Namun perlu diperhatikan mengenai ekstrak yang akan digunakan. Apakah itu merupakan ekstrak produksi pabrikan, atau mengekstraksi sendiri secara tradisional. Jika ekstraknya adalah hasil ekstraksi pabrikan, maka biasanya akan lebih tahan lama, karena diproses dengan menggunakan mesin ekstraktor. Sehingga yang dihasilkan murni ekstraknya saja. Sementara kalau anda mengekstraksi secara tradisional, resikonya adalah lulur yang dihasilkan lebih rentan terhadap jamur. Karena ekstrak yang dihasilkan masih mengandung air cukup tinggi sehingga tingkat kelembabannya pun relatif tinggi. Namun jangan khawatir, hal itu bisa disiasati. Berikut adalah cara membuat lulur secara tradisional : Pertama, siapkan bahan (tumbuhan, akar, buah, batang, rempah dll) yang akan diekstraksi. Taruh ke dalam sebuah wadah tahan panas, tuangkan air secukupnya lalu tutup rapat. Panaskan dengan api kecil, jaga jangan sampai terlalu mendidih, tunggu sampai menguap hingga tinggal setengahnya. Biarkan sampai setengah dingin lalu disaring. Kedua, agar mudah mengaplikasikannya nanti, maka gunakan tepung-tepungan untuk melengketkan ekstraknya. Biasanya saya menggunakan tepung beras dan tepung jagung. Karena zat patinya sangat bagus untuk membantu mengangkat sel kulit mati. Caranya, campurlah ekstrak yang telah disaring tadi dengan tepung beras dan tepung jagung secukupnya. Lumat-lumatkan hingga benar-benar tercampur merata. Ketiga, jemurlah campuran tepung dan ekstrak tadi di bawah terik matahari hingga kering. Untuk membunuh bakteri yang mungkin tersisa, maka oven lah dengan suhu 50 derajat celcius sekitar 10 menit. Setelah itu biasanya adonan akan menggumpal. Karena itu harus dihancurkan hingga menjadi serbuk. Kemudian disangrai agar benarbenar kering, Dan terakhir diayak untuk mendapatkan serbuk yang halus. Jika anda bisa memastikan hasilnya kering sempurna, maka lulur ini mampu bertahan 2 sampai 3 bulan. Tetapi jika ingin dikomersilkan, agar tahan lama maka harus ditambahkan zat pengawet seperti Anti-Cacking Agent (ACA) yang berfungsi menghambat terjadinya penggumpalan. Lebih aman lagi bila disertai silika gel dalam kantung kecil. Ini akan membuat lulur mampu bertahan hingga satu tahun. Anda bisa membelinya di toko-toko kimia terdekat. Jika kebetulan anda berada di surabaya, anda bisa membelinya di toko BrataChem di jl. Tidar atau di toko Tanjung jl. Bongkaran yang juga menjual wadah-wadah kemasan kosmetik. Demikianlah cara membuat lulur serbuk yang selama ini saya lakukan. Satu hal yang harus benar-benar diperhatikan adalah hasil akhir lulurnya HARUS BENAR-BENAR KERING sempurna agar tidak mudah berjamur. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba !
Organic Cane Sugar (Sucrose), Certified Organic Helianthus Annuus (Sunflower) Seed Oil, Certified Organic Glycine Soja (Soybean) Oil, Cocos Nucifera (Coconut) Oil, Stearic Acid, Oryza Sativa (Rice) Bran Oil, Polysorbate 20, Parfum (Fragrance*), Bamboo Arundinacea (Bamboo) Stem Powder, Certified Organic Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Oryza Sativa (Rice) Flour, Camellia Sinensis
(Green Tea) Leaf Extract, Camellia Sinensis (Green Tea) Leaves, Tocopheryl Acetate (Vitamin E), *Benzyl Salicylate, *Hydroxycitronellal, * Linaool.