian saya sharingsharing ke bu khurriyah selaku guru BK seputar beasiswa tersebut.
Kemudian saya dkk. diberi hujangan dan motivasi untuk tetap
percaya diri menaklukkan beasiwa tsb. Dan para Gos-gos juga
memberi kami hujangan dan masukan sebelum kami memilih
sebuah PTN dan kami juga didoakan oleh mereka. Alhamdulillah
kami juga dibantu oleh banyak pihak sekolah diantaranya pak sony,
cak hadi,cak nasrul,cak afif,cak alif dll. Kami dibimbing dalam
pendaftaran bidikmisi waktu itu, karena pendaftaran Bidikmisi
cukup ribet perlu proses yang panjang. Pertama dengan

MA Darul Hikmah Mojokerto

92

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

mengumpulkan berkas-berkas seperti KTP, KK, Akte Kelahiran, PBB,


SKTM, Rekening Listrik per Bulan, foto diri, foto rumah, foto
keluarga dan lain-lain. Pertama saya mengikuti SNMPTN (Bidikmisi)
yaitu merupakan jalur masuk PTN dengan melalui raport atau
disebut juga jalur undangan tanpa tes tulis dengan dengan 2 pilihan
PTN dengan 2 prodi saya waktu itu memilih UM (malang) denga
prodi PGSD lalu kedua saya memilih UNESA ( Surabaya) dengan
prodi pkn. Saya terus berdoa dan minta restu orang tua.
Sebulan kemudian SNMPTN diumumkan namun saya dinyatakan
tidak lolos. Tapi langkahku tak terhenti sampai disini aja saya terus
mencari info, kemudian ada jalur lain yaitu SBMPTN yaitu jalur
masuk PTN melalui tes tulis dengan 3 pilihan PTN dengan 3 prodi,
waktu itu saya memilih UM (Malang) dengan prodi PGSD, dan kedua
UNESA (Surabaya) dengan prodi pendidikan akuntansi dan terakhir
ini jangan ditiru yaaaa sobat karena saya asal milih dan cari peluang
^_^ yaitu di UTM (Madura) dengan prodi Ekonomi Syariah.
Waktu itu saya tesnya di UINSA (Surabaya) dengan umi,ika dan
mufarrikha. Bisa dibilang waktu itu kami BONEK alias Bondo Nekad
karena kami berempat tidak tahu sama sekali kota Surabaya dan
lokasi UINSA juga gak tahu sama sekali. Untugnya ada salah satu
kakak alumni DH mbg Farida yang juga kuliah disitu, kemudian saya
calling2an sama mbg farida dan akhirnya kami berempat dianter
dan ditumpangi tidur di kost-annya. Tes dilaksanakan satu hari dari
pukul 09.00-14.00, namun hari itu cuaca tidak mendukung karena
Surabaya diguyur hujan namun hal itu tak membuat kami putus asa
kami tetap berangkat ke kampus UINSA walau harus becek-becekan.
Tengtengteng tanda tes pun dimulai, waktu itu saya se-ruang

MA Darul Hikmah Mojokerto

93

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

dengan Mufarrikha. Soal pertama TPA tes Potensi Akademik


lumayan membuat kepala saya puyeng namun saya ingat trik-trik
yang telah diajarkan Cak Afif dan Cak Nasrul waktu Bimbel tiap hari
sabtu, saya mengerjakan dengan PD ,saya baca sholawat sebelum
mengerjakan. Tettttwaktu habis,saatnya istirahat. Kemudian bel
masuk pun dibunyikan, soal terakhir SOSHUM untuk program IPS
dan TKDU pengetahuan umum, Alhamdulillah saya bisa
mengerjakannya karena soal-soalnya sempat saja pelajari dulu.
Tengggg waktu tes selesai. Kami berempat sholat dzuhur di masjid
kampus dan kemudian kami pulang naik bis.
Perjalanan kami sempat terhenti begitu lama karena banjir
melanda sebagian wilayah di Surabaya dan sekitarnya akibatnya
kemacetan pun memanjang,akhirnya kami diturunkan di by pass
krianoleh sopirnya. Kami bener2 gak tau jalan pulang sampai2
temanku pingsan akhirnya seorang tukang betor(becak motor)
menolong kami,beliau mau mengantar kami berempat sampai
kerumah,subhanallah begitu mulianya orang tsb. Sebulan kemudian
hasil SBMPTN diumumkan dan Alhamdulillah diantara kami
berempat yang lolos ada 2 yaitu Mufarrikha di UM (Malang) dengan
Prodi Sastra Arab dan saya di UTM (Madura) dengan prodi Ekonomi
syariah. Tapi waktu itu perasaanku bercampur aduk sedih, terharu,
takut, bahagia dll, karena saya ingin keterima di UM (Malang)
namun Alloh berkehendak lain, waktu itu saya sempat tidak berani
pulang karena takut dimarahi iu karena ibutidak merestui anaknya
kuliah di luar kota Surabaya dan malang, namun pada akhirnya ibu
berhasil diyakinkan kakakku.
Alhamdulillah saya direstui ibu, saya lega mendengarnya. Dan
Alhamdulillah nya lagi anak DH yang ketrima di UTM ada jawahir,Ita

MA Darul Hikmah Mojokerto

94

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Arofah, Ratna Nuzila,Hevi Alfadin jadi ibu tidak khawatir lagi kalau
saya kuliah di UTM. Sempat putus asa mendengar tetangga2 bilang
bahwa Madura itu keras,kasar dll namun hal itu tak mengurungkan
niatku utuk kuliah. Kadang saya disepelehkan orang2, kenapa kog
kuliah di Madura? Namun pada intinya dimanapun kita
kuliah/mencari ilmu itu tergantung pada diri kita sendiri, kita gak tau
kelak jadi apa kita. Dan sebulan kemudian tim survey dari pihak
UTM Madura mendatangi rumahku untuk dicek apakah layak di
mendapat beasiswa Bidikmisi atau tidak. Alhamdulillah saya
dinyatakan layak mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
Kurang lebih sebulan kemudian saya dkk dan juga ibu hendak ke
UTM untuk melakukan daftar ulang dan juga tes kesehatan, waktu
itu kami(ita,zila,aku) tidak mengetahui lokasi UTM dan untungnya
Jawahir punya saudara di kamal, kemudian kami numpang di
tempat saudaranya jawahir kami diperkenalkan dengan orang2
madura ditunjukkan lokasi2 dll. Bener-bener pengalaman yang luar
biasa bisa mencari ilmu di sebrang pulau. Bak menanam bunga
,member pupuk,menyiram,merawat,melawan hama2 perusak
sampai akhirnya bunga indah pun bisa kita petik ya itulah gambaran
saat kita berusaha,berdoa,sabar dan sampai akhirnya kita
mendapatkan buah manis dari perjuangan kita. Dengan besiswa
Bidikmisi saya bisa kuliah gratis dan juga saya mendapatkan Living
Cost(biaya hidup) 600rb per bulannya dan mendapat uang buku dan
transport. Namun dengan beasiswa tersebut saya harus belajar
dengan sungguh-sungguh karena kita di kasih amanat oleh Negara
untuk belajar. kunci kesuksesan diantaranya :
1) Tawadhu sama guru
2) Patuh sama orang tua

MA Darul Hikmah Mojokerto

95

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

3)
4)
5)
6)

Selalu ingat sama alloh


Tidak patah semangat
Selalu berusaha dan berdoa
Belajar

Orang yang sukses yaitu orang yang mempunyai Visi dan Misi
yang jelas. Saat ini saya benar-benar bersyukur sama Alloh SWT atas
apa yang telah dapatkan saat ini, dan untuk ibu ku tercinta yang
telah berjuan demi anak-anaknya dan selalu menyebutku dalam
lantunan doa-doanya, terima kasih juga buat guru-guru DARUL
HIKMAH yang telah membimbing ku sampai saat ini, kepada kakakkakak Alumni Cak Afif, Cak Nasrul, Cak Hadi, Cak Alif dan lain-lain
yang telah banyak membantu dan memotivasi saya serta kepada
kakakku Zumrotul Fatimiyah dan Adikku Nuriyah Rahmawati dan
Teman-temanku yang telah memberikan dukungan.
Itulah sekilas kisah perjuanganku semoga bisa bermanfaat ^_^

