yang tidak percaya, orang-orang keji, orangorang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
TEMPAT YANG DISEDIAKAN BAGI ORANG-ORANG YANG PENAKUT
Rasa takut bukanlah hal yang jarang kita
temui dalam kehidupan sehari-hari, dan ternyata Tuhan punya pandangan sendiri terhadap bagaimana kita menyikapi sebuah masalah. Banyak penafsir yang mengartikan rasa takut pada ayat ini mengarah pada mereka yang tidak berani mengakui imannya disaat penderitaan atau penganiayaan datang, atau malu mengakui di depan orang bahwa kita adalah orang yang percaya pada Kristus (dalam versi bahasa Inggrisnya, "orang-orang penakut" ini diterjemahkan dengan"coward"atau"pengecut"). Kali ini mari kita lihat dari sudut takut kerana raguragu dan kurang percaya. 1
Mari kita lihat Injil Markus 4:35-41. Disana
ada kisah angin ribut yang diredakan Tuhan Yesus. Ketika itu murid-murid Yesus ketakutan menghadapi topan yang sangat dahsyat. Ombak menyembur masuk ke dalam perahu sehingga perahu mulai dipenuhi air. Dimana Yesus pada saat itu? Yesus tengah tidur di buritan di atas sebuah tilam. Mereka pun segera membangunkan Yesus dan berkata"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?". Yesus bangun, kemudian menghardik angin itu dan selanjutnya angin menjadi reda dan danau seketika menjadi teduh sekali. Sesaat setelah Yesus meredakan angin ribut, Dia pun langsung menegur muridmuridnya:"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"Ketika angin ribut melanda, bukankah wajar jika mereka merasa takut? Bukankah sudah pada tempatnya jika angin ribut itu membuat mereka cemas dan khawatir akan tenggelam? 2
Tuhan Yesus malah menegur mereka, karena tidak
ada setitik imanpun dalam hati mereka, tidak ada keyakinan sedikitpun bahwa mereka akan baikbaik saja dengan kehadiran Yesus di kapal bersama mereka. Hal ini mengingatkan kita bahwa di tengah badai sehebat apapun kita wajib menggunakan iman kita dan percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah selalu memegang kendali. Tidak ada yang harus kita takuti. Mengapa menjadi orang penakut atau pengecut boleh mengarahkan kita menuju lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang? Rasa takut itu berarti kita tidak percaya pada perkataan dan janji-janji Allah. Itu artinya kita meragukan firman Allah. Dengan kata lain, artinya kita tidak percaya pada Allah. Padahal tidak kurang dari 300 kaliAllah meyakinkan kita dengan perkataan"Jangan takut!"pada Alkitab. Lebih dari itu, orang yang dicekam rasa takut akan lemah dan mudah disusupi godaan iblis. Tidak sedikit orang yang memilih untuk mencari jawaban segera melalui kuasa-kuasa kegelapan karena mereka berada dalam ketakutan atau kekhawatiran tertentu yang tengah melanda mereka. 3
Tidak sedikit yang tersesat bahkan terikat
karenanya. Ketika dunia meyakinkan kita bahwa inilah saatnya bagi manusia untuk takut, cemas dan khawatir, ketika sebagian orang bahkan berpikir untuk tidak punya anak karena takut melihat anaknya tumbuh ditengah-tengah dunia yang begitu kejam, ketika begitu banyak kejahatan, penyakit dan masalah yang seolah tanpa jalan penyelesaian, ketika ekonomi dunia semakin memburuk, ketika masa depan seolah-olah terlihat kelam, ingatlah bahwa Tuhan telah berulang kali meyakinkan kita bahwa ada alasan kuat untuk tidak putus pengharapan dan tetap hidup di dalam keyakinan penuh akan janji-janjiNya. Di surga tidak ada penakut dan pengecut. Mereka semua adalah orang yang percaya pada Allah dan firmanNya. Rasa takut mungkin sekali waktu akan menyerang kita, namun jika hal ini terjadi, ingatlah kembali akan janji-janji Allah pada kita. Kita punya Allah yang setia dan tidak pernah ingkar janji."Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."(Matius 24:35). Ketika rasa takut menyergap, tetaplah berdiri tegak dengan keyakinan penuh bahwa kita hidup dalam janji Allah 4