5 Jaringan
5 Jaringan
Konfigurasi Jaringan
POKOK BAHASAN:
9 Interface jaringan
9 File konfigurasi jaringan
9 Perintah konfigurasi jaringan
9 IP alias
9 Konfigurasi gateway dengan perintah route
9 Setting DNS client
TUJUAN BELAJAR:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
9 Mengetahui berbagai interface jaringan di linux
9 Mengetahui istilah-istilah penting pada jaringan
9 Mengetahui file-file konfigurasi jaringan
9 Mengetahui bagaimana cara melakukan konfigurasi jaringan
9 Mengenal konsep IP alias dan penerapannya
9 Mengetahui cara setting gateway
9 Mengetahui cara setting DNS pada client
87
88
DASAR TEORI:
5.1 PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH JARINGAN
Ada berbagai macam interface jaringan yang dapat digunakan di linux, yaitu :
a. Ethernet
b. Token Ring
c. FDDI
d. PPP
Untuk media yang lainnya PPP menggunakan enkapsulasi melalui PPP. Perangkat yang
biasa digunakan pada komunikasi PPP antara lain modem.
Token Ring
Token Ring adalah protocol yang dikembangkan IBM pada tahun 1970-an untuk jaringan
LAN dan menjadi standard lewat IEEE 802.5. Token ring menggunakan prinsip token
passing, yaitu jaringan menggunakan token untuk komunikasi antar node. Node yang
memegang token berhak untuk mentransmisikan paketnya. Jika node tersebut tidak
89
memiliki token, maka node tersebut akan memberikan token ke node berikutnya. Tiap node
dapat memegang token dalam selang waktu tertentu.
Paket akan berputar sepanjang cincin sampai mencapai node tujuan. Node tujuan akan
menyalin informasi dari paket tersebut dan memprosesnya lebih lanjut. Setalah itu, paket
tersebut akan berputar kembali sampai diterima oleh node asal. Setelah sampai, node asal
mengecek paket tersebut dan mengirimkan token ke node berikutnya yang ingin mengirim
paket ke jaringan. Token ring menggunakan topologi ring, dimana tiap computer terkonek
ke cincin jaringan lewat MAU (Multistation Access Unit) . MAU ini berfungsi mirip HUB,
namun paket bergerak satu arah dalam topologi ring.
90
FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) melalui standar
X3T9.5 pada pertengahan 1980-an. Melalui konsep dual cincinnya, FDDI mampu
mengatasi kelemahan dari token ring yang tidak mampu mengatasi koneksi yang putus bila
lintasan cincinnya yang mengalami diskoneksi. RFC yang menerangkan FDDI adalah RFC
1188.
Ethernet
Istilah Ethernet merujuk pada local-area network (LAN) yang distandarisasi lewat IEEE
802.3 yang memanfaatkan protocol CSMA/CD. Ada tiga standar kecepatan transfer pada
Ethernet :
10 Mbps10Base- Ethernet
Data communication equipment (DCE), terdiri atas repeaters, network switches, and
routers, atau interface unit seperti kartu jaringan dan modem.
serat optik
91
nomor IP sesuai dengan skup no IP tertentu yang telah dikonfigurasi oleh administrator.
Dengan menggunakan fasilitas ini, administrator tidak perlu melakukan setting jaringan
pada tiap komputer client, namun cukup di sisi server.
Gateway
Gateway adalah node yang berfungsi sebagai jalan masuk ke jaringan lain. Gateway ini
sering digunakan untuk menyebut router yang menjadi penghubung antar jaringan.
eth0 3c59v
parport_lowlevel parport_pc
sound-slot-0 es1371
usb-controller usb-uhci
Pada baris diatas, dapat dilihat eth0, yang merupakan interface jaringan Ethernet. Ada
berbagai macam interface jaringan yang dapat dipergunakan pada Red Hat linux,
diantaranya adalah :
Interface jaringan ini bisa dicek lewat perintah ifconfig. Selain itu kita bisa memeriksa
output dengan perintah dmesg atau mengecek /var/log/dmesg.
$ dmesg | grep eth0
divert:allocating divert_blk for eth0
e100: eth0: Intel(R) PRO/100 VE Network COnnection
92
2. File /etc/sysconfig/network
File ini menunjukkan global konfigurasi file parameter jaringan yang dipakai system saat
booting.
NETWORKING=yes
HOSTNAME=my-hostname
FORWARD_IPV4=true
GATEWAY="XXX.XXX.XXX.YYY"
3. File: /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-xxx
File ini menyimpan informasi konfigurasi interface jaringan pada direktori :
/etc/sysconfig/network-scripts/
Interface pertama dari Ethernet adalah ifcfg-eth0, berikutnya adalah ifcfg-eth1, dan
seterusnya.
