Anda di halaman 1dari 23

Contoh Soal Anggaran Kas

UD. VENUS yang menjadi distributor kertas akan menyusun anggaran kas bulanan periode Juli s/d Desember 2002 (6 bulan) dari
data adalah sbb :
a.        Saldo piutang tanggal 1 Juli 2002 = 0
Saldo kas tanggal 1 Juli 2002       = Rp 200.000,-
Saldo kas minimum ditetapkan    = Rp 180.000,-

b.      Penjualan :
Juli                         Rp 1.000.000,-
Agustus                 Rp 1.200.000,-
September           Rp 1.400.000,-
Oktober                Rp 1.200.000,-
Nopember           Rp 1.400.000,-
Desember            Rp 1.000.000,-
Dengan pola sbb :
60 % dari padanya adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dgn cara :
¨      40% diterima pada bulan terjadinya penjualan
¨      40% diterima satu bulan sesudahnya
¨      20% diterima dua bulan sesudahnya
c.       10% dari penjualan kredit dicadangkan utk piutang yg diduga tidak akan dapat ditagih.
d.       
Bulan Penerimaan yang lainnya Pengeluaran Kas
Juli Rp   56.000,- Rp    350.000,-
Agustus Rp 202.000,- Rp    400.000,-
September Rp 192.000,- Rp    500.000,-
Oktober Rp   58.000,- Rp    800.000,-
Nopember Rp 164.400,- Rp    950.000,-
Desember Rp 168.000,- Rp 1.900.000,-
Diminta :
1.      Susunlah anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dgn Desember 2002
2.      Susunlah anggaran kas periode Juli sampai dgn Desember 2002
3.      Bagaimana nampaknya pada neraca per 1 Juli 2002 & pada neraca 31 Desember 2002 mengenai kas & piutang
4.      Jika ada kelebihan kas apa yang akan Saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan.Uraikanlah setiap bulannya (berapa
kelebihan kasnya & lain-lain).

Jawaban
a.     Anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dgn Desember 2002
Perhitungan Juli Agustus September Oktober Nopember Desembe
r
Penjualan 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.200.000 1.400.000 1.000.000
Penjualan Tunai 60%   600.000    720.000    840.000    720.000    840.000    600.000
Penjualan Kredit   400.000    480.000    560.000    480.000    560.000    400.000
Penyisihan Piutang 10%   ( 40.000 )      48.000      56.000      48.000      56.000      40.000
Piutang Netto 360.000    432.000    504.000    432.000   504.000    360.000

Pola Pelunasan
Juli 40% x 360.000 = 144.000
Agustus 40% x 360.000 = 144.000
September 20% x 360.000 =   72.000

Agustus 40% x 432.000 = 172.800


September 40% x 432.000 = 172.800
Oktober 20% x 432.000 =   86.400

September 40% x 504.000 = 201.600


Oktober 40% x 504.000 = 201.600
Nopember 20% x 504.000 = 100.800

Oktober 40% x 432.000 = 172.800


Nopember 40% x 432.000 = 172.800
Desember 20% x 432.000 =   86.400

Nopember 40% x 504.000 = 201.600


Desember 40% x 504.000 = 201.600
Januari 20% x 504.000 = 100.800

Desember 40% x 360.000 = 144.000


Januari 40% x 360.000 = 144.000
Pebruari 20% x 360.000 =   72.000

Daftar Penerimaan dari Piutang


Bulan Piutang Juli Agust Sept Okt Nop Des Tahun yad
Penjualan Netto
Juli 360.000 144.000 144.000 72.000
Agustus 432.000 172.000 172.00 86.400
0
Septembe 504.000 201.60 201.600 10.800
r 0
Oktober 432.000 172.800 172.800 86.400
Nopember 504.000 201.600 201.600 100.800
Desember 360.000 144.000 216.000
Jumlah 2.592.000 144.000 316.800 446.40 460.800 475.200 432.000 316.800
0

b.     Anggaran kas periode Juli sampai dgn Desember 2002


Keterang Juli Agust Sept Okt Nop Des
an
Saldo 200.00 650.00 1.488.8 2.467.2 2.906.0 3.435.6
Awal 0 0 00 00 00 00
Penjuala 600.00 720.00 840.00 720.00 840.00 600.00
n Tunai 0 0 0 0 0 0
Piutang 144.00 316.80 446.40 460.80 475.20 432.00
0 0 0 0 0 0
Penerima 56.000 202.00 192.00 58.000 164.40 168.00
an Lain 0 0 0 0
Tersedia 1.000.0 1.888.8 2.967.2 3.706.0 4.385.6 4.635.6
00 00 00 00 00 00
Pengelua 350.00 400.00 500.00 800.00 950.00 1.900.0
ran Lain 0 0 0 0 0 00
Saldo 650.00 1.488.8 2.467.2 2.906.0 3.435.6 2.735.6
Akhir 0 00 00 00 00 00

c.      Neraca per 1 Juli 2002 & pada neraca 31 Desember 2002 mengenai kas & piutang
Neraca Awal 1 Juli
Kas 200.000
Piutang -

Neraca Akhir 31 Desember


Kas 2.735.600
Piutang 100  x  316.000  = 352.000
              90
Penyisihan 10%  (35.200)
Piutang Netto 316.800

d.     Jika ada kelebihan kas apa yang akan Saudara usulkan kepada pimpinan perusahaan. Uraikanlah setiap bulannya (berapa kelebihan kasnya & lain-lain).

Kelebihan uang kas ialah selisih antara saldo akhir kas dgn kas minimum (misal kas minimum untuk akhir Juli 650.000 – 180.000 = Rp 470.000) sebaiknya
ditanamkan dlm investasi sementara berupa Marketable Securities.
Contoh Soal Anggaran Biaya Variabel
Di antara taksiran anggaran departemen reparasi & perawatan yg akan dipergunakan utk menyusun variable budget tahun mendatang adalah sbb :

Anggaran Biaya

25.000 jam 28.000 jam 42.000 jam 45.000 jam


Jenis Biaya
Reparasi (Rp) Reparasi (Rp) Reparasi (Rp) Reparasi (Rp)
Gaji Pegawai 75.000 75.000 75.000 75.000
Material Reparasi 250.000 265.000 390.000 410.000
Lain-lain 175.000 195.000 235.000 255.000
Jumlah 500.000 535.000 700.000 740.000

Diminta :
a.       Susunlah variable budget bentuk tabel dgn kenaikan 5.000 jam reparasi
b.      Susunlah variable budget bentuk formula
c.       Hitung besarnya variable budget pada 37.500 jam reparasi

Jawaban

a.      Variable Budget bentuk tabel dgn kenaikan 5.000 jam reparasi

Untuk mencari :
Biaya variabel per jam = (Rp tertinggi – Rp terendah)
                                           (jam tertinggi – jam terendah)

Biaya tetap per jam = Rp terendah – (jam terendah x biaya variabel per jam)

·         Pos gaji besarnya tetap Rp 75.000,- (biaya tetap)


·         Pos material reparasi :

Variabel per jam = Rp 410.000 – Rp 250.000      =   Rp 160.000   =       Rp 8,- per jam
                                            45.000 – 25.000                      20.000

Biaya tetap per jam = Rp 250.000 – (25.000 x Rp 8) = Rp 50.000,-


30.000 jam :          Rp 50.000 + (30.000 x Rp 8) = Rp 290.000,-
35.000 jam :          Rp 50.000 + (35.000 x Rp 8) = Rp 330.000,-
40.000 jam :          Rp 50.000 + (40.000 x Rp 8) = Rp 370.000,-

·         Pos lain-lain :

Variabel per jam = Rp 255.000 – Rp 175.000      =   Rp 80.000   =         Rp 4,- per jam
                                            45.000 – 25.000                              20.000

Biaya tetap per jam = Rp 175.000 – (25.000 x Rp 4) = Rp 75.000,-


30.000 jam :          Rp 75.000 + (30.000 x Rp 4) = Rp 195.000,-
35.000 jam :          Rp 75.000 + (35.000 x Rp 4) = Rp 215.000,-
40.000 jam :          Rp 75.000 + (40.000 x Rp 4) = Rp 235.000,-
Variable Budget Bentuk Tabel

Jam Reparasi
Jenis Biaya
25.000 30.000 35.000 40.000 45.000

Gaji Pegawai 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

Material Reparasi 250.000 290.000 330.000 370.000 410.000

Lain-lain 175.000 195.000 215.000 235.000 255.000

Jumlah 500.000 560.000 620.000 680.000 740.000

b.      Variable Budget  bentuk formula

Jam Reparasi Gaji Pegawai Material Lain-lain


Keterangan
Reparasi

Maksimum 45.000 Rp 75.000 Rp 410.000 Rp 255.000

Minimum 25.000 Rp 75.000 Rp 250.000 Rp 175.000

Selisih 20.000 Rp 0,- Rp 160.000 Rp 80.000


Komponen variabel untuk :

1.      Gaji Pegawai                     =          Rp 0,-

2.      Material Reparasi  =          Rp 160.000 : 20.000 jam = Rp 8,-

3.      Lain-lain                            =          Rp 80.000 : 20.000 jam = Rp 4,-

Komponen tetap untuk :

1.      Gaji Pegawai                     =          Rp 75.000,-

2.      Material Reparasi  =          Rp 250.000 – (25.000 x Rp 8) = Rp 50.000,-

3.      Lain-lain                            =          Rp 175.000 – (25.000 x Rp 4) = Rp 75.000,-

Variable Budget bentuk formula

Jenis Biaya Biaya Tetap Biaya Variabel per jam reparasi

Gaji Pegawai Rp 75.000 Rp 0,-

Material Reparasi Rp 50.000 Rp 8,-

Lain-lain Rp 75.000 Rp 4,-

Jumlah Rp 200.000 Rp 12,-


 

c.  Besarnya variable budget pada 37.500 jam reparasi

      Y = 200.000 + 12 X

= 200.000 + 12 (37.500)

= RP 650.000,-

MANAJEMEN PERSEDIAAN

No comments

MANAJEMEN PERSEDIAAN
Persediaan untuk masing – masing perusahaan adalah berbeda. Ditinjau dari segi neraca persediaan adalah barang-barang atau bahan yang masih tersisa
pada tanggal neraca, atau barang-barang yang akan segera dijual, digunakan, atau diproses dalam periode normal perusahaan.

Persediaan bagi perusahaan yang satu mungkin bukan merupakan persediaan bagi perusahaan lain misalnya :

Mobil  → Perusahaan Transportasi→ merupakan aktiva tetap

Mobil → Perusahaan dagang kendaraan bermotor → Persediaan

Jenis Persediaan

Perusahaan Jasa             → Persediaan yang bisa timbul seperti persediaan bahan pembantu atau persediaan habis pakai / perlengkapan, misalnya : kertas,
karbon, stempel, tinta, buku kwitansi, dll.

Perusahaan Dagang       → Persediaan yang bisa timbul adalah persediaan barang dagangan dan persediaan bahan penolong.

Perusahaan Manufaktur → Persediaannya meliputi persediaan bahan baku, persediaan BDP, persediaan barang jadi, dan persediaan barang pembantu.

Mengapa Persediaan Perlu dimanage?

 Bagi perusahaan manufaktur khususnya persediaannya menjadi begitu penting karena kesalahan dalam investasi persediaan akan mengganggu kelancaran
operasional perusahaan.

Persediaan Terlalu Kecil

→ Kegiatan operasi perusahaan kemungkinan besar mengalami penundaan, perusahaan akan bekerja pada kapasitas produksi yang rendah.

→ Perusahaan perlu menyiapkan dana yang cukup untuk setiap saat membeli bahan baku yang diperlukan.

Persediaan Terlalu Besar


→ Perputaran persediaan akan rendah sehingga profitabilitas perusahaan akan menurun

Inv turnover =   

→ Biaya penyimpanan / biaya gudang akan meningkat

→  Bahaya yang mungkin akan timbul adalah keusangan atas persediaan yang terlalu besar tersebut.

Bagaimana Cara Memanage Persediaan?

Untuk mengatasi persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil, maka perusahaan menggunakan EOQ (Economical Order Quantity). EOQ adalah jumlah
pemesanan persediaan yang paling ekonomis yang dilakukan perusahaan.

EOQ     =           R = Jumlah barang mentah yang akan dibeli dalam satu jangka waktu tertentu

                                          S = Biaya Pemesanan

                                          P = Harga Perunit bahan mentah

                                          I = Biaya Penyimpanan yang dinyatakan dalam persentase

Contoh :

PT “CAKRAWALA” memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama tahun 200Y sebanyak 1000 kg. setiap kali dipesan akan dikeluarkan biaya sebesar Rp
500,- sebagai biaya perangko (biaya pesanan). Harga per kg bahan mentah adalah Rp 200,- Biaya penyimpanan adalah 50% dari persediaan rata-rata,
hitunglah jumlah pembelian yang paling ekonomis.

Jawab :

R = 1000 kg                            P = Rp 200,-

S = Rp 500,-                            I = 0,5

EOQ = =  =  = 100 kg


Selain itu EOQ juga dapat dihitung dengan rumus :

EOQ =                        R = Jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam satu jangka waktu tertentu

                                                        S =  Biaya Pemesanan

                                                        C = Biaya Penyimpanan

Contoh :

PT “HARAPAN JAYA” memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama tahun 2004 sebesar 2500kg. Setiap kali dipesan, dikeluarkan biaya sebesar Rp 20,-
sebagai biaya perangko. Biaya penyimpanan setiap kg bahan mentah adalah Rp 10,- Maka jumlah pembelian yang paling ekonomis adalah :

EOQ =  =  =  = 100 kg

Istilah- istilah dalam EOQ :

ü  Stock Out Cost             → biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan oleh perusahaan karena   keterlambatan datangnya bahan mentah (biaya pengganti
bahan baku)

ü  Extra Carrying Cost    → biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan oleh perusahaan karena bahan mentah datang terlalu awal (biaya penyimpanan/biaya
gudang/ biaya pemuliahan)

ü  Lead Time                     → jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat datangnya bahan mentah dan siap untuk digunakan dalam proses
produksi.

ü  Reorder Point               → saat dimana harus dilakukan pemesanan kembali bahan mentah yang dibutuhkan.

ü  Safety Stock                  → persediaan minimal dari bahan mentah yang harus dipertahankan untuk meminjam kontinuitas usahanya
Reorder Point

Contoh Soal :

PT “HARAPAN JAYA” membutuhkan bahan mentah sebanyak 10.000 kg. untuk merencanakan kapan saat pemesanan yang tepat harus dilakukan, diamati
20 data pemesanan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Dari pengamatan tersebut diperoleh kenyataan :

Lead time 3 hari : 5 buah

Lead time 4 hari : 10 buah

Lead time 5 hari : 5 buah

Biaya penyimpanan bahan mentah per kg per tahunnya adalah Rp 2,- Biaya pemesanan (setiap kali pesan) adalah Rp 100,- Apabila kehabisan bahan mentah
maka dapat dicari bahan mentah pengganti. Untuk ini dikeluarkan biaya sebesar Rp0,5,- bagi setiap unit bahan mentah pengganti. Apabila 1 tahun dianggap
300 hari, kapan pemesanan kembali dilakukan?

Diketahui :

R = 10.000 kg                                                             Stock Out Cost = Rp 0,5,-

Carrying cost = Rp 2,-                                                1 tahun = 300 hari

S = Rp 100                                                                  Kapan ROP?

Penyelesaian :

Lead Time Frekuensi Harapan

3 5  = 0,25
4 10  = 0,5

5 5  = 0,25

EOQ =  =  =  = 1.000 kg

Frekuensi pemesanan =  = 10 kali dalam setahun

Kebutuhan bahan baku per hari =  = 33,33 kg

·    Carrying cost per hari per order =  = Rp 6,67

Bila lead time = 3 hari

ECC = 0 (karena 3 hari adalah waktu paling cepat barang sampai, sehingga tidak ada biaya penyimpanan)

Bila lead time = 4 hari

ECC = 1. (0,25) (6,67) = Rp 1,6675

ECC = 1 (karena ada kemungkinan bahan baku datang dalam 3 hari/ 1 hari lebih cepat dengan probabilitas 0,25)

Bila Lead time = 5 hari

ECC = 2. (0,25) (6,67) = Rp 3,335

ECC = 1. (0,5) (6,67)     = Rp 3,335

                                       = Rp 6,67
(karena ada kemungkinan bahan baku datang dalam 3 hari / 2 hari lebih cepat dengan probabilitas 0,25 atau dalam 4 hari / 1 hari lebih cepat dengan
probabilitas 0,5)

·         Stock Out Cost per hari per order (biaya kebutuhan bahan baku perhari perorder)

=  = 16,67

Bila lead time = 5 hari

SOC = 0 (karena 5 hari adalah waktu paling lama barang sampai , sehingga tidak ada biaya pengganti karena bahan baku terlambat datang)

Bila lead time = 4 hari

SOC = 1 (0,25) (16,67) = Rp 4, 1675

SOC = 1 (karena ada kemungkinan bahan baku datang dalam 5 hari / 1 hari lebih lambat dengan probabilitas 0,25)

Bila lead time = 3 hari

SOC = 2 (0,25) (16,67)        = Rp  8,335

SOC = 1 (0,5)  (16,67)         = Rp  8,335

                                             = Rp 16,67

(ada kemungkinan bahan baku datang dalam 5 hari / 2 hari lebih lambat dengan probabilitas 0,25 atau dalam 4 hari / 1 hari lebih lambat dengan
probabilitas 0,5)

Lead ECC SOC Total Per


Time Tahun
Per Order Per Per Order Per
Tahun (x Tahun (x
10) 10)

3 hari 0 0 16,67 166,7 166,7

4 hari 1,6675 16,675 4,1675 41,675 58,3

5 hari 6,67 66,7 0 0 66,7

→ Lead time yang akan mendatangkan biaya minimum adalah pada 4 hari (Rp 58,3)

Jika perusahaan menetapkan Safety Stock untuk kebutuhan 10 hari maka :

Safety Stock (10 x 33,3 kg)                                        = 333 kg

Kebutuhan selama lead time (4 x 33,3 kg)                 = 133,2 kg

Saat pemesanan kembali                                             = 466,2 kg

→ Artinya pemesanan bahan baku baru dilakukan pada saat persediaan berada pada jumlah 466,2 kg

Gambar dalam grafik :

Waktu (hari)
Unit (Kg)

333

466,2

Persediaan Besi
Contoh Soal Anggaran Modal

No comments

Contoh Soal Anggaran Modal

PT. AMOR merencanakan utk membeli mesin baru utk melengkapi pabriknya. Ada 2 macam penawaran atas mesin yg diinginkan tersebut dari 2  supplier yg
berbeda. Data-data dari kedua mesin adalah sbb :

Keterangan Mesin A Mesin B

Harga Perolehan Rp 63.000.000,- Rp 60.000.000,-

Nilai Sisa 0 Rp 1.500.000,-

Umur Mesin 4 tahun 4 tahun

Metode Penyusutan Straight Line Sum of Year Digit


Method
Tax 40%
40%
Discount Rate 15%
15%
Pendapatan Bruto
(EBT) :
Rp 7.200.000,-
     Tahun 1 Rp 6.600.000,-
Rp 7.800.000,-
     Tahun 2 Rp7.500.000,-
Rp 8.400.000,-
     Tahun 3 Rp 9.000.000,- Rp 8.100.000,-

     Tahun 4 Rp 8.700.000,-

Dari data di atas diminta :

1.      Menghitung Net Cash in Flow per tahun dari masing-masing mesin tersebut.

2.      Menghitung nilai ekonomis dari setiap mesin berdasarkan pada :

a.      Metode Net Present Value

b.      Payback Period

c.       Profitability Index

3.      Berikan saran anda, dan jelaskan mesin mana yg sebaiknya dibeli oleh PT. AMOR berdasarkan pertimbangan nilai ekonomis dari perhitungan di atas!

Jawaban

Depresiasi mesin A  =  Rp 63.000.000,-  =  Rp 15.750.000,-

                                                       4

Depresiasi mesin B :

Tahun 1 :         4/10 x (Rp 60 juta  -  Rp 1,5 juta)       =  Rp 23.400.000,-

Tahun 2 :         3/10 x Rp 58,5 juta                                         =  Rp 17.500.000,-

Tahun 3 :         2/10 x Rp 58,5 juta                                         =  Rp 11.700.000,-


Tahun 4 :         1/10 x Rp 58,5 juta                                         =  Rp   5.850.000,-

1.      NCF untuk mesin A :

Keteranga Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun4


n

EBT Rp   Rp   Rp   Rp  


7.200.000 7.800.000 8.400.000 9.000.000

Tax 40% Rp   Rp   Rp   Rp  


2.880.000 3.120.000 3.360.000 3.600.000

EAT Rp   Rp   Rp   Rp  


4.320.000 4.680.000 5.040.000 5.400.000

Depresiasi Rp Rp Rp Rp
15.750.000 15.750.000 15.750.000 15.750.000

NCF Rp Rp Rp Rp
20.070.000 20.430.000 20.790.000 21.150.000
NCF untuk mesin B :

Keteranga Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun4


n

EBT Rp   Rp   Rp   Rp  


6.600.000 7.500.000 8.100.000 8.700.000

Tax 40% Rp   Rp   Rp   Rp  


2.640.000 3.000.000 3.240.000 3.480.000

EAT Rp   Rp   Rp   Rp  


3.960.000 4.500.000 4.860.000 5.220.000

Depresiasi Rp Rp Rp   Rp  


23.400.000 17.550.000 1.700.000 5.850.000

NCF Rp Rp Rp   Rp
27.360.000 22.050.000 6.560.000 11.070.000

2.      a. Metode NPV

Tahun Mesin A Mesin B


CF (Rp) DF PV of CF (Rp) CF (Rp) PV of CF (Rp)
15%

1 20.070.000 0,8696 17.452.872 27.360.000 23.792.256

2 20.430.000 0,7561 15.447.123 22.050.000 16.672.005

3 20.790.000 0,6575 13.669.425 16.560.000 10.888.200

4 21.150.000 0,5717 12.091.455 11.070.000   6.328.719

Nilai 0,5717   1.500.000     857.550


Sisa

Jumlah 58.660.875 58.538.730

Investasi Awal 63.000.000 (- 60.000.000 (-


) )

NPV -4.339.125 -1.461.270

b. Payback Period A = 3 tahun + ( 1.710.000  x  12 bulan )  =  3 tahun 29 hari

                                                              21.150.000

   Payback Period B = 2 tahun +  ( 10.590.000  x  12 bulan )  =  2 tahun 7 bulan 20 hari

                                                            16.560.000
c. PIA  =  58.660.875  =  0.9311

                 63.000.000

    PIB  = 58.538.730  =  0.9756

    60.000.000

3.      Kedua investasi di atas “TIDAK LAYAK”, jadi keduanya tidak usah dipilih atau dibeli. Alasannya : NPV keduanya < 0 (negatif) dan PI < 1.

Anda mungkin juga menyukai