Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR KALKULUS

Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA


Jenjang Dasar
Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004
di PPPG Matematika

Oleh:

Drs. SETIAWAN, M. Pd.


Widyaiswara PPPG Matematika Yogyakarta
==============================================================
===
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU (PPPG) MATEMATIKA
YOGYAKARTA

2004

DAFTAR ISI
Halaman
Bagian Awal
Kata Pengantar i
Dafatar Isi . ii
Bagian I Pendahuluan ... 1
A. Latar Belakang 2
B. Tujuan Penulisan 2
C. Sasaran 2
D. Ruang Lingkup Penulisan 2
E. Pedoman Penggunaan .. 2
Bagian II Limit Fungsi 3
A. Latar Belakang .. 3
B. Limit Fungsi Aljabar.. 3
1. Limit Fungsi Secara Intuitif .3
2. Limit Fungsi Secara Formal .4
3. Pengertian Limit di Tak Hingga 10
C. Limit Fungsi Trigonometri . 15
D. Limit Fungsi Eksponensial . 16
F. Kontinuitas . 21
Bagian III : Turunan Suatu Fungsi 23
A. Turunan Fungsi Aljabar . 23
B. Turunan Fungsi Trigonometri 27
C. Turunan Fungsi Tersusun (Fungsi Komposisi) .. 28
D. Turunan Fungsi Logaritma .30
E. Turunan Fungsi Eksponensial..30
F. Turunan Fungsi Implisist 31
G. Turunan Jenis Lebih Tinggi 31
H. Fungsi Naik dan Fungsi Turun ...35
I. Nilai Stasioner Fungsi 36
J. Penentuan Maksimum dan Minimum Dengan Menggunakan Turunan Kedua .37

ii

K. Penerapan Diferensial dalam Bidang Ekonomi 39


1. Elastisitas Permintaan ..39
2. Analisis Marginal .41
Bagian IV : Kalkulus Integral ..45
A. Integral Taktentu ...45
1. Integral sebagai operasi invers dari turunan ...45
2. Pengintegralan Dengan Substitusi...47
3. Menentukan

a 2 x 2 dx dengan substitusi x = a sin t dan y = a cos t . 50

4. Integral Parsial . 54
5. Pengintegralan

du
.. 58
u

B. Integral Tertentu . 61
1. Pengertian Integral Tertentu (Integral Riemann) . 61
b

2. Menentukan nilai f ( x )dx .. 62


a

3. Menentukan Volum Benda Putar.. 66


4. Panjang Busur (Materi Pengayaan) .. 67
5. Penerapan Integral dalam Bidang Usaha dan Perekonomian 70
Bagian Akhir 73
Daftar Pustaka 73

iii

BAGIAN I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Tujuan khusus pengajaran matematika di Sekolah Menengah Umum (SMU) adalah :
a. Siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke
pendidikan tinggi.
b. Siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan matematika
Pendidikan Dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan yang lebih luas (di
dunia kerja) maupun dalam kehdupan sehari-hari.
c. Siswa mempunyai pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika, sikap kritis, logis, obyektif, terbuka, kreatif serta inovatif.
d. Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialih gunakan (transferable) melalui
kegiatan matematika di SMU.
Memperhatikan butir-butir tujuan khusus tersebut di atas, maka kedudukan kalkulus
dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran SMU akan menjadi cukup sentral,
sehingga materi ini harus mendapatkan perhatian yang cukup serius menyangkut
masalah penguasaan materi, pemilihan metoda pembelajaran yang pas dan penentuan
strategi serta teknik mengajar yang serasi.
Namun demikian melihat kenyataan di lapangan baik lewat monitoring dan evaluasi
bagi para alumnus penataran di PPPG Matematika maupun diskusi-diskusi di MGMP,
ternyata materi ini kadang-kadang masih dijumpai kendala di lapangan. Oleh karena
itu pembahasan mengenai materi kalkulus ini perlu mendapatkan porsi yang memadai
pada penataran-penataran guru matematika, terutama yang diselengggarakan oleh
PPPG Matematika Yogyakarta.
Di samping itu kalkulus merupakan salah satu materi yang memiliki cakupan aplikasi
yang sangat luas, baik dalam tubuh matematika itu sendiri, maupun dalam cabangcabang lmu-ilmu yang lain, seperti dalam bidang sains, teknologi, ekonomi dan
sebagainya. Oleh karena itu para siswa terlebih-lebih guru matematika SMU harus
mendapat bekal materi kalkulus ini sebaik-baiknya.

