Anda di halaman 1dari 2

Sebutkan dan jelaskan klasifikasi kejang demam dan bagaimana penatalaksanaannya!

Klasifikasi
1. Kejang Demam Sederhana
2. Kejang Demam Komplek
Kejang demam sederhana
Berlangsung singkat < 15 menit
Kejang umum tonik dan atau klonik
Tanpa gerakan fokal
Tidak berulang dalam waktu 24 jam
80 % diantara seluruh kejang demam
Kejang demam kompleks
Kejang lama > 15 menit
Kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului parsial
Berulang atau > 1 kali dalam 24 jam
kejang lama berlangsung > 15 menit atau berulang > 2 kali atau antara bangkitan tidak sadar
Penatalaksaan
Kejang demam sederhana
- semua penderita yang datang dalam keadaan kejang diatasi dengan diazepam
- sesudah kejang diatasi, langsung diberi fenobarbital sampai 3 hari bebas panas
- pemberian antiiretid dan terapi kausal sesuai penyebab panas
- penderita dirawat di RPO selama 24 jam. Bila 24 jam :
suhu 39,50C

kejang berulang penderita dirawat di boks syarat


- bila suhu <39,50C, penderita dipulangkan dengan : dibekali obat antipiretik dan antikonvulsan (stesolid
rectal) untuk besoknya kontrol ke puliklinik anak
nasehat : bila kejang lagi, kembali ke rumah sakit
Kejang demam kompleks
Pengobatan dan tindak lanjut sesudah kejang dapat diatasi :
Tentukan apakah perlu pengobatan rumat atau intermiten
- bila anak dengan kejang lama diberi kortikosteroid sampai 12 jam bebas kejang
- beri antipiretik dan antibiotika sesuai dengan penyebab naiknya suhu badan
1. antipiretik bila panas ( parasetamol/ibuprofen )
- parasetamol : 10 15 mg/kgBB/kali (4 kali pemberian)
- Ibuprofen : 10 mg/kgBB/kali (3 kali pemberian)
2. Obat terusan fenobarbital (3 5 mg/kgBB/hari) atau asam valproat (10 40 mg/kgBB/hari)
diberikan bila terdapat faktor resiko dibawah ini :
terdapat riwayat kejang tanpa demam pada orang tua atau saudara kandung
terdapat defisit neurologis sebelum dan sesudah kejang yang bersifat sementara atau menetap
(palsi serebralis, retardasi mental, dan mikrosefali)
terdapat kejang fokal
lama kejang lebih dari 15 menit
Kejang Berulang
3. Obat Intermiten :
- diazepam oral : 0,3 0,5 mg/kgBB/hari setiap 8 jam pada saat demam
- diazepam rectal : 0,5 mg/kgBB/kali (3 kali pemberian)
-

Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan


gangguan prilaku dan kesulitan belajar.

Pemakaian asam valproat pada usia kurang 2 tahun dapat


menyebabkan gangguan fungsi hati, bila perlu pemeriksaan SGOT dan SGPT setelah 2 minggu,

1 bulan kemudian 3 bulan.

Anda mungkin juga menyukai