Anda di halaman 1dari 5

Ayat bacaan:Amsal 30:32

"Bila engkau menyombongkan diri tanpa


atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan
pada mulut!"
Kesuksesan atau keberhasilan tentu
diimpikankan oleh semua orang. Tidak ada
manusia yang tidak ingin berhasil. Tapi
sayangnya, sebuah keberhasilan jika tidak
disikapi hati-hati boleh mendatangkan
kesombongan. Terlalu meninggikan atau
membanggakan diri sendiri, selain tidak
enak di dengar orang, tapi juga
menunjukkan kesombongan.

SEGERA MENEKAP
MULUT

Padahal semua itu datangnya dari Tuhan.


Memang, mungkin keberhasilan hadir atas
kerja keras kita, tapi tanpa seizin Tuhan,
tidak akan ada keberhasilan yang mungkin
hadir. Selain itu, Tuhan jugalah yang
memberikan talenta dan kemampuan ke
dalam diri kita sehingga kita mampu
berusaha untuk menghasilkan suatu
keberhasilan.
1

Semakin tinggi tingkat keberhasilan kita,


semakin banyak pula orang yang mengamati
gerak gerik dan tingkah laku kita. Maka
saya merasa pepatah yang
berbunyi:"Ibarat padi, semakin berisi
semakin menunduk"adalah sangat tepat.
Kita harus semakin rendah hati ketika kita
semakin menapak naik. Meskipun demikian,
terkadang sulit bagi manusia untuk tidak
menyombongkan diri ketika mereka
mencapai sesuatu yang membanggakan.
Secara spontan terkadang kesombongan
boleh keluar tanpa direncanakan. Ayat hari
ini memberikan tips menarik yang mudah
untuk diterapkan.

"Bila engkau menyombongkan diri tanpa


atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan
pada mulut! (Amsal 30:32). Demikian kata
Agur Bin Yake.

Menyombongkan diri bukanlah perbuatan


yang berkenan di hadapan Tuhan. Perbuatan
ini menggambarkan sebuah sikap mencuri
apa yang menjadi hak Tuhan demi
kebanggaan diri sendiri. Kesombongan ini
merupakan salah satu produk yang keluar
dari dalam, dari hati, yang tidak dijaga
dengan baik. Dalam Markus 7 kita membaca
perkataan Yesus yang berbunyi
demikian:"sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian, pembunuhan,
perzinahan, keserakahan, kejahatan,
kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,
kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal
jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan
orang."(Markus 7:21-23).
Kita harus ingat bahwa ada hubungan
antara apa yang keluar dari mulut dengan
seperti apa hati kita."Karena yang
diucapkan mulut meluap dari hati.
(Matius 12:34b).
3

Yesus pun mengingatkan demikian:"Tetapi


Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia
yang diucapkan orang harus
dipertanggungjawabkannya pada hari
penghakiman."(ay 36). Kita harus berhatihati dengan apa yang kita ucapkan.Dari
mulut yang sama bisa keluar berkat, tapi
bisa pula keluar kutuk.(Yakobus 3:10). Dan
ingatlah hal berikut:"Karena menurut
ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan
dihukum. (Matius 12:37).
Apabila kita memang harus mengungkapkan
keberhasilan atau pencapaian yang berhasil
kita capai, ungkapkanlah secukupnya saja,
dan jangan terjebak pada dosa
kesombongan. Kita juga harus
terusmenjaga hati kita dengan segala
kewaspadaan, karena dari hati lah
terpancar kehidupan.(Amsal 4:23).
4

Hanya dengan menjaga hati dengan baik kita boleh


menghindaripembusukan dari dalam, yang salah
satu produknya adalah kesombongan. Tuhan tidak
senang pada orang sombong."Karena Allah
merendahkan orang yang angkuh tetapi
menyelamatkan orang yang menundukkan kepala!
(Ayub 22:29).
Pada suatu saat nanti akan datang hukuman Tuhan
atas orang-orang yang congkak dan
angkuh."Sebab TUHAN semesta alam menetapkan
suatu hari untuk menghukum semua yang congkak
dan angkuh, serta menghukum semua yang
meninggikan diri, supaya direndahkan."(Yesaya
2:12). Oleh kerana kesombongan ini boleh timbul
tanpa direncanakan dan biasanya mengintip
dicelah-celah keberhasilan kita, tips dari Agur bin
Yake di atas boleh menjadi panduan cepat yang
tidaklah sulit untuk dilakukan untuk menghindari
kita dari jerat maut."Bila engkau
menyombongkan diri tanpa atau dengan
berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!"
Tutup mulut dengan segera begitu
kesombongan mulai mengintip
5

Anda mungkin juga menyukai