Anda di halaman 1dari 2

Komponen E-commerce

E-commerce memiliki alur kegiatan secara umum yang melibatkan empat


komponen. Empat komponen penting dalam E-commerce adalah sebagai
berikut :
1. Penjual
Pihak penjual dapat berupa pemilik toko online bersangkutan atau pelaku
usaha (apabila E-commerce dalam bentuk multi toko di dalamnya atau
multi kepemilikan).
2. Konsumen
Merupakan pihak yang memegang peran penting di dalam jalannya
sebuah E-commerce. Sebagaimana pasar dan transaksi langsung di dunia
nyata, pada E-commerce pun konsumen adalah raja.
3. Teknologi
Teknologi mencakup semua Teknologi Informasi terkini yang digunakan di
dalam jalannya E-commerce. Dimulai dari teknologi web (misalkan PHP
dan MysQL), aplikasi mobile (misalkan berbasis platform Android),
keamanan transaksi (misalkan dengan protokol SSL), dukungan Cloud
Computing. ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer
Relationship Management), POS (Point Of Sale), dukungan kurs mata uang
dan bahasa seluruh negara di dunia, GIS (Geographic Information System),
NFC (Near Field Communication) dan sebagainya.
4. Jaringan Komputer (Internet)
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan jaringan
komputer, khususnya internet. Sehingga mampu melayani seluruh
pengguna di seluruh dunia. Bayangkan kemudahan yang di berikan oleh Ecommerce. Cukup dengan sebuah komputer dan koneksi internet,
siapapun dapat menjadi penjual maupun pembeli serta melakukan
transaksi jual beli dengan cepat, mudah, murah dan lebih hemat. Jaringan
komputer (khususnya internet) adalah komponen terpenting.

Bentuk E-commerce

Jenis-jenis E-commerce berdasarkan pelaku didalamnya


Jenis E-commerce dibedakan menjadi 7 jenis berdasarkan pelaku yang terlibat
didalamnya. Ajeet Khurana di dalam tulisan onlinenya yang berjudul Type of ECommerce
(http://ecommerce.about.com/od/eCommerce-Basics/a/Types-OfEcommerce.htm), menyatakan adanya 4 kategori E-commerce, yaitu :
1.
2.
3.
4.

E-commerce
E-commerce
E-commerce
E-commerce

Business to Business (B2B)


Retail atau Business to Customer (B2C)
Customer to Business (C2B)
Customer to Customer (C2C)

Sedangkan
menurut
Tutorial
Point
(http://www.tutorialpoint.com/ecommerce/e_commerce_business_models.htm) terdapat 3 tambahan kategori
dari E-commerce, berikut 3 tambahan beserta penjelasannya :
1. Business to Goverment (B2G)

B2G dimaksudkan sebagai penyesuaian dari jenis B2B, yang membedakan


adalah pada jenis B2G ini, pemerintah bekerjasama dengan pihak bisnis
dalam bentuk penyediaan regulasi, penyediaan media untuk aplikasi bagi
pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi bagi wbsite Ecommerce yang diigunakan oleh pihak atau kelompok bisnis untuk
kegiatan B2G tersebut. Dari kegiatan B2G ini terdapat 3 elemen yang
terlibat yaitu Business Organization, Website dan Goverment.
2. Goverment to Business (G2B)
G2B merupakan bentuk dari E-commerce yang melibatkan pemerintah
dengan pihak bisnis. Bentuk interaksi ini akan melibatkan transaksi
penjualan barang, jasa, maupun keduanya dalam skala kecil, skala
menengah hingga skala besar. Pemerintah ikut terlibat langsung
didalamnya, melalui hubungan dengan pihak swasta, agar terciptanya
sebuah bentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua
belah pihak. Perantara untuk hubungan antara pemerintah dengan sasta
tersebut adalah melalui wbsite yang dilakukan secara online dan mobile.
3. Goverment to Citizen (G2C)
G2C merupakan E-commerce yang melibatkan pemerintah dengan
masyarakat umum. Masyarakat umum dalam hal ini menjadi konsumen
dan pemerintah menjadi penjual. Umumnya bentuk nyata yang sering
ditemui dati E-commerce jenis G2C adalah dalam bentuk E-commerce
lelang berbasiskan web dan mobile.

Anda mungkin juga menyukai