Anda di halaman 1dari 6

Ayat bacaan:Yohanes 6:12

"Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada


murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potonganpotongan yang lebih supaya tidak ada yang
terbuang."
Ada seorang teman saya yang setiap kali makan
benar-benar tanpa sisa. Sehabis makan piringnya
kelihatan mengkilat seperti tidak pernah disentuh
makanan. Kalau makan ikan benar-benar sampai
bagian yang sama sekali tidak boleh dimakan.
Begitu juga kalau makan daging bertulang atau
ayam. Karenanya saya selalu tertarik melihatnya
makan sampai selesai. Suatu kali saya
menanyakan kenapa dia sampai makan seperti
itu. Ia pun bercerita sebuah pengalaman ketika
masih kecil. Pada suatu hari ia mengambil
makanan begitu banyak.

MENGHARGAI
BERKAT

Ibunya membiarkan saja ia mengambil berlebih


seperti itu. Tentu saja akhirnya masih banyak
makanan yang tersisa. Disaat itulah kemudian
ibunya memarahi dan kemudian memaksanya
menghabiskan semuanya sampai tidak ada yang
tertinggal. Ia menangis dan dengan terpaksa
makan semua yang telah ia ambil sambil ditunggui
ibunya. Sejak saat itu ia belajar untuk tidak lagi
membuang-buang makanan.
1

Ini pelajaran yang mungkin keras bagi anak


kecil, tetapi itu adalah sebuah ajaran yang
baik karena membuang-buang makanan
bukanlah hal yang bagus untuk dilakukan,
terlebih Tuhan pun tidak ingin kita
melakukannya.
Kita juga sudah mengetahui bagaimana dua
kali Tuhan mengabulkan permintaan bangsa
Israel akan makanan dalam Ulangan 16:136. Dalam dua kali kesempatan ketika
Tuhan menurunkan roti dan burung puyuh,
dua kali pula Tuhan berpesan agar
merekamengambil secukupnya sesuai
keperluandantidak membuang-buang
sisanya, yaitu pada ayat 4 dan 13.
Tuhan tidak suka jika berkatNya kita buang
sia-sia. Disaat orang lain ada yang
memerlukan, ada yang mati kelaparan,
bagaimana mungkin kita sanggup
membuang makanan tanpa peduli akan
nasib mereka? Jika itu kita lakukan,
bagaimana kita boleh menjadi terang dan
garam, dan bagaimana kita boleh mengaku
mengenal Tuhan?
2

Sebuah contoh lain mengenai ketidaksukaan


Tuhan terhadap membuang-buang berkat atau
dalam skala kecil salah satunya membuangbuang sisa makanan boleh kita lihat dalam
kisah Yesus menggandakan lima roti dan dua
ikan. Yang harus diberi makan pada saat itu
bukan hanya puluhan, bukan ratusan tetapi
ribuan orang. Apa yang dipergunakan Yesus
pada saat itu tidak lain adalahsisa makanan
yang ada pada seorang anak, yaitu lima roti
dan dua ikan.
Itulah yang kemudian mampu mengenyangkan
ribuan orang dan masih bersisa. Berkat yang
berkelimpahan dijanjikan Tuhan, dan itu boleh
kita lihat kembali pada kisah ini seperti halnya
kepada bangsa Israel di zaman Musa di atas.
Tapi lihatlah apa kata Yesus mengenai
makanan sisa ini. "Dan setelah mereka
kenyang Ia berkata kepada murid-muridNya:"Kumpulkanlah potongan-potongan yang
lebih supaya tidak ada yang
terbuang."(Yohanes 6:12). Begitu pentingnya
pesan ini, sehingga keempat Penulis Injil
menuliskan hal tersebut yaitu dalam Matius
14:20, Markus 6:43 dan Lukas 9:17.
3

Membuang-buang sisa makanan itu sama


artinya dengan tidak menghargai Pemberi
berkat. Untuk disimpan sendiri saja sudah
salah, apalagi jika kita buang-buang?
Tidakkah kita seharusnya sedih dan merasa
tergerak melihat begitu banyaknya
gelandangan, orang terlantar dan anak-anak
yang kelaparan bahkan hingga mati di
berbagai tempat, termasuk di sekitar kita?
Ketika kita menghamburkan uang untuk
membeli sesuatu yang hanya kita buang siasia dalam waktu singkat atau hidup dalam
limpahan kemewahan berlebihan, sudahkah
kita peduli bahwa ada anak yang tengah
menangis kelaparan pada saat yang sama?
Kita boleh berpikir bahwa itu hak kita,
karena uang yang kita pakai pun adalah hasil
jerih payah kita bekerja. Tetapi jangan lupa
bahwa semua itu berasal dari Tuhan yang
memberkati pekerjaan kita. Intinya seperti
yang saya katakan kemarin, kita tidak boleh
lupa bahwa kita diberkati untuk memberkati.
4

Tuhan tidak ingin anak-anakNya menjadi tamak,


egois dan serakah atas berkatNya. Dia mau kita
menjadi terang dan garam, menjadi saluran berkat
bagi orang lain, dan dengan demikian semakin
banyak pula orang yang akan memuliakan Tuhan.
Firman Tuhan juga berkata:"Berilah dan kamu
akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke
luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu."(Lukas 6:38). Ini adalah
sesuatu yang harus pula kita ingat baik-baik.
Ketika kita berdoa meminta Tuhan memberkati
usaha kita dan memberi kelimpahan buat kita,
ingatlah bahwa ada kewajiban yang harus kita
lakukan disana. Apakah kita sudah menghargai
berkat Tuhan secara benar dan menjalankan
kewajiban kita seperti yang Dia kehendaki?
Ingatlah bahwa semua yang kita miliki bukanlah
atas hasil jerih payah kita semata, tetapi itu
merupakan berkat yang indah dari Tuhan. Kita
semua punya hak untuk memakai uang yang kita
peroleh dari pekerjaan kita, itu benar, tetapi Tuhan
mengingatkan kita untuk memakai secukupnya dan
tidak melupakan orang lain yang pada saat yang
sama.
5

Tuhan tidak pernah terbatas untuk


melimpahkan berkatNya bagi kita, jadi tidak ada
yang perlu kita takutkan. Kita harus terus
melatih diri kita hingga kita dapat merasakan
kebahagiaan ketika kita memberi, sampai
firman Tuhan berikut ini akan tertanam di dalam
diri kita:"Dalam segala sesuatu telah kuberikan
contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja
demikian kita harus membantu orang-orang
yang lemah dan harus mengingat perkataan
Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi
dari pada menerima."(Kisah Para Rasul 20:35).
Agar kita boleh menghargai berkat Tuhan
secara baik kita boleh mulai dari yang kecil,
seperti tidak membuang-buang makanan
misalnya. Mari kita lihat ke sekeliling kita,
adakah tetangga yang sedang kesusahan?
Maukah kita membagi berkat kepada mereka?
Bersyukurlah atas berkat Tuhan dengan
membagikannya kepada sesama
6

Anda mungkin juga menyukai