Anda di halaman 1dari 3

Pembuatan Black Powder dengan Metode Pencampuran Basah

Saya akan memberitahukan cara membuat black powder dengan metode pencampuran
basah (wet processing). Sebelumnya sudah pernah diberikan cara membuat black powder
dengan metode pencampuran kering, dan tentu saja hasilnya tak sebagus black powder yang
dibuat dengan pencampuran basah. Hal ini dipengaruhi ukuran partikel bahan (KNO3, arang dan
belerang) dan keseragaman (kehomogenan) campuran. Pada metode pencampuran basah, kalium
nitrat dilarutkan dalam air lalu dicampur dengan arang dan belerang kemudian dijemur
(evaporasi) sehingga terjadi rekristalisasi kalium nitrat. Dengan begitu, kalium nitrat dapat
mengkristal pada pori-pori arang. Untuk lebih jelas, berikut langkah-langkah membuat 200 g BP
dengan metode pencampuran basah.
Alat:

1.
2.
3.
4.
5.

neraca
blender
nampan logam
mortar (lumpang dan alu) atau palu
sendok atau spatula

Bahan:

1.
2.
3.
4.

150 gram kalium nitrat (KNO3)


30 gram arang kayu
20 gram belerang (S8)
air panas ( 125 mL)

Cara membuat:
1.
Jika arang yang Anda peroleh masih berupa bongkahan, hancurkan terlebih dahulu dengan
mortar atau palu sehingga menjadi serpihan kecil (seukuran kelereng) lalu gerus menggunakan blender.
Jangan sekali-kali menggerus arang dalam ukuran besar! Jika telah selesai simpan bubuk arang dalam
plastik kering dan bersihkan gelas blender dengan tisu atau lap kering.
2.
Pasang kembali gelas blender dengan kuat, masukkan kalium nitrat dan air panas lalu gerus
dengan kelajuan rendah (bila blender Anda mempunyai lebih dari satu settingan kecepatan) selama dua
menit.
3.
Matikan blender lalu masukkan bubuk arang dan belerang dengan hati-hati agar tidak
beterbangan. Tutup blender dan gerus lagi selama 32 menit dengan kecepatan maksimal. Gunakan
spatula blender untuk mengaduk-aduk adonan.
4.
Setelah digerus selama enam menit, campuran akan berbentuk seperti lumpur kental.Tuang
adonan ini dalam nampan logam dan jemur hingga kering. Saat campuran hampir kering, sesekali aduk
adonan.
5.
Saat campuran telah mengering dan mengeras, hancurkan menggunakan alu (alu cobek juga
bisa) dengan cara diulek. Saat semua sudah menjadi bubuk kasar, jemur lagi hingga benar-benar kering
dan simpan dalam kantong plastik/botol yang tertutup rapat jika belum digunakan.
Catatan:
1.
Jika Anda tertarik dengan proyek ini dalam jangka panjang, belilah blender baru khusus untuk
laboratirium Anda. Anda sudah bisa mendapatkan blender dengan uang Rp 150.000,00. Jika
menggunakan blender dapur pastikan Anda telah mendapat izin dari ibu serta cucilah gelas dan cawan

pisau dengan bersih. Noda pada cawan pisau agak sulit dihilangkan, gunakan bantuan deterjen dan abu
gosok.
2.
Jangan sekali-kali menyalakan blender secara kontinyu lebih dari tiga menit. Hal ini akan
mempersingkat usia pakai blender. Setiap sesi, istirahatkan mesin blender selama 4-5 menit. Saat
mencuci gelas blender, jangan mencuci karet pendukung dengan deterjen dan jangan dijemur agar karet
tetap elastik.
3.
Bubuk yang lembab berwarna hitam, sedangkan bubuk yang kering berwarna abu-abu gelap dan
agak kehijauan bila terkena cahaya matahari. Bubuk yang diperoleh dengan metode pencampuran basah
tetap baik kualitasnya beskipun ukuran bubuknya agak kasar. Anda tidak perlu menggerusnya hingga
sangat halus.
4.
Demi keamanan Anda, jagalah kebersihan meja kerja. Hindarkan motor blender dari tumpahan
cairan.

Pembuatan Black Powder dengan Metode Pencampuran


kering:
1. Ambil beberapa bongkah arang dan bungkus dengan beberapa lapis kertas hvs, pukulpukul dengan palu sampai menjadi butiran kecil dan buang kotoran-kotorannya (sisa-sisa
kayu) jika ada.
2. Timbang 15 gram butiran arang tadi dan masukkan ke mortar. Timbang 10 gram belerang
dan masukkan juga ke dalam mortar, haluskan sampai benar-benar halus (kalau bisa
seukuran debu). Jangan terburu-buru, karena hasilnya akan jelek.
3. Timbang 75 gram KNO3 dan masukkan lagi ke campuran tadi, gerus lagi sampai benarbenar halus dan tercampur. Saat KNO3 sudah ditambahkan, jauhkan campuran dari api!
4. Jemur campuran sebentar. Jika sudah, simpan dalam botol kering.

Cara Mendapatkan bahan:


KNO3 dapat Anda beli di toko supplier bahan kimia dan alat-alat lab, toko pupuk (dijual sebagai pupuk
grand K warna putih, kata teman saya itu pupuk udang [kalau salah saya nggak tanggung]), atau
dilaboratorium sekolah. Belerang bisa diperoleh di toko bahan kimia, pasar tradisional, dan apotek besar,
sedangkan arang (yang biasa digunakan untuk membakar ikan atau barbekiu) bisa diperoleh di pasar
tradisional atau supermarket. Arang yang baik adalah arang yang telah gosong sempurna, tidak ada sisasisa kayu yang belum terbakar, jadi jika Anda ingin membuat arang sendiri (untuk menghemat mungkin)
perhatikan betul-betul pembuatannya. Gips dapat diperoleh di toko bahan kimia, apotek besar dan di toko
seni. Kaleng Supradyn kalau tidak ada ya beli dulu di toko, supermarket atau apotek dan habiskan isinya
bersama teman atau keluarga. Jadi kalau-kalau terjadi kecelakaan setidaknya Anda sudah minum
Supradyn.
Neraca: gunakan neraca Ohaus atau neraca tiga lengan, jika tak ada gunakan saja timbangan kue
(yang skala terkecilnya 10 gram). Jika masih tak ada juga pinjamlah punya tetangga. Perkiraan harga:
saya membeli KNO3 teknis di toko bahan kimia dengan harga Rp 60.000,00 per kg, belerang di pasar
tradisional Rp 20.000,00 seperempat kilogramnya, dan arang Rp 20.000,00 sekantong besar di warung
sembako.

Anda mungkin juga menyukai