PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada suatu proyek konstruksi ,baik bangunan gedung ,jembatan maupun
bangunan lainya harus direncanakan dengan perhitungan mengenai kekuatan
strukturnya, sehingga bangunan tersebut tahan terhadap gaya-gaya yang
mempengaruhi keutuhan suatu bangunan itu. Dan untuk mendukung keutuhan
suatu bangunan itu diperlukan fondasi yang mampu menahan beban bangunan
maupun gaya-gaya yang bekerja pada bangunan itu.
Fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk meneruskan beban struktur
yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung
bangunan tersebut. Dalam teknik pondasi kriteria tanah sesuai dengan
kemampuan dalam menerima beban di atasnya yaitu tanah baik bila tanah tersebut
mempunyai kuat dukung tinggi dan sebagai akibatnya penurunan yang terjadi
adalah kecil. Pemilihan jenis pondasi tergantung dari beban yang akan ditahan dan
kedalaman lapisan tanah kerasnya. salah satu fondasi yang sering digunakan
adalah fondasi tiang pancang. Salah satu jenis tiang pancang Cast In situ adalah
pondasi franki pile.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penulisan makalah ini meliputi Penjelasan,
kelebihan, kekurangan dan alat bahan serta metode pelaksanaan dari franki pile.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah franki pile. adalah
sebagai berikut :
a. mengembangkan pengetahuan tentang pengertian pondasi franki pile
b. Mempelajari dan memahami tentang metode pelaksanaan pondasi franki pile
c. mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan pondasi franki pile
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Temporary cashing ditancapkan pada posisi titik tiang, kemudian diisi
adukan beton kering secukupnya sebagi sumbat (plug)
b. Plug ditumbuk dengan hammer, dan plug akan turun diikuti oleh pipa
cashing, air tanah tidak akan masuk ke pipa cashing karena ada plug
c. Setelah mencapai kedalaman yang dikehendaki, cashing ditahan dan
plug tetap ditumbuk sampai keluar dari pipa cashing
1) Franki pile pre cast fondasi ini dibuat dipabrik sehingga bisa
langsung di pakai di lapangan seperti halnya dengan tiang pancang.
TIANG MINI FRANKI PF25
TIANG MINI FRANKI MF 28
TIANG MINI FRANKI MF 32
Alat pancang :
Berat palu pancang 2,0 ton.
Gerak palu, baik arah maupun tinggi jatuh dapat diatur sehingga
kelurusan tiang maupun enerji dapat diatur selama pemancangan tiang.
Selama pemancangan digunakan helmet pada kepala tiang agar enerji
pukulan palu terbagi merata.
Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat pukulan- pukulan palu
(impact), digunakan paking (cushion) dari plywood setebal minimum 5
cm. Paking tersebut diperiksa dan diganti secara periodik selama
pemancangan.
3
Daya dukung tiang :
Pemancangan tiang dihentikan setelah kriteria set sesuai daya dukung yang
diinginkan tercapai.
Kriteria set untuk menentukan kapasitas daya dukung tiang Mini Franki,
dihitung dengan menggunakan Hileys Formula
Formula Hiley
R = Kapasitas daya dukung batas (ton)
W = Berat palu atau ram (ton)
P = Berat tiang pancang (ton)
H = tinggi jatuh ram
S = Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir, atau set
(cm)
K = Rata-rata Rebound untuk 10 pukulan terakhir (cm)
N = Koefisien restitusi*
0,4-0,5 untuk palu besi cor, tiang beton tanpa helm
0,3-0,4 untuk palu kayu (landasan kayu)
0,25-0,3 untuk tiang kayu
2 WH W + N 2 P
S+K W +P
4
pukulan tadi tidak melebihi set akhir yang telah dihitung menurut rumus
Hiley untuk daya dukung yang direncanakan
5
Secara umum mengenai spesifikasi teknis dan analisis pemancangan sama
dengan tiang PF 25 namun bentuk plat join berupa segitiga.
Analisis dengan formula Hiley:
W .h.
Ru =
s+ c/2
Ru = Daya dukung tiang ultimate (ton)
Ru = Faktor keamanan x daya dukung tiang yang diijinkan (Q)
6
2) Franki pile cast in situ Pondasi ini di buat dilapangan secara
langsung
7
Dilakukan penumbukan ke adukan beton tersebut sehingga memadat
dan melekat pada pipa besi, diusahakan padat sekali sehingga air tidak
masuk, apabila kurang adukan beton ditambah.
Jika telah sampai pada tanah keras pipa besi dimatikan/ditahan
sehingga tidak ikut turun, sementara pemancangan dilanjutkan terus
sambil menambah adukan betonnya.
8
Berikut adalah contoh desain pondasi Franki :
9
Berikut ini adalah tahapan- tahapan pekerjaan :
1. persiapan areal proyek agar alat-alat berat yang lain bisa masuk
2. Pekerjaan penulangan pondasi
3. Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya, serta
pihak ready mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses
pengeboran. Skema alat- alat bornya adalah.
10
4. tahapan Awal Pengeboran
11
6. Casing yang telah tertanam di dalam tanah
12
9. Pemeriksaan kedalaman manual pondasi
13
11. Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah
pengecoran beton, Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran
memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi
14
13. Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan
langsung ke corong pipa tremi
14. Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin
banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas
15
E. Keuntungan Kerugian pemakaian Franki pile
16
Seperti halnya tiang pancang fondasi ini tidak ramah lingkungan karena
menimbulkan suara dan getaran yang mengganggu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
Franki pile merupakan salah satu jenis dari tiang pancang yang dapat
digunakan. Frankie pile memiliki kebisingan dan getaran tingkat terendah dalam
sistem tiang dan cocok dimana kebisingan yang tinggi dan tingkat gataran yang
akan menimbulkan masalah lingkungan dapat terkurangi. Sistem farnki pile,
dilihat dari proses pelaksanaannya, menggunakan kombinasi antar pemncangan
dan pengecoran. Jenis pondasi tiang franki berdasarkan pembuatan yaitu Franki
pile pre cast fondasi ini dibuat dipabrik sehingga bisa langsung di pakai di
lapangan seperti halnya dengan tiang pancang dan Franki pile cast in situ Pondasi
ini di buat dilapangan secara langsung.
Keuntungan pemakaian Cast in Place
Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam transport.
Seperti halnya tiang bor, fondasi ini ramah lingkungan dalam pengerjaan
Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.sesuai dengan ukuran
yang diperlukan di lapangan, sehingga tidak perlu memotong ataupun
menyambung tiang tersebut.
B. Saran
Dalam pemilihan jenis pondasi dalam yang akan digunakan sebaiknya
18
disesuaikan dengan kondisi lapangan. Agar Pondasi yang digunakan
dapat memberikan mutu yang baik dengan waktu pengerjaan yang cepat dan biaya
yang sewajarnya.
19