Proses Terbentuknya Nkri
Proses Terbentuknya Nkri
I.
TERBENTUKNYA BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia
Dokuritsu Junki Cosakai
Di bentuk pada 1 Maret 1945 atas insiatif Jendral Kumakichi
Harada
Beranggotakan 60 anggota dari berbagai golongan yang ada di
Indonesia saat itu (pribumi,keturunan cina,arab,keturunan
belanda,perwakilan jepang)
Tujuan : untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang
berkaitan dengan pembentukan Negara Indonesia dan bertugas
menyusun dasar Negara.
Pengurus inti BPUPKI :
1. Ketua
: K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
2. Ketua Muda : R.P. Suroso
3. Ketua Muda : Ichibangase
4. Sekretaris
: A.G. Pringgodigdo
II.
RUMUSAN PANCASILA
Prof. M. Yamin
a)
b)
c)
d)
e)
III.
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Peri
Kesejahteraan
Sosial
Prof. M. Supomo
a. Peri Persatuan
b. Peri Kekeluargaan
c. Keseimbangan Lahir
Batin
d. Musyawarah
e. Keadilan Sosial
Ir. Soekarno
a) Kebangsaan
Indonesia
b) Internasionalisme
c) Mufakat/Demokrasi
d) Kesejahteraan Sosial
e) Ke Tuhanan Yang
Maha Esa
PEMBENTUKAN PPKI
Di bentuk tanggal 7 Agustus 1945
Disetujui oleh Jendral Terauchi
Dokuritsu Junbi Inkai
Bertugas melanjutkan pekerjaan BPUPKI
PPKI diketuai oleh Ir.Soekarno dan wakil Moh.Hatta
Sidang PPKI :
Sidang I
18 Agustus 1945
Mengesahkan UUD
1945
Menetapkan
Sidang II
19 Agustus 1945
Menetapkan
pembagian wilayah
Indonesia
Siding III
22 Agustus 1945
Pembentukan KNIP
Pembentukan Partai
Politik Nasional
Presiden dan
Wakilnya
Pembentukan
kementrian
Pembentukan BKR
IV.
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
a) Latar Belakang :
Perbedaan pendapat antara golongan tua
(Soekarno,Hatta,Ahmad Soebardjo,dll) dan golongan muda
( Wikana,Chaerul Saleh,dll) dalam pelaksanaan hari
proklamasi RI.
Gol. Tua berpendapat bahwa proklamasi harus dirumuskan
dan diputuskan dalam PPKI.Sedangkan, Gol. Muda
berpendapat bahwa proklamasi bias dilaksanakan tanpa
persetujuan PPKI yang merupakan bentukan jepang.
b) Rangkuman
Pada Rabu,15 Agustus 1945 sekitar jam 20.00,para pemuda
mengadakan pertemuan di Jl.Pegangsaan Timur 17 yang dihadiri
oleh Chaerul Saleh,Darwis,Djohar
Nur,Kusnandar,Subadio,Subianto,Margono,Aidit
Sunyoto,Abubakar,E. Sudewo,Wikana, dan Armansyah. Gol. Muda
ingin kemerdekaan segera di proklamasikan segera Jepang
menyerah pada sekutu agar dilaksanakan oleh kekuatan bangsa
sendiri,bukan oleh PPKI.Hasil pertemuan ini di sampaikan pada
Ir.Soekarno di Pegangsaan Timur no. 56, tapi Ir. Soekarno
menolaknya. Gol. Muda pun menyusun recana untuk
mengamankan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok
yang di ketuai oleh Shodanco Singgih. Sesampainya di
Rengasdengklok Soekarno dan rombongan ditempatkan di rumah
seorang keturunan Tionghoa Jiaw Kie Song. Pada 16 Agustus
1945 pukul 12.00 Ir. Soekarno dan rombongan kembali ke
Jakarta.
V.
8 PROVINSI
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Pulau
Sumatra
Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sunda Kecil
Maluku
Sulawesi
Borneo
Tengku M. Hasan
Sutardjo Kartohadikusumo
R.M. Suryo
R. Panji Suroso
I Gusti Ketut Pudja
J. Latuharhary
Dr. Sam Ratulangi
Pangeran Muhammad Noer
VI.
PIAGAM JAKARTA
Lahir pada 22 Juni 1945
Rumusan dasar Negara :
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia
Rumusan Piagam Jakarta tsb kemudian dimatangkan dalam
Sidang BPUPKI setelah masa reses.
VII.
KELOMPOK
Golongan Tua
Soekarno
Moh. Hatta
Ahmad Soebardjo
Golongan Muda
Chaerul Saleh
Darwis
Djohar Nur
Kusnandar
Subadio
Subianto
Margono
Aidit Sunyoto
Abubakar
E. Sudewo
Wikana
Armansyah
VIII.
Hatta
Hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan
dan lain-lain
diselenggarakan dengan
cara seksama dan dalam
tempo sesingkatnyasingkatnya
Soekarno
Jakarta,17-8-05
Wakil-wakil bangsa
Indonesia
IX.
X.
XI.