B. Tujuan Penulisan
Tulisan ini disusun dengan maksud

untuk memberikan tambahan pengetahuan

berupa wawasan kepada guru matematika SMU dengan harapan :


1. lebih memahami materi kalkulus untuk SMU dan beberapa pengembangannya,
terutama masalah limit fungsi, integral dengan substitusi dan integral parsial
yang ternyata nasih banyak dijumpai kendala di lapangan.
2. dapat digunakan sebagai salah satu referensi masalah-masalah pengajaran
matematika SMU pada pertemuan-pertemuan MGMP Matematika SMU di
daerah.
3. memperluas wawasan keilmuan dalam matematika, dan khusunya masalah
kalkulus SMU, sehingga guru dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi di lapangan, sehingga mudah diterima oleh siswa.
C. Sasaran
Tulisan ini disusun untuk menjadikan bahan penambah wawasan :
a. para peserta penataran guru-guru matematika SMU, oleh PPPG Matematika
Yogyakarta.
b. para rekan guru matematika SMU pada umunya dan juga para pemerhati
pengajaran matematika.
D. Ruang Lingkup Penulisan.
Ruang lingkup bahan penataran ini meliputi
a. limit fungsi dan kontinuitas.
b. kalkulus diferensial, dan
c. integral tak tentu serta integral tertentu beserta aplikasinya.
E. Pedoman Penggunaan.
Bahan penataran ini merupakan salah satu acuan dalam memahami materi tentang
kalkulus, untuk memahami isi paket ini dengan baik hendaknya terlebih dulu
dicermati uraian materi beserta contoh-contohnya dengan seksama, kemudian baru
mencoba soal-soal latihan yang telah disediakan, sesuai dengan topik yang tengah
didalaminya.

BAGIAN II
LIMIT FUNGSI
A. Latar Belakang
Kalkulus adalah salah satu cabang dari matematika yang sangat penting dan
banyak diterapkan secara luas pada cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain,
misalnya pada cabang sains dan teknologi, pertanian, kedokteran, perekonomian
dan sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas tiga pokok bahasan, pokok utama
dari kalkulus yakni limit fungsi, diferensial fungsi dan integral fungsi. Sebenarnya
ada dua cabang dalam kalkulus itu sendiri, yakni kalkulus diferensial dan kalkulus
integral, dan jika diperhatikan inti dari pelajaran kalkulus adalah memakai dan
menentukan limit suatu fungsi. Bahkan secara ekstrim kalkulus dapat didefinisikan
sebagai pengkajian tentang limit. Oleh karena itu pemahaman tentang konsep dan
macam-macam fungsi diberbagai cabang ilmu pengetahuan serta sifat-sifat dan
operasi limit suatu fungsi merupakan syarat mutlak untuk memahami kalkulus
diferensial dan kalkulus integral.

-2

B. Limit Fungsi Aljabar


1. Limit Fungsi secara Intuitif.
Perhatikan contoh di bawah ini
Pandanglah fungsi
x2 4
y
f(x) =
dengan domain
o
x

2
2
f(x) = xx 24
Df = {x | x R, x 2} untuk x = 2, jika

2
dicari nilai fungsi
0
f(2) = = tidak tentu .
x
0
2
0
Kita cari nilai-nilai f(x) untuk x mendekati
2.
Kita dapat memperhatikan nilai fungsi f(x)
disekitar x = 2 seperti tampak pada tabel.
Gb.1.1

berikut :
1,90
x
f(x) 3,90

1,99
3,99

1,999
3,999

1,999
3,999

2,001
4,001

2,01
4,01

2,1
4,1

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk x mendekati 2 baik dari kiri
maupun dari kanan, nilai fungsi tersebut makin mendekati 4, dan dari sini dikatakan
bahwa limit f(x) untuk x mendekati 2 sama dengan 4, dan ditulis
x2 4
lim f ( x ) = lim
= 4.
n2
x2 x 2

Dari pengertian inilah yang disebut pengertian limit secara intuitif, sehingga :
Definisi limit secara intuitif, bahwa lim f(x) = L artinya bahwa bilamana x
n c

dekat tetapi berlainan dari c, maka f(x) dekat ke L.


2. Limit Fungsi Secara Formal
Secara matematis dapat dimaklumi bahwa banyak yang berkeberatan dengan definisi
limit secara intuitif di atas, yaitu penggunaan istilah dekat. Apa sebenarnya makna
dekat itu ?. Seberapa dekat itu dapat dikatakan dekat ?.
Untuk mengatasi masalah di atas Augustin-Louis Cauchy berhasil menyusun definisi
tentang limit seperti di bawah ini yang masih kita gunakan sampai sekarang.
Pengertian limit secara intuitif di atas jika diberi definisi formal adalah sebagai
berikut.
Definisi :
Dikatakan lim f ( x ) = L , adalah bahwa untuk setiap > 0 yang diberikan
x 1

berapapun kecilya, terdapat > 0 yang berpadanan sedemikian hingga


|f(x) L | < untuk setiap 0 < | x c| < .
Dengan menggunakan definisi limit di atas dapat dibuktikan teorema-teorema pokok
tentang limit suatu fungsi sebagai berikut :
1. lim k = k , jika k suatu konstanta.
x c

2.
3.
4.
5.

lim (ax + b) = ac + b

x c

lim k f(x) = k lim f(x)

x c

x c

lim f ( x ) g ( x ) = lim f ( x ) lim g ( x )

x c

x c

x c

lim f ( x ).g ( x ) = lim f ( x ). lim g ( x )

x c

x c

x c

6. Hukum substitusi :
Jika lim g(x) = L dan lim f(x) = f(L), maka lim f(g(x)) = f(L)
x c

x c

x c

1
1
jika lim g(x) = L dan L 0.
=
x c g(x) L
x c
lim f(x)
f(x) x c
8. lim
=
, jika lim g(x) 0.
lim g(x)
x c
x c g(x)

7.

lim

x c

9. Teorema Apit :
Misalkan f(x) g(x) h(x) pada setiap interval yang memuat c dan dipenuhi :
lim f(x) = lim h(x) = L maka lim g(x) = L.
x c

x c

x c

Bukti-bukti dari teorema-teorema limit utama di atas adalah :


1. Buktikan lim k = k.
k c

Bukti : Untuk setiap bilangan positip > 0 berapapun kecilnya akan didapat > 0
sedemikian untuk setiap x pada |x c| < dipenuhi |k k| < . Dari |k k|
= 0, maka berapapun nilai > 0 yang diambil yang menyebabkan |x c| <
akan berakibat |k k| < .
2. Buktikan lim (ax + b) = ac + b.
x c

Bukti :
Untuk membuktikan teorema ini, berarti jika diberikan suatu > 0 betapapun
kecilnya, akan ditemukan > 0 sedemikian hingga 0 < |x c| < |(ax + b)
(ac + b)| < .
Sekarang dari |(ax + b) (ac +b)| = |ax ac| = |a(x x)| |a|x c|.

Kelihatan bahwa =
akan memenuhi persyaratan di atas.
|a|

Sehingga jika diberikan > 0 betapapun kecilnya dan dipilih =


maka
|a|
0 < |x c| < menunjukkan :

|(ax + b) (ac b)| = |ax ac| = |a(x c)| < |a||x c| < |a|
=
|a|
Dengan demikian terbuktilah teoremanya.
3. Buktikan : lim k f(x) = k lim f(x)
x c

x c

Bukti :
Misalkan lim f(x) = L
x c

Misalkan diberikan > 0, kita harus mendapatkan > 0 sedemikian hingga

0 < |x c| < berakibat |f(x) L| <


(mengingat
> 0 juga).
|k|
|k|
Sekarang dengan telah ditetapkan , kita dapat menyatakan bahwa untuk setiap x

yang terletak 0 < |x c| < berlaku : |k f(x) kL| = |k||f(x) L| < |k|
= .
|k|
Ini menunjukkan bahwa :
lim k f(x) = kL = k lim f(x).
x c

x c

4. Buktikan lim (f(x) + g(x)) = lim f(x) + lim g(x)


x c

x c

x c

Bukti :
Andaikan lim f(x) = L dan lim g(x) = M .
x c

x c

adalah positip.
2
Karena lim f(x) = L, maka terdapat suatu bilangan positip , sedemikian hingga:

Jika sebarang bilangan positip yang diberikan, maka


x c

0 < |x c| < 1 |f(x) L| <


Karena

.
2

lim g(x) = M, maka terdapat suatu bilangan positip 2 sedemikian

x c

hingga :

.
2
Pilih = min {1, 2}, yaitu pilih sebagai yang terkecil diantara 1 dan 2, maka
0 < |x c| < menunjukkan |(f(x) + g(x)) (L + M)| = |(f(x) L) + (g(x) M)|

|f(x) L| + |g(x) M| <


+
= .
2
2
Jadi lim (f(x) + g(x)) = L + M = lim f(x) + lim g(x).
0 < |x c| < 2 |g(x) M| <

x c

x c

x c

Dengan jalan yang sama akan dapat dibuktikan bahwa :


lim (f(x) - g(x)) = L - M = lim f(x) - lim g(x).
x c

x c

x c

5. Buktikan : lim f(x).g(x) = lim f(x) . lim g(x).


x c

x c

x c

Bukti :
Misal lim f(x) = L dan lim g(x) = M.
x c

x c

> 0 dan
> 0.
2(| L | + 1
2(| M | +1)
Yang akan kita tunjukkan dengan pembuktian ini adalah jika diberikan > 0, kita
harus mendapatkan bilangan > 0 sedemikian hingga untuk :
0 < |x a| < berakibat |f(x) . g(x) L . M| < .
Untuk :
|f(x) . g(x) L . M| = |f(x) . g(x) L . g(x) + L . g(x) L . M| |g(x)| . |f(x) L| +
|L| g(x) M| (2).
Jika diberikan sembarang > 0 maka

Dari lim f(x) = L,


x c

berarti terdapat 1 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x c| < 2

(3)
2(| M | +1)
Dan dari lim g(x) = M , berarti terdapat 2 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x x|

berakibat |f(x) L| <


x c

(4).
2(| L | +1
Selanjutnya terdapat bilangan ketiga 3 > 0 sedemikian hingga jika 0 < |x c| < 3
berakibat |g(x) M| < 1 yang berarti |g(x)| < |M| + 1 .(5)
Sekarang kita pilih bilangan terkecil dari ketiga bilangan positip 1, 2 dan 3.
Dan jika substitusi (3), (4) dan (5) ke dalam (2), akan diperoleh jika |x c| <
berakibat :
|f(x) . g(x) LM |g(x)| . |f(x0 L| + |L| . |g(x) M|

+ | L|.
< (|M + 1| .
2(| M | +1)
2(| L | +1)

< + = .
2 2
Kenyataan ini berarti terbukti bahwa :
lim f(x) . g(x) = L.M = lim f(x) . lim g(x)
< 2 berakibat |g(x) L| <

x c

x c

x c

6. Buktikan jika lim g(x) = L dan lim f(x) = f(L), maka lim f(g(x)) = f(L).
x c

x L

x c

Bukti :
Misalkan diberikan > 0, kita harus mendapatkan suatu bilangan > 0
sedemikian hingga apabila 0 < |x a| < berakibat |f(g(x) f(L)| < .
Dari lim f(y) =L, terdapat 1 > 0 sedemikian hingga, untuk 0 < |y L| < 1 akan
y L

berakibat |f(y) f(L)| < . (1).


Dan dari lim g(x) = L, kita dapat memilih > 0 sedemikian hingga jika
x c

0 < |x c| < berakibat |g(x) L| < 1 atau |y L| < 1 dimana y = g(x).


Dari (1) dapat kita lihat bahwa :
Jika 0 < |x c| < berakibat |f(g(x)) f(L)| = |f(y) f(L)| < .
Kenyataan terakhir ini, menyajikan bukti tersebut.
1
1
= .
x c g(x) L

7. Buktikan : Jika lim g(x) = L dan L 0 maka lim


x c

Bukti :
Misalkan diberikan > 0, kita akan menemukan > 0 sedemikian hingga, apabila
1
1
dipenuhi 0 < |x c| < berakibat
< .
g(x) L

Sekarang

1
1 L g(x)
=
.
g(x) L
L . g(x)

Dari lim g(x) = L maka lim h . g(x) = L2 .


x c

x c

L2
. akan diperoleh 1 sedemikian hingga,
2
japabila 0 < |x c| < 1 dipenuhi | L . g(x) L2| < atau L2 - < L . g(x) < L2 +
Dengan definisi limit, jika diambil =

L2
L2
3L2
dan jika diambil =
maka
< L . g(x) <
.
2
2
2
Dari sini berarti L . g(x) positip, sehingga kita peroleh

2
L2

>

1
L.g ( x )

untuk

0 < |x c| < 1.
Selanjutnya :
L g(x) | L g(x) | 2
=
< 2 | L g ( x ) | untuk 0 < | x - c | < 1 .
L.g ( x )
L.g ( x )
L
Terakhir diperoleh 2, sedemikian hingga untuk setiap x yang memenuhi
L2
. Jika diambil yang terkecil dari 1 dan
0 < |x c| < 2 berakibat |L g(x)| <
2
2 maka untuk setiap x yang memenuhi : 0 < |x c| < berakibat :
L g(x)
2
2 L2
< 2 | L g( x ) |< 2 .
= .
L.g( x )
2
L
L
1
1
Ini menunjukkan bukti bahwa lim
=
jika L 0.
x c f(x)
L
lim f(x)
f(x)
8. Buktikan : lim
= x c
x c g(x)
lim g(x)

jika lim g(x) 0


x c

x c

Bukti :
f(x)
1
lim
= lim f(x) .
x c g(x) x c
g(x)
1
jika lim g(x) 0
x c
x c g(x)
x c
1
= lim f(x) .
jika lim g(x) 0
x c
x c
lim f(x)
= lim f(x) . lim

x c

lim f(x)

x c

lim g(x)

x c

9. Buktikan teorema apit, bahwa jika f(x) g(x) h(x) pada interval yang memuat c
dan dipenuhi lim f(x) = lim h(x) = L maka lim g(x) = L.
x c

x c

x c

Bukti :
Jika diberikan > 0, akan kita dapatkan 1 > 0 dan 2 > 0 sedemikian hingga :
Jika 0 < |x c| < 1 berakibat |f(x) L| < , dan jika 0 < |x c| < 2 berakibat
|h(x) L| . Dan jika kita pilih > 0 yang terkecil dari dua bilangan 1 dan 2
maka jika dipenuhi 0 < |x c| < berakibat f(x) dan g(x) keduanya terletak pada
interval terbuka (L - , L + ).
Sehingga :
L - < f(x) g(x) h(x) < L + .
Jadi jika :
0 < |x c| < berakibat |g(x) L| < .
Ini menunjukkan bahwa teorema apit telah terbukti.
Contoh 1.
Hitung lim ( x 2 3x + 8)
x 2

Jawab : Dengan menggunakan teorema substitusi


lim ( x 2 3x + 8) = 2 2 3.2 + 8 = 6
x 2

Contoh 2.
x 2 + x 12
x 4
x+4
Jawab : Faktorkan dulu sebab jika disubstitusikan langsung diperoleh
Tentukan lim

0
0

x 2 + x 12
( x + 4)( x 3)
= lim
karena x - 4 maka pecahan dapat disederhana x 4
x 4
x+4
( x + 4)
= lim x - 3
kan.
lim

x 4

= 4 3 = 7
Contoh 3.
Tentukan nilai lim

x2

x4
x 2

Penyelesaian :

lim

x 4

x4
( x )2 22
= lim
x 2 x 4
4 2
( x + 2)( x 2)
x4
x 2

= lim

karen x 2

= lim ( x + 2)
x4

= 4+2=4
Cara ii, misalkan x = y x = y2
untuk x 4 maka y 2, sehingga soal di atas menjadi
x4
y2 4
lim
= lim
x 4 x 2 y2 y 2
( y + 2)( y 2)
= lim
y2
( y 2)
= 2+2 = 4

Contoh 4 :
Tentukan nilai dari lim

x2

2 + x 2x
x2

Penyelesaian :
2 + x 2x
( 2 + x 2x ) ( 2 + x + 2x
= lim
lim
.
x 2
x2
x2
( x 2)
( 2 + x + 2x )
(2 + x ) (2x )
= lim
x 2 ( x 2)( 2 + x + 2 x )
2x
= lim
x 2 ( x 2)( 2 + x + 2 x )
1
= lim
x 2 2 + x + 2x
1
1
=
=
4
4+ 4

3. Pengertian Limit di Tak Hingga.

10

, x 0 yang domainnya semua bilangan real yang tidak


x2
nol. Jika kita cari nilai-nilai fungsi dekat dengan 0.
Perhatikan fungsi f(x) =

x
1
0,1
0,01
0,001
0,0001
0
-0,0001
-0,001
-0,01
-0,1
-1

1
x2

1
100
10.000
1000 106
10.000 108

f(x) =

1
x2

besar sekali disebut


tak hingga
10.000
1000
100
10
1

-1

108
106
10.000
100

Apabila x suatu bilangan baik positip maupun negatif yang sangat kecil maka nilai
1 menjadi sangat besar, semakin dekat x dengan nol, maka nilai 1 menjadi
2
2
x

semakin besar sekali, sehingga dikatakan

lim 12
x 0 x

=~.

Catatan :
Simbol ~ dibaca tak hingga digunakan untuk melambangkan bilangan yang sangat
besar yang tak dapat ditentukan besarnya, tetapi simbol ini tidak menunjuk suatu
bilangan real yang manapun.
Pengertian ketak hinggaan sebagaimana dipaparkan secara intuitif di atas secara
formal didefinisikan sebagai berikut :
Definisi :
Fungsi f(x) mendekati tak hingga untuk x c apabila untuk setiap bilangan
positip M betapapun besarnya, adalah mungkin menemukan bilangan > 0

11

sedemikian hingga untuk setiap x selain c jika dipenuhi |x c| < akan berakibat
|f(x)| > M dan ditulis lim f(x) = ~ .
x c

y
M

y=f(x)

Contoh 1 :
1
lim
=+~
Buktikan bahwa
x 1 (1 - x) 2
Bukti :
Untuk membuktikan itu berarti untuk setiap M > 0 yang diberikan betapapun
besarnya adalah mungkin menemukan > 0 sedemikian hingga untuk setiap x yang
1
memenuhi |x 1| < akan diperoleh
> M.
(1 x ) 2
1
1
.
Dari
> M. berarti (1- x)2 <
2
M
(1 x )
Sehingga |1 x| <
Jika diambil =

1
.
M
1
, berarti untuk setiap x pada |x 1| <
M

1
M
1
(1 x)2 <
M
1

> M.
(1 x ) 2
(x 1)2 <

12

1
akan dipenuhi
M

Dari pertidaksamaan terakhir ini menunjukkan bahwa lim

x 1

1
(1 - x) 2

=+ ~.

Contoh 2.
Tentukan lim x
x 1

x 1

Jawab : Secara intuitif jika x dekat dengan 1 maka x 1 akan mendekati 0, sehingga
dapat difahami (secara intuitif) bila lim x =
x 1

x 1

Dan jika ingin dibuktikan secara formal berarti untuk setiap bilangan M > 0
betapapun besarnya, adalah mungkin ditemukan > 0, sedemikian hingga untuk
setiap x pada |x 1| < akan dipenuhi

x
> M.
x 1

Sedangkan limit fungsi untuk x yang bernilai besar dapat didefinisikan sebagai
berikut :
Definisi :
Jika f(x) terdefinisi untuk x yang bernilai besar, kita katakan bahwa f(x)
mendekati L sebagai limit untuk x mendekati tak hingga, dan ditulis :
lim f ( x ) = L , bahwa apabila diberikan > 0 maka akan ditemukan suatu

bilangan M sedemikian hingga dipenuhi |f(x) L| < apabila x > M.


Ilustrasi geometris dari pengertian di atas adalah sebagai berikut :
Y
y=f(x)
L+
y=L
L-
O

M
13

Contoh 1.
Pandanglah fungsi f(x) = 2 + sin x
x

Y
3

Y = 2 + sin x
x

y=2+
y=2

y=2-

1
O
Grafiknya beroskilasi terhadap garis y = 2.

Amplitudo dari oskilasinya semakin kecil menuju nol.


Untuk x , dan kurvanya terletak di antara y = 2 + dan y = 2 - jika x > M
Atau dengan kata lain :
Jika x besar, sin x 0 dan f(x) L = 2
x

Contoh 2
Tentukan lim ( x 2 + 2 x x 2 + 3x )
x ~

Jawab :

14

lim ( x 2 + 2x x 2 + 3x ) = lim

x ~

( x 2 + 2 x x 2 + 3x )( x 2 + 2 x + x 2 + 3x )

x ~

= lim

x ~

= lim

x ~

= lim

x ~

( x 2 + 2 x + x 2 + 3x )

( x 2 + 2 x ) ( x 2 + 3x )
x 2 + 2 x + x 2 + 3x
x
x 2 + 2x + x 2 + 3x
1
1 + x2 + 1 + x3

1
1+ 0 + 1+ 0
1
=
2
=

C. Limit Fungsi Trigonometri


Misalkan x dalam radian, dan 0 < x <
B

r
O

BC = r sin x dan AD = r tan x.


Untuk mencari luas sektor ~ AOB
x
Luas sektor ~ AOB
= 2
Luas seluruh lingkaran
x
Luas sektor ~ AOB
=
2
2
r

Gb.1.3
Sehingga luas sektor ~ AOB =

x
1
.r 2 = r 2 x
2
2

Dari bangun di atas diperoleh :


Luas AOB < luas juring AOB < luas AOD
. OA . BC < r2x < . OA . AD
. r . r sin x < r2x < . r . r tan x
r2 sin x < r2x < r2 tan x
sin x < x < tan x .. (i)

Dari (i) diperoleh :


x
1
1<
<
sin x cos x

15

, maka

x
1
lim
x 0
x 0 sin x x 0 cos x
x
1
1 lim
=1
x 0 sin x 1
x
=1
Jadi lim
x 0 sin x
Dari sini dapat dikembangkan :
lim 1 lim

lim sin x = lim

x 0 x

x 0

x
sin x

= 1 =1
1

Dan untuk lim tan x = lim sin x


x 0 x

x 0 x. cos x
= lim sin x . 1
x 0 x cos x
= lim sin x . lim 1
x 0 x x 0 cos x

= 1.1 = 1
Demikian juga dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa
Kesimpulan :
1. lim sin x = 1

x 0 x
2. lim x = 1
x 0 sin x

3. lim tan x = 1
x 0 x
4. lim x = 1
x 0 tan x

Contoh
Hitunglah :
sin x
x 0 2x
Penyelesaian :
a. lim

sin 3x
x 0 5x

b. lim

tan 3x
x 0 sin 5x

c. lim

sin x
1 sin x
= lim

x 0 2x
x 0 2 x
1
1
= .1 =
2
2
sin 3x
sin 3x 3
= lim
b. lim
.
x 0 2x
x 0 3x 5
3 3
= 1. =
5 5
a.

lim

16

x =1
tan
x
x 0

lim

c.

tan 3x
tan 3x 5x 3
= lim

.
x 0 sin 5x
x 0 3x sin 5x 5
3
= 1 .1 .
5
3
= .
5
lim

D. Limit Fungsi Eksponensial


a. Bilangan e
n

1
n 1 n (n 1) 1 n (n 1)(n 1) 1
1
lim 1 + = lim 1 + . +
. 2+
. 3 + ... + n
n ~
n ~
n
1 n
2!
3!
n
n
n

1 1 1 1 2 1 1 2
= lim 1 + 1 + 1 + 1 1 + 1 1
n ~
2! n 3! n n 4! n n
1
3
1 + ... + n
n
n
1 1 1 1
= 1 + 1 + + + + + ...
2! 3! 4! 5!
Jika diambil sampai sepuluh tempat desimal diperoleh
n

1
lim 1 + = 2,7182884
n ~
n
Nilai limit ini disebut bilangan e atau bilangan Euler (diambil nama sang penemu
yaitu Leonard Euler matematikawan Austria 1707 1783).
Sehingga :
n

1
lim 1 + = e
n ~
n
Limit ini dapat dikembangkan untuk setiap x R dipenuhi
x

1
lim 1 + = e
x ~
x
Jika disubstitusikan u =

1
x

maka diperoleh rumus

lim (1 + x) x = e

x 0

2
Contoh tentukan lim 1 +
x ~
x
2
Jawab : lim 1 +
x ~
x

x +3

x +3

2 2
= lim 1 + . 1 +
x ~
x x

17

x .2

2 2 2
= lim 1 +
1 +
x ~
x
x

2 2 2 3
= lim 1 + . 1 +
x ~
x x

= e2 . (1 + 0)3
= e2.
Logaritma yang mengambil e sebagai bilangan pokok disebut logaritma naturalis

atau logaritma Napier, dan ditulis dengan notasi ln, sehingga ln x = e log x.
1

Dari lim (1 + x) x = e , maka

x 0

log lim (1 + x) x = a log e


x 0

lim a log (1 + x) x = a log e

x 0

lim

x 0

log (1 + x) ln e
=
x
ln a

log (1 + x)
1
.. (i)
=
x 0
x
ln a
Misalkan a log (1 + x) = y
1 + x = a y x = ay 1
Untuk x 0, maka ay 1 yang berarti y 0, sehingga persamaan (i)
lim

lim

y
y

x 0 a 1

= 1

ln a

ay 1
= ln a
y 0 y

Sehingga : lim

Atau secara umum :

a x 1
= ln a
x 0
x
lim

Jika disubstitusikan a dengan e


ex 1
lim
= ln e
x 0 x

atau

ex 1
lim
=1
x 0 x

eax e bx
Contoh : Tentukan lim
x
x 0
e ax e bx
e ax 1 e bx + 1
Jawab : lim
= lim
x 0
x 0
x
x

18

a ax 1 e bx 1

= lim

x 0
x
x

ax
bx
e 1
e 1
.a .b
= lim

x 0 ax
bx

=1.a1.b
=ab

Latihan 1
Tentukan nilai limitnya
1.
2.

lim (x 2 7 x + 4)

x 2

lim + x
x 3 x

9 + x2
x 4 x 3
x 2 2x
4. lim 2
x2 x 4
x5 1
5. lim 2
x 1 x + x + 1
x2 + x 6
6. lim
x 2
x2

3.

lim

14. lim

x 64 3

15. lim

x4

8.
9.

lim

x 3

lim

x 2

lim

x 27
x 3
x 2 3x + 10
x+2
x3 + 1

x2 1
x 2 25
10. lim
x 5
x 5
x 1

11. lim

x 2

2 + x 2x
x2

(misal : 3 x = y 2 )

2x + 1 3
x2 2

x-2 x
x 0
x
2x
17. lim
x 0
5 5 x
16. lim

18. lim ( x + 3 x + 2 )
x ~

19. lim

x ~

7.

x 8
x 4

20. lim

x ~

21. lim

x ~

22. lim

x-2 x
x
2x 2 3x 4
x4 +1
(1 + 2 + 3 + ... + n)
n2
(1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2n - 1)

n2 + 2
1
1 1 1
23. lim + + + ... + n
x ~ 2 4 8
2
4
7
3n 2
1
24. lim 2 + 2 + 2 + ... +

x ~ n
n
n
n2
x ~

19

12. lim

x 3

13. lim

x 3

2x - 2 3x 5
x 3
x + 2 2x 1
2x 3 x

25. Hitung x = 2 + 2 + 2 + ...


26. Tentukan limit Un dari barisan
0,3 ; 0,33 ; 0,333 ; 0,3333

27. Tentukan limit Un dari barisan


0,2 , 0,23 , 0,233 , 02333 ,
28. Tentukan limit suku Un dari barisan
2 , 2 2 , 2 2 2 , 2 2 2 2 , ...
29. Tentukan limit suku Un dari barisan
6,

6 6,

6 6 6,

6 6 6 6 , ...

