Anda di halaman 1dari 9

Sumber : https://ronymedia.wordpress.

com/2010/05/07/metode-pelaksanaanfranki-pile/

Metode Pelaksanaan Franki Pile


Posted on May 7, 2010 | 2 Comments

2 Votes

Ir. Rony Ardiansyah, MT.


Pengamat Perkotaan/Dosen Magister Teknik sipil UIR
Meskipun kita sering mendengar tentang pondasi yang satu ini, yakni Pondasi Franki
Pile. Tetapi untuk kota Pekanbaru, pemakaian jenis pondasi ini masih bisa dihitung
dengan jari. Dengan demikian tentu masih banyak dikalangan praktisi teknik sipil
yang masih belum begitu jelas tentang metode pelaksanaan pondasi Tiang Pancang
Franki ini.
Meskipun Pondasi Tiang Franki ini dengan pondasi tiang pancang sama-sama
dipancang sampai ketemu tanah keras. Bila pondasi Tiang Pancang beton atau pipa
baja dipancang dan langsung menjadi pondasi tiang untuk mendukung beban yang
bekerja, sedangkan pipa atau casing pada sistem Pondasi Tiang Frangki yang

terpancang akan dicabut kembali pada saat pengecoran.


Perbedaan lain antara Pondasi Tiang Pancang dengan Pondasi Tiang Franki adalah
tempat jatuhnya palu atau hammer pada saat pemancangan. Bila pada Pondasi
Tiang Pancang, hammer langsung jatuh pada kepala tiang pancang, sedangkan pada
Pondasi Tiang Franki yang dipancang adalah ujung tiang sebelah bawah yang
terlebih dahulu telah diisi koral.
Dari Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil (2003:199-200),
yang saya peroleh dari Ir. Yul Ari kepala cabang PT. Pembangunan Perumahan (PP).
Anda akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang metode pelaksanaan pondasi
pancang Franki, antara lain sebagai berikut ini.
Pipa baja dengan ujung bawah terbuka, diletakkan di atas tanah tepat pada titik
(patok) tiang. Batu koral lalu dimasukkan ke dalam pipa yang kosong itu dengan
menggunakan suatu alat yang dinamakan Skip setinggi kurang lebih 0,6-1,0 meter
di dalam pipa. Koral dipadatkan dengan tumbukan palu/drop hammer di dalam pipa
sehingga melekat menjadi suatu sumbat pada ujung pipa. Palu penumbuk (drop
hammer) berbobot kurang lebih 3,2 ton.
Pemasangan pipa besi dilakukan dengan cara menumbuk sumbat koral pada ujung
pipa sehingga mencapai kedalaman yang diinginkan. Kedalaman pemancangan
ditentukan melalui data yang diperoleh dari penyelidikan tanah dan kelendering
pada setiap titik. Pemancangan dihentikan apabila penurunan pipa tidak lebih dari
30 mm dalam sepuluh pukulan, dengan tinggi jatuh palu setinggi 1,20 per pukulan.
Setelah mencapai kedalaman yang diharapkan, pipa ditahan dengan sling dan
sumbat koral yang terdapat di dalam pipa dipukul hingga lepas dan keluar dari pipa.
Beton kering lalu diisikan sedikit demi sedikit ke dalam pipa untuk pembuatan
pembesaran (bulb) atau enlarged base.
Volume beton yang digunakan dalam pembuatan bulb disesuaikan dengan
kekerasan tanah dan pada umumnya adalah antara 0,14 m3 (satu skip) hingga 0,84
m3 (enam skip). Jumlah pukulan pada satu skip (0,14 m3) beton terakhir harus tidak
kurang dari 40 kali dengan tinggi jatuh palu minimum 4,8 meter atau hingga energi
yang sama tercapai.
Keranjang besi terdiri dari 6 besi utama diameter 22 mm yang dililit spiral diameter 8
mm jarak 20 cm untuk seluruh panjang tiang Franki. Keranjang besi tersebut lalu
dimasukkan ke dalam pipa dan merupakan pembesian dari tiang pondasi. Keranjang
besi dibuat sepanjang tiang sendiri dengan tambahan kurang lebih 0,90 meter stek
untuk masuk ke dalam poer untuk penyambungan, maka over-lapping besi utama
adalah lebih kurang 90 cm. Pada ujung keranjang besi dan pada sambungan dilas
titik agar lebih kuat.
Tiang Franki lalu dibuat dengan mengecor beton sedikit demi sedikit kedalam pipa

disertai dengan pemadatan sambil pipa sedikit demi sedikit dicabut. Beton yang
digunakan dalam pengecoran adalah dengan mutu K-225 dan Faktor Air Semen tidak
kurang dari 0,4 dan slump berkisar antara 0-2,5 cm. Pengecoran beton diakhiri
dengan penambahan setinggi lebih kurang 30 cm-50 cm agar beton pada ketinggian
yang diinginkan terjamin baik dan keras.
Susunan campuran beton yang berdasarkan volume untuk tiang Franki adalah 1:
2,25: 3,25 per meter kubik beton, dengan perincian Semen = 345,00 kg, Pasir =
0,62 m3, Split 2/3 = 0,90 m3, Air 134,00 liter. Tiang Franki dengan diameter 50 cm
yang selesai dilaksanakan harus tahan memikul beban kerja sebesar 130 ton.
Semoga uraian singkat tentang Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Franki ini bisa
bermanfaat buat kita yang berkecimpung di dunia Teknik Sipil. Apalagi contoh kasus
yang diuraikan di atas telah meberikan gambaran yang lengkap dengan detail-detail
dan dimensi serta daya dukung yang diperbolehkan. Pondasi Tiang Franki memang
cukup mahal untuk diterapkan, akan tetapi pondasi jenis ini bisa menjadi lebih
efisien bila dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar. ***
About these ads
RELATED