Ada dua macam metode untuk melakukan konfigurasi :
Statis
Jika
konfigurasi
interface
jaringan
dilakukan
secara
statis,
maka
file
Dinamis
Jika konfigurasi interface jaringan dikerjakan secara dinamis dengan menggunakan DHCP
server, maka isi file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 adalah :
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=dhcp
ONBOOT=yes
4. File: /etc/resolv.conf
Isi dari file ini dapat dilihat sebagai berikut :
93
search name-of-domain.com
File ini bertugas untuk mengkonfigurasi linux sehingga tahu DNS server mana yang
digunakan untuk mengubah nama domain menjadi IP address. Pemilihan DNS server
disesuaikan dengan urutan nameserver pada script resolv.conf
5. File : /etc/hosts
File ini menunjukkan list no IP dan nama dan domain computer tujuan.
Isi dari file ini dapat dilihat sebagai berikut :
127.0.0.1
XXX.XXX.XXX.XXX
localhost.localdomain
node-name.node-domain
localhost
node-name
6. File : /etc/host.conf
File ini menunjukkan urutan pengecekan resolusi untuk computer anda, apakah mengecek
/etc/hosts dulu atau menanyakan DNS server dulu. Isi file host.conf adalah sebagai berikut:
Order hosts,bind
Atau
$ service network start|restart|stop
94
Konfigurasi alamat IP
Untuk mengecek konfigurasi sekarang :
$ ifconfig
lo
! Perhatikan bahwa dengan menggunakan perintah ini, anda hanya dapat mensetting
konfigurasi jaringan sekarang saja, bila anda melakukan booting, maka, konfigurasi
jaringan berubah sesuai dengan konfigurasi awal. Konfigurasi jaringan yang digunakan
saat booting disimpan di /etc/sysconfig/network
95
c. IP Aliasing
Pada Red Hat, satu kartu jaringan bisa memiliki lebih dari satu interface. Misalkan, satu
kartu jaringan memiliki eth0,eth0:1,eth0:2, dst. Kemampuan ini dimungkinkan dengan
menggunakan fasilitas ip alias.
$ ifconfig eth0:1 <no ip anda> broadcast <no ip broadcast>
netmask <netmask_jaringan> up
Dapat dilihat disini bahwa interface jaringan yang digunakan adalah eth0:1, yang
merupakan alias dari eth0. Lihatlah contoh berikut :
$ ifconfig eth0 192.168.10.12 netmask 255.255.255.0 broadcast
192.168.10.255
Ketika
dicek dengan
ifconfig, didapat
hasil
:
$ ifconfig
eth0:1perintah
192.168.10.14
netmask
255.255.255.0
broadcast
192.168.10.255
e. Konfigurasi DNS
eth0:1
Link encap:Ethernet
HWaddr 00:10:4C:25:7A:3F
f. Settinginet
gateway
addr:192.168.10.14 Bcast:192.168.10.255 Mask:255.255.255.0
UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500
Interrupt:5 Base address:0xe400
Metric:1
Guna dari IP aliasing ini adalah untuk membuat virtual router apabila anda hanya memiliki
satu kartu jaringan, sementara anda ingin menghubungkan berbagai subjaringan yang
berbeda.
d. Route
Ada dua macam route pada linux,
Default route
Default route ini disimpan pada file /etc/sysconfig/network, pada baris
96
GATEWAY = xxx.xxx.xxx.xxx
<eth_card>
Bila kita hendak menambahkan route ke server dengan no ip tertentu, kita dapat gunakan
$ route add host <no ip host> netmask <netmask> <eth card>
Bila ingin menghapus route, tinggal ganti opsi add dengan del, contoh :
$ route del net default gw <no ip gateway>
Static Route
Static route menggunakan routing tabel untuk menentukan kemana paket hendak
dikirim. Fasilitas ini biasa digunakan pada router yang digunakan untuk
menghubungkan beberapa jaringan. Pertama paket diperiksa apakah tujuannya local
atau remote. Jika remote, maka routing tabel diperiksa untuk menentukan kemana
paket dikirim. Jika pada routing tabel tidak ada, maka paket akan dikirim ke default
gateway. Static route dapat diset dengan menggunakan perintah route pada terminal
atau menggunakan konfigurasi file:
/etc/sysconfig/network-scripts/route-eth0
97
$ hostname
Ketika anda ingin menambahkan host dari computer lain, tinggal meletakkan nomor IP
host dan nama hostnya pada script /etc/hosts. Dengan menambah host pada script
tersebut anda bisa melakukan ping cukup dengan menggunakan nama host computer
tujuan.
Contoh :
127.0.0.1
localhost.localdomain
192.168.70.112 fedora.localdomain
192.168.70.113 ubuntu.localdomain
localhost
fedora
ubuntu
Ketika anda ingin mengubah hostname computer anda dari localhost menjadi
serverku, pada domain lab_linux, tambahkan :
127.0.0.2
serverku.lab_linux serverku
192.168.70.112 fedora.localdomain fedora
Selain mengubah file diatas, anda juga harus mengubah hostname computer anda pada file
/etc/sysconfig/networking
Kemudian restartlah computer anda.
