Anda di halaman 1dari 12

BAB V

OUTPUT FORMING LOGIC

OBYEKTIF :
- memahami fungsi output forming logic
- mampu menggunakan fungsi output forming logic untuk merancang rangkaian digital
yang lebih kompleks
5.1 Output Forming Logic
Output forming logic hampir sama dengan translasi pada counter akan tetapi
Output forming logic mempunyai fungsi lebih untuk perancangan yang glitch-free dan di
gunakan untuk masukan yang lebih kompleks ke suatu dekoder yang merupakan basis
rangkaian digital berdasarkan output.
Sebagai contoh penggunaan 3 bit sebagai kombinasi output dimana 3 bit membangkitkan
(generate) single output atau multiple output. Counter mod 6 glitch free dengan keluaran
sederetan angka 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 dapat dibuat dengan menentukan output forming logic
dengan menggunakan karnaugh map. Akan tetapi sebelumnya tentukan terlebih dahulu
tabel translasi seperti yang terlihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 : tabel kebenaran

Langkah selanjutnya baru membuat karnaugh map untuk X, Y dan Z seperti yang terlihat
pada gambar 5.1.

61

Gambar 5.1 : peta karnaugh

5.2 Komponen-komponen Output Forming Logic


Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa rangkaian-rangkaian pembangkit pulsa
pada output forming logic.
Perhatikan gambar 5.2 dan gambar 5.3.
a
00

d
10

X SB SC

b
01

c
11
Y SB SC

Gambar 5.2 : state diagram


Clock
A
B
COUNT

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

00

X
Y

Gambar 5.3 : timing diagram

62

Beberapa rangkaian untuk membangkitkan pulsa untuk output forming logic dapat dilihat
pada gambar 5.4.

63

Gambar 5.4 : Rangkaian pembangkit pulsa output forming logic

64

Definisi-definisi transisi state :


SB

: State beginning

SE

: State End

DSB

: Delayed State Beginning

DSE

: Delayd State End

DDSE : Double Delayed State End


Sebagai contoh dapat dilihat perancangan state diagram pada gambar 5.5 yang kemudian
di translasi ke state translasi.
a
000
0

c
001

b
100

W SB SC

Y DSB DSE

d
010

e
101

X DSB SE

Z DSB SE

Gambar 5.5 : state diagram


Tabel 5.2 : State Translasi
Present

Next

DA

DB

DC

000
001
010
011
100
101
110
111

65

Dari tabel translasi dibuat K-map untuk menentukan persamaan rangkaian


logikanya.
AB
CD

DA = ..........................................................

AB
CD

DB = ..........................................................

AB
CD

DC = ..........................................................
Persamaan-persamaan yang diperoleh dari K-map digambar pada Schematic editor
dan disimulasikan sehingga dapat diketahui kebenaran perancangan rangkaian digital
yang telah dilakukan.

66

Clock

Gambar 5.6 : Rangkaian digital

5.3 Perancangan Rangkaian Digital mesin jamu pilih


Pada bagian ini akan dibahas suatu projek kecil yaitu membuat rangkaian digital
suatu mesin jamu pilih, dengan permasalahan sebagai berikut :
Perancangan mesin jamu pilih atau mesin penjual jamu, dimana pembeli dapat memilih 4
jenis jamu, yaitu jamu gadis remaja, srikaton. awet ayu, dan galian rapet yang
merupakan jamu-jamu perusahaan Nyonya Meneer. Jamu-jamu ini masing-masing
berharga Rp. 1.000,- dan mesin ini dapat menerima uang logam Rp. 500,- ataupun uang
logam Rp. 1.000,-. Dan jika pembeli ingin membatalkan transaksi meskipun telah
memasukkan uang logamnya masih dapat dilakukan dan pembeli mendapatkan uang
logamnya kembali.
Dari permasalahan diatas ada beberapa tahap atau proses perancangan yang harus
dilakukan, pertama-tama dilakukan pengidentidikasian masalah. Dimana ditentukan input
dan output dari rangkaian. Kemudian dilakukan pengidentifikasian state atau keadaan
dilanjutkan dengan penggambaran state diagram. Dari state diagram dapat ditentukan
tabel kebenaran. Dengan bantuan K-map dapatlah dibentuk persamaan aljabar Boolean
tersederhana untuk sebagai masukan pada D-flip-flop atau disebut sebagai Input forming
Logic (IFL), setelah menentukan jenis gelombang outputnya dapat ditentukan output

67

forming logic (OFL). Proses selanjutnya menggambarkan hasil persamaan rangkaian


digital yang diperoleh dan mensimulasikan rangkaian tersebut. Hasil simulasi dianalisa
apakah rangkaian yang telah dibuat sesuai dengan yang diharapkan.
5.3.1 Identifikasi masalah
Permasalahan pada mesin jamu pilih dapat di nyatakan sebagai berikut:
Sebagai input dinyatakan dengan :
- tidak ada kegiatan

TA

- untuk pengembalian

- memasukkan uang logam Rp. 500,-

- memasukkan uang logam Rp. 1.000,-

- memilih jamu gadis remaja

- memilih jamu srikaton

- memilih jamu awet ayu

- memilih jamu galian rapet

Sebagai output dinyatakan dengan :


- mengeluarkan uang kembali

- mengeluarkan jamu gadis remaja

- mengeluarkan jamu srikaton

- mengeluarkan jamu awet ayu

- mengeluarkan jamu galian rapet

5.3.2 Identifikasi State


Keadaan-keadaan dengan kemungkinan-kemungkian :
State a : 1. tidak ada kegiatan, menuju kembali ke state a
2. memasukkan uang Rp. 500,- menuju ke state b
3. memasukkan uang Rp. 1.000,- menuju ke state c
State b : 1. tidak ada kegiatan, menuju kembali ke state a
2. menekan tomobol input uang kembali, menuju ke state d
3. memasukkan uang Rp. 500,-menuju ke state c

68

State c : 1. tidak ada kegiatan, menuju kembali ke state c


2. menekan tombol input uang kembali, menuju ke state b
3.menekan tombol pilihan bahan I, mesin mengeluarkan bahan I, kemudian
kembali ke state a
4.menekan tombol pilihan bahan II, mesin mengeluarkan bahan II,
kemudian kembali ke state a
5.menekan tombol pilihan bahan III, mesin mengeluarkan bahan III,
kemudian kembali ke state a
6.menekan tombol pilihan bahan IV, mesin mengeluarkan bahan IV,
kemudian kembali ke state a
State d : 1. uang keluar, dan kembali ke state a

5.3.3 State diagram


Dari keadaan ini, maka dapat digambarkan state diagram di bawah ini :

69

5.3.4 tabel kebenaran


Dan tabel kebenarannya adalah sebagai berikut :
PRESENT
A
B
C

INPUT

NEXT
DA

DB

DC

5570

5.3.5

Pembentukan Input Forming Logic (Ifl)

DA
AB
C
0

00

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

DB
AB
C
0
1

DC
AB
C
0
1

Dengan melakukan penyederhanaan yang dilakukan dengan mempergunakan K-map


akan diperoleh persamaan Input Forming Logic,yaitu input pada D-flip-flop. Selain Dflip-flop. Selain D-flip-flop dapat juga dipergunakan JK-flip-flop.

Sehingga di peroleh :
DA = ............................................
DB = ............................................
DC = ............................................
5.3.6

Output Forming Logic


Sebagai Output Forming logic (OFL) dipilih gelombang DSB SE karena

rangkaian untuk menghasilkan gelombang output forming logic ini sederhana, yaitu
hanya mempergunakan gerbang AND.
71
55

Langkah selanjutnya menentukan persamaan rangkaian dari output forming logic.


5.3.7

Schematic Editor mesin jamu pilih


Persamaan yang diperoleh dari output forming logic di gambar pada schematic

editor.
5.3.8

Simulasi rangkaian mesin jamu pilih


Gambar schematic editor di simulasikan.

5.3.9

Analisa hasil rangkaian


Analisa hasil simulasi apakah telah sesuai dengan permasalahan yang telah

ditentukan.

72
56

Anda mungkin juga menyukai