Profil Temperatur Dari Aliran Fluida Dalam Pipa
Profil Temperatur Dari Aliran Fluida Dalam Pipa
Dalam proses pengaliran fluida dalam pipa akan terjadi perubahan tekanan dan temperatur sepanjang
pipanya. Jika fluida yang dialirkan dalam pipa lebih panas dari temperatur di sekitar pipa, maka
fluida sepanjang pipa yang dialiri akan mengalami penurunan temperatur. Profil dari penurunan atau
kenaikan temperatur sepanjang pipa yang terjadi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu volume
fluida yang mengalir (flowrate), sifat konduksi pipa, ada atau tidaknya isolasi pada pipa, perbedaan
temperatur didalam dan disekitar pipa, geometri pipa dan jenis fluidanya. Distribusi temperatur fluida
yang mengalir sepanjang pipa dapat diprediksi dengan model matematik yang diturunkan dari
persamaan kesetimbangan energy pada sistem aliran fluida dalam pipa. Dalam penurunan persamaan
ini, beberapa hubungan termodinamik akan digunakan disamping asumsi aliran steady state.
H +
v 2
2 gc
g
h
gc
= + Q - Ws
(1)
dimana :
H
v
h
Q
Ws
g
gc
=
=
=
=
=
=
=
Persamaan (1) adalah persamaan kesetimbangan energy (steady state) yang dituliskan dalam
persamaan difference (diskrit). Persamaan tersebut dapat juga dituliskan secara differential sebagai
berikut:
dH
dQ
v dv
g dh
=
dL
dL
g c J dL J g c dL
(2)
atau
dH
dQ
v dv
g
=
sin
dL
dL
g c J dL J g c
(3)
dimana :H = enthalpy
Q = laju alir kehilangan panas
Q =
atau
D ( L) U
( Tf - Ts )
WT
(4)
dimana D
L
3-1
U
WT
Tf
Ts
=
=
=
=
Jika kita anggap perubahan energi kinetik dan pengaruh gravitasi dapat diabaikan, dan aliran gasnya
steady state, maka persamaan (3) menjadi
dH
dQ
=
dL
dL
(5)
(6)
dimana adalah koeffisien Joule Thomson yang secara matematis dapat diekspresikan sebagai :
(7)
H
Dari persamaan (4) dan (5) dapat diperoleh hubungan sebagai berikut :
dQ
DU
dH
dH
=
( Tf - Ts ) =
dL
WT
dL
dx
(8)
Distance (Jarak )
dH
dx
= Cp
dT
dP
- Cp
dx
dx
(9)
atau
dT
dx
1 dH
C p dx
dP
dx
(10)
dengan memasukkan persamaan (8) kedalam persamaan (10), maka dapat diperoleh hubungan
berikut :
dT
1 D U (T - Ts )
dP
= +
dx
Cp
WT
dx
(11)
dT
dx
= - a ( T - Ts ) +
dimana
a =
dP
dx
(12)
DU
WT C p
(13)
Persamaan (12) dapat dituliskan sebagai
dT
dx
dP
= - a ( T - Ts ) a dx
(14)
dT
T - (Ts
Ts +
= - a dx
dP
+
)
a dx
dP
= C1
a dx
(15)
dT
= - a dx
T - C1
(16)
dT
T-C
1
-a
dx
(17)
-ax
(18)
(19)
C2 = - ln (T o - C1)
(20)
sehingga
= - ax
(21)
T - C1
To - C1
e (- a x )
(22)
Sehingga persamaan distribusi panas sebagai fungsi jarak dapat dituliskan sebagai berikut :
T(x) = C1 + ( To - C1) e - a x
(23)
T ( x)
dimana
To
Ts
x
a
-a x
+ ( 1 - e - a x ) Ts + ( 1 - e - a x )
dP
(24)
a dx
= Temperatur pada x = 0
= Temperatur sekitar pipa
= Jarak / panjang pipa dari posisi x = 0
= Konstanta
dP
dx
Ts +
= To e
dP
= C1
a dx
(T1 L1 ) - (Tg / a)
Log
(T2 L 2 ) - (Tg / a)
a =
aL
2.303
(25)
DU
WT C p
Dimana :
Cp
L1
L2
L
T1
T2
G
D
U
Q
B
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Metric
KJ/kg. oC
m
m
m
o
C
o
C
o
C
-
English
Btu/lb.oF
ft
ft
ft
o
F
o
F
o
F
-
cm
kJ/h.m 2.oC
103 m3/h
256 500
in
Btu/hr.ft 2.oF
Mscf/hr
1840
Jika efek Joule Thompson diabaikan, maka persamaan diatas dapat dituliskan menjadi:
(T1 - Tg )
Log
(T2 - Tg )
DUL
A Q G Cp
(26)
Dimana A adalah konstanta sama dengan 93960 (metrik) dan 674 (English)
Harga overall heat transfer coefficient (U) sulit ditentukan secara teliti tanpa melakukan test
langsung dilapangan. Untuk pipa yang tidak diinsulasi atau hanya di coating (bungkus), harga
U umumnya berkisar antara 0.6 8.0 kJ/h.m2.oC.
Untuk pipa yang dipasang diatas permukaan tanah dan pipa secara langsung mengalami radiasi
dari matahari, maka transfer panas dari matahari ke dalam pipa tergantung jenis pipa yang
digunakan seperti berikut dibawah ini:
PERMUKAAN PIPA
SATUAN METRIK
SATUAN ENGLISH
6130 kJ/h.m2.oC
4700
3680
2250
1840
1530
300 Btu/hr.ft2.oF
230
180
110
90
75
( To - Ts ) e- a x
(27)
Dimana :
a
D
U
Qo
Cp
Bo
o
T(x)
To
TS
X
7.47 x 10 -4
D U
Bo Q o o C p
T(x) TS (To - TS ) e - a x
T2 - T1 e - a x TS (1 - e - a x )
(28)
T2 - T1 e - a x TS (1 - e - a x )