(Minggu 2 / Sesi 3)
2. Jelaskan perbedaan antara Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0.
Di jaman teknologi yang sedang berkembang seperti saat ini, banyak sekali bidang-
bidang teknologi baru yang mulai bekembang. Salah satu bidang yang berkembang
akibat perkembangan teknologi ini adalah bidang bisnis dan marketing. Saat ini,
bidang bisnis sangat berkembang, dipadukan dengan perkembangan teknologi
informasi, menjadi e-business dan e-commerce. Ada banyak sekali manfaat dari
perkembangan e-business dan e-commerce ini. Dengan memanfaatkan
perkembangan jaringan computer yang dari waktu ke waktu ini semakin canggih,
maka akan menjadi peluang yang cukup menjanjikan dalam bidang bisnis apapun.
Berikut ini adalah manfaat dan juga dampak positif dari e-business dan juga e-
commerce :
Pengertian E-Commerce
E-Commerce merupakan salah satu istilah yang paling sering kita kenal ketika kita
sedang melakukan surfing dan juga menjelajah berbagai macam situs website. Di
era yang mengedepankan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan
E-commerce merupakan salah satu hal sudah sangat umum dan banyak ditemui,
serta sudah seperti menjadi bagian dari gaya hidup pengguna internet. Lalu,
sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan e-commerce?
Sistem e-commerce mulai berkembang pesat pada era 90-an, ketika jaringan
komputer dan internet sudah mulai masuk ke dalam masyarakat. Situs e-commerce
yang pertama adalah milik yahoo, dan beberapa situs lainnya. E-commerce
menawarkan banyak barang kebutuhan sehari-hari, melalui jaringan internet, yang
Ada beberapa ciri – ciri tersendiri dari sebuah e-commerce. Berikut ini adalah
beberapa ciri dari penggunaan e-commerce yang dirangkum dari berbagai sumber :
Untuk lebih jelasnya mengenai e-commerce, maka berikut ini adalah beberapa
contoh dari e-commerce yang cukup populer :
Ebay
Alibaba
Tokopedia
Lazada
Zalora
Dan banyak lagi website yang sesuai dengan kategori –kategori konten yang
dijual oleh situs tersebut.
Dengan banyaknya deretan situs website ternama yang basis e-commerce ini
tentunya manfaat online shop bagi penjual dan pembeli sangatlah dirasakan oleh
hampir seluruh masyarakat. Hal ini pastinya membawa dampak positif dalam
perkembangan ekonomi juga.
Pengertian E-Business
e-business merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknologi internet dan
juga teknologi jaringan kompute. Mungkin sebutan e-business masih tidak sepopuler
istilah e-commerce. Namun demikian, ternyata, e-business, secara disadari oleh
tidak, memiliki peranan yang penting bagi seluruh proses transaksi jual beli yang ada
di dalam sebuah layanan e-commerce.
Hal ini disebabkan karena layanan e-business ini merupakan sebuah layanan bisnis,
yang berarti memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, tidak hanya penjualan,
Pengembangan ini dapat dipasarkan melalui situs website perusahaan, dan disinilah
fungsi website bagi perusahaan yang selain menjadi sarana informasi dan
pemasaran global dapat dijadikan suatu gagasan untuk mengembangkan produk
dan feature lainnya dari perusahaan untuk mendapatkan kolega, bukan hanya dari
pasaran nasional bahkan internasional.
Ada beberapa ciri – ciri dari e-business yang bisa kita simpulkan. Berikut ini adalah
beberapa ciri – ciri dari e-business :
1. E-business memiliki cakupan program yang lebih luas, tidak hanya tefokus
pada proses transaksi jual beli saja.
2. E-business biasanya memiliki sebuah kantor pusat ataupun kantor perwakilan
untuk memanage seluruh bisnis elektronik yang dikembangkan.
3. E-business memiliki banyak sekali fitur yang sangat lengkap, mulai dari tim
pemasaran, tim IT dan maintenance, dan sebagainya.
4. E-business dapat dilihat atau dipandang sebagai keseluruhan bagian dari
sebuah situs yang menawarkan fasilitas e-commerce.
Pada dasarnya, e-commerce dan juga e-business bisa kita bedakan dengan sangat
mudah. Hampir semua e-commerce adalah bagian dari e-business, jadi tidak salah
apabila kita menyebutkan banyak toko – toko online sebagai bentuk dari e-
commerce ataupun e-business. Namun demikian, tetap ada sebuah perbedaan
antara kedua layanan yang berada di dalam jaringna internet ini, yaitu :
Pengertian E-Marketing
Dalam e-Business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam
penyusunan sistem e-business.Berikut ini adalah beberapa definisi e-marketing
Keuntungan
Keuntungan yang dapat diberikan dengan adanya penggunaan E-marketing ini bagi
perusahaan menurut Jamal (1996:18) yaitu:
Pada umumnya, perangkat end user yang digunakan pada proses Mobile
Commerce (m-commerce) adalah sebagai berikut:
1. Handphone
2. Smart Phone
3. PDA
4. Laptop
5. Earpiece (Personal Area Network)
Setiap perangkat memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga dapat
mempengaruhi tingkat penggunaannya, dan juga aplikasi / sistem Mobile Commerce
(m-commerce) yang dapat digunakan. Karakteristik dari perangkat yang sangat
mempengaruhi sistem Mobile Commerce (m-commerce) antara lain:
1. Keterbatasan perangkat.
2. Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating sistem yang sangat
tinggi, membutuhkan standardisasi platform antar vendor. Antara lain telah
diatasi oleh J2ME.
3. Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone.
4. Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer
melalui air interface.
Sehingga keamanan jaringan seluler juga menjadi perhatian khusus. Selain itu,
proses pengiriman informasi transaksi juga melibatkan protocol browser, yang
berupa WAP (Wireless Application Protocol), atau protocol sistem messaging seperti
SMS (Short Message Service) dan USSD (Unstructured Supplementary Service
Data. Keamanan dari setiap service tersebut juga harus diperhatikan untuk dapat
mendukung sistem Mobile Commerce (m-commerce) yang aman. Selain transaksi
yang bersifat remote, Mobile Commerce (m-commerce) juga dapat dilakukan untuk
transaksi lokal, yang pada umumnya menggunakan koneksi Bluetooth, infrared atau
RFID.
Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna
diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).
Secara umum, Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki
sifat yang sedikit interaktif.Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan
pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam
website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan Web 2.0
memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus
berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam
melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan
layaknya aplikasi desktop.
Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet
ada yang namanya Web 3.0. Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0
yang sekarang sedang marak? Jangan salah, ternyata orang Indonesia juga sudah
ada yang mengembangkannya.Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai
sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence).Aplikasi – aplikasi online dalam
website dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya
web service. Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara
dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat
seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi
nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti
itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa
menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa
melakukan SMS dan telepon dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap
berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua
mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan,
Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang mewadahi dan
spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi
ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet
dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat
umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang
Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan,
Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan
spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi
ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet
dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat
umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang
dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan
layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik napas penjang. Namun
karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya
waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya
komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah
nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.
1. Web 1.0
Web 1.0 merupakan teknologi awal dari website, dimana pembuat sebagai pemberi
informasi dan pengguna hanya sebagai pembaca (seperti membaca koran lewat
computer, aktifitasnya hanya searching saja). Bahasa yang digunakan pada web ini
masih berupa HTML saja.
2.Web 2.0
Web 2.0 muncul sekitar tahun 2003 atau 2004, dimana para pengguna website-pun
dapat berkomunikasi 2 arah dan memiliki berbagai kelebihan lainnya.
3.Web 3.0
Web ini diperkirakan akan berkembang pada tahun 2010-2020 dan saat ini masih
dalam tahap pengembangan. Menurut PC magazine karakteristik dari web 3.0
adalah :
Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna
diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).
Secara umum, Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki
sifat yang sedikit interaktif.Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
Lalu, tak lama kemudian muncullah Web 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di
industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga
merupakan suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan
platform baru.Sifat Web 2.0 adalah Read-Write. Era Web 2.0 tidak membutuhkan
orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk
membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal.
Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau
lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat
individu.
Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet
ada yang namanya Web 3.0. Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0
yang sekarang sedang marak? Jangan salah, ternyata orang Indonesia juga sudah
ada yang mengembangkannya.Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai
sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence).Aplikasi – aplikasi online dalam
website dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya
web service. Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara
dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat
seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi
nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti
itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna. Kita bisa
menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa
melakukan SMS dan telepon dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap
berbagai perangkat seperti hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua
mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan,
Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan
spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi
ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet
dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat
umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang
dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan
layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik nafas penjang. Namun
karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya
waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya
komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah
nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas. Saat ini adaptasi Web 3.0
mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google
Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai
mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Penggunaan internet dalam satrategi pemasaran berubah dari fungsi sebagai alat
untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi
“Pengguna internet di seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya berada di
Amerika Serikat, internet di Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari” (Rhenald,
2000). Dari referensi tersebut penggunaan internet untuk aplikasi strategi
pemasaran di Indonesia peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak
menyadari, karena pemain bisnis di Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut
Rhenald “Pasar internet adalah pasar orang muda, bukan orang tua.” Dugaan
Rhenald berdasarkan amatan saja “Pengguna internet di Indonesia sekitar 70%
berusia 20-an, sekitar 25% usia 30-42- an, sisanya usia di atas itu. Sedangkan
pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas. Mereka adalah generasi yang
terlambat bersentuhan dengan internet, bahkan dengan komputerpun mereka
terlambat” (Rhenald: 1999:23).
Internet mendukung komunikasi dan kerja sama global antara pegawai, konsumen,
penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang dari organisasi
atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau
pelayanan. Dengan internet memungkinkan aplikasi Electronic Commerce (EC)
dapat digunakan pada jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi
pemrosesan pesanan secara On-line, Electronic Data Interchange (EDI) untuk
mengirim dokumen bisnis, dan keamanan sistem pembayaran Electronic Funds
Transfer (EFT).
Berikut adalah tips-tips sederhana yang dapat digunakan sebagai cara atau strategi
pemasaran menggunakan fasilitas berbasis internet :
Tetapi ini juga merupakan langkah awal dalam mengubah perusahaan tersebut
berbasis ebusiness. Sehingga keduanya sangat berkaitan satu sama lain. Dua jenis
umum dari rencana e-marketing adalah:
• The napkin plan Proses ini dapat dikatakan the just-do-it, activity-based, bottom–up
plan. Ad hoc plans ini kadang-kadang bekerja dan kadang-kadang bahkan perlu,
mengingat budaya perusahaan kolot; tetapi tidak dianjurkan bila sumber daya yang
substansial yang terlibat.
1. Situation analysis
3.Objectives
5.Implementation plan
Pada tahap ini perusahaan memutuskan bagaimana untuk mencapai tujuan melalui
taktik kreatif dan efektif. Pemasar memilih bauran pemasaran (4 Ps), taktik
manajemen hubungan, dan taktik lain untuk mencapai tujuan dan kemudian
menyusun rencana rinci untuk pelaksanaan (rencana aksi). Perusahaan juga
memeriksa untuk memastikan organisasi pemasaran yang tepat di tempat
6.Budget
Pada tahap ini perusahaan mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari suatu
investasi. Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau
pendapatan aktual dan biaya
untuk melihat hasil yang telah dicapai. Internet merupakan salah satu tools yang
dapat digunakan untuk memantau hasil karena catatan teknologi pengunjung setiap
klik.
Bagian berikut menjelaskan beberapa pendapatan dan biaya yang terkait dengan
inisiatif e-marketing.
Menurut Jakfar dan Kasmir (2012) terdapat tahap-tahap yang telah ditentukan dalam
pembuatan dan penilaian studi kelayakan. Setiap tahapan mempunyai berbagai
aspek yang harus diukur, diteliti serta dinilai berdasarkan ketentuannya. Setiap
aspek saling terkait, jadi jika ada salah satu aspek yang tidak terpenuhi, maka harus
dilakukan penambahan atau perbaikan yang diperlukan.
1. Aspek Hukum
Freddy Rangkuti (2012:) mengemukakan bahwa manajemen meliputi dua hal pokok,
yaitu manajemen waktu dan manajemen operasi. Manajemen waktu mengulas
tentang rencana penyusunan dan perkiraan waktu yang akan digunakan dalam
implementasi bisnis (proyek). Sementara manajemen operasional mengemukakan
tentang tiga hal pokok, yaitu jenis pekerjaan yang diperlukan, struktur organisasi
yang dibuat, persyaratan dan penunjukan tenaga-tenaga yang akan menempati
jabatan tertentu, ketiga hal pokok tersebut mengandung: deskripsi pekerjaan,
lingkup tanggung jawab, koordinasi dan lingkup pengawasan.
Berkaitan dengan aspek manajemen, penekanan utama yang diberikan adalah pada
aspek sumber daya manusia baik pada masa pembangunan bisnis atau proyek
maupun pada saat proyek atau bisnis tersebut telah beroperasi. Perlu dianalisis
kesiapan perusahaan berkaitan dengan sumber daya manusia mulai dari pengadaan
sampai penempatan jabatan tertentu. Manajemen sumber daya manusia berkaitan
dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola orang untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) aspek ini berkaitan dengan penentuan lokasi
proyek atau, tata letak (layout), penyusunan peralatan perusahaan, proses
produksinya dan pemilihan teknologi.
Dapat menentukan lokasi dengan tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang,
cabang, atau kantor pusat
Dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses bisnis atau produksi
yang dipilih
Dapat menentukan teknologi yang tepat untuk menjalankan bisnis atau
produksinya
Dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan saat ini dan masa
yang akan datang
Pasar dan pemasaran merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Kegiatan pasar selalu disertai oleh pemasaran dan kegiatan dari pemasaran itu
sendiri adalah untuk menciptakan atau mencari pasar.
Umar (2005) menyatakan pasar merupakan tempat dimana bertemunya penjual dan
pembeli, atau saling bertemunya kekuatan permintaan dengan penawaran untuk
membentuk suatu harga. Dalam praktiknya pasar di definisikan lebih luas, transaksi
penjualan tidak hanya dilakukan pada suatu tempat saja melainkan dapat dilakukan
melalui sarana elektronik seperti internet, telepon, dan lain-lain.
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang mampu dibeli oleh para konsumen
selama periode tertentu berdasarkan sekelompok kondisi tertentu, sedangkan
penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dijual oleh para
produsen dalam jangka waktu tertentu dan berdasarkan sekelompok kondisi tertentu
pula.
Permintaan dan penawaran suatu barang atau jasa dapat menimbulkan peluang
pasar. Adanya peluang pasar ini memungkinkan timbul produsen baru yang menjadi
pesaing bisnis dari produsen yang sudah berjalan atau beroperasi. Akibatnya terjadi
perebutan pangsa pasar yang masih ada antara produsen untuk menjual barang
atau jasa yang dihasilkannya.
Suci Sucipto (2010) mengemukakan bahwa kajian yang dilakukan dalam aspek
pasar dan pemasaran bertujuan untuk menguji sejauh mana pemasaran dari produk
yang dihasilkan perusahaan dapat mendukung pengembangan usaha atau bisnis
yang direncanakan. Agar kajian aspek pasar dan pemasaran sesuai dengan
rencana (pangsa pasar), dan semua itu bergantung pada penerapan strategi
pemasaran yang dipilih. Terdapat empat hal pokok yang dapat ditelaah dalam aspek
pasar, yaitu:
Menurut Kotler dan Keller (2009) pemasaran dalam suatu perusahaan menghasilkan
kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai
kunci untuk memperoleh profit. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan
Menurut Tull dan Kahle dalam Fandy Tjiptono (2008): Strategi pemasaran
merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui
pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
sasaran Menurut Kotler & Keller (2009).
1. Segmentation
2. Targeting
5. Aspek Keuangan
Menurut Siswanto Sutojo (2000) aspek keuangan sendiri adalah rencana investasi
proyek yang disebut juga ilmu pembiayaan investasi proyek atau capital budgeting.
Sedangkan menurut sofyan (2003) analisis aspek keuangan adalah kegiatan
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan seperti
ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana
tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan
berkembang terus (Umar,2001).
2. Rekapitulasi biaya usaha, yaitu membuat rekap dari semua biaya usaha
yang sudah dihasilkan atau diputuskan. Unsur biaya usaha meliputi: biaya
praoperasi, biaya investasi, biaya operasi. Pengelompokkan biaya meliputi
biaya penyusutan, biaya amortisasi, biaya bunga.
3. Membuat laporan aliran kas yaitu menguji aliran kas masuk yang dihasilkan
berdasarkan kriteria keuangan yang ada. Secara umum laporan kas dapat
diperoleh dengan cara mengurangi total rekap perkiraan penerimaan dengan
total rekap perkiraan biaya usaha.
Dalam analisis dari aspek keuangan diperlukan data yang akan dipakai
untukmencari besar-besaran yang dibutuhkan dalam perhitungan dan teori yang
mendukung dalam penilaian studi kelayakan meliputi kebutuhan dana, sumber dana,
biaya modal dan struktur modal, nilai waktu dari uang, depresiasi, amortisasi dan
pajak
Dalam menentukan biaya dari berbagai aktiva diatas, diperlukan informasi tentang
kebutuhan fisik atau harga-harga. Kebutuhan fisik mungkin didasarkan atas salah
satu atau atau beberapa faktor berikut ini:
Terdapat cara untuk mengetahui informasi mengenai harga, yang didasarkan atas:
Biasanya sulit untuk menentukan kapan suatu produksi sudah bias dikatakan
produksi secara komersial, maka selalu ada untuk arbitrase dalam penentuannya.
Seringkali pengeluaran aktiva tetap ini berlangsung beberapa tahun, sehingga perlu
disusun jadwal pengeluaran untuk keperluan investasi tersebut.
Modal kerja netto merupakan dana yang dibutuhkan setelah proyek selesai
dibangun, digunakan untuk membiyai kegiatan operasi. Dana dugunakan untuk
persediaan bahan baku dan bahan pembantu, piutang dagang dan persediaan uang
di kas kantor perusahaan dan di bank. Sebagian bahan baku dan pembantu yang
dibutuhkan dapat diperoleh dari para pemasok dengan pembayaran dibelakang
tanpa pungutan bunga pinjaman.
Oleh karena itu piutang dagang tersebut akan mengurangi jumlah kebutuhan modal
bruto, tanpa harus menambah beban biaya operasional (bunga pinjaman). Jumlah
modal kerja bruto dikurangi piutang dagang yang dapat diharapkan dari para calon
pemasok disebut modal kerja neto.
3. Sumber-sumber Dana
Pemilihan sumber dana bertujuan untuk memilih sumber dana yang pada akhirnya
bias memberikankombinasi dengan biaya terendah, dan tidak menimbulkan
kesulitan likuiditas bagi proyek atau perusahaan yang mensponsori proyek
tersebut(artinya jangka waktu pengembalian sesuai dengan jangka waktu
penggunaan dana).
A. Depresiasi
B. Amortisasi
C. Pajak
Tarif pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak badan
dalam negeri dan bentuk usaha tetap.
Menurut Darsono dan Ashari (2004) menyatakan laporan rugi laba (menurut
lembaga non profit disebut sebagai laporan sisa hasil usaha) merupakan akumulasi
aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu
tertentu, misalnya bulanan dan tahunan. Komponen laporan laba rugi adalah
Pendapatan/penjualan (dari usaha utama), Harga pokok penjualan, Biaya
pemasaran, Biaya administrasi dan umum, Pendapatan luar usaha (non
operasional), Biaya luar usaha (non operasional)
Menurut Husnan dan Muhammad (2000), arus kas yang berhubungan dengansuatu
proyek dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yakni arus kas permulaan (initial
cash flow), arus kas operasional (operasional cash flow) dan arus kas terminal
(terminal cash flow).
Pengeluaran pengeluaran untuk investasi pada awal periode mungkin tidak hanya
sekali, merupakan arus kas permulaan, arus kas yang timbulselama operasi proyek
itu disebut sebagai arus kas operasional dan arus kas yang diperoleh pada waktu
proyek tersebut berakhir disebut sebagai arus kas terminal.
Suratman (2001), aliran kas akhir menunjukkan aliran kas pada akhir umur
ekonomis proyek. Oleh karena itu arus kas ini berasal dari modal kerja dan
penjualan aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya.
Dalam menaksir arus kas setiap tahunnya, cara yang paling banyak
digunakanadalah dengan menyesuaikan taksiran daftar laba rugi yang
disusun oleh proyekdengan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan
menambahkannya dengan biaya-biayayang sifatnya bukan tunai seperti
penyusutan dan amortisasi (cara kedua)
Sumber : https://dosenit.com/jaringan-komputer/internet/perbedaan-e-commerce-
dan-e-business
http://fadhilaww.blogspot.com/2015/03/e-marketing.html
http://aryatryasthana.blogspot.com/2015/09/tugas-i-definisi-e-commerce-m-
commerce.html
https://ardinunj88.wordpress.com/2015/01/29/perbedaan-antara-web-1-0-web-2-0-
dan-web-3-0/
http://nanangsuryadi.lecture.ub.ac.id/2011/12/penggunaan-internet-untuk-
mendukung-strategi-pemasaran/
Lecture Notes 3