Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia terutama
kesempatan yang diberikannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan baik. Tanpa adanya kesempatan mustahil penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini secara tuntas, meskipun masih banyak terdapat kekurangan. Tugas kelompok ini memuat
tentang “PEMIKIRAN EKONOMI MAZHAB INSTITUSIONALISME” dan sebagai tugas kelompok guna
memenuhi persyaratan perkuliahan.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
kita tentang MAZHAB INSTITUSIONALISME . Kami sadar dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berita tentang kebangkrutan beberapa perusahaan raksasa di Amerika Serikat
akibat krisis keuangan di akhir tahun 2008 lalu, beberapa media menulis gaya hidup mewah
CEO sebuah perusahaan yang sedang mengalami kesulitan finansial dan menuju kebangkrutan.
Di tengah usaha pemerintah USA melakukan tindakan penyelamatan ekonomi negara adidaya,
ternyata manejer-manejer perusahaan justru sedang asyik dengan kebiasaan hidup
“menghambur-hamburkan uang” yang telah menjadi bagian dari gaya hidup para jet set.
Berita tersebut diatas menguak ketika ekonomi kapitalis (klasik) telah dipertanyakan
ketangguhannya menghadapi guncangan krisis. Salah urus perusahaan dari para manejer
keuangan di perusahaan-perusahaan raksasa USA juga dituding sebagai biang dari
permasalahan tersebut. Namun dibalik berita-berita tersebut, mengingatk an kita pada aliran
pemikiran ekonomi institusional yang dirintis oleh Thorstein Bunde Veblen (1857-1929). Inti
pemikiran Veblen dapat dinyatakan dalam beberapa kenyataan ekonomi yang terlihat dalam
perilaku individu dan masyarakat tidak hanya disebabkan oleh motivasi ekonomi tetapi juga
karena motivasi lain (seperti motivasi sosial dan kejiwaan), maka Veblen tidak puas terhadap
gambaran teoretis tentang perilaku individu dan masyarakat dalam pemikiran ekonomi
ortodoks. Dengan demikian, ilmu ekonomi menurut Veblen jauh lebih luas daripada yang
ditemukan dalam pandangan ahli-ahli ekonomi ortodoks. Veblen pada intinya mengkritik teori-
teori yang digunakan kaum klasik dan neo-klasik yang model-model teoritis dan matematisnya
dinilai bias dan cenderung terlalu menyederhanakan fenomena-fenomena ekonomi.
Pemikiran-pemikiran ekonomi klasik dan neo klasik juga dikritiknya karena dianggap
mengabaikan aspek-aspek non ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan. Padahal Veblen
menilai pengaruh keadaan dan lingkungan sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi
masyarakat. Struktur politik dan sosial yang tidak mendukung dapat meinblokir dan
menimbulkan distorsi proses ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah lahirnya Mazhab Institusional ?
2. Sebutkan tokoh-tokoh Pemikiran Mazhab Institusioanl ?
3. Bagaimana corak Pemikiran Mazhab Institusional ?
4. Tindakan Kolektif dan Surplus yang tidak Produktif
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui sejarah lahirnya Mazhab Institusional.
2. Agar mengetahui tokoh-tokoh Aliran Mazhab Institusional
3. Agar memahami corak pemikiran Mazhab Institusional.
4. Agar mengetahui apa Tindakan Kolektif dan Surplus yang tidak Produktif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirnya Mazhab Institusionalisme
Mazhab Institusional pada awalnya muncul sebagai sanggahan terhadap pandangan atau mazhab
ekonomi neo-klassik yang menyatakan bahwa perilaku ekonomi seseorang adalah semata-mata
didasarkan pada keinginan setiap individu untuk memaksimalkan keuntungan (maximizing profit
behaviour).Istilah “ekonomi institusional” (institutional economics) pertama kali diperkenalkanoleh
Walton Hamilton pada tahun 1919.
Namun tokoh-tokoh awal yang secara konvensional dianggap sebagai pendiri mazhab
institusional dalam ekonomi diantaranya adalah Thorstein Veblen, Wesley Mitchell, dan John R.
Commons (Rutherford, 2001). Pandangan tokoh-tokoh awal mazhab institusional tersebut
menekankan beberapa isu antara lain: perubahan teknologi (technological change), aspek
psikologi dan aspek hokum adalah aspek-aspek yang harus di ikut sertakan dalam analisis
ekonomi. Pada awalnya pandangan ini cukup berkembang karena dianggap lebih
merepresentasikan dunia nyata (karena memiliki bukti empiris).
Aliran institusional merupakan salah satu aliran yang muncul dan dikembangkan di daratan
Amerika Serikat pada tahun 20-an. Ada sedikit persamaan antara aliran institusional dengan
aliran sejarah, sebab keduanya sama-sama menolak metode klasik. Akan tetapi dasar falsafah
dan kesimpulan-kesimpulan politik kedua aliran tersebut berbeda. Aliran institusional menolak
ide eksperimentasi sebagaimana yang dianut oleh aliran sejarah. Begitu juga pusat perhatian
aliran institusional terhadap masalah-masalah ekonomi dalam masyarakat juga berbeda. Ada
beberapa ilmuan yang termasuk ke dalam tokoh aliran institusional, ialah; Thorstein Bunde
Veblen (1857-1929), Wesley Clair Mitchel (1874-1948), Gunnar Myrdal (1898), Joseph
Schumpeter (1883-1950, Dan Terakhir Douglas North (1993).
memblokir dan menimbulkan distorsi proses ekonomi. Pola pemikiran Veblen sangat
berbeda dengan pola pemikiran dari ekonom lain kecuali spencer
idolanya. Bagi Veblen masyarakat adalah suatu kompleksitas tempat
setiap orang hidup. Setiap orangpun dipengaruhi dan mempengaruhi
pandangan serta perilaku orang lain. Dari penelitian dan
pengamatannya, ia menyimpulkan bahwa perilaku masyarakat
berubah dari tahun ketahun. Penelitian tentang perubahan perilaku
dilakukannya dengam pendekatan metode induksi. Dengan metode
induksi ia dapat menjelaskan perilaku masa lalu dengan sekarang. Di
samping itu, ia bisa pula meramal atau memperkirakan perilaku masa
yang akan datang.