Contoh Kasus Anggaran Penjualan Sampai Dengan Anggaran Laba Rugi
Contoh Kasus Anggaran Penjualan Sampai Dengan Anggaran Laba Rugi
Bulan
Januari
February
Maret
Penyelesaian
Penjualan
(kuantitas)
Januari
2000
February
2300
Maret
2450
April
*2250
*2250 diperoleh dari (rata-rata 3 bulan sebelumnya)
Bulan
Y
240
250
280
290
305
330
Y
240
250
X
0
1
XY
0
250
X2
0
1
2008
2009
2010
2011
280
290
305
330
1695
2
3
4
5
15
560
870
1220
1650
4550
4
9
16
25
55
Penjualan (X)
1000000
1250000
1375000
1500000
1500000
Pengeluaran
Iklan (Y)
55000
70000
83500
100000
122500
X2
XY
3025000000
4900000000
6972250000
10000000000
15006250000
55000000000
87500000000
114812500000
150000000000
218662500000
2011
1785000
8915000
157500
588500
24806250000
64709750000
Dapat kita lihat disini X adalah Penjualan dan Y adalah pengeluaran iklan, Y dapat
ditentukan bebas oleh manajemen sehingga dampak dr perubahan Y adalah X akan mengikuti
perubahan secara fleksibel berdasar perubahan Y.
Selanjutnya masukkan dalam formula :
b=
b= 9,64
a = *y bx
a= 540.477,5
Terakhir masukkan a dan b kedalam persamaan y = a + bx
Penjualan = 540.477,5 + 9.64*175.000
= Rp.2.227.477.500
*175.000 adalah apabila dianggarkan pengeluaran iklan sebesar Rp.175.000.
4. Metode Analisis Industri
Contoh pada tahun 2010, PT Izath Sentosa mampu menjual produknya sbesar 20.000 unit.
Pada tahun yang sama, total penjualan industry mencapai 100.000 unit. Jika penjualan
industry tahun 2011 diperkirakan naik sebesar 25% dan manajemen PT Izath Sentosa
memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2011 naik 10% dari tahun 2010, buat
-
315787500000
941762500000
Estimasi Jumlah unit yang akan dijual dalam periode mendatang (didapat dari anggaran
penjualan)
Data persediaan periode sebelumnya yang akan menjadi persediaan awal periode mendatang
Estimasi sisa persediaan akhir periode mendatang
Faktor-faktor lingkungan perusahaan juga berpengaruh apabila dibutuhkan pengambilan
keputusan khusus (faktor pasar, luas gudang, dll).
Unit Terjual
2500
3000
3250
Persediaan Akhir
(Maret)
Persediaan Awal
(Januari)
Sepatu Sneakers
150
200
PENYELESAIAN
Langkah 1:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
2500
3000
Penjualan (unit)
Ditambah: Persediaan Akhir
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket:
Maret
3250
**150
Total
*8750
Maret
3250
150
Total
8750
*150
(1)
8900
**200
***200
*8750 = (2500+3000+3250)
**150 = persediaan akhir bulan terakhir
***200 = persediaan awal bulan pertama
Langkah 2:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
2500
3000
Penjualan (unit)
Ditambah: Persediaan Akhir
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket :
200
(2)
8700
Langkah 3:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
2500
3000
Penjualan (unit)
Ditambah: Persediaan Akhir
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket:
Maret
3250
150
Total
8750
150
8900
200
*2900
8700
200
*2900
*2900
*2900 = 8700:3
Dibagi 3 karena jumlah bulan yang bersangkutan 3bulan
Langkah 4:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
2500
3000
Penjualan (unit)
Ditambah: Persediaan Akhir
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket:
200
2900
2900
Maret
3250
150
(1)
3400
(2)
500
Total
8750
150
8900
200
2900
8700
(1)
3400 = 3250-150
500 = 3400-2900
(2)
Langkah 5
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
Maret
Total
Penjualan (unit)
2500
3000
3250
8750
(3)
(1)
Ditambah: Persediaan Akhir
600
500
150
150
(2)
Total Barang jadi yang dibutuhkan
3100
3500
3400
8900
Dikurangi: Persediaan Awal
200
600
500
200
Jumlah Barang Jadi yg akan
2900
2900
2900
8700
diproduksi
(1)
Ket:
500 = Persediaan awal bulan Maret menjadi persediaan bulan
sebelumnya (Februari)
(2)
3500 = 3000+500
(3)
600 = persediaan awal bulan Februari yg menjadi persediaan akhir bulan
Januari
Jadi PT Izath Sentosa akan berproduksi sebanyak 2900 unit setiap bulannya pada kuartal
pertama 2012
2. Kebijakan Tingkat Persediaan
Contoh: PT Izath Sentosa menetapkan Stabilitas tingkat persediaan untuk menyusun
anggaran produksi perusahaannya, berikut adalah data yang bersangkutan
Bulan
Januari
Februari
Maret
Unit Terjual
4800
4200
3000
Nama
Persediaan Akhir
Persediaan Awal
Produk
(Maret)
(Januari)
Sepatu Sneakers
600
300
Berikut adalah Langkah dalam menyusun Laporan produksi
PENYELESAIAN
Langkah 1:
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
4800
4200
Penjualan (unit)
Ditambah: Persediaan Akhir
Total Barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan Awal
Jumlah Barang Jadi yg akan
diproduksi
Ket:
300
(2)
400
Maret
3000
600
(1)
500
Total
13000
600
300
Langkah 2:
PT Izath Sentosa
Anggaran Produksi
Kuartal Pertama Tahun 2012
Januari
Februari
Penjualan (unit)
4800
4200
Ditambah: Persediaan Akhir
400
500
Total Barang jadi yang dibutuhkan
5200
4700
Dikurangi: Persediaan Awal
300
400
Jumlah Barang Jadi yg akan
4900
4300
diproduksi
Ket :
a.
Maret
3000
600
3600
500
Total
12000
600
12600
300
3100
12300
Seperti sebelumnya persediaan awal bulan maret menjadi persediaan akhir bulan februari
dan demikian juga pada persediaan awal bulan februari yang menjadi persediaan akhir bulan
januari
b. Jumlah barang yang diproduksi didapat dari
(penjualan+persediaan akhir-persediaan awal)
Jadi PT Izat Sentosa akan memproduksi produk jadi sebanyak
BAB III
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU
1. Apa itu Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?
Anggaran Pemakaian bahan baku adalah anggaran yang dibuat untuk mengetahui jumlah
unit dan biaya bahan baku yang diproduksi oleh suatu perusahaan. Anggaran ini dibuat
dengan bersumber dari anggaran produksi sehingga dapat diketahui total biaya pemakaian
bahan baku setelah diketahui biaya pemakaian bahan baku per unit produk yang akan dibuat.
2. Mengapa diperlukan Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?
Anggaran Pemakaian bahan baku diperlukan untuk mengetahui biaya yang akan
dikeluarkan untuk membuat satu unit produk jadi, kemudian dapat diketahui pula total biaya
yang akan dikeluarkan dalam satu periode produksi.
3. Apa akibat jika Anggaran Pemakaian Bahan Baku tidak dibuat ?
Apabila anggaran pemakaian bahan baku tidak dibuat maka manajemen tidak akan
mengetahui jumlah biaya yang diperlukan untuk membuat produk jadi dan tentunya akan
sulit dalam menentukan harga pokok produksi suatu produk yang akan dijual.
4. Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku ?
- Kuantitas Produksi periode yang akan dihitung
- Jenis bahan baku untuk setiap produk jadi (berapa jenis bahan baku yang digunakan)
- Standar kebutuhan bahan baku untuk setiap unit produk jadi
- Harga bahan baku per satuan
5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Contoh : PT Izath Sentosa adalah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, pada akhir
bulan desember manajemen PT Izath Sentosa hendak menyusun anggaaran pemakaian bahan
baku untuk produksi Dress wanita DS001 untuk bulan januari 2013. Berikut adalah
anggaran produksi Dress wanita DS001 untuk bulan januari 2013.
Anggaran Produksi
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk DS001
Penjualan (unit)
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurang: Persediaan awal barang jadi
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi
8.000
4000
12.000
2.000
10.000
Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat dress adalah 2 m kain dan 3 buah
manik. Harga kain per meter adalah Rp.60.000,- sedangkan satu buah manik adalah
Rp.3.000,PENYELESAIAN
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk DS001
Kain
Manik
Jumlah produksi barang jadi
10.000
10.000
Standar Kebutuhan Bahan baku per unit
2
3
(1)
(1)
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi
20.000
30.000
Harga bahan baku per unit
60.000
3.000
(2)
(2)
Total biaya bahan baku untuk produksi
1.200.000.000
90.000.000
(1)
(2)
20.000 = 10.000 x 2
1.200.000.000=20.000 x 60.000
(1)
(2)
30.000 = 10.000 x 3
90.000.000 = 30.000 x 3.000
Jadi total biaya untuk pemakaian bahan baku adalah 2.000 m kain seharga Rp.1,2 M dan
30.000 buah manik seharga Rp.90.000.000,-
BAB III
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU
1. Apa itu Anggaran Pembelian Bahan Baku ?
Anggaran pembelian bahan baku adalah anggaran yang disusun untuk memperoleh
kuantitas dan biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku yang akan dipakai untuk
proses produksi periode tertentu. Anggaran ini disusun setelah membuat anggaran pemakaian
bahan baku.
Pada anggaran ini diperhatikan jumlah persediaan awal bahan baku dan estimasi
persediaan akhir bahan baku yang akan digunakan.
2. Mengapa diperlukan Anggaran Pembelian Bahan Baku ?
Setelah kita mengetahui jumlah kuantitas dan biaya bahan baku yang akan dipakai dalam
satu periode produksi, kemudian kita harus mengetahui jumlah bahan baku yang perlu dibeli
dengan memperhatikan jumlah persediaan awal bahan baku sebelum periode yg hendak
dihitung dan estimasi persediaan akhir yang akan disisakan pada akhir periode produksi.
3. Apa akibat jika Anggaran Pembelian Bahan Baku tidak dibuat ?
Apabila anggaran pembelian bahan baku tidak dibuat maka manajemen akan kesulitan
dalam menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli dan tentunya biaya yang harus
dikeluarkan tidak akan diketahui.
Anggaran ini juga dapat menggambarkan biaya produksi bahan baku yang akan
dikeluarkan selama periode dan memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan.
4. Hal Apa yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku ?
- Jumlah kuantitas barang jadi yang akan diproduksi
- Standar kebutuhan bahan baku untuk produk jadi per unit nya
- Harga bahan baku per satuan
- Jenis bahan baku yang dibutuhkan (bahan baku apa saja yg diperlukan)
- Data persediaan bahan baku awal periode yg akan meproduksi
- Estimasi persediaan bahan baku akhir yang akan disisakan akhir periode
5. Contoh dan Teknis Penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
Setelah melakukan penyusunan anggaran pemakaian bahan baku PT. Izath Sentosa menyusun
anggaran pembelian bahan baku untuk bulan januari 2013. Berikut adalah data yang
bersangkutan
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk DS001
Kain
Manik
Jumlah produksi barang jadi
10.000
10.000
Standar Kebutuhan Bahan baku per unit
2
3
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi
20.000
30.000
Harga bahan baku per unit
60.000
3.000
Total biaya bahan baku untuk produksi
1.200.000.000
90.000.000
Berikut disajikan pula estimasi jumlah persediaan bahan baku awal dan akhir januari 2013
Kain
Manik
1 januari 2013
2.000
4.000
31 januari 2013
3.000
3.000
PENYELESAIAN
Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT Izath Sentosa
Bulan Januari 2013
Nama Produk DS001
Kain
Jumlah kebutuhan BB untuk diproduksi
20.000
Persediaan Akhir BB
3000
(1)
Jumlah kebutuhan BB untuk produksi
23.000
Manik
30.000
3000
(1)
33.000
Persediaan Awal BB
Jumlah BB yang harus dibeli
Harga BB per unit
Total Biaya Pembelian BB
(1)
23.000 = 20.000 + 3.000
2.000
4.000
(2)
21.000
29.000
60.000
3.000
(3)
(3)
1.260.000.000
87.000.000
(3)
1.260.000.000 = (2)21.000 x 60.000
(2)
(2)
8.000
4000
12.000
2.000
10.000
Diperlukan waktu 30 menit untuk mengobras satu dress wanita. Honor untuk pegawai
departemen obras perjam nya sebesar Rp.8.000
PENYELESAIAN
Langkah 1
Susun Format anggaran seperti tabel berikut dan masukkan nilai data yang sudah diketahui
*0,5 jam = 30 menit
PT Izath Sentosa
Anggaran BTKL
Januari 2013
Nama Produk : DS001
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi
Standar Penggunaan Jam TKL
Jumlah Jam TKL
Upah perjam
Anggaran BTKL Dept.Penjahitan
10.000
2
Rp.10.000
Departemen Obras
Jumlah Produksi
Standar Penggunaan Jam TKL
Jumlah Jam TKL
Upah perjam
Anggaran BTKL Dept.Obras
10.000
*0.5
Rp.8.000
PT Izath Sentosa
Anggaran BTKL
Januari 2013
Nama Produk : DS001
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi
Standar Penggunaan Jam TKL
(1)
Jumlah Jam TKL
Upah perjam
(2)
Anggaran BTKL Dept.Penjahitan
10.000
2
20.000
Rp.10.000
Rp.200.000.000,-
Departemen Obras
Jumlah Produksi
Standar Penggunaan Jam TKL
(1)
Jumlah Jam TKL
Upah perjam
(2)
Anggaran BTKL Dept.Obras
10.000
0.5
5.000
Rp.8.000
Rp.40.000.000,-
(3)
Rp.240.000.000,-
Ket:
(1) Jumlah Jam TKL = Jumlah Produksi x Standar penggunaan jam TKL
(2) Anggaran BTKL Dept. = (1)Jumlah Jam TKL x Upah Perjam
(3) Total BTKL = (2)Anggaran BTKL Dept.Penjht x (2)Anggaran BTKL Dept.Obras
a.
Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp.4.000.000,- per bulan. Biaya gaji pengawas
produksi yang dialokasikan ke Departemen Perakitan dan Departemen Penyelesaian dibagi
b.
secara merata.
Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp.2.000.000,- perbulan dialokasikan
berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di tiap departemen. Biaya variable untuk perawatan
Keterangan
Jumlah mesin
Jumlah jam mesin
Jumlah luas pabrik
Biaya tenaga kerja langsung
PENYELESAIAN
Departemen
Penyelesaian
5
1.500
1.000 m2
Rp.1.380.000,-
15
2.000
2.000 m2
Rp.522.000,-
Total
2.000.000
2.000.000
2.000.000
6.900.000
3.571.430
16.471.430
Total
2.000.000
3.500.000
4.000.000
7.600.000
1.428.570
18.528.570
Keterangan:
(1) Biaya gaji dibagi secara merata
-
(2) Biaya Perawatan mesin berdasar jumlah mesin yang ada tiap departemen
-
Dep. Perakitan =
Dep. Penyelesaian =
Dep. Perakitan =
Dep. Penyelesaian =
Dep. Perakitan =
Dep. Penyelesaian =
BAB 6
ANGGARAN LABA RUGI
4. Hal apa saja yang mempengaruhi saat penyusunan Anggaran Laba Rugi?
- Besaran penjualan dan harga jual dari anggaran penjualan
- Pengahasilan perusahaan lainnya
- Saldo awal persediaan barang jadi (unit maupun harga)
- Saldo akhir persediaan barang jadi (unit maupun harga)
- Pembelian (jika pada perusahaan dagang)
- Biaya produksi yang mencakup (BBB, BTKL, dan BOP, (unit maupun harga))
- Beban operasi yang berkaitan dengan usaha
- Perkiraan besaran kewajiban membayar pajak
- Beban diluar usaha
Rp.2.375.000.000,Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan
Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:
Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000,-/unit
Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000,-/unit
Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan Rp.1.000.000.000,Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode rata-rata
Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi:
Beban Operasi Variable
Beban penjualan : 2 % dari nilai penjualan tiap bulannya
Beban administrasi : 0,075% dari penjualan tiap bulannya
Beban Operasi Tetap
Beban penjualan Rp.1.260.000.000,Beban Administrasi Rp.1.500.000.000,Pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%
PENYELESAIAN
Februari
Maret
Psd akhir
160.000 unit
Rp.17.375.000.000,-
BTKL
BOP
BOP
1.000.000.000+
86.625.000.000
: 50.000.000.000 x 2% = 1.000.000.000
Februari
: 55.000.000.000 x 2% = 1.100.000.000
Maret
: 68.750.000.000 x 2% = 1.375.000.000+
3.475.000.000
1.260.000.000+
4.735.000.000
Februari
Maret
1.500.000.000+
1.630.312.500