Anda di halaman 1dari 1

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model indikator yang berkaitan deng

an banjir yang selanjutnya disebut Indeks Banjir. Nilai indeks tersebut dapat me
mformulasikan hubungan antara debit inflow, luas genangan, kedalaman genangan da
n waktu genangan. Objek sebagai lokasi studi dilakukan di DAS Citarum Hulu-Jawa
Barat.
Dengan bantuan program MIKE, hidrograf inflow dapat dihitung dari data hujan jam
-jaman, evaporasi jam-jaman, luas DAS dan parameter aliran tanah yang diperkirak
an. Selanjutnya program satu dimensi dengan full dinamik wave yang tersedia pada
program MIKE 11, mengeksekusi hidrograf inflow yang masuk ke sistem sungai menj
adi fluktuasi aliran di sungai tersebut. Banjir akan terjadi apabila beban debit
aliran melebihi kapasitas penampang melintang sungai (bankfull capacity) sehing
ga elevasi muka air melewati puncak tanggul. Limpasan air yang melewati puncak t
anggul dianggap sebagai aliran yang mengalir melalui bangunan pelimpah samping (
side spillway), maka dengan bantuan program MIKE 21 dan MIKE FLOOD aliran terseb
ut selanjutnya mengalir pada lahan yang sudah dibuat dalam bentuk spasial (Digit
al Elevation Model) menjadi daerah banjir atau genangan.
Model Indeks Banjir yang dikembangkan pada penelitian ini adalah model indeks ya
ng melibatkan pengaruh hidrologi dan hidrolik yang terkait dengan masalah banjir
. Pengaruh hidrologi adalah curah hujan dan turunannya yaitu hidrograf inflow, s
edangkan pengaruh dampaknya adalah luas genangan, kedalaman genangan dan waktu g
enangan. Indeks Banjir dibangun dari empat komponen indeks, yaitu Indeks Debit P
uncak, Indeks Luas Genangan, Indeks Kedalaman Genangan dan Indeks Waktu Genangan
. Masing-masing komponen indeks diformulakan sebagai harga perbandingan/rasio an
tara selisih kejadian dengan harga minimum dibanding dengan selisih antara harga
maksimum dengan minimum.
Dengan bantuan model statistik Partial Least Square (PLS) dari Structural Equati
on Modeling (SEM) nilai korelasi antara kompenen indeks dapat diketahui, sehingg
a diperoleh formula Indeks Banjir. Korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa hub
ungan Indeks Banjir dengan komponen Indeks Debit relatif kecil dibandingkan deng
an komponen Indeks lainnya. Dalam arti bahwa Indeks Banjir di DAS Citarum Hulu d
ominan dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik hidroliknya yaitu luas genangan, ked
alaman genangan dan waktu genangan. Dengan sistem drainase yang baik, Indeks Ban
jir relatif akan menurun meskipun debitnya besar.
Indeks Banjir juga dapat dihubungkan dengan komulatif hujan maksimum wilayah yan
g terjadi di lahan dengan hasil yang baik, sehingga akan mudah untuk mendapatkan
nilai Indeks Banjir hanya dengan mengetahui komulatif hujan maksimum pada DAS/s
ub DAS tersebut dan selanjutnya dengan menggunakan grafik hubungan Indeks dengan
debit inflow (Qp), hubungan Indeks Banjir dengan luas genangan (Ag), hubungan I
ndeks Banjir dengan kedalaman genangan (Hg) dan hubungan Indeks Banjir dengan la
ma genangan (Tg) parameter-parameter banjir dapat diperkirakan dengan mudah.
Penelitian ini akan sangat berguna dalam pengembangan mitigasi banjir di DAS Cit
arum Hulu dan metode pengembangannya dapat diterapkan di DAS atau sub DAS lain d
engan parameter-parameter fisik yang berbeda.
Sumber : http://omelw.blogspot.co.id/2009/05/pembahasan-hidrograf.html

Anda mungkin juga menyukai