dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? ..Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya."
MAZMUR 15
Kita sudah mempelajari mengenai
integriti dan nilai-nilai yang terangkum di dalamnya secara rinci yang mengacu kepada 1 Raja Raja 3:6 terdiri atas tiga hal: kesetiaan, kebenaran dan kejujuran. Ketiga nilai ini sangatlah jarang untuk dijumpai hari ini. Ada sebuah bagian dari kitab Mazmur yang terlintas di pikiran saya ketika kita berbicara mengenai integriti dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ini, yaituMazmur 15. 1
Mazmur 15 sering disebut sebagai Mazmur yang
berisi etika (tata susila) dan moral (nilai kebenaran secara umum). Mazmur yang berasal dari Daud ini memuat dasar etika dan moral secara ringkas, namun di dalamnya terkandung banyak hal yang sangat penting untuk kita perhatikan dan tentu berhubungan erat dengan faktor integriti yang harus dimiliki oleh orang-orang percaya. Mari kita lihat pesan-pesan moral dan etika yang terkandung dalam Mazmur 15 secara lengkap. (1) Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? (2) Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, (3) yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; (4) yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; (5) yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya. 2
Mazmur 15 memang hanya terdiri dari 5 ayat
tetapi nilai yang terkandung di dalamnya sungguh banyak dan orang yang mampu mengamalkan seluruhnya akan sangat terlihat berbeda di tengah-tengah dunia. Apakah itu?
1. Kualitas moral yang tidak bercela. (ay 2)
Anak-anak Tuhan sudah seharusnya menjadi teladan dari sebuah kehidupan yang tidak bercela. Setiap saat dunia akan terus menawarkan berbagai hal yang berpusat kepada kepuasan dan kenikmatan daging dan itu bukanlah sesuatu yang seharusnya kita ikuti. Firman Tuhan dengan jelas berkata"Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."(1 Yohanes 2:17). Kita tidak boleh melupakan hakekat diri kita yang sudah menjadiciptaan baruketika menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. (2 Korintus 5:17). Alangkah siasianya semua itu jika kita malah masih menjadi ciptaan yang lama.
2. Melakukan apa yang adil dan benar,
tidak memanfaatkan kelemahan orang
lain, berbuat jahat dan mengambil untung atau kesempatan dari orang yang berada dalam posisi lemah. (ay 2,3,5). Pikirkanlah, betapa kita sering bersikap ego, hanya mementingkan keadilan bagi diri kita tetapi melupakan keadilan bagi orang lain. Sebagai orang percaya kita seharusnya juga mau memberikan keadilan dan kebenaran, meski hal itu mungkin tidak menguntungkan kita bahkan boleh mengarah pada akibatakibat yang menyulitkan kita. Firman Tuhan berkata"Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."(Yakobus 3:16). Artinya ketika kita hanya mementingkan diri sendiri saja, maka ada banyak jebakan dosa yang akan timbul dan terus meningkat. 4
3. Jujur dalam perkataan (ay 2,3)
Jangan sampai dari mulut kita keluar kata-kata yang mengarah pada fitnah, kebohongan hingga kata-kata kutuk. Firman Tuhan sudah menyatakan bahwa berkat dan kutuk bisa keluar dari satu mulut yang sama."dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi."(Yakobus 3:10). Sudah saatnya kita mempergunakan mulut untuk membangun dan memberkati orang lain, bukan sebaliknya menjatuhkan bahkan menghancurkan mereka. Tidak mudah untuk berkata jujur. Tetapi biar bagaimanapun sebagai anak-anak Tuhan kita harus menjunjung tinggi kebenaran apapun risikonya. Yesus bersabda"Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat."(Matius 5:37). Berkata benar dan jujur merupakan keharusan bagi kita, dan tentu saja apa yang kita katakan harus pula tercermin dalam perbuatan dan perilaku kita. Jika tidak demikian, bagaimana kita boleh mengaku berkata jujur? 5
Ketiga hal ini bukanlah sesuatu
yang mudah untuk dilakukan. Tetapi inilah pesan-pesan moral dan etika yang sudah selayaknya mewarnai kehidupan orang-orang percaya. Untuk membangun diri yang berkualitas dimana didalamnya terdapat integriti maka Mazmur 15 sudah barang tentu harus tercermin dari kehidupan kita. Sekali lagi, memang tidak mudah. Tetapi kita boleh mengambil komitmen untuk memulainya dari sekarang. Sebagai warga Kerajaan Allah, mari kita hidup dengan memancarkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebaikbaiknya. 6