PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Umur : 65 Th
Agama : Islam
Status : Kawin
Pekerjaan : Swasta
Tanggal KRS :-
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
- Pasien mengatakan terkena gergaji mesin pukul 13.00 pada tangan kanan
dan kaki kiri. Sempat pