Oleh:
Kelompok 2
Arinda Nur Ariva
240110140055
240110140065
Florencya W V Waruwu
240110140068
Muhamad Masud
240110140078
Arif Purwonugroho
240110140085
240110140089
M Hanief Bayhaqqi
240110140091
240110140094
240110140099
240110140105
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah tentang Pancasila sebagai Dasar Negara ini dengan tepat
pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang hubungan Pancasila dengan pembukaan
UUD 1945, penjabaran Pancasila dalam batang tubuh UUD NRI tahun 1945 dan
Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya dan hankam. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
pembelajaran kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................iii
PENDAHULUAN
1.1
......................................................................................
Latar Belakang .............................................................1
PEMBAHASAN
2.1
......................................................................................
Hubungan
Pancasila
dengan
Pembukaan
Undang-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ................................................................................3
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dasar negara Indonesia, dalam pengertian historisnya
dibentuklah
usulan-usulan
panitia
kecil
yang
yang
bersifat
diketuai
oleh
itu,
Panitia
Rancangan
Mukadimah
dinamakan
Piagam
Sembilan
berhasil
(Pembukaan)
Hukum
Jakarta
atau
Jakarta
merumuskan
Dasar
yang
Charter
oleh
disahkan
Undang-Undang
Dasar
Negara
Republik
Indonesia (UUD NRI) yang disertai dengan Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia. Pengesahan dan
penetapan Pembukaan Undang-Undang Dasar dilakukan setelah
sebelumnya dilakukan perubahan atas Piagam Jakarta. Hasil dari
perubahan Piagam Jakarta tersebut tetap mencantumkan lima
dasar yang diberi nama Pancasila. Atas prakarsa Moh, Hatta, sila
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya,
dalam
Piagam
Jakarta
sebagai
PEMBAHASAN
2.1
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Menurut Abdullah (1984: 71), hubungan Pancasila dengan
di
Indonesia
tidak
hanya
padanya,
yaitu
perpaduan
asas-asas
kultural,
berbeda
dengan
pasal-pasalnya,
karena
demikian
dapat
disimpulkan
sebagai
dasar
kelangsungan
hidup
NKRI
yang
UUD
NRI
tahun
1945
merupakan
penyebab
1945,
hukum
menegakkan
yang
dimaksud
supremasi
hukum
adalah
negara
untuk
yang
menegakkan
kesejahteraan
dan
umum,
perlindungan
kecerdasan
terhadap
kehidupan
segenap
bangsa
Indonesia.
b. Pasal 3 Ayat (1): Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang
mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar; Ayat (2):
Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau
Wakil Presiden; Ayat (3): Majelis Permusyawaratan Rakyat
hanya
dapat
memberhentikan
Presiden
dan/atau
Wakil
dalam
ketatanegaraan
Indonesia
dianut
sistem
beragama.
Kebebasan
beragama
bukanlah
ketaqwaan
mencerdaskan
serta
akhlak
kehidupan
mulia
bangsa,
yang
dalam
rangka
diatur
dengan
menjadi
melaksanakan
wajib
dan
bagi
kewajibannya
siapa
akan
pun
yang
dikenakan
tidak
sanksi.
bahwa
setiap
minimum
yang
warga
negara
mempunyai
memungkinkannya
untuk
ekonomi
di
Indonesia.
Dasar
pertimbangan
simbol
di
yang
tengah
mempersatukan
perubahan
dunia
kebangsaan
seluruh
yang
tidak
bangsa
jarang
lagu
kebangsaan
memiliki
makna
penting
untuk
dalam
Bidang
Politik,
Ekonomi,
Sosial
Dasar
Negara
Republik
Indonesia
tahun
1945.
undang-undang.
Pasal
27
ayat
(1)
menyatakan
10
23)
bahwa
yang
berketuhanan,
berkemanusiaan,
11
yang
merupakan
hak
asasi
manusia
atas
menunjukkan
adanya
hak
asasi
manusia
atas
usaha
ayat
(4)
ditetapkan
bahwa
perekonomian
nasional
kebersamaan,
efisiensi
berkeadilan,
berkelanjutan,
12
ayat (5) pasal 34 ini. Pasal 27 ayat (2), pasal 33, dan pasal 34 di
atas adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan
rakyat dan keadilan sosial yang masing-masing merupakan
pancaran dari sila keempat dan kelima Pancasila. Kedua pokok
pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan sistem ekonomi
Pancasila dan kehidupan ekonomi nasional.
Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut,
maka pembuatan kebijakan negara dalam bidang ekonomi di
Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan sistem perekonomian
yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Salah
satu pemikiran yang sesuai dengan maksud ini adalah gagasan
ekonomi
kerakyatan
sebagaimana
yang
dikutip
dilontarkan
oleh
Kaelan
oleh
Mubyarto,
(2010:239),
yaitu
demi
kemanusiaan,
demi
kesejahteraan
seluruh
dengan
nilai-nilai
moral
kemanusiaan.
Dengan
bebas,
monopoli
dan
lainnya
yang
berpotensi
dalam
kerakyatan,
yaitu
bidang
sistem
ekonomi
adalah
ekonomi
yang
sistem
ekonomi
bertujuan
untuk
13
pendidikan.
Ketentuan
ini
menegaskan
bahwa
mengikuti
pendidikan
dasar,
dan
pemerintah
wajib
ayat
(4)
pasal
31
ini
ditetapkan
bahwa
negara
untuk
memenuhi
kebutuhan
penyelenggaraan
32
ayat
(1)
menyatakan
negara
memajukan
14
mengembangkan
nilai-nilai
budaya
merupakan
hak
asasi
pokok-pokok
pikiran
Ketuhanan
Yang
Maha
Esa,
implementasi
Pancasila
dalam
pembuatan
kebijakan
nilai-nilai
masyarakat
Indonesia
pembangunan
Menurut
yang
harus
masyarakat
Koentowijoyo,
(2010:240),
tumbuh
sebagai
dan
dan
diwujudkan
dalam
kebudayaan
sebagaimana
kerangka
berkembang
dikutip
kesadaran,
di
dalam
proses
Indonesia.
oleh
Pancasila
Kaelan
dapat
yaitu
melepaskan
simbol-simbol
dari
15
negara berhak
Angkatan
Udara,
sebagai
alat
negara
bertugas
negara.
Dalam
pasal
30
ayat
(4)
dinyatakan
keamanan
melindungi,
dan
ketertiban
mengayomi,
melayani
masyarakat
bertugas
masyarakat,
serta
Tentara
Nasional
Indonesia,
Kepolisian
Negara
16
implementasi
Pancasila
dalam
pembuatan
kebijakan
peraturan
perundangundangan
negara
untuk
tujuan
negara
untuk
melindungi
segenap
dan
keamanan
negara
diatur
dan
tercapainya
kesejahteraan
hidup
manusia
sebagai
17
politik,
ekonomi,
sosial
budaya,
dan
pertahanan
18
DAFTAR PUSTAKA
Dikti.2013.Materi
Ajar
Pancasila.Kementerian
Mata
Pendidikan
Kuliah
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia.
MS, Kaelan.2000.Pendidikan Pancasila.Paradigma:Yogyakarta.