Perekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
Dosen
Kelas
Disusun Oleh
Ellya Priyanti
Sri Purwati
Siska Eriyanti
: Irmanelly SE.ME.
: Saham
: Kelompok 7
1310061570197
1310061570573
1310061570560
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami sebagai penyusun telah berhasil menyelesaikan
Makalah sederhana ini.
Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya hingga akhir zaman. Kami menyusun
Makalah ini.
Kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Makalah yang kami susun ini tak
luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Tujuan dari Makalah ini adalah untuk
menjelaskan Materi Ekonomi Makro. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, semoga
makalah Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin.
Penulis
Jambi, 2015
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................................................2
BAB I..............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
A. PEREKONOMIAN TERBUKA............................................................................................2
a. Neraca Perdagangan Bilateral.............................................................................................3
b. Tabungan dan Investasi dalam Perekonomian terbuka Kecil..............................................3
c. Eskpansi fiskal dalam Negeri pada Perekonomian Terbuka Kecil......................................4
d. Eskpansi Fiskal Luar Negeri Pada Perekonomian Terbuka Kecil.......................................4
e. Pergeseran Kurva Investasi Pada Perekonomian Terbuka Kecil.........................................4
B. KURS......................................................................................................................................5
a. Kurs Nominal......................................................................................................................5
b. Kurs Riil..............................................................................................................................5
c. Paritas Daya Beli..............................................................................................................5
d. Kurs Rill dan Neraca Perdagangan.....................................................................................5
e. Dampak Kebijakan Fiskal Ekspansioner Dalam Negeri Pada Kurs Rill.............................6
f. Dampak Kebijakan Fiskal Eskpansioner Luar Negeri Pada kurs Rill.................................6
g. Dampak Kenaikan Permintaan Investsi pada kurs Rill.......................................................6
BAB III............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika perekonomian disebut, terbuka, berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu
tidak sama dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih
banyak ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan
pengeluaran lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain.
3
Pada perekonomian terbuka, di dalam perekonomian terdapat empat sektor pelaku yaitu, sektor
rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Untuk menentukan
besarnya pendapatan nasional pada perekonomian terbuka sama dengan perkonomian tiga
sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor ekonomi. Pengeluaran sektor
luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M) dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai
impor (X-M) disebut dengan ekspor netto.
Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara oleh negara lain
sangat tergantung pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam ekonomi makro
permintaan ekspor dianggap tetap.
B. Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
C. Tujuan Penulisan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEREKONOMIAN TERBUKA
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Ketika
perekonomian disebut, terbuka, berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama
dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak
ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran
2
lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain. Mari kita lihat perhitungan
pendapatan nasional untuk menjelaskannya.
Rumus Umum Dalam Penentuan Pendapatan Nasional pada perekonomian terbuka Y =
C + I + G + NX Kurangi C dan G dari kedua sisi untuk mendapatkan Y C G = I + NX. Ingat
bahwa Y C G adalah tabungan nasional S, jumlah tabungan perseorangan, Y T C, dan
tabungan masyarakat , T G, di mana T adalah pajak. S = I + NX Dengan mengurangi I dari
kedua sisi persamaan tersebut, kita bisa menulis identitas perhitungan pendapatan nasional
sebagai S I = NX
Keterangan :
Y
= Pendapatan Nasional
C
= Konsumsi Rumah Tangga
I
= Investasi sektor usaha dan Rumah tangga
G
= Pengeluaran Pemerintah
NX
= Ekspor netto atau permintaan luar negeri netto (EX IM) / Neraca Perdagangan
Y C G = S ( Tabungan Nasional )
Setelah beberapa manipulasi, identitas pos pendapatan nasional dapat ditulis ulang sebagai :
NX = Y - (C + I + G)
Persamaan ini menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka, pengeluaran domestik tidak
perlu sama dengan output barang dan jasa.
Jika output melebihi pengeluaran domestik, kita mengekspor selisihnya :
ekspor neto adalah positif. Jika output kurang dari pengeluaran domestik, kita mengimpor
selisihnya : ekspor neto adalah negatif.
Jika S - I dan NX positif, kita punya surplus perdagangan (trade surplus). Kita jadi negara
donor di pasar uang dunia, dan kita mengekspor lebih banyak barang daripada mengimpornya.
Jika S - I dan NX negatif, kita punya defisit perdagangan (trade deficit).Kita jadi negara
pengutang di pasar uang dunia, dan kita mengimpor lebih banyak barang daripada
mengekspornya.
Jika S - I dan NX nol, kita punya perdagangan berimbang (balanced trade) karena nilai impor
sama dengan nilai ekspor.
B. KURS
Kurs (exchage rate) anatara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua
negara untuk saling melakukan perdagangan.
a. Kurs Nominal
Kurs Nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sebagai contoh, jika kurs antara
Dollar As dan Yen Jepang adalah 120 Yen per Dollar, maka akan bisa menukar 1 dollar untuk
120 Yen untuk setiap dollar yang dibelinya. Orang amerika yang ingin memiliki yen akan
mendapatkan 120 yen untuk setiap dollar yang ia bayar. Ketika orang-orang mengacu pada kurs
diantara kedua negara, mereka biasanya mengarikan sebagai kurs nominal.
b. Kurs Riil
Kurs Riil adalah harga relatif dari barang-barang dari dua negara. Kurs rill menyatakan tingkat
dimana kita bisa memperdagangkan barang-baarang dari suatu negara utnuk barang dari negara
lain. Kurs rill kadang-kadang disebut term of trade.
Untuk melihat hubungan antara kurs rill dengan kurs nominal, kita ambil contoh sebuah barang
yang diproduksi dibanyak negara : mobil. Anggaplah harga mobil amerika adalah 10.000 dollar
dan harga mobil jepang 2.400.000 yen.untuk membandingkan harga kedua mobil kita harus
mengubahnya menjadi mata uang umum. Jika 1 dollah bernilai 120 yen maka harga mobil
Amerika adalah 1.200.000 Yen. Dengan membandingkn harga mobil Amerika (1.200.000 yen)
dan harga mobil jepang (2.400.000 yen), kita menyimpulkan bahwa harga mobil amerika adalah
separuh dari harga mobil jepang.dengan kata lain, pada harga berlaku kita bisa menukar 2 mobil
amerika dengan 1 mobil jepang.
c. Paritas Daya Beli
Paritas Daya Beli (Purchasing-Power Parity) menyatakan bahwa pergerakan kurs nominal
terutama merefleksikan perbedaan tingkat harga negara-negara. Ini menyatakan bahwa jika
arbitrase internasional dimungkinkan, maka satu dolar harus memiliki daya beli yang sama di
setiap negara. Paritas daya beli tidak selalu berlaku karena beberapa barang tidak mudah
diperdagangkan, dan kadang barang dagangan tidak selalu merupakan substitusi sempurnatapi
ini memberi alasan untuk berharap bahwa fluktuasi kurs riil akan kecil dan bersifat sementara.
Kurs rilll = SI
NX = Ekpor Netto NX
Hukum satu harga yang diterapkan di pasar internasional menyatakan bahwa ekspor neto sangat
sensitif terhadap perubahan kecil pada kurs riil. Sensisvitas tinggi ini dicerminkan dengan kurva
ekspor-neto yang sangat datar.
d. Kurs Rill dan Neraca Perdagangan
Hubungan antara kurs riil dan ekspor neto adalah negatif : semakin rendah kurs riil, semakin
mahal barang-barang domestik relatif terhadap barang-barang luar negeri, dan sehingga semakin
besar ekspor neto kita. Kurs riil ditentukan oleh perpotongan dari garis vertikal mewakili
tabungan dikurangi investasi dan kurva ekspor neto yang melandai ke bawah.Di sini jumlah
6
dolar yang ditawarkan untuk investasi luar negeri neto sama dengan jumlah dolar yang diminta
untuk ekspor neto barang dan jasa.
e. Dampak Kebijakan Fiskal Ekspansioner Dalam Negeri Pada Kurs Rill
Kebijakan fiskal ekspansioner dalam negeri, seperti kenaikan belanja pemerintah G atau
pemotongan pajak mengurangi tabungan nasional.Turunnya tabungan mengurangi penawaran
dolar untuk ditukar ke mata uang asing, dari S1-I ke S2-I. Pergeseran ini meningkatkan kurs riil
ekuilibrium dari e1 ke e2. Turunnya tabungan mengurangi penawaran dolar, yang menyebabkan
kurs riil meningkat dan menyebabkan ekspor neto menurun.
f. Dampak Kebijakan Fiskal Eskpansioner Luar Negeri Pada kurs Rill
Kebijakan fiskal ekspansioner luar negeri mengurangi tabungan dunia dan meningkatkan tingkat
bunga dunia dari r1* ke r2*. Kenaikan tingkat bunga dunia mengurangi investasi dalam negeri,
yang lalu meningkatkan penawaran dolar untuk ditukarkan ke mata uang asing.Akibatnya, kurs
riil ekuilibrium turun dari e1 ke e2.
g. Dampak Kenaikan Permintaan Investsi pada kurs Rill
Kenaikan permintaan investasi meningkatkan jumlah investasi domestik dari I1 ke I2. Akibatnya,
penawaran dolar untuk ditukar ke mata uang asing turun dari S - I1 ke S - I2. Turunnya penawaran
ini meningkatkan kurs riil ekuilibrium dari e1 ke e2.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Ketika
perekonomian disebut, terbuka, berarti pengeluaran negara di tiap tahun tertentu tidak sama
dengan output barang dan jasanya. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran lebih banyak
ketimbang produksinya dengan meminjam dari luar negeri, atau bisa melakukan pengeluaran
lebih kecil dari produksinya dan memberi pinjaman pada negara lain. Mari kita lihat perhitungan
pendapatan nasional untuk menjelaskannya.
B. Saran
Sebaiknya dalam menjalankan perekonomian terbuka, suatu negara harus benar-benar
mempunyai perhitungan yang tepat untuk dampak dari perekonomian terbuka yang diterapkan.
Hal ini dilakukan akan tidak terjadi defisit perdagangan maupun surplus perdagangan. Selain itu
pendapatan nasional juga dapat meningkat setiap tahunnya dan mengurangi dampak negatif bagi
perekonmian negara serta pendapatan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA