Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada suatu proyek konstruksi ,baik bangunan gedung ,jembatan maupun
bangunan lainya harus direncanakan dengan perhitungan mengenai kekuatan
strukturnya, sehingga bangunan tersebut tahan terhadap gaya-gaya yang
mempengaruhi keutuhan suatu bangunan itu. Dan untuk mendukung keutuhan
suatu bangunan itu diperlukan fondasi yang mampu menahan beban bangunan
maupun gaya-gaya yang bekerja pada bangunan itu.
Fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur
yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung
bangunan tersebut. Dalam teknik pondasi kriteria tanah sesuai dengan
kemampuan dalam menerima beban di atasnya yaitu tanah baik bila tanah tersebut
mempunyai kuat dukung tinggi dan sebagai akibatnya penurunan yang terjadi
adalah kecil. Pemilihan jenis pondasi tergantung dari beban yang akan ditahan dan
kedalaman lapisan tanah kerasnya. salah satu fondasi yang sering digunakan
adalah fondasi tiang pancang. Salah satu jenis tiang pancang Cast In situ adalah
pondasi franki pile.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penulisan makalah ini meliputi Penjelasan,
kelebihan, kekurangan dan alat bahan serta metode pelaksanaan dari franki pile.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah franki pile. adalah
sebagai berikut :
a. mengembangkan pengetahuan tentang pengertian pondasi franki pile
b. Mempelajari dan memahami tentang metode pelaksanaan pondasi franki pile
c. mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan pondasi franki pile

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Franki Pile

Tiang pancang Franki pertama kali dikembangkan oleh seorang engineer


dari Belgia yang bernama Edgard Frankignoul pada tahun 1909. Sejak saat itu
penggunaan tiang pancang Franki semakin berkembang hingga sekarang.
Tiang pancang Franki adalah salah satu jenis pondasi dalam dari beton yang dicor
ditempat pengerjaan (cast in place pile) dengan bagian ujung bawahnya yang
diperbesar sehingga daya dukung tiang semakin besar
Pondasi tiang Franki menggabungkan sisi positif dari tiang pancang dan
tiang bor, yaitu tidak ada tanah yang diangkat keluar, sehingga friksi tanah
termanfaatkan secara maksimal dan beton yang digunakan sesuai kedalaman
pondasi, karena dicor di lokasi. Dengan demikian, tiang Franki cocok pada
kondisi dengan kedalaman tanah keras yang bervariasi. Selain itu, tiang Franki
juga memiliki keunikan, yakni adanya perbesaran di ujung bawah yang akan
meningkatkan daya dukung tiang. Diameter tiang bisa mencapai 50-55 cm dan
perbesaran di ujung bawah sampai diameter 80 cm. Tiang Franki juga cocok
diaplikasikan pada tanah dengan lapisan lensa pasir, karena dalam pelaksanaanya
dapat meningkatkan kepadatan lensa pasir.
Frankie pile memiliki kebisingan dan getaran tingkat terendah dalam
sistem tiang dan cocok dimana kebisingan yang tinggi dan tingkat gataran yang
akan menimbulkan masalah lingkungan dapat terkurangi.

B. Tiang Franki/franki Pile


Sistem farnki pile, dilihat dari proses pelaksanaannya,
menggunakan kombinasi antar pemncangan dan pengecoran, yaitu dengan
cara:
a. Membuat lubang dengan cara penumbukan material dalam pipa
cashing sampai mencapai elevasi yang disyaratkan
b. Ke dalam lubang yang ada diisi penulangan kemudian di cor beton.
Urutan pelaksanaan Franki Pile dapatdijelaskan sebagai berikut:

2
a. Temporary cashing ditancapkan pada posisi titik tiang, kemudian diisi
adukan beton kering secukupnya sebagi sumbat (plug)
b. Plug ditumbuk dengan hammer, dan plug akan turun diikuti oleh pipa
cashing, air tanah tidak akan masuk ke pipa cashing karena ada plug
c. Setelah mencapai kedalaman yang dikehendaki, cashing ditahan dan
plug tetap ditumbuk sampai keluar dari pipa cashing

