Anda di halaman 1dari 10

ANGGOTA :

- M. Karim ashar
- Dimaz
- Serli puspitasari
- Tia septiani
 Unsur – unsur pancasila sebagai sistem
filsafat yaitu :
 1. Unsur Ketuhanan
Secara ontologik ada manusia sebagai yang
diciptakan menunjukkan adanya pencipta yaitu
Tuhan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling sempurna, mempunyai sifat sebagai
individu sebagai makhluk sosial. Karena Tuhan
adalah sempurna maka manusia tidak
sempurna. Namun diantara makhluk, manusia
adalah yang paling sempurna.
 Sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa dengan
sendirinya bangsa kita mempunyai rasa kemanusiaan yang luhur.
Pada hakekatnya kemanusiaan adalah bawaan kodrat manusia.
Perikemanusiaan adalah nilai khusus yang bersumber pada nilai
kemanusiaan. Perikemanusiaan adalah yang bersumber pada
kemanusiaan, jiwa yang membedakan manusia dengan makhluk
lain. Berdasarkan pengertian tersebut sebenarnya semua bangsa
mesti mempunyai kemanusiaan, begitu pula bangsa Indonesia
bahkan kemanusiaannya adalah adil dan beradab. Adil berarti
memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu
apa haknya sendiri. Beradab artinya mempunyai adab, mempunyai
sopan santun, mempunyai susila, artinya ada kesediaan
menghormati bangsa lain, menghormati pandangan pendirian dan
sikap Bangsa lain. Sejak dahulu bangsa Indonesia selalu menerima
bangsa lain dengan ramah tamah, karena suatu bangsa tidak akan
hidup sendirian terlepas dari bangsa lain.
 Bangsa Indonesia dengan ciri-cirinya rukun,
bersatu dan kekeluargaan, bertindak bukan
semata-mata atas perhitungan untung rugi
dan pamrih serta kepentingan pribadi. Oleh
karena itu unsur persatuan sudah terdapat
didalam kehidupan masyarakat Indonesia
bahkan sudah dilaksanakan oleh mereka.
 Istilah kerakyatan berarti bahwa yang berdaulat
atau yang berkuasa adalah rakyat. Dalam bahasa
lain Kerakyatan disebut Demokrasi berasal dari
kata Yunani Demos yang berarti Rakyat Kratos
yang berarti Berdaulat. Demokrasi bukan hal
yang baru bagi bangsa Indonesia. Meskipun
sebelum tanggal 17 Agustus 1945 di Indonesia
belum pernah ada pemerintahan yang bersifat
Demokratik seperti sekarang ini namun
sebenarnya unsur-unsurnya sudah ada, yang
selama itu tidak pernah dimanfaatkan secara
Nasional formal.
 Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang
harus memberi kepada orang lain apa yang
menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri
serta tahu apa kewajibannya kepada orang lain
dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan
diri sendiri saja, tetapi mengutamakan
kepentingan umum, tidak individualistik dan
egoistik, tetapi berbuat untuk kepentingan
bersama. Sebenarnya istilah gotong royong yang
berarti bekerja sama dan membagi hasil karya
bersama tepat sekali untuk menerangkan apa arti
Keadilan Sosial.
 Perbandingan Filsafat Pancasila Dengan
Sistem Filsafat Lainnya Di Dunia Secara
filosofis, Pancasila sebagai suatu kesatuan
sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar
epistemologis dan dasar aksiologis sendiri
yang berbeda dengan sistem filsafat yang
lainnya misalnya materialisme, liberalisme,
pragmatisme, komunisme, idealisme dan
lain-lain paham filsafat di dunia.
 Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya
adalah manusia yang memiliki hakikat
mutlak,
oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut
sebagai dasar antropologis. Subjek pokok
pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia.
 Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu
sistem pengetahuan. Kalau manusia merupakan
basis ontologi Pancasila maka dengan demikian
mempunyai implikasi terhadap bangunan
epistemologis dari Pancasila. Terdapat tiga persoalan
yang mendasar dalam epistemologis, yaitu : pertama
tentang sumber pengetahuan manusia, kedua
tentang teori kebenaran pengetahuan manusia,
ketiga tentang watak pengetahuan manusia.
 Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa
ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas nilai
karena harus diletakkan pada kerangka moralitas
kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya
untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan
yang mutlak dalam hidup manusia.
 Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai,
hanya nilai macam apa saja yang ada serta
bagaimana hubungan nilai tersebut dengan
manusia. Menurut Notonegoro, nilai-nilai
tersebut dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
 Nilai Material, Nilai Vital, Nilai kerohaniaan.

Anda mungkin juga menyukai