Anda di halaman 1dari 39
TRANSFORMASI LAPLACE 8.1. DEFINIS| TRANSFORMASI LAPLACE Transformasi Laplace dari fungsi f(t) didefinisikan sebagai =) {FO} = Fs) = Frepeoat dan ada atau tidaknya tergantung dari apakah integral (1) ada (konvergen) atau tidak ada (divergen). Pada pasal ini kita mengandaikan bahwa s adalah riil. Seringkali dalam prakteknya terdapat suatu bilangan riil s, sehingga integral (1) ada untuk s > s, dan tidak ada untuk s < s,. Himpunan nilai-nilai s > s, sehingga (1) ada dinamakan daerah kekonvergenan (range of convergence) atau keujudan (existence) dari < {()}. Mungkin juga terjadi kasus bahwa (1) tidak ada untuk suatu nilai s (Lihat Soal 50). Lambang <¢ pada (1) dinamakan operator tranformasi Laplace. Kita akan menun- jukkan bahwa < adalah suatu operator linier, yaitu (2) Llo FO + of,0} = 0, € F,0} +4 CF, 284 8.2. TRANSFORMASI LAPLACE UNTUK BEBERAPA FUNGSI ELEMENTER Dalam tabel berikut ini diberikan transformasi Laplace untuk beberapa fungsi ele- menter khusus dengan daerah keujudan atau kekonvergenannya. Seringkali kita meng- abaikan daerah kekonvergenan ini karena kebanyakan dalam banyak hal dapat diperoleh dengan mudah bilamana diperlukan. FO < (f0} = Fs) 1 1 s>o 2. e 2123... s>0 3. ef p>-l s>0 1 4 ew s>a 8 3. cos @t soTp Oso s+ a . o 6. sin Ot we s>o a 7 cosh at 22e s> lal 8 8. sinh at = s>lal ¢-a Pada jajaran 3, T (p + 1) adalah fungsi gamma, yang didefinisikan oleh Te+ l= P we dx p>-l (3) Fungsi ini akan dipelajari pada Bab tentang fungsi Gamma. Sekarang kita hanya memer- lukan sifat berikut: Tp + 1) = pl(p). T(,) = Vn, Td) =1 4) 245 8.3. SYARAT CUKUP UNTUK KEUJUDAN TRANSFORMAS] LAPLACE Agar kita dapat menyatakan syarat cukup untuk f(t) yang menjamin keujudan € {f(}, kita memperkenalkan konsep kekontinuan bagian-demi-bagian (piecewise con- tinuity) dan order eksponensial (exponential order) sebagai berikut. 1. Kekontinuan bagian-demi-bagian. Suatu fungsi f(t) dikatakan kontinu bagian- demi-bagian pada suatu selang jika (i) selang tersebut dapat dibagi menjadi sejumlah berhingga selang bagian di mana f() kontinu pada selang bagian ini dan (ii) limit fungsi f(t) untuk t mendekati titik akhir setiap selang bagiannya bemnilai hingga. Cara lain untuk menyatakan hal ini adalah bahwa suatu fungsi kontinu bagian demi bagian hanya mempunyai sejumlah berhingga titik di mana fungsi tersebut tak- kontinu, Suatu contoh fungsi kontinu bagian demi bagian ditunjukkan pada Gambar 81. 2. Orde eksponensial, Suatu fungsi f(t) dikatakan berada dalam order eksponensial untuk t > T jika kita dapat menentukan konstanta M dan 0. sehingga If(t)l < Me™ untuk t > T. Dengan menggunakan ini kita mempunyai rumus berikut. Teorema 8-1. Jika f(t) kontinu bagian demi bagian pada setiap selang berhingga 0 << T dan berada dalam tingkat cksponensial untuk t > T, maka < {f()} ada untuk s > a. Perhatikanlah bahwa syarat ini hanya syarat cukup (dan bukan syarat perlu), yaitu jika syarat-syaratnya tidak dipenuhi, -< {f(t)} mungkia terjadi ada, Sebagai contoh, {t"?} ada, meskipun t- tidak kontinu bagian demi bagian pada 0 < t < T. Rumus yang menarik sehubungan dengan Teorema 8-1, adalah sebagai berikut 246 Teorema 8-2, _Jika f(t) memenuhi syarat Teorema 8-1, maka lim £{()} = lim F(s) = 0 seo seo Ini mengakibatkan bahwa jika lim F(s) # 0, maka f(t) tidak dapat memenuhi syarat Teorema 8-1. se 8.4, INVERS TRANSFORMASI LAPLACE Jika < {f(D} = F(s), maka kita namakan f(t) sebagai invers transformasi Laplace dari F(s) dan ditulis <~1 (F(s)} = f(. il 1 Contoh 1. Karena .f {t} = ——, maka kita mempunyai £~! {=} =t s Sementara ini jelaslah bahwa bilamana suatu transformasi Laplace ada, maka ia tunggal. Hal yang sama tidak benar lagi untuk suatu invers transformasi Laplace. Contoh 2. t#2 Jika f(t) = {o a2 kita dapat menunjukkan bahwa .<{f(t)} = 1/s*. Tetapi fungsi f(t) ini berbeda dengan Contoh 1 pada t = 2 meskipun keduanya mem- punyai transformasi Laplace yang sama. Ini mengakibatkan bahwa <-1(1/s?) dapat dinyatakan sebagai dua (atau lebih) fungsi yang berbeda. Kita dapat menunjukkan bahwa jika dua fungsi mempunyai transformasi Laplace yang sama, maka keduanya tidak berbeda satu sama lain pada sembarang selang dengan panjang positif yang bagaimanapun kecilnya. Hal ini kadang-kadang dinamakan Teo- rema Lerch. Teorema ini mengakibatkan bahwa jika dua fungsi mempunyai transformasi Laplace yang sama, maka untuk semua keperluan praktis keduanya sama dan dalam prakteknya kita dapat mengambil invers transformasi Laplace sebagai sesuatu yang pada dasamya tunggal (essentially unique). Khususnya, bila dua fungsi mempunyai transfor- masi Laplace yang sama, maka keduanya harus identik. Lambang <~ dinamakan operator invers transformasi Laplace dan merupakan suatu operator linier, yaitu L(cF(8) + &F,(3)} = ¢f,(0 + of,(0 247 8.5, TRANSFORMAS! LAPLACE DARI FUNGSI TURUNAN Kita akan menentukan transformasi Laplace untuk keperluan menyelesaikan persa- maan differensial linier. Untuk ini kita peru menentukan transformasi Laplace dari fungsi turunan, yang dasarnya adalah teorema berikut ini. Teorema 8-3. Misalkan f(t) kontinu dan mempunyai turunan yang kontinu bagian demi bagian '(t) pada setiap selang berhingga 0 T. maka LEO) =s LtfO) - FO Teorema ini dapat diperluas sebagai berikut Teorema 8-4. Misalkan f(t) suatu fungsi sehingga f*-(t) kontinu dan f(t) kontinu bagian demi bagian pada setiap selang berhingga 0 < t < T. Misalkan pula bahwa f(t), f(t), . .., ft) berada dalam tingkat eksponensial untuk t > T. Maka LF} < {FO} - sf) - 87 FO) - ...- FOP) 8.6. FUNGSI TANGGA SATUAN Fungsi tangga satuan (unit step function), juga dinamakan fungsi tangga satan Heaviside, didefinisikan sebagai berikut 0 ta dan grafiknya ditunjukkan pada Gambar 8-2. ‘v(t-a) Gambar 8-2 Ini memungkinkan kita untuk menyatakan berbagai fungsi takkontinu sebagai suku- suku fungsi tangga satuan. 248 Kita dapat menunjukkan (Soal 17) bahwa transformasi Laplace dari fungsi tangga satuan ini adalah = {v(t -a)} = s>0 s dan dengan cara yang serupa kita memperoleh cal : } = vt-a) 8.7. BEBERAPA TEOREMA KHUSUS PADA TRANSFORMASI LAPLACE Karena ada hubungan di antara transformasi Laplace dan inversnya, maka suatu teorema yang melibatkan transformasi Laplace akan berkaitan dengan teorema yang melibatkan inversnya. Berikut ini kita akan melihat beberapa hasil penting yang meli- batkan transformasi Laplace dan dikaitkan dengan inversnya. Pada semua kasus kita mengandaikan bahwa f(t) memenuhi syarat Teorema 8-1. Teorema 8-5 [Teorema Translasi pertama]. Sika £(f()} = F(s), maka (e%f(} = Fis ~ a) Dengan cara yang sama jika <~! (F(s)} = f(t), maka<~ (F(s - a)} = e*f(t) Teorema 8-6 [Teorema Transiasi kedua]. Jika <{f(} = F(s), maka {v(t - a) f(t - a)} = e* F(s) Dengan cara yang sama, jika <-'{F(s)} = f(t), maka <"{e*F(s)}= v(t-a) f(t-a) Teorema 8-7. Jika - 0, yaitu jika f(t + P) = f(t), maka Jr e* f() dt <{f(0} = ——— = Teorema 8-10. (Pengintegralan]. Jika {f(t)} = F(s), maka £{ J} sos } = FO Dengan cara yang sama, jika.<“ {F(s)} = f(t), maka < (2) = J! sw au Teorema 8-11. Jika lim * ada dan <{f()} = F(s), maka {2} = PP F(u) du Teorema 8-12. [Teorema konvolusi]. Jika <{F(0) = F(s), < (g()} = G(s), maka 7 <{[" reece - w du} = Fo) G6) Dengan cara yang sama, jika /~ {F(s)} = f(t), £1 {G(s)} = g(®), maka £2 (FG) = J fe ett - w au Kita menamakan integral di atas sebagai konvolusi dari f dan g, dan ditulis ie ftg=J), fv) g(t -v) du Kita memperoleh hasil bahwa f*g = g*f, yaitu konvolusi tersebut komulatif. Dengan cara yang sama kita dapat membuktikan bahwa konvolusi tersebut asosiatif dan distribu- tif (Lihat Soal 75). 250 8.8. PECAHAN BAGIAN (PARTIAL FRACTION) Meskipun teorema di atas seringkali digunakan dalam menentukan invers transfor- masi Laplace, barangkali metode elementer tunggal yang terpenting untuk keperluan kita adalah metode pecaban bagian, Hal ini disebabkan Karena banyak masalah yang akan di- tentukan memerlukan invers dari P(s)/Q(s) dimana P(s) dan Q(s) adalah suku banyak dan derajat Q(s) lebih besar dari pada P(s). Untuk ilustrasi metode ini lihatlah Soal 39 - 41. 8.9, PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL DENGAN TRANS- FORMASI LAPLACE Metode tranformasi Laplace secara khusus digunakan untuk menyelesaikan persa- maan differensial linier dengan koefisien konstan dan memenuhi syarat awal. Untuk menyelesaikan ini, kita mengambil transformasi Laplace dari persamaan differensial yang diberikan (atau persamaan-persamaan dalam kasus suatu sistem), kemudian gunakan syarat-syarat awalnya. Ini memberikan suatu persamaan aljabar (atau sistem persamaan aljabar) dalam transformasi Laplace dari penyelesaian yang diinginkan. Dengan menye- lesaikan transformasi Laplace ini dan kemudian mengambil inversnya, diperoleh penye- lesaian yang diinginkan, Untuk ilustrasinya lihatlah Soal 42 - 44. 8.10. RUMUS INVERSI LAPLACE Terdapat suatu metode langsung untuk menentukan invers transformasi Laplace, yang dinamakan rumus inversi kompleks (complex incersion formula). 8.11. SOAL-SOAL LATIHAN DAN PENYELESAIAN TRANSFORMASI LAPLACE DARI FUNGSI ELEMENTER 1 1, Buktikanlah bahwa : . {e") = —— jika s >a. s-a er Lime)” ncasiTeea 2: o asalkan s — a > 0, yaitu s > a Twp+1) wre 2. (a) Buktikanlah bahwa {1°} = jika s > 0 dan p > -1. 251 (b) Tunjukkanlah bahwa : jika p = n suatu bilangan bulat positif, maka 1 Le} = a di sini s > 0. ae () Cte) = [°° o* e de. Misathan st = u dan pethatikan bahwa agar integral 7 tersebut konvergen, maka haruslah s > 0. Jadi infegralnya sama dengan JP wes au = 7P*Y gpito er Pembatasan p > -1 terjadi karena integral tersebut mendefinisikan gamma yang konvergen jika dan hanya jika p > -I. (6) Dengan pengintegralan parsial kita peroleh 0, maka ei oe 1 ete dt = [ree iO dt = O 0 Kemudian ambillah bagian riil dan imajinernya, kita peroleh stia ss _ @ — = ——_ +i —_ F+ar sv +or 8 +o? (cos ct + i sin wt) dt = _— © atau Pre« cos wt dt = ———., J e* sin @t dt = ——— ° ota 9 e+e Metode 2. Dengan pengintegralan langsung, co e*(@ sin @t ~s cos wt) Jre* cos ot dt = | 2 2+ oF 0 P40 e* (® sin @t - s cos @t) e+ oF frex sin @t dt = ° e+ or 5. Tentukanlah transformasi Laplace dari setiap fungsi berikut. (a) 3e, (b) 2, (©) 4 cos St, (d) sin mt, (@) -3NIt. ee eee - (@ < (Bet) = 3L(e*} ep ee 273) 22! 4 () Loe) =2 £(2) =O. Fat, soo $ s s 4s sr ses 0 $48 9425 © <{4 cos St) = 4 <{cos St} = 4° @ <{sin mt} = s>0 wm? 253 ss 3 ar ayy ©) <{-p}-3 Lr) = --e? --E-3/5 s>0 6. Tentukanlah transformasi Laplace dari setiap fungsi berikut. (a) 3t*— 2 + 6, (b) 5 sin 2t — 3 cos 2t, (c) 3Nt+ 4e*, (d) 1/2. (by C{3tt — 2 + 6) =3 L(t} -2.L (07) +6 Lf} 31(5) 20(5/2) 6 s s 324! 2+ G/2(12)T2) 6 ee eee s si? s ws ed = si sss (©) <{5 sin 2t - 3 cos 2t} = 5 <{sin 2) - 3 <{cos 2t} _5#2 34s 10-35 “a4 S44 saa 3r(473) 8 dX (3Vt + 40%) = 3 {09} +4 Cer) = 3(/3)T0/3) 4 Tq) 4 = += + 3 s-2 si8 s-2 © {j}- > Sa. Karena integral ini tidak konvergen, transformasi Laplacenya tidak ada. Dalam bagian (a), (b), (c) kita hilangkan daerah keujudannya, yang dengan mudah dapat ditentukan. 3. O4 Kita peroleh CFO} = Be p00 at + Ife fy ae + JP ey at S fe (3) dt + fi “es(—i)dt + j or ee = 12-( _ 2d-e%) JIS +0 s 8. Tentukanlah {sin t cos t} Diketahui : sin 2 t 2 sin t cos t sehingga sin t cos t =", sin 2 t. Jadi 1 1 2 1 in t cos t} = —< {sin 2t) = —* = L{sin t cos 4} =< fsin 2 = Ss SG Gy KEUJUDAN TRANSFORMAS! LAPLACE 9. Buktikanlah (a) Teorema 8-1, dan (b) Teorema 8-2 (a) Diketahui : R= Lf) = Fox 0 a = [ee F09 dt + Jrergty at Sekarang karena f(t) kontinu bagian demi bagian untuk 0 $t o: dan hasil yang diinginkan terbukti. (b) Seperti bagian (a), diketahui : v= 1L 40} 1s J engior ar + Peageor at Sekarang, karena f(t) kontinu bagian demi bagian pada 0 < t < T, maka ia terbatas, yaitu [f(OI < K untuk satu konstanta K. Gunakanlah ini dan hasil dari (1), maka diperolehlah : M K+M IF s [Te K dt + <[le*K ats s-a@ sa s—o Ambillah limitnya untuk s —> ©, ini mengakibatkan lim F(s) = 0 seperti yang diinginkan. et 21 10. Buktikanlah bahwa (a) <{ —— } ada, (b) lim <{ = }y=0 t+4 seo t+ (a) Pada setiap selang, e/(t + 4) adalah kontinu (dan dengan sendirinya kontinu bagian demi bagian). Juga untuk setiap t > 0, e e Se t+4 4 sehingga e7/(t + 4) berada dalam orde eksponensial. Jadi berdasarkan Soal 9(a), transformasi Laplace tersebut ada. (b) Ini langsung diperoleh dari soal 9 (b) dan hasil dari (a). BEBERAPA INVERS TRANSFORMASI LAPLACE YANG ELEMENTER 11. Buktikanlah bahwa .(*! adalah suatu operator linier. Karena -< adalah suatu operator linier [Soal 3], maka diperoleh : Lo F,0 + of, 0} = ¢, AF} +c, L{F,0} = ¢F,(s) + FCs). Jadi berdasarkan definisinya, £7 {cF(s) + ¢F(s)} = AiO + of,0 LEO} + 0,07 (F,(9)} yang menunjukkan bahwa.{ ~ adalah suatu operator linier. 7, LE), met} sero 4 a 12. Tentukantah (@) {>}, ) L{S= cn s+2 + 2 @l a) =5.04 tag} = 5e™ 256 4s - 3. s laeal 4G 2 3 yg = feos 2 = — > sin 28 + 3 Poe 22g {2} sop} 2-5 @ karena C(t") = — (SL) 2 ata c(t y -—* Tp+l) gt? ett Tp +1) Kemudian misalkan p = k - 1 et re) cts 4-5s 1 13, Tentukanlah (a) ¢* {>}. © C1155} Ae 50 T@/2) T(/2) Bee Srz gyn spa _- Sse 7 alt til s+ 2s s(s + 2) aE ee ) of } 1 yeh ot—- 7 1 ey py yey nN} - 25} =, —Ve* = 4,1 - 2%) TRANSFORMASI LAPLACE UNTUK FUNGS! TURUNAN 14, Buktikanlah Teorema 8 Karena f"(t) kontinu bagian demi bagian pada 0 T, maka LUPO} = 2 LO} - sf) - FO Misalkan g(¢) = f’(#). Maka g(t) memenuhi syarat Teorema 8-3, sehingga: Lig) =s <(g} - 8 Jadi LF O)=s LO -FO =s{s Lf} - £0) - FO =8 L(0}-sfO-FO 258 16. Misalkan f(t) = te. (a) Tunjukkaniah bahwa f(t) memenuhi persamaan f(t) = af(t) + e*, (b) Gunakanlah bagian (a) untuk menentukan -< {te*}. (@) FO = tet) +e" = af() + em ) LIFO= Claf + e"}=a L(FO) + Lie") Karena f(0) = 0, maka dengan menggunakan soal 14. kita memperoleh 1 s-a s L{f}-fO=a CHO) + atau (s - a) < {FO} a s-a yaitu CFO) = <{te"} = (s-ay FUNGSI TANGGA SATUAN 17. Buktikanlah bahwa -< (v(t ~ a)} = “—- jika s > 0 $ : . 0 ta ee ie -s a Levit) = eno at + [* eva dt = 0+ on = — jika s>0 s : 8B t< 18. (a) Nyatakanlah fungsi f(t) = te ie (b) tentukanlah transformasi Laplacenya. 2 pfialam suku-suku fungsi tangga satuan dan (a) Diketahui f= a+ (2, nd eee = 8-24) iso = 8-2v(t- 1) 8 2e* 8-2e* @) a Liotta fo) = Frew oe a) fe a) at =f et @ass ex pe—a)at 0 a = Je pea) at = J” eo f(y) dv a 0 = ef en f(y) dv = e* FG) Metode 2. Karena F(s) = if e* f(0 dt, maka e* Fis) = 0 e+ fy dt = Fe flv a) dv a = t (0) dv + Jr flv — a) dv ta = “Civ-a wea) 260 21. Buktikanlah Teorema 8-7 co 1 s Lisa) = Pe sear) at = — Jem f(y) dv = —F (+) 0 0 a a a di mana kita gunakan transformasi t = v/a. 22. Buktikanlah Teorema 8-8, untuk (a) n = 1, (b) suatu bilangan bulat positif n. (a) Karena F(s) = J-e* f(b at, 0 maka dengan mendifferensialkannya terhadap s dan dengan menggunakan Kaidah Leibnitz, kita memperoleh So roa eon TE er Sc onametie =~ [enue a=- L070) Jadi < {tf} = FG). ar a a (by SS = Pee sey at = J” te $00) at =(I" Siew fe F@)} dt = CI < {e FO} Jadi < (t" f()} = C* FP (8). 23. Buktikanlah Teorema 8-9 Diketahui P 2p 3P fren s0 at=J oe f0 at + Fe sO a+ foe FO dte+... P P P = fers dts fewer sev +m) dv + J ewe sv + 27) av +. Kemudian, karena f(t) mempunyai periode P > 0, maka f(v + P) = f(v), fv + 2P) = f(v), dan seterusnya kita dapat menggantikan peubah v dengan t. Jadi : P t e* fp) dt = i et fo d+er f otf a+ ew? i fe fl dt+... = (lte"+em4...) Prem 40 if “l-e* Pf e fat di mana > 0 24. Buktikanlah Teorema 8-10 Misalkan G(t) = fo du. Maka Gi(t) = f(t), G(0) = 0, Jadi {GO} =s {GO} - GO) atau £ {f} =s L(G} F(s) s 1 sehingga L1GO) = {fe du } =—— < (f(0} = F Dari sini diperoleh as fo) = f fu) du 5 25. Buktikanlah Teorema 8-11 Kita akan mengandaikan bahwa . £0 lim — wt ada (dan juga syarat Teorema 8-1, dalam hal lain, transformasi Laplacenya mungkin tidak ada. Kemudian, jika g(t) = f(t/t, atau f(t) = tg(t), d G(s) ds d Fo) = <{f0) = {tg} = an <{g = - ‘ c Jad G6) = - JF du = J “Fe au ¢ s Karena g(t) memenuhi syarat Teorema 8-1, maka lim G(s) = 0. a Dari (2) kita Tihat bahwa c haruslah berhingga, dan 0 co Gs = < By = JF du 5 26.. Buktikanlah Teorema 8-12 Diketahui F(s) = sje fu) du, G(s) = Ioew a(v) dv Maka FO) GO) = EJ Fw) du] [Jo ato) dv ] = FPS omen i Jeter $00) 0) du av oo t =F Fat F(a) g(t — u) du dt oo t me LS" feo ee—w au Jt = L109 a —w) du } i mana kita telah menggunakan transformasi t = u + v dari bidang uv ke bidang ut. PENGGUNAAN TEOREMA-TEOREMA UNTUK MENENTUKAN TRANS- FORMASI LAPLACE 27. Tentukantah (a) < {e% sin 4t}, (b) € {Pe}, (@) < {ety 4 (a) Karena < {sin 4t} = ———, maka menunst Teorema 8-5 s+ 16 4 4 e* 4t} = ———_—_ = ——___. €e™ sin a} (5-3F-16 9 -6s+25 ee Pe 2) = () Karena < (8) = —— maka < (ee 2 ae, (c) Karena C{iNt} = <{t) = C(2)/s!2 = Vals, maka < {et} = Vni(s ~ 1) aA sint tm = sin t + (t— sin \v(t~ 2) = sin t + [m+ (tm) + sin (t — m}u(t - ) Kemudian gunakanlah Teorema 8-6 LF) = isin t) + {fn + (t— x) + sin (t - W]vlt - mH} ® +te™[— e+ s Hasil ini dapat juga langsung diperoleh tanpa menggunakan Teorema 8-6. int 1 sin at 29. Diketahui ty = tan! (—), tentukan (eed s Menurut Teorema 8-7 1 L { at i 1 Sm ty 2 > tant (—) yaitu a sla 30. Tentukanlah (a) .{t sin 21}, (b) < {t? sin 2t}. sin at t } stant (2) 8 2 Menurut Teorema 8-8, karena < {sin 2t} = ae maka s+ @ <(tsin2y =~ )-_* : sn Ne ead eae io? 12s - 16 ¢ de 844° 4 ay () {2 sin 20) = . Tentukanlah transformasi Laplace dari suatu fungsi yang periodenya 2m pada selang 0 — maka f(®) = g(t) = ——— 4a a Jadi berdasarkan teorema konvolusi (Teorema 8-12), 7 _ t sin au | sin a(t - u) al Las Ny a a ae J" sin au sin a (¢ - u) du 1 ap =f [cos a (2u - t) — of” Selesaikanlah y(t) dari persamaan . t yt) = 1+ is y(u) cos (t — u) du Dengan mengambil transformasi Laplace-nya, dan dengan teorema konvolusi kita memperolel ¥(5) = L— + L ty(0* 0s #) = > oe s +l Maka amy 2the et Saar aa E sehingga y(t) = * tad alt yang dapat diperiksa sebagai suatu penyelesaian. Persamaan yang diketahui dinamakan persamaan integral karena fungsi yang tidak diketahui muncul di bawah tanda integral. PECAHAN BAGIAN 2st ~4 } “4 39. Tentukanlah <1 { ees 23-4 _A B G (248 + DS-3) +—— 2 s+l os Untuk menentukan konstanta A, B, C, kalikanlah dengan (s — 2) (s + 1) (s - 3) sehingga 2st — 4 = A(s + 15 - 3) + BOs — 2)(5 - 3) - C(s - 2(8 + 1) yang merupakan suatu kesamaan dan harus berlaku untuk setiap nilai s. Kemudian dengan memisalkan s = 2, -1, 3 secara berturut-turut, diperoleh A = -4/3, B = -16, C = 7/2. Jadi : 29-4 43-16 = 7/2 lamers * ot ot arte gla ote — Met he 0} Tentakanish eco |seee nee G6- e+) 3541 A. Bs+C ——— +——_ (s ~ 1X8? + 1) +1 atau 3s + 1 = A(s? + 1) + (Bs + Cys - 1) Misalkan s = 1, kita memperoleh A = 2. Misalkan s = 0, kita memperoleh A - C = 1, sehingga C = 1, Kemudian misalkan s sama dengan suatu bilangan lainnya, katakanlah ~1, kita memperoleh -2 = 2A - 2(C - B) dan B = 2. Jadi : oe eet ey — 2e'— 2 cost + sint (s — 1(s? + 1) s v+l 268 Metode Jain Kalikan (a) dengan s sesudah menentukan A dan kemudian misalkan s—ee, kita memperoleh A + B = 0 atau B =A = -2. Metode ini menghasilkan suatu penye- derhanaan dalam prosedurya. el S#-156+7) . Tent 1 {—__——_}. ana GF 5st-15s+7 A B c D Diketahui ; —————_ = +—— + + (S+ 1-2 s+1 (s-2)) (-2% s-2 atau 5s? — 15s + 7 = A(s - 2) + Bis + 1) + C(s + 1)(s — 2) + Ds + 1)(8 - 2 Misalkan s = -1, kita memperoleh A = -1. Misalkan s = 2, kita memperoleh B = -1. Misalkan s sama dengan dua bilangan lainnya, katakanlah 0 dan 1, kita mem- peroleh -2C + 4D = 0 dan -2C + 2D = -2 sehingga C = 2, D = 1. Jadi otiellSaay af i. a 2 1 ————— +———_ +—_ + (s + 1Xs - 2)° st+l (s-2~ (s-2P s-2 = -et— VPe% + 2te™ + e% Metode lain. Kalikan (1) dengan s sesudah menentukan A dan misalkan sto, kita memper- oleh A + D = 0 atau D = 1, yang memberikan penyederhanaan dalam prosedur tersebut. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL 42. Selesaikanlah y"() + y(t) = 1, y)=1, y()=0 ‘Ambil transformasi Laplace dari kedua ruas persamaan differensial yang diberi- kan dan misalkan Y = Y(s) =< {y()}. Maka (¥"@) + y = -C{1} atau s*¥ — sy(0) - y'(0) + Y = Us Karena y(0) = I, y'(0) = O-maka 2+Us 1 1 1 SY s+ Y=—, (+ DY = 5 + — atau Y = —— = — 8 s ett s 1 Indi y(t) = C1 (¥} = C4 {—} =1 s yang merupakan penyelesaian yang diinginkan. 269 meee eeee 43. Selesaikanlah y" — 3y' + 2y = 2e*, y(0) = 2, y(0) = - 1. Ambil transformasi Laplace dari persamaan differensial yang diketahui : 7 [s°¥ - sy) — y'()] - 2[s¥ - y@)] + 2Y = —— s+1 Kemudian gunakanlah y(0) = 2. y'(0) = -1 dan selesaikanlah persamaan aljabar ini untuk Y. Dengan menggunakan pecahan bagian diperoleh : 2s? - Ss-5 13 4 113 + (6+ DG-16-2 sti s-1 s-2 Jadi dengan mengambil invers transformasi Laplace tersebut kita memperoleh penye- lesaian yang diinginkan : y = "her + det — "he* 44, Selesaikanlah y™ + 2y" + y = sin t, yO) = 1, y@) = 2 y"() = 3, y"@) = 0. Ambil transformasi Laplace dari persamaan differensial yang diketahui dan gunakanlah syarat awalnya, [s*Y — s8(1) — s4{-2) — s(3) - 0] + 2[s?¥ - s(1) ~ (-2)]} + Y = +1 yang dapat ditulis sebagai : i st + 2s? + LY = +s) - 2s? +5s-4 : S41 1 s'— 2s? + Ss-—4 1 (s° + s) — 2s? + 1) + 48-2 atau Y = + = + | (8 + 1) (e+ 1? (e+ 1° (8 + 1P ‘| s es eae =——_+ = ——= @+ip 8+l 841) @+IP Dengan menggunakan teorema khusus transformasi Laplace [lihat Soal 78], maka 1 3 3 1 a = — sin t- — cost-——Psint < Cary 8 8 4s-2 1 {———} = 2t sin t - sin t + t cos t | < Cay sehingga diperoleh penyelesaian yang diinginkan : 270 ne (1+ 29 cos t= (7-2 + +4 sin t = (1429 008 t= C= 2 Le sin z 8 8 8 PENGGUNAAN PADA MASALAH FISIS 45. Sclesaikanlah Soal 32 di halaman 60 dengan transformasi Laplace. Seperti dalam Soal 32, persamaan differensialnya adalah : dl E —+51=—, 10) =0 dt 2 (a) Jika E = 40, transformasi Laplace dari (1) adalah : 20 {sl - 1(0)] + 5T = di mana = < {I}. Kemudian gunakan I(0) = 0 dan selesaikan untuk I, diper oleh : 20 20 1 14 ee) sets) 5 8 45 8845 Jad = 40 -e%) (b) Jika E = 206 maka . __ 10 (1-10) +57 s+3 : 10 10 1 1 1 ae A — yes(t_-_Ly (s+3Xs+5) 2 st+5 s+3 s+5 Jadi: = T= 5(e*-e% (©) Jika B = 50 sin St, maka (sI ~ 1(0)] + SI = Se F425 i ; 125 sehingga Ys ———_>__ ee 6+ DE +25) : 5 5 S| Jadi: T= e*~— cos St > sin St 2 2 46. Suatu massa m (Gambar 8-4) digantungkan pada ujung suatu pegas tegak dengan konstanta « (gaya yang diinginkan untuk menghasilkan regangan satuan). Suatu gaya luar F(t) bekerja pada massa dan juga suatu gaya tahanan yang sebanding dengan kecepatan sesaatnya. Andaikan bahwa x adalah perpindahan massa pada saat t dan massa bergerak dari keadaan diam pada x = 0, (a) tentukanlah suatu persamaan differensial untuk gerakan ini dan (b) tentukan x pada saat t. dx (@) Gaya tahanan tersebut diberikan oleh -8 —-, gaya pembalikan pegas diberikan oleh -«x, Maka berdasarkan Hukum Newton, eg ay de? dt ax dx atau ae ee ae dimana —_x(0) = 0, x(0) = 0 Gambar 8-4 (b) Ambil transformasi Laplace dari (1), < {F()} = F(s), < {x} = X, diperoleh : m[s?X — sx(0) — x’(0)] + B[sX — x()] + KX = F(s) schingga dengan menggunakan (2), Fs) Fis) “ms? + Bs+K mls + B/sm)? + R] . « B di mana R = — ~ ——. Di sini ada 3 kasus yang diperhatikan. m 4m 272 ee Kasus 1. R > 0. Dalam kasus ini misalkan R = @. Diperoleh 1 < &G + Bam) + ene Kemudian gunakanlah teorema konvolusi, dari (3) kita memperoleh sin wt 1 t x =—J° F(u) e8 sin w(t — u) du om 0 1 (s + B/2m) Kasus 2, R = 0. Dalam kasus ini“ { = tet dan teorema konvolusi (3) memberikan : 1 xe ft Ferm ay m 0 Kasus 3. R < 0. Dalam kasus ini R = -?. Diperoleh : wom Sinh ot a Kemudian gunakanlah teorema konvolusi (3): yang memberikan : 1 x=— _ Fue" sinh o (t — u) du am 0 47. Selesaikanlah Soal 48, dengan transformasi Laplace. Dari persamaan (1) dan (2) Soal 48: Dengan mengambil transformasi Laplace dan menggunakanf {I,} = 1, < {I,} =1,1=1,+1, (1) =I, +f, kita memperoleh - - 1200 >. . - 206, +L) - — + 21, - 1/0] + 101, = 0 101, - 2[sf, - 1,(0)] + 4{sI, - 1(0)] + 201, = 0 Gunakanlah 1,(0) = 0, 1,(0) = 0, dan ini menjadi (20 + 2s), + 201, = 120/s (0 - 2s), + (4s + 20)1, = 0 273 Selesaikan, 120/s 20 30+2s 120/s . 0 4s +20) _ |[H0-2s 0 i, = ______, = 30+2s 20 30+2s 20 -10- 2s 4s +20 -10-2s 4s +20 . 5 is 1 1 30 3 fe 1 ) L= = . , Ls = = sank s(s + 20) s s+20 s(s + 20) 2s s+20 Jedi: 1,= 30 -e™), =", (1-e™), T=], +1 =%,(-e™. 8.12 SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASIKAN LAPLACE DARI FUNGSI ELEMENTER 48. Tentukanlah transformasi Laplace dari setiap fungsi berikut : (@ 4 ©) (e*- e%)2 (h) sin 2t cos 2t (b) 6-3 © Gt+ D2@-VoNt @) Cie - 1Avt © (&+1P (g) 9 sin? 3t @) 5 sinh 2t - 5 cosh 2t (@) 2 sin 3t +5 cos 3t 49. Tentukanlah - {f(t)} dalam setiap kasus -1, Osts4 t+1, O4 0, t23 0, Ost<2 © fo={1 > 25164 0,t24 50. Buktikanlah bahwa e tidak mempunyai transformasi Laplace. Si. Periksalah apakah sin (1?) mempunyai transformasi Laplace, dan berilah kesimpulan alasan anda 5: 8 . Tentukanlah (a) < {10 sin 3t cos St}, (b) < (F(t) jika gn t O0 (@ fO=V ©) F=IN, © f= {, tao 2 Jelaskanlah. 59. Buktikanlah bahwa < (f"(0) 8 {f(D} — s*f(0) - sf'(O) — f"(0), dan beri- kanlah syarat agar ini berlaku. FUNGSI TANGGA SATUAN 60. Tentukanlah (a) £{2v(t - 1) + 3v(t- 2)}, (b) £ {tv(t - 3)} dan gambarkanlah grafik setiap fungsi yang ‘diberikan terhadap t. 61. Bahaslah pengertian dari (a) [v(t - a), (b) [v(t — a)}" di mana p satuan bilangan bulat positif. 2e* 62. Tentukanlah (a) + { (b) <7! {———} dan gambarkanlah. s 63. (os t t>m2 t 0 konstanta Jika x = dx/dt = 0 bilamana t = 0, tentukanlah : a. x sebagai fungsi dari t b. periode dari gaya luar yang menyebabkan terjadinya resonansi. d. Muatan pada suatu kapasitas dalam jaringan pada gambar di bawah ini adalah 2 coulomb. Jika sakelar K ditutup pada saat t = 0, tentukanlah muatan dan arus pada saat t > 0. a E My 2 bo. tat Gambar 8.4 40hm 89. Sclesaikanlah dengan transformasi Laplace Tentukanlah arus I, I, dan I, dalam jaringan pada gambar di bawah ini dan juga muatan Q dari kapasitonya jika : a B= 360 b. E = 600 e* sin 3t Andaikan muatan dan arusnya nol pada saat t = 0 = | ——i | soma i oi et 1 ‘ WAN 1Ohm Gambar 8.5 279 Ie? OaG TP © ar ais) 72. s In (ss? + 1) + + — tans 74. (a) e-1-t (b) ! a) el = —— ss-1) 76. (a) e(3 cos 3t + 2 sin 3t) (c) —-/2e* A) te + 5/2 Pe (b) reM/2V 5, (©) v(t — 3) sin x(t ~ 3) atau -v(t - 3) sin at = { 7 — 3) si - ~v(t - 3) sin mt = 2 a -sinmt t>3 77. (a) ¥, sinh 2t (b) /,—e%+ Ve" — (co) 2e* -2e* — Ate (d) cos 2V2 t + V2 sin 2V2 t- et (e) e* 4 cos 2t + 3 sin 21) + €%(3 sin 2t - 4 cos 2t) (OD '%, (Sin t cosh t — cos ¢ sinh t) 78. (a) Vy(e*— 22 - 2-1) (© Asin t-sint +t cost (b) '/, (sin t + t cos t) @ '/,(3 sin t — 3t cos t - ? sin t) et ett aan t 81. @) yO =5t-3-0 (©) y(t) = 2N2Un e* 281 82. 83. 84. 85. 90. 282 UNn2 (@) y(t) = 2-2e' +e (©) y(t) = Gt + 4t— 2)e* () y) = 2 sin 4t +3 cos 4t+ 2 © d) yi) =c, +c, cost+e,sint+ Vet y(t) = 40 = 2-3 + 7,e% + V,0(7 cos V3t + ¥3 sin Vt) x(t) = 3 — 2et-e, y(t) = 2 - det + 2e™ Re (a) x= {1 - v(t - 8} 2me

Anda mungkin juga menyukai