C. Jenis pondasi tiang franki berdasarkan pembuatan

1) Franki pile pre cast fondasi ini dibuat dipabrik sehingga bisa
langsung di pakai di lapangan seperti halnya dengan tiang pancang.
TIANG MINI FRANKI PF25
TIANG MINI FRANKI MF 28
TIANG MINI FRANKI MF 32

TIANG MINI FRANKI PF25


Material yg di butuhkan :
Beton untuk pembuatan tiang Mini Franki PF25 mempunyai mutu K-500.
Tulangan utama tiang menggunakan besi beton ulir diameter 4D16mm
mutu BJTD 40 dan diikat spiral besi beton polos 6 mm dengan jarak as
ke as 5 cm dan 10 cm.
Pelat untuk sambungan tiang memakai pelat baja dengan tebal 10 mm
yang dihubungkan pada tulangan utama dengan pengelasan. Tepi pelat
setebal 5 mm dibuat kemiringan 45 (bevel) untuk pengelasan.
Kawat las yang dipergunakan untuk penyambungan adalah kawat las 3,2
mm, Low Hydrogen mutu AWS E7018.

Alat pancang :
Berat palu pancang 2,0 ton.
Gerak palu, baik arah maupun tinggi jatuh dapat diatur sehingga
kelurusan tiang maupun enerji dapat diatur selama pemancangan tiang.
Selama pemancangan digunakan helmet pada kepala tiang agar enerji
pukulan palu terbagi merata.
Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat pukulan- pukulan palu
(impact), digunakan paking (cushion) dari plywood setebal minimum 5
cm. Paking tersebut diperiksa dan diganti secara periodik selama
pemancangan.

3
Daya dukung tiang :
Pemancangan tiang dihentikan setelah kriteria set sesuai daya dukung yang
diinginkan tercapai.
Kriteria set untuk menentukan kapasitas daya dukung tiang Mini Franki,
dihitung dengan menggunakan Hileys Formula
Formula Hiley
R = Kapasitas daya dukung batas (ton)
W = Berat palu atau ram (ton)
P = Berat tiang pancang (ton)
H = tinggi jatuh ram
S = Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir, atau set
(cm)
K = Rata-rata Rebound untuk 10 pukulan terakhir (cm)
N = Koefisien restitusi*
0,4-0,5 untuk palu besi cor, tiang beton tanpa helm
0,3-0,4 untuk palu kayu (landasan kayu)
0,25-0,3 untuk tiang kayu

2 WH W + N 2 P
S+K W +P

Metode pemancangan tiang mini franki


Pemancangan tiang Mini Franki dilakukan dengan drop hammer.
Pemukulan dilakukan pada bagian atas tiang (top driving). Kepala tiang
telah dipasang helmet khusus untuk tiang berbentuk segitiga atau
segiempat.
Tiang Mini Franki dipancang sampai kedalaman yang ditentukan. Panjang
setiap bagian tiang adalah 3,0 m dan 6,0 m, apabila kedalaman
pemancangan lebih dari panjang setiap bagian dilakukan penyambungan
antara bagian tiang.
Pemancangan tiang dihentikan setelah ujung tiang mencapai kedalaman
yang diinginkan, setelah dilaksanakan kontrol terhadap kalendering atau
set akhir.
Pengambilan set atau kalendering dilakukan dengan cara menumbuk tiang
dengan tinggi jatuh palu setinggi 1,0 m sebanyak 10 kali pukulan.
Pemancangan dapat dihentikan apabila penurunan tiang selama 10 kali

4
pukulan tadi tidak melebihi set akhir yang telah dihitung menurut rumus
Hiley untuk daya dukung yang direncanakan

Penyambungan tiang mini franki


Tiang Mini Franki disambung dengan mengelas plat baja pada kedua tiang
yang akan disambung secara las keliling penuh menggunakan sistem las
listrik, menggunakan mesin las berkapasitas 250 amper. Sebelum
pengelasan dilakukan, bagian tiang yang akan disambung diatur hingga
posisinya satu garis dengan bagian tiang yang telah terpancang didalam
tanah dan pelat yang akan disambung dibersihkan. Setelah pengelasan
selesai dilaksanakan, sambungan tersebut diberi lapisan aspal.