30. Tentukan limit Un dari barisan berikut


2 4 6
2n
, , , ... ,
, ...
1 3 5
2n - 1
sin x
31. lim
x 0 tan x
47. lim
x 0
sin 4x
32. lim
x 0
x
48. lim
x 0
sin 2 x3
33. lim
x 0
x2
49. lim
x 0
x
34. lim
x 0 1 - cos x
50. lim
x 0
35. lim x cotg x
x 0

sin x - sin a
x 0
x -a
cos 2 x
37. lim
x 0 1 sin x
1 + cos x - sin x
38. lim
x 2 cos x - 1 + sin x
36. lim

tan x
x 2 x + 2
sin x - cos x
40. lim
1 - tan x
x

39. lim

1
41. lim 1 +
x ~
x

x +5

20

4x 2x
3x
2x
e e 3x
x
2x
a b 3x
x
-ax
e e bx
x

Petunjuk :
kuadratkan

7
42. lim 1 +
x ~
x
3
43. lim 1 -
x ~
x

x +3
44. lim

x ~ x -1

45. lim (1 + 2x) x


x 0

46. lim

x 0

5x 4 x
x

y
o

f(x) =

2
x 4
x2

E. Kontiunitas
Perhatikan fungsi pada bilangan real f(x) =
x2 4
seperti pada grafik di samping.
x2
0
(tak tentu)
Untuk x = 2 diperoleh f(2) =
0
sehingga grafiknya terputus di x = 2 dalam hal
ini dikatakan f(x) diskontinu di x = 2.
Sedangkan untuk interval {x|x < 2, x R} dan
interval {x|x > 2, x R} grafiknya
berkesinambungan, dalam hal ini dikatakan f(x)
kontinu di x 2.

Gb.1.4
Secara formal suatu fungsi dikatakan kontinu di x = c, jika dipenuhi :
a. lim f(x) ada
x c

b. f(c)
ada
c. lim f ( x ) = f (c)
x c

Jika pada suatu fungsi f(x) diskontinu di x = c, maka dapat dibuat sedemikian hingga
lim f(x) = f(c), maka dikatakan diskontuinitas di x = c ini dapat dihapuskan.
x c

Contoh :
Tentukan diskontuinitas fungsi pada bilangan real f(x) =

x3 8

.
x2 4
Jawab : fungsi rasional di atas akan diskontinu jika penyebutnya nol atau
x2 4 = 0 (x + 2)(x 2) = 0
x = -2 atau x = 2

21

Sehingga f(x) diskontinu di x = -2 atau x = 2.


x3 8
(x - 2)(x 2 + 2 x + 4)
Selanjutnya untuk lim 2
= lim
x 2 x 4 x 2
( x + 2)( x 2)
12
=
=3
4
Diskontinu di x = 2 dapat dihapuskan dengan menetapkan definisi f(2) = 3.
Selanjutnya untuk x = -2 diperoleh
x3 8
x 2 + 2x + 4
lim
lim
=
x 2 x 2 4 x 2
x+2
4
(2) 3 8 16
= , sedangkan f(-2) =
tidak terdefinisi.
=
0
0
(2) 2 4
Sehingga diskontinu di x = -2 tidak dapat dihapuskan.
=

Latihan 2
Selidiki kontinuitas fungsi-fungsi berikut
1. f(x) = x2 + x di x = -1
2. f(x) = 4x2 2x + 12 di x = 2
x
di x = - 1
3. f(x) =
x +1
x2
4. f(x) =
di x = 2
x2
6t 9
di t = 3
5. f(x) =
t 3
3x + 4
untuk x 2
6. f(x) =
di x = 2
2
untuk x > 2
5x + 4
7. Di titik mana saja f(x) = 2
diskontinu dan selidiki macam diskonx 3x 10
tinuitasnya.
x3 1
8. Di titik mana saja f(x) = 2
diskontinu dan selidiki macam diskontinuix 1
tasnya.
9. Dengan grafik di titik mana saja (jika ada) fungsi ini diskontinu
x
untuk x < 0
f(x) =

x2
2x

untuk 0 x 1
untuk x > 1

10. Tentukan a dan b agar fungsi :


x2 x + 3
untuk x < - 2
f(x) =
a
untuk x = 2
bx + 1
untuk x > - 2

22

kontinu di x = 2

Anda mungkin juga menyukai