Jika anda ingin mengeset interface jaringan pada ethX, cukup ketik
$ netconfig --device <ethX>
Setelah itu gantilah parameter-parameter interface jaringan sesuai dengan kebutuhan anda.
98
Klik New pada tab devices., pilih devais type yaitu ethernet connection. Klik forward.
Isilah opsi-opsi yang ada. Masukkan konfigurasi yang anda inginkan. Klik forward
dan apply.
Contoh :
$ ping www.google.com
Akan menghasilkan :
99
from
from
from
from
64.233.183.103:
64.233.183.103:
64.233.183.103:
64.233.183.103:
bytes=32
bytes=32
bytes=32
bytes=32
time=25ms
time=22ms
time=25ms
time=22ms
TTL=245
TTL=245
TTL=246
TTL=246
Gunakan Ctr-C untuk menghentikan operasi ini. Ketika ping dihentikan akan muncul
statistik seperti jumlah paket rata-rata yang hilang, jumlah paket yang dikirim/diterma, dsb.
b. Traceroute
Traceroute biasa digunakan untuk mendeteksi router-router yang dilewati paket-paket
jaringan.Tools ini penting untuk mendeteksi pada router mana jaringan mengalami
permasalahan. Traceroute menggunakan paket UDP, bukan ICMP.
$ traceroute <no ip computer lain>
$ traceroute <nama_computer_lain/domain_dari_komputer_lain>
c. Netstat
Netstat digunakan untuk menunjukkan koneksi, tabel routing, statistik dan sebagainya :
Untuk menunjukkan statistik jaringan, gunakan :
$ netstat -s
Untuk menunjukkan semua proses yang saling berhubungan pada port 834, gunakan
100
Untuk melihat statistik koneksi jaringan yg aktif (port TCP dan UDP)
$ netstat -an
d. Tcpdump
tcpdump digunakan untuk menangkap dan mendisplay packet header dari paket yang
ditangkap. Tcpdump dapat dipakai untuk mengidentifikasi masalah jaringan dan
memonitor aktivitas jaringan. Untuk opsi-opsinya silakan melihat man tcp
$ tcpdump n host <no_ip_host_yg_ingin_ditangkap>
f. mii-tool
Dengan opsi ini, anda bisa melihat, memonitor, mengubah kecepatan maupun setting
duplex dari ehernet card yang dipakai. Tentunya opsi ini tergantung apakah ethernet card
mendukung fungsi ini.
$ mii-tool
TUGAS:
1. Login sebagai root.
2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini
3. Selesaikan soal-soal latihan
Percobaan 1 : melihat file-file konfigurasi jaringan
$ vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
101
102
103
Bila berhasil, maka selamat karena anda sudah berhasil mengkonfigurasi jaringan anda.
8. Rebootlah mesin anda , dan cobalah cek lagi konfigurasi jaringan anda dengan
$ ifconfig
apakah
terjadi
perubahan
setelah
anda
melakukan
reboot.
Bila berhasil, maka selamat karena anda sudah berhasil mengkonfigurasi jaringan
anda.
4. Rebootlah mesin anda , dan cobalah cek lagi konfigurasi jaringan anda dengan
$ ifconfig
apakah
reboot.
terjadi
perubahan
setelah
anda
melakukan
104
ping c 1 222.222.222.222
arp d <ip_address_yg_dihapus>
3. Buka terminal baru dan ping dari computer anda ke no ip yg tadi anda hapus
$ ping c 10 <ip_address_yg_dihapus>
TUGAS:
Cobalah desain suattu route sederhana dengan menggunakan metode IP aliasing.
Kerjakan secara berkelopok. Satu kelompok terdiri dari 3 PC. 2 PC sebagai client dan 1 PC
sebagai router. Tips :
Gunakan perintah route add net default gw <no IP router> pada sisi
client.
105
Gunakan perintah iptables F pada router untuk mematikan semua rule firewall
Gunakan perintah
router
Tanyakan pada instruktur nomor IP jaringan yang dapat digunakan untuk latihan ini.
Jangan sampai ada nomor IP yang sama. Cobalah ping dari router ke masing-masing
host, catat hasilnya. Lalu ping ke dari masing-masing host ke router, catat hasilnya.
SOAL:
1.
Sebutkan script konfigurasi jaringan yang digunakan di linux, jelaskan guna masingmasing script konfigurasi jaringan.
2.
Deskripsi
Format
ifconfig
route
netconfig
ifup
ifdown
hostname
traceroute
ping
netstat
3. Bandingkan hasil setting jaringan statis pada percobaan 3 dan 4. Apa yang dapat kamu
simpulkan perbedaan antara konfigurasi dengan perintah ifconfig dan dengan perintah
netconfig.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Redhat Enterprise Linux Sistem Administration RH133, Official global learning
services training and certification program
2. Linux Network Administration, ITC 2006
3. The Red Hat Linux Customization Guide; Red Hat, Inc.
106