Menyoal Pipa Pancang BajaIn "Artikel Teknik Sipil"


Pile Driving AnalyzerIn "Rubrik Keamanan Konstruksi"
Pile Driven MethodIn "Rubrik Keamanan Konstruksi"
This entry was posted in Artikel Teknik Sipil. Bookmark the permalink.
2 RESPONSES TO METODE PELAKSANAAN FRANKI PILE

Dedy Tjokrosaputra | December 5, 2010 at 9:42 am | Reply

1.

Bapak Ir Rony,
Terima kasih atas artikel yang Bapak tulis mengenai salah satu produk dari PT
Frankipile Indonesia.
Selain tiang Franki, kami mempunyai produk lain yaitu tiang pancang dan tiang bor
diameter besar.
Tiang Franki pada kondisi tanah tertentu yaitu tanah berpasir dan lapisan tanah
keras yang kedalamannya variatif akan lebih ekonomis dibandingkan type tiang
lainnya.
Efisiensi dari sisi biaya karena beton di cor di lokasi sehingga tidak terjadi waste
seperti pada penggunaan tiang pancang dan enlarged base selain dari diameter
yang ukurannya lebih besar dari badan tiang juga akan memadatkan tanah di ujung
bawah tiang sehingga meningkatkan daya dukung tiang.

Apabila dikomparasi dengan tiang bor untuk daya dukung ijin yang sama, tiang
Franki jauh lebih murah, dan tidak ada pembuangan tanah keluar lokasi sehingga
relatif lebih bersih dalam pelaksanaan.
Selain di Pekanbaru, bangunan gedung bertingkat tinggi yang menggunakan tiang
Franki di Sumatera ada di Jambi, Medan, Palembang dan Banda Aceh.
Demikian sekilas informasi yang dapat kami tambahkan.
Salam,

2.

ronyardiansyah | December 6, 2010 at 1:17 am | Reply


Pak Dedy Tjokrosaputra. Saya sebagai tenaga ahli struktur konsultan dan dosen
sangat membutuhkan data2, spesifikasi dan Metode Pelaksanaan /Aplikasi Tiang
Bor / Franki Pile. Bila pak bisa bantu, tolong kirim ke kantor saya Perumahan Damai
Langgeng Blok D No. 1RT.03. RW o7 Kecamatan Tampan Jl. Soekarno Hatta
Pekanbaru. Trims
LEAVE A REPLY

RUBRIK KEAMANAN KONSTRUKSI

Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U


Jika anda ingin mengetahui masalah seputar keamanan konstruksi, Anda dapat mengirimkan
pertanyaan melalui:

e-mail : herlina@metroriau.com
e-mail : herlina_dumai@yahoo.com
Rubrik ini dimuat di Harian Pagi Metro Riau setiap Ahad

SAINS AL-QURAN

Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U Peminat Sains Qur'an


Merupakan kumpulan artikel OPINI Sains Qur'an oleh Rony Ardiansyah yang terbit pada hari Jum'at
pada Harian Pagi RIAU POS & METRO RIAU

Apr

Jun
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31

May 2010

KOMENTAR MASALAH TEKNIK SIPIL

Ir. Rony Ardiansyah, MT IPU


Kolom ini memuat berbagai komentar dan Wawancara teknis Pembangunan di berbagai Media
Cetak di Riau: Riau Pos, Sinar, Metro Riau, Tribun Pekanbaru, Riau Mandiri.

KOLOM -KONSTRUKSI- RIAU POS

Ir. Rony Ardiansyah, MT


Pengasuh kolom "Konstruksi" pada Harian Pagi Riau Pos Periode Tahun 2002-2005.
Kolom ini berisikan artikel-artikel yang mengupas berbagai masalah di seputaran dunia jasa
konstruksi

PENGASUH KOLOM KONSTRUKSI RIAU POS 2002 S/D 2005

MUNAKOSAH

Ir. Rony Ardinasyah, MT Artikel selama bulan Ramadhan tahun 2010 yang
dimuat di Harian Pagi Metro Riau Pekanbaru, artikel-artikel dalam dapat Anda baca di "Sains
Qur"an pada Blog ini.

SERTIFIKAT

CATEGORIES
Categories

ARCHIVES
Archives


Free Web Counter
Create a free website or blog at WordPress.com. The Coraline Theme.

Anda mungkin juga menyukai