Toleransi Posisi dan kemiringan tiang


Toleransi posisi tiang akhir harus tidak lebih dari 8,0 cm terhadap letak
titik rencana, dan jarak antara dua buah tiang Mini Franki tidak boleh
berubah lebih dari 15,0 cm dari jarak yang seharusnya.
Toleransi kemiringan untuk tiang adalah maximum 1/75.

Tiang mini franki MF 28

5
Secara umum mengenai spesifikasi teknis dan analisis pemancangan sama
dengan tiang PF 25 namun bentuk plat join berupa segitiga.
Analisis dengan formula Hiley:
W .h.
Ru =
s+ c/2
Ru = Daya dukung tiang ultimate (ton)
Ru = Faktor keamanan x daya dukung tiang yang diijinkan (Q)

Tiang mini franky MF 32


Analisis dan spesifikasi tiang ini sama dengan fondasi precast sebelumnya, PF
25 & MF 28.
Analisis dengan formula Hiley:
W .h.
Ru =
s+ c/2
Ru = Daya dukung tiang ultimate (ton)
Ru = Faktor keamanan x daya dukung tiang yang diijinkan (Q)

6
2) Franki pile cast in situ Pondasi ini di buat dilapangan secara
langsung

The cast in situ franki pile


Pelaksanaannya dicor di tempat/Cast in situ.Ditemukan oleh Frankignoul
(Belgia), dua item yang dipatenkan adalah :Metoda Pemancangan pipa
dan Pembesaran Ujung Pipa. Alat pancang yang disebut mesin franki
memiliki berat keseluruhan 40 ton, dirancang untuk mampu mencabut
casing baja yang sudah terpancang yang untuk mencabutnya perlu gaya
ratusan ton.

Spesifikasi Franki Pile :


Daya dukung diameter 50 Cm ----- 140 ton/tiang.
Daya dukung diameter 55 Cm ----- 160 ton/tiang (+/- 2 X daya
dukung tiang pancang).
Kecepatan konstruksi perhari 1 mesin ----- 4 s/d 8 tiang (20 m dan
7 m).
Maksimal kedalaman mencapai 27 meter.

Prinsip dasar menggunakan daya tumpu dan friksi.


Langkah Pelaksanaan Pondasi Franki sbb :
Pipa besi dia 40 60 cm panjang 12 m didirikan pada posisi as
pondasi, diisi adukan beton ketebalan 75 cm (Prop/cocok beton).

7
Dilakukan penumbukan ke adukan beton tersebut sehingga memadat
dan melekat pada pipa besi, diusahakan padat sekali sehingga air tidak
masuk, apabila kurang adukan beton ditambah.
Jika telah sampai pada tanah keras pipa besi dimatikan/ditahan
sehingga tidak ikut turun, sementara pemancangan dilanjutkan terus
sambil menambah adukan betonnya.

D. Metode pelaksanaan franki pile cast in situ

. Untuk pelaksanaan franki pile, dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Temporary casing ditancapkan pada posisi tiang, kemudian diisi dengan
adukan beton kering secukupnya sebagai sumbat (plug)
2. Plug ditumbuk dengan hammer, dan plug akan turun diikuti oleh pipa
casing, air tanah tidak akan masuk ke pipa casing karena ada plug
3. Setelah mencapai kedalaman yang dikehendaki, casing ditahan dan plug
tetap ditumbuk sampai keluar dari pipa casing, dan bentuknya akan
membesar
4. Proses penumbukan plug di dasar casing, hanya akan menimbulkan
getaran dan suara yang relative kecil, sehingga tidak mengganggu seperti
tiang pancang. Setelah kedalaman cukup, lalu dilanjutkan dengan
memasukkan penulangan tiang dan pipa tremi
5. Pengecoran tiang beton dilakukan dengan pipa tremi sambil mengangkat
temporary casing
6. Tiang Franki selesai dan siap dihubungkan dengan pile cap. Pada system
ini tidak ada tanah yang dibuang

8
Berikut adalah contoh desain pondasi Franki :

9
Berikut ini adalah tahapan- tahapan pekerjaan :
1. persiapan areal proyek agar alat-alat berat yang lain bisa masuk
2. Pekerjaan penulangan pondasi
3. Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya, serta
pihak ready mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses
pengeboran. Skema alat- alat bornya adalah.

10
4. tahapan Awal Pengeboran

5. Persiapan Pemasangan casing

11
6. Casing yang telah tertanam di dalam tanah

7. Pembersihan lumpur dan tanah di dalam lubang


8. Penggunaan mata bor Belling Tool untuk pengeboran tanah keras

12
9. Pemeriksaan kedalaman manual pondasi

10. Pengangkatan tulangan

13
11. Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah
pengecoran beton, Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran
memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi

12. Pengecoran tulangan dengan pipa tremi

14
13. Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan
langsung ke corong pipa tremi

14. Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin
banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas

15
E. Keuntungan Kerugian pemakaian Franki pile

Keuntungan pemakaian Cast in Place


Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam transport.
Seperti halnya tiang bor, fondasi ini ramah lingkungan dalam pengerjaan
Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.sesuai dengan ukuran
yang diperlukan di lapangan, sehingga tidak perlu memotong ataupun
menyambung tiang tersebut.

Kerugian pemakaian Cast in Place


Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.

Keuntungan precast franki pile


Seperti halnya tiang pancang, pondasi ini bisa dipancang langsung di lapangan.
Lebih efisien dan mudah dalam pengerjaan.
Lebih cepat dan praktis sehingga mengurangi biaya pengerjaan.

Kerugian precast franki pile

16
Seperti halnya tiang pancang fondasi ini tidak ramah lingkungan karena
menimbulkan suara dan getaran yang mengganggu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

17
Franki pile merupakan salah satu jenis dari tiang pancang yang dapat
digunakan. Frankie pile memiliki kebisingan dan getaran tingkat terendah dalam
sistem tiang dan cocok dimana kebisingan yang tinggi dan tingkat gataran yang
akan menimbulkan masalah lingkungan dapat terkurangi. Sistem farnki pile,
dilihat dari proses pelaksanaannya, menggunakan kombinasi antar pemncangan
dan pengecoran. Jenis pondasi tiang franki berdasarkan pembuatan yaitu Franki
pile pre cast fondasi ini dibuat dipabrik sehingga bisa langsung di pakai di
lapangan seperti halnya dengan tiang pancang dan Franki pile cast in situ Pondasi
ini di buat dilapangan secara langsung.
Keuntungan pemakaian Cast in Place
Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam transport.
Seperti halnya tiang bor, fondasi ini ramah lingkungan dalam pengerjaan
Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.sesuai dengan ukuran
yang diperlukan di lapangan, sehingga tidak perlu memotong ataupun
menyambung tiang tersebut.

Kerugian pemakaian Cast in Place


Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.

Keuntungan precast franki pile


Seperti halnya tiang pancang, pondasi ini bisa dipancang langsung di lapangan.
Lebih efisien dan mudah dalam pengerjaan.
Lebih cepat dan praktis sehingga mengurangi biaya pengerjaan.

Kerugian precast franki pile


Seperti halnya tiang pancang fondasi ini tidak ramah lingkungan karena
menimbulkan suara dan getaran yang mengganggu.

B. Saran
Dalam pemilihan jenis pondasi dalam yang akan digunakan sebaiknya

18
disesuaikan dengan kondisi lapangan. Agar Pondasi yang digunakan
dapat memberikan mutu yang baik dengan waktu pengerjaan yang cepat dan biaya
yang sewajarnya.

19

Anda mungkin juga menyukai