LETS MOVING ON AND SAY NO TO GIVE


UP!!!
Bermimpilah terus sampai tuhan memeluk
mimpi kita^_^

MA Darul Hikmah Mojokerto

96

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

SITI MUFARRIKHA
Jurusan Pend. Bhs Arab 2014
-Universitas Negeri Malang -

MA Darul Hikmah Mojokerto

97

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Berawal dari Bidik Misi


Sudahkah ada rencana buat kalian beberapa tahun
kemudian setelah lulus dari bangku Aliyah? Pasti ada yang rencana
mondok, kuliah, kerja atau ada juga yang masik bingung? Yang
masih bingung coba deh baca coretan kisahku ini, barangkali bisa
menginspirasi kalian untuk kuliah. Dan untuk menambah greget
buat kalian yang sudah ada rencana kuliah.
Alkisah
Aku beradal dari keluarga S3 ( Sangat Sangat Sederhana )
Bapakku seorang kuli bangunan yang kerjanya pasang surut,
terkadang kerja terkadang tidak. Ibu, sebagai penjaga sekaligus
penjual dagangan milik tetangga disebuah toko kecil. Dan aku punya
1 adik 5 tahun lebih muda dariku.
Kelas 3 Aliyah sebagian besar siswa mulai kembali ke jalan
yang benar. Kelas 3 pula akan diisi dengan keseriusan belajar. Dan
dikelas 3 bapak ibu guru mulai memberikan motivasi yang lebih
untuk kuliah. Apalagi aku ingat setiap hari jumat pelajaran BK, Bu
Khur selalu memaparkan pada kami hal-hal seputar kuliah beserta
beasiswanya. Beliau juga mulai mewanti-wanti untuk mulai
mengumpulkan berkas-berkas yang di butukkan untuk pendaftaran
kuliah juga beasiswanya. Sedikit keinginan dari dulu ditambahtambah lagi keinginan untuk kuliah semakin yakin dalam hati dan
pastinya juga dengan jalan Bidik Misi (BM). Meskipun waktu itu
orang tua khawatir jika ditengah-tengah pendidikan nantinya tetap
MA Darul Hikmah Mojokerto

98

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

mengeluarkan uang. Aku mengerti dengan kekhawatiran ortu


melihat ekonomi keluarga saat itu. Tapi yang beliau dengarkan
hanyalah kabar miring yang belum tentu kebenarannya dan juga
berasal dari sumber yang dapat begitu saja dipercaya.
Menjelang UN, kami sudah mulai mengumpulkan berkasberkas untuk memenuhi persyaratan Bidik Misi. Untuk masuk
Perguruan Tinggi terdapat banyak jalur, salah satunya jalur
undangan / SNMPTN yang waktu itu aku ikuti juga. SNMPTN akan
mempertimbangkan diterima atau tidaknya kita dengan melihat
nilai UN kita.
Ujian Nasional berlalu
Banyak waktu kosong yang kami miliki karena sudah tidak
ada pelajaran lagi. Waktu ini kami gunakan untuk mengumpulkan
berkas. Ketika itu kurang lebih kami disyaratkan untuk
mengumpulkan beberapa berkas berikut:
1. Fotocopy KK
2. SKTM ( Surat Keterangan Tidak Mampu )
3. Struk PBB
4. Surat Keterangan penghasilan Orang Tua
5. Akta Kelahiran
6. Rekening listrik 3 bulan terakhir
7. Foto bersama keluarga, foto rumah nampak dari depan &
samping, dan ruang tamu
Berkas yang dkumpulkan tidak hanya berbentuk kertas
tetapi ada juga berbentuk softfile untuk di-upload. KK sudah ada.
Foto dengan keluraga dan rumah bisa diatur. SKTM dan Surat

MA Darul Hikmah Mojokerto

99

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

Keterangan Penghasilan Orang Tua sudah ada ditangan setelah


mondar mandir ke balai desa.
Akta Kelahiran belum beres karena masih harus dimintakan
stempel dari kantor Catatan Sipil. Waduh nggak tau tempatnya, tapi
untung teman yang lain ada yang tau tempatnya. Ku putuskan
kesana bareng teman-teman denagn naik len karena tidak ada yang
punya kendaraan sendiri. Setiba di sana, malang sekali nasib kami.
Kami baru saja masuk di kantor, para pegawai mulai keluar kantor.
Saat ditanyakan ternyata kantor sudah tutup dan akan buka lagi 2
jam kemudian. Setelah menunggu beberapa saat, kami putuskan
naik len meninggalkan kantor Catatan Sipil untuk mengantarkan
salah satu teman ke Apotik tertentu. Karena sebelumnya kami
sudah berjanji akan mengantarkannya. Setelah tujuan yang satu
sudah didapat, kami kembali ke kantor. Malang, hal yang tadi
terulang kembali. Tapi Alhamdulillah ada ibu-ibu yang tau kalau
tadinya kita juga kesana tapi sudah tutup. Akhirnya akta kami di
stempel dan pulang.
Ternyata cobaan tidak hentinya menghampiri kami, len tidak
kunjung datang. Terpaksa kami naik mercykel alias jalan kaki dari
kantor Catatan Sipil ke rumah kami masing-masimg
Huft capek, lapar, haus.
Subhanallah

MA Darul Hikmah Mojokerto

100

Kumpulan Kisah Peraih Beasiswa

MA Darul Hikmah Mojokerto

101

Anda mungkin juga menyukai