Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

Nama

: Nur Rahmi Desiana

NIM: 06071008002

FKIP MATEMATIKA
UNSRI

Halaman Pengesahan

Seminar Matematika

Aplikasi Integral Untuk Menghitung Keluaran Kardiak

Oleh :
Nama
NIM
Program Studi
Dosen Pembimbing

:
:
:
:

Nur Rahmi Desiana


06071008002
Pend. Matematika
Dra. Indaryanti, M.Pd

Telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal 29 April 2010

Indralaya, Maret 2010


Dosen Pembimbing

Dra. Indaryanti , M.Pd.


NIP. 131913877

ABSTRAK
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tentu saja banyak
sekali manfaat ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu
kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan yang dulunya hanya berupa teori abstrak,
sekarang ini dapat dimanfaatkan untuk membantu memudahkan manusia dalam
menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan, sekarang ini
dapat dimanfaatkan aplikasinya sebagai penunjang ilmu pengetahuan lain, tidak
hanya mengolah angka- angka. Salah satu materi yang dapat dikembangkan yaitu
integral. Integral dapat dikaitkan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti biologi.
Pada ilmu biologi, dipelajari tentang peredaran darah manusia dengan organ
utamanya yaitu jantung. Pada jantung terjadi sistem peredaran darah,baik
peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
sebaliknya, maupun peredaran darah kecil,yaitu peredaran darah dari jantung ke
paru-paru dan sebaliknya. Pada peredaran darah besar akan terjadi pemompaan
darah ke aorta oleh jantung yang nantinya akan di teruskan ke seluruh tubuh.
Laju aliran darah ke aorta itu disebut dengan keluaran kardiak, yaitu volume
darah yang dipompakan oleh jantung per satuan waktu. Untuk mencari keluaran
kardiak inilah, digunakan integral.
Oleh karena itu, pada makalah ini, akan dibahas tentang Aplikasi Integral untuk
menghitung Keluaran kardiak pada jantung manusia.

PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat. Begitu juga dengan matematika. Matematika merupakan Ilmu
pengetahuan yang sangat penting. Karena segala sesuatu yang ada dalam
kehidupan kita pasti menggunakan matematika. Hal ini tidak dapat dipungkiri
bahwa dengan munculnya berbagai aplikasi matematika, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam berbagai disiplin ilmu lain yang membutuhkan banyak
perhitungan matematika
Salah satu bagian matematika yang sangat berhubungan dengan kehidupan nyata
adalah integral. Banyak sekali masalah ilmu pengetahuan maupun teknologi yang
dapat diselesaikan dengan metode integral. Dengan menggunakan Integral, luas
daerah, volume benda,massa, pusat massa, sampai laju aliran darah dapat di
tentukan.
Dalam melakukan pengintegralan, banyak sekali teknik yang dapat dipakai untuk
menyelesikan masalah yang ada. Pengintegralan dengan menggunakan teorema
dasar kalkulus, pengintegralan dengan menggunakan tabel dan sistem aljabar
komputer,dan pengintegralan dengan menggunakan hampiran adalah berbagai
cara untuk melakukan pengintegralan.
Dalam pengintegralan, tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan seluruh
teknik tersebut. Terdapat dua situasi yang tidak memungkinkan kita untuk
menghitung nilai eksak suatu integral tentu. Situasi pertama muncul dari fakta
b

bahwa menghitung integral

f ( x)dx

dengan menggunakan teorema dasar

kalkulus, kita perlu mengetahui antiturunan dari f . Tetapi kadang-kadang sulit


atau bahkan tidak mungkin untuk memperoleh antiturunan tersebut. Sebagai
contoh, mustahil untuk menghitung integral eksak berikut:
1

e
0

x2

Situasi kedua muncul ketika fungsi ditentukan dari suatu percobaan ilmiah
melalui pembacaan instrumen atau pengumpulan data, mungkin tidak terdapat
rumus untuk fungsi tersebut.Oleh karena itu, dalam kasus tersebut diatas
diperlukan teknik pengintegralan hampiran.
Dalam teknik pengintegralan hampiran, terdapat

Metode Integral Riemann,

Metode Integral Trapezoid dan Metode Integral Simpson. Kita dapat memilih
teknik-teknik tersebut sesuai data yang kita dapat dan keefektifan pemakaiannya.
Untuk data yang banyak,dari ketiga teknik pengintegralan hampiran, teknik
pengintegralan dengan menggunakan metode Simpson lebih efektif. Karena
algoritma yang digunakan lebih singkat dibandingkan teknik pengintegralan
hampiran lainnya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan, peneliti membahas tentang
penghitungan keluaran kardiak pada jantung dengan menggunakan metode
pengintegralan simpson dengan judul makalah Aplikasi Integral Untuk
Menghitung Keluaran Kardiak.

MATERI PENUNJANG
INTEGRAL TENTU
Jumlah Riemann
Pandang sebuah fungsi f yang didefinisikan pada selang tertutup [a,b].
Pandang suatu partisi P dari selang [a,b] menjadi n bagian ( tidak perlu
berpanjang sama) memakai titik-titik a x0 x1 x 2 ... x n 1 x n b dan
andaikan xi xi xi 1 . Pada tiap selang bagian [ xi 1 , xi ] , ambil sebuah
ititik sembarang x i (yang mungkin saja sebuah titik ujung); kita sebut titik
sampel untuk selang bagian ke-i. Sebuah contoh dari konstruksi ini
diperlihatkan dalam gambar untuk n 6 .

x1 x 2

x3 x 4 x5x 6

Titik-titik partisi

a x0 x1
x 2 x 3 x 4 x 5x6 b
Titik-titik sampel x
x2
x3 x4 x5 x6
1
Sebuah partisi dari dengan titik-titik sampel

Bentuklah penjumlahan
n

R p f ( x i ) x i
i 1

Kita sebut R p jumlah Riemann untuk f yang berpadanan dengan partisi

P . Tafsiran geometrinya diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Perhatikan


bahwa kontribusi dari persegi-panjang di bawah sumbu- x adalah negatif dari
luasnya.

Suatu jumlah Riemann ditafsirkan sebagai


sebuah jumlah aljabar dari luas-luas

A6

A5

A1
x1 x 2 x 2 x 3x3
5 x6 b
a x0x 1 A2
A4 x 4x 5xx
6
A3

Algoritma Metode Integral Riemann

Definisikan fungsi f(x)

Tentukan batas bawah dan batas atas integrasi

Tentukan jumlah pembagi area n

Tentukan x
x

(b a )
n
b

Hitung

f ( x)dx
a

f ( x)dx f ( xi ) t
i 0

Definisi Integral Tentu


Definisi
(Integral Tentu). Andaikan f suatu fungsi yang didefinisikan pada selang
tertutup [ a, b] . Jika
n

lim f ( xi ) xi

| P| 0

ada, kita katakan

i 1

adalah terintegralkan pada [ a, b] . Lebih lanjut

f ( x)dx , disebut integral tentu (atau integral Riemann)


a

diberikan oleh

f ( x ) dx lim f ( x i )xi
| P| 0

i 1

dari

a ke

b,

TEKNIK PENGINTEGRALAN (PENGINTEGRALAN HAMPIRAN


Metode Integral Trapesium
Pada Metode trapezoid ini, setiap bagian dinyatakan sebagai trapezium
seperti gambar berikut:

f ( x2 )
f ( x1 )

f ( x3 )

f ( x4 )
f ( x5 )

f ( x0 )

...

x 0 x1 x 2 x 3 x 4 x5

f ( x n 1 )

f ( xn )

x n 2x n 1 x n

Luas trapesium ke-i (Li) adalah:


Li

1
( f ( xi ) f ( xi 1 ))xi
2

atau
Li

1
( f i f i 1 ) xi
2

Dan luas keseluruhan dihitung dengan menjumlahkan luas dari semua bagian
trapesium
n 1

L Li
i0

n 1

1
L h( f ( xi ) f ( xi 1 ))
i0 2
h
L ( f ( x 0 ) f ( x1 ) f ( x1 ) f ( x 2 ) f ( x 2 ) ... f ( x n 1 ) f ( x n 1 ) f ( x n ))
2
h
L ( f ( x 0 ) 2 f ( x1 ) 2 f ( x 2 ) ... 2 f ( x n 1 ) f ( x n ))
2

Aloritma Metode Integral Trapezoid

Definisikan fungsi f(x)

Tentukan batas bawah dan batas atas integrasi

Tentukan jumlah pembagi area n

Tentukan x
x

(b a )
n
b

Hitung

f ( x)dx
a

f ( x )dx

n 1
x
[ f ( x0 ) f ( xi ) f ( xn )]
2
i 1

Metode Integral Simpson


Metode Integral Simpson merupakan pengembangan metode integrasi
trapezoid, hanya saja daerah pembaginya bukan merupakan trapesium tetapi
berupa dua buah trapesium dengan menggunakan pembobot berat di titik
tengahnya seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Atau dengan kata lain,
metode ini adalah metode rata-rata dengan pembobot kuadrat.

f ( xi )
f ( xi 1 )

f ( xi 1 )

xi 1 xi xi 1
Pemakaian aturan simpson dimana bobot f ( xi ) sebagai titik tengah dikalikan
dengan 2. Untuk menghitung luas bangun diatas dapat dituliskan dengan:
h
h
[ f ( xi 1 ) 2 f ( xi )] [2 f ( xi ) f ( xi 1 )]
3
3
h
L [ f ( xi 1 ) 2 f ( xi ) 2 f ( xi ) f ( xi 1 )]
3
h
L [ f ( xi 1 ) 4 f ( xi ) f ( xi 1 )]
3
L

f ( x2 )

f ( x3 )

f ( x1 )

f ( x4 )
f ( x5 )

f ( x0 )

...

x 0 x1 x 2 x 3 x 4 x5

f ( x n 1 )

f ( xn )

x n 2x n 1 x n

Luas daerah yang dibatasi fungsi y f (x ) dn sumbu


aturan simpson:

x , dihitung dengan

h
h
h
h
[ f ( x0 ) 2 f ( x1 )] [2 f ( x1 ) f ( x 2 )] [ f ( x 2 ) 2 f ( x3 )] [2 f ( x3 ) f ( x 4 )] ...
3
3
3
3
h
h
[ f ( x n 2 ) 2 f ( x n 1 )] [2 f ( x n 1 ) f ( x n )]
3
3
h
L [ f ( x0 ) 2 f ( x1 ) 2 f ( x1 ) f ( x 2 ) f ( x 2 ) 2 f ( x3 ) 2 f ( x3 ) f ( x 4 ) ...
3
f ( x n 2 ) 2 f ( x n 1 ) 2 f ( x n 1 ) f ( x n )]
h
L [ f ( x 0 ) 4 f ( x1 ) 2 f ( x 2 ) 4 f ( x3 ) f ( x 4 ) ... f ( x n 2 ) 4 f ( x n 1 ) f ( x n )]
3
h
L [ f ( x 0 ) 4 f ( xi ) 2 f ( xi ) f ( x n )]
3
i _ ganjil
i _ genap
L

Aloritma Metode Integral Simpson

Definisikan fungsi f(x)

Tentukan batas bawah dan batas atas integrasi

Tentukan jumlah pembagi area n

Tentukan x

x
b

Hitung

f ( x)dx
a

(b a )
n

f ( x)dx
a

x
[ f ( x0 ) 4 f ( xi ) 2 f ( xi ) f ( x n )]
3
i _ ganjil
i _ genap

MATERI POKOK

Aplikasi Integral Untuk Menghitung Keluaran Kardiak

Gambar diatas menunjukkan sistem kardiovaskuler manusia. Darah kembali dari


tubuh melalui pembuluh darah balik (vena), memasuki serambi kanan jantung,
dan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonari untuk oksigenasi. Darah
kemudian mengalir kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonari dan
kemudian keluar ke seluruh tubuh melalui aorta. Keluaran kardiak jantung adalah
volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu, yakni laju aliran
darah ke aorta.
Metode pengenceran zat warna digunakan untuk mengukur keluaran kardiak. Zat
warna disuntikan ke dalam serambi kanan dan mengalir melalui jantung ke aorta.
Alat pemeriksa yang dimasukkan kedalam aorta mengukur konsentrasi zat warna
yang meninggalkan jantung pada saat yang tersebar-rata sepanjang selang waktu
[0,T] hingga seluruh zat warna dikeluarkan. Misalkan c(t) adalah konsentrasi zat
warna pada saat t. Jika kita bagi [0,T] atas selang bagian dengan panjang t yang
sama, maka jumlah zat warna yang mengalir melalui titik ukur selama selang
bagian dari t t i 1 ke t t i kurang lebih sama dengan
( konsentrasi )(volume) c (t i )( Ft )

Dengan F menyatakan laju aliran darah yang dedang kita coba tentukan.
Jadi, jumlah total zat warna kurang lebih sama dengan

i 1

i 1

c(t i ) Ft F c(t i )t
Dan, dengan mengambil

n , kita peroleh bahwa jumlah zat warna adalah

A F c (t )dt
0

Jadi, keluaran kardiak diberikan oleh


F

A
T

c(t )dt
0

Dimana jumlah zat warna A diketahui dan integral dapat dihampiri dari
pembacaan konsentrasi.
Contohnya:
t
0

c(t)
0

0,4

2,8

6,5

9,8

8,9

6,1

4,0

2,3

1,1

10
0
Sebanyak 5 mg zat warna disuntikkan kedalam serambi kanan. Konsentrasi zat
warna ( dalam miligram perliter) diukur dalam aorta setiap selang satu detik
sebagaimana diperlihatkan dalam tabel. Taksirlah keluaran kardiak.
Penyelesaian:

Dik :
A5
t 1
T 10

Dengan Menggunakan Metode Riemann

10

10

i 0

c(t )dt c(t i )t

10

10

i 0

c(t )dt t c(t i )

10

c(t )dt 1(0 0,4 2,8 6,5 9,8 8,9 6,1 4,0 2,3 1,1 0)
0

10

c(t )dt 1(41,9)


0

10

c(t )dt 41,9mg / L


0

Dengan Menggunakan Metode Trapesium

c(t )dx
a

10

n 1
t
[c (t 0 ) c(t i ) c(t n )]
2
i 1

c(t )dt 2 0 2(0,4 2,8 6,5 9,8 8,9 6,1 4,0 2,3 1,1 0
0

10

c(t )dt 2 [0 2(41,9) 0]


0

10

c(t )dt 2 [83,8]


0

10

c(t )dt 41,9mg / L


0

Dengan Menggunakan Aturan Simpson

10

c(t )dx
0

10

t
[c(t 0 ) 4 c(t i ) 2 c(t i ) c(t n )]
3
i _ ganjil
i _ genap
1

c(t )dt 3 [0 4(0,4) 2(2,8) 4(6,5) 2(9,8) 4(8,9) 2(6,1) 4(4,0) 2(2,3) 4(1,1) 0]
0

10

c(t )dt 41,87mg / L


0

Jadi,keluaran kardiak yaitu


F

A
10

c(t )dt
0

5
0,12 L / s 7,2 L / menit
41,87

PENUTUP
Untuk menghitung keluaran kardiak pada jantung digunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
Misalkan :
A
: Massa zat warna yang disuntikkan kedalam serambi kanan
t = h
:Selang waktu dalam pengukuran konsentrasi zat warna dalam
aorta
T
:Lama waktu pengukuran.
F
:Laju aliran darah yang ingin ditentukan
n

c(t )

Hitung

dengan menggunakan teknik pengintegralan hampiran,

karena fungsinya tidak diketahui.


o Dengan Menggunakan Metode Riemann
n

c(t )dt
0

c(t
i 0

) t

o Dengan Menggunakan Metode Trapezoid


n

c(t )dt
0

n 1
t
[c (t 0 ) 2 c(t i ) c (t n )]
2
i 1

o Dengan Menggunakan Metode Simpson


n

c(t )dt

i 0

t
[c(t 0 ) 4 c(t i ) 2 c(t i ) c (t n )]
3
i _ ganjil
i _ genap

Dengan:
c(t )

: konsentrasi zat warna (dalam miligram) diukur dalam aorta


setiap selang waktu yang ditentukan
Lalu, untuk menentukan keluaran kardiak digunakan
F

A
T

c(t )dt
0

DAFTAR PUSTAKA
Stewart,James. 1998 . KALKULUS . Jakarta : Erlangga
Purcell,Edwin. 1987 . KALKULUS JILID I . Jakarta : Erlangga
http://lecturer.eepis-its.edu/~prima/metode_numerik/bahan_ajar/9-Integrasi
%28ReimanTrapezoidaSimpson%29.pdf
http://lecturer.eepis-its.edu/~zenhadi/kuliah/metnum/8-Integrasi
%28ReimanTrapezoidaSimpson%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai