Anda di halaman 1dari 2

Pandangan eksistensialisme terhadap

nilai Pancasila

Sebelum menjawab pertanyaan ini alangkah baiknya kita memahami makna


eksistensialisme itu sendiri. Menurut Knight (2007), filsafat eksistensialisme sangat
memperhatikan emosi-emosimanusia. Eksistensialisme berkaitan dengan watak manusia.
Individualisme adalah pilarutama eksistensialisme. Eksistensialisme merupakan reaksi terhadap
dehumanisasiindustrialisme modern dan merupakan pemberontak terhadap masyarakat yang
telahterampas individualitasnya.Eksistensi individu adalah titik bidik pandangan eksistensialisme
terhadap realitas. Berbedadengan pragmatisme yang mendasarkan relativisme dan humanisme
pada

otoritasmasayarakat,

esistensialisme

menekankan

pada

peran

individu.

Filsafat

sebelumnya berhubungan dengan pengembangan sistem pemikiran untuk menidentifikasi danme


mehami

apa

yang

umum

pada

semua

realitas,

keberadaan

manusia,

dan

nilai,

sementaraeksistensialisme membarikan individu suatu jalan berpikir mengenai kehidupan


mereka pribadi. Jadi intinya Eksistensialisme merupakan filsafat yang bersifat antropologis,
karena memusatkan perhatiannya pada otonomi dan kebebasan manusia ( individualisme ).
Lantas hubungan nya dengan nilai Pancasila adalah nilai-nilai Pancasila yang termaktub
dalam UUD 1945 sebagian besar sejalan dengan filsafat eksistensalisme. Seperti pada cita-cita
bangsa Indonesia yang terangkum dalam pembukaan UUD 1945 yakni penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadialan, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Cita-cita bangsa
Indonesia diatas sejatinya mendorong bangsa Indonesia pada ke eksistensialan bangsa. Bangsa
Indonesia yang dulunya akrab dengan tangan penjajah yang semuanya serba diatur dan dikekang
mendorong dirinya menjadi bangsa merdeka dan berdikari secara material dan maupun secara
batin. Rakyat Indonesia diajak para ideolog-ideolog bangsa menjadi bangsa yang memiliki nilai
kebebasan untuk melakukan suatu hal yang mustahil dilakukan pada zaman penjajahan dahulu,
seperti mendapat pendidikan yang layak, bebas mengutarakan pendapat dan berekspresi , dan

lain sebagainya sehingga setiap individu berhak mendapatkan hak sebagai rakyat untuk
berotonomi pada dirinya sendiri. Selain itu, Indonesia juga mengajak bangsa-bangsa lain untuk
ber eksistensialisme yakni ditandai pada kalimat ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Indonesia yang sudah lama
merasakan pahitnya dijajah dan peperangan turut serta dalam usaha-usaha konsolidasi dan
perdamaian dunia yang tidak lain menanamkan akan pentingnya nilai eksistensialisme yang
merubah tatanan suatu bangsa untuk merdeka dan memilki kebebasan, serta berotonomi tanpa
ada intervensi dari pihak lain. Sekian

Anda mungkin juga menyukai