LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS
Nama
Jenis kelamin
Usia
No. RM
Agama
Pekerjaan
Status perkawinan
Alamat
Tanggal masuk RS
: Tn. A H
: Laki-laki
: 31 tahun
: 204472
: Islam
: wiraswasta
: Menikah
: Jl. Lumput Pare
: 30 - 09 - 2015
ANAMNESIS
Dilakukan anamnesis secara auto anamnesis pada tanggal 1 Oktober
2015 di perawatan
Keluhan Utama
Nyeri pada tangan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
luka pada tangan kiri di alami sejak kira-kira 9 bulan yang lalu akibat
terjatuh dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan (-),
mual (-), muntah (-), sakit kepala (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
1. January 2015 ORIF radius et ulna (S)
2. Mey 2015,ROI Radius et ulna (S). Ec. Osteomielitis post
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan asma tidak
ada.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda vital
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
Pulsasi arteri karotis
Perdarahan perifer
KGB
Columna vertebralis
Kulit
Kepala
:
: 110/70 mmHg
: 80 x/menit
: 20 x/menit
: 36,5oC
: cukup, regular
: capilary refill time < 2 detik
: tidak teraba membesar
: letak ditengah, skoliosis (-), lordosis (-)
: warna sawo matang, sianosis (-), ikterik (-)
:normosefali, rambut hitam, distribusi
merata, tidak mudah dicabut, jejas (-) nyeri
tekan (-)
: Brills hematom -/- konjungtiva anemis -/-,
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Tenggorok
Leher
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: timpani
Auskultasi
Punggung
Pemeriksaan Ekstremitas
Atas
Bawah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto rontgen anthebrachii
Kesan :
- Fraktur lama radius ulna dengan kallus minimal pada radius.
- Tak tampak tanda-tanda osteomyelits
Laboratorium (1 oktober 2015)
Pemeriksaan
V.
Hasil Pemeriksaan
Leukosit
7700 / ul
Eritrosit
4.820.000/ ul
Hemoglobin
13,7gr/dl
Hematokrit
30%
Platelet
:221.000/ ul
CT
8 detik
BT
5 setik
DIAGNOSIS
Non Union fraktur Radius Ulna Post ROI ec Osteomyelitis
VI.
PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan :
Recognition
Reduction
Retention
Rehabilitation
Konservatif :
IVFD RL 20 tpm
Ceftriaxon 1 gr/12 jam/iv
Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
Ranitidin 50 mg/8 jam/iv
PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
: Bonam
: Dubia ad bonam
: Bonam
VIII. RESUME
Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan utama nyeri pada
tangan kiri di alami sejak kira-kira 9 bulan yang lalu akibat terjatuh
dari motor karena kecelakaan lalu lintas. Riwayat pingsan (-),mual (-),
muntah (-), sakit kepala (-). Riwayat Penyakit Dahulu January 2015
ORIF radius et ulna (S) dan pada Mey 2015,ROI Radius et ulna (S).
Ec. Osteomielitis post ORIF
BAB II
PEMBAHASAN
I.
DEFINISI
Fraktur adalah hilanganya kontinuitias tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial1.
II.
kerusakan.
Trauma tidak langsung. Disebut trauma tidak langsung apabila trauma
dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya
jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada
klavikula. Pada keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.
anak-anak
Trauma langsung disertai dengan resistensi pada satu jarak tertentu
(d) tension
KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologis, klinis, dan radiologis.
Klasifikasi Etiologis1
Klasifikasi Klinis1
dan jaringan lunak, dapat berbentuk from within (dari dalam) atau from
Klasifikasi Radiologis1
Berdasarkan lokalisasi :
Diafisal
Metafisal
Intra-artikuler
Fraktur dengan dislokasi
Berdasarkan konfigurasi :
Fraktur transversal
Fraktur oblik
Fraktur spiral
Fraktur Z
Fraktur segmental
Fraktus komunitif, fraktur lebih dari dua fragmen
Fraktur baji biasanya pada vertebra karena trauma kompresi
Fraktur avulse, fragmen kecil oleh otot atau tendo misalnya fraktur
epikondilus humeri
Fraktur depresi, karena trauma langsung
Fraktur impaksi
Fraktur pecah (burst) dimana terjadi fragmen kecil yang berpisah
Menurut ekstensi :
Fraktur total
Fraktur tidak total
Fraktur buckle
Fraktur garis rambut
Fraktur green stick
Bergeser (displaced)
Bergeser dapat terjadi dalam 6 cara :
Bersampingan
Angulasi
Rotasi
Distraksi
Over-riding
Impaksi
PENYEMBUHAN FRAKTUR
Proses penyembuhan fraktur pada tulang kortikal terdiri atas lima fase
yaitu1 :
1. Fase hematoma
Apabila terjadi fraktur pada tulang panjang, maka pembuluh darah
kecil yang melewati kanalikuli dalam sistem Haversian mengalami
robekan pada daerah fraktur dan akan membentuk hematoma diantara
10
11
V.
ANATOMI
Anatomi Radius
Ujung proximal radius membentuk caput radii (=capitulum radii),
berbentuk roda, letak melintang. Ujung cranial caput radii membentuk
fovea articularis (=fossa articularis) yang serasi dengan capitulum
radii. Caput radii dikelilingi oleh facies articularis, yang disebut
circumferentia articularis dan berhubungan dengan incisura radialis
ulnae. caput radii terpisah dari corpus radii oleh collum radii. Di
sebelah caudal collum pada sisi medial terdapt tuberositas radii.
Corpus radii di bagian tengah agak cepat membentuk margo interossea
(=crista interossea), margo anterior (=margo volaris), dan margo
posterior. Ujung distal radius melebar ke arah lateral membentuk
processus styloideus radii, di bagian medial membentuk incisura
ulnaris, dan pada facies dorsalis terdapat sulcus-sulcus yang ditempati
oleh tendo. Permukaan ujung distal radius membentuk facies
articularis carpi. (8)
12
13
14
FISIOLOGI
Tulang adalah adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari
tiga jenis sel : osteoblast, osteosit, dan osteoklas. Osteoblast
membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan
sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid melalui suatu proses yang
disebut osifikasi. Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid,
osteoblast mensekresikan sejumlah besar fosfatase alkali, yang
memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat
ke dalam matriks tulang. Sebagian dari fosfatase alkali akan memasuki
aliran darah, dengan demikian maka kadar fosfatase alkali di dalam
darah dapat menjadi indikator yang baik tentang tingkat pembentukan
tulang setelah mengalami patah tulang atau pada kasus metastasis
kanker ke tulang. (10)
Osteoblas merupakan salah satu jenis sel hasil diferensiasi
mesenkim yang sangat penting dalam proses osteogenesis atau
15
: 35%
Substansi Inorganic
: 45%
Air
: 20%
16
EPIDEMIOLOGI
Fraktur yang terjadi dapat mengenai orang dewasa maupun anakanak, Fraktur yang mengenai lengan bawah pada anak sekitar 82% pada
daerah metafisis tulang radius distal, dan ulna distal sedangkan fraktur
pada daerah diafisis yang terjadi sering sebagai faktur type green-stick.
Fraktur tulang radius dapat terjadi pada 1/3 proksimal, 1/3 tengah atau 1/3
distal.
17
penyakit tertentu. Jika trauma ringan yang terus menerus dapat menimbulkan
fraktur. Berdasarkan ini, maka dikenal berbagai jenis fraktur :
sebelumnya telah mengalami proses patologik, misalnya tumor tulang primer atau
sekunder, myeloma multiple, kista tulang, osteomyelitis, dan sebagainya. Trau ma
ringan saja sudah dapat menimbulkan fraktur.
Fraktur stress disebabkan oleh trauma ringan tetpai terus menerus,
misalnya fraktur march pada metatarsal fraktur tibia pada penari balet, fraktur
fibula pelari jarak jauh, dan sebagainya.(6)
X.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Anamnesis
merupakan
langkah
pertama
yang
dilakukan
untuk
18
Pemeriksaan Fisis1
1. Look (Inspeksi)
2. Feel (Palpasi)
- Tenderness (nyeri tekan) pada derah fraktur.
- Krepitasi.
- Nyeri sumbu.
3. Move (Gerakan)
- Nyeri bila digerakan, baik gerakan aktif maupun pasif.
- Gerakan yang tidak normal yaitu gerakan yang terjadi tidak pada
sendinya.
4. Pemeriksan trauma di tempat lain seperti kepala, thorak, abdomen,
tractus urinarius dan pelvis.
5. Pemeriksaan komplikasi fraktur seperti neurovaskular bagian distal
fraktur yang berupa pulsus arteri, warna kulit, temperatur kulit,
pengembalian darah ke kapiler (Capillary refil test), sensasi motorik
dan sensorik.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan standar untuk trauma pada lutut adalah foto Xray dengan
posisi anteroposterior (AP), lateral, dan dua oblik. Foto X-ray digunakan
untuk mengidentifikasi garis fraktur dan pergeseran yang terjadi tetapi
tingkat kominusi atau depresi dataran mungkin tidak terlihat jelas. Foto
19
XI.
TERAPI
Fraktur dari distal radius adalah jenis fraktur yang paling
sering terjadi. Fraktur radius dan ulna biasanya selalu berupa perubahan
posisi dan tidak stabil sehingga umumnya membutuhkan terapi operatif.
Fraktur yang tidak disertai perubahan posisi ekstraartikular dari distal
radius dan fraktur tertutup dari ulna dapat diatasi secara efektif dengan
primary care provider. Fraktur distal radius umumnya terjadi pada anakanak dan remaja, serta mudah sembuh pada kebanyakan kasus. (13)
Terapi fraktur diperlukan konsep empat R yaitu : rekognisi,
reduksi/reposisi, terensi/fiksasi, dan rehabilitasi.
1.
2.
fraktur semirip mungkin dengan keadaan atau kedudukan semula atau keadaan
letak normal.
3.
20
XII.
KOMPLIKASI
A. Komplikasi Dini
Sirkulasi darah pada jari harus diperiksa; pembalut yang menahan slab
perlu dibuka atau dilonggarkan. Cedera saraf jarang terjadi, dan yang
mengherankan tekanan saraf medianus pada saluran karpal pun jarang terjadi.
Kalau hal ini terjadi, ligamen karpal yang melintang harus dibelah sehingga
tekanan saluran dalam karpal berkurang. Distroft refleks simpatetik mungkin amat
sering ditemukan, tetapi untungnya ini jarang berkembang lengkap menjadi
keadaan atrofi Sudeck. Mungkin terdapat pembengkakan dan nyeri tekan pada
sendi-sendi jari, waspadalah jangan sampai melalaikan latihan tiap hari. Pada
sekitar 5% kasus, pada saat gips dilepas tangan akan kaku dan nyeri Berta ter-
21
dapat
tanda-tanda
ketidakstabilan
vasomotor.
Sinar-X
memperlihatkan
Delayed union
Delayed union disebabkan oleh faktor biologis, biomekanis atau faktor dari
pasiennya sendiri. Faktor biologis termasuk di dalamnya, suplai darah yang kurang,
kerusakan parah jaringan lunak, dan robekan periosteum. Faktor biomekanis yaitu
pemasangan bidai yang kurang sempurna, fiksasi yang terlalu kaku dan adanya infeksi.
Pada pemeriksaan x-ray tampak pembentukan kalus sedikit atau inkomplit atau reaksi
periosteal, tetapi ujung fragmen tulang tidak tampak sklerotik ataupun atrofi.
Penatalaksanaan konservatif delayed union menganut dua prinsip penting yaitu untuk
mengeliminasi penyebab terjadinya delayed union dan untuk menginduksi penyembuhan.
Malunion
Malunion adalah ketika penyambungan antar fragmen terjadi dalam posisi yang
tidak memuaskan (angulasi, rotasi atau pemendekan yang terlalu besar). Malunion
disebabkan oleh reduksi kurang sempurna, imobilisasi yang inadekuat, atau pada fraktur
kominutiva dan tulang osteoporosis.
Deformitas biasanya dapat terlihat tetapi kadang dibutuhkan pemeriksaan x-ray
untuk memastikannya. Rotasi femur, tibia, humerus atau antebrachii dapat terlihat bila
foto x-ray dibandingkan dengan ekstremitas yang sehat. Malunion dapat diperbaiki
dengan manipulasi ulang dengan pedoman sebagai berikut
22
Pada anak-anak, deformitas angular dekat ujung fragmen tulang biasanya akan
mengalami remodeling seiring perjalanan waktu, tetapi deformitas rotasional
tidak akan mengalami remodeling.
Pada ekstremitas bawah, pemendekan lebih dari 2 cm mengindikasikan perlunya
dilakukan prosedur penyamaan panjang.
Non union
Disebut non union apabila fraktur tidak menyembuh antara 6 8 bulan dan
tidak didapatkan konsolidasi sehingga didapat pseudoarthrosis (sendi palsu).
Pseudoarthrosis dapat terjadi tanpa infeksi tetapi dapat juga terjadi samasama
dengan infeksi disebut infected pseudoarthrosis.Beberapa jenis nonunion terjadi
menurut keadaan ujung ujung fragmen tulang. Ada 2 tipe non union, yaitu :3
1. Hipertrofik
Ujung ujung tulang bersifat sklerotik dan lebih besar dari normal yang
disebut gambaran elephants foot. Garis fraktur tampak dengan jelas.
Ruangan antar tulang diisi dengan tulang rawan dan jaringan ikat fibrosa.
Pada jenis ini vaskularisasinya baik sehingga biasanya hanya diperlukan
fiksasi yang rigid tanpa pemasangan bone graft.
2. Atrofik (Oligotrofik)
Tidak ada tandatanda aktivitas seluler pada ujung fraktur. Ujung tulang
lebih kecil dan bulat serta osteoporotik dan avaskular. Pada jenis ini
disamping dilakukan fiksasi rigid jugadiperlukan pemasangan bone graft.
Penyebab nonunion dan delayed union3
fragmen.
Waktu imobilisasi yang tidak cukup
Infeksi
Distraksi pada kedua ujung karena adanya traksi yang berlebihan
Interposisi jaringan lunak diantara kedua fragmen tulang
Terdapat jarak yang cukup besar antara kedua fragmen
Destruksi tulang misalnya oleh karena tumor atau osteomielitis (fraktur
patologis)
Disolusi hematoma fraktur oleh jaringan sinovia (fraktur intrakapsuler)
23
Gambaran klinis3
disebutpseudoarthrosis.
Nyeri tekan atau sama sekali tidak ada.
Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga tidak terdapat pembengkakan
sama sekali
Pada perabaan ditemukan rongga diantara kedua fragmen.
Pemeriksaan radiologis3
Pengobatan3
ulna
Pemasangan protesis, misalnya pada fraktur leher femur
Stimulasi elektrik untuk mempercepat osteogenesis.
Osteomyelitis
Adapun komplikasi infeksi jaringan tulang disebut sebagai
osteomyelitis, dan dapat timbul akut atau kronik. Bentuk akut dicirikan
dengan adanya awitan demam sistemik maupun manifestasilocal yang berjalan
dengan cepat. Pada anak-anak infeksi tulang seringkali timbul sebagaikomplikasi
dari infeksi pada tempat-tempat lain seperti infeksi faring (faringitis), telinga
(otitis media) dan kulit (impetigo). Bakterinya (Staphylococcus
aureus, Streptococcus, Haemophylus influenzae) berpindah melalui aliran
24
(a)
(b)
Gambar 20. (a) Osteomyelitis Akut pada Radius Ulna (b) Osteomyelitis Kronik
25
osteomyelitis
antibiotika. Infeksi tulang sangat sulit untuk ditangani, bahkan tindakan drainase
dan debridement, serta pemberian antibiotika yang tepat masih tidak cukup untuk
menghilangkan penyakit.( 3 )
DAFTAR PUSTAKA
1. Chairuddin, Rasjad Prof, MD, PhD.Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. 2003.
Makasar
2. Alan Graham Aplpley. Appleys System of Orthopedics and Fracture 9 th
edition. Butterworths Medical Publications. 2010.
3. Netter, Frank H. Netters
Saunders Elseiver.
4. Frassica, Frank dkk. The 5-Minute Orthopaedic Consult 2nd edition.
Lippuncolt William & Wilkins. 2007
5.
6. Chapman, Michael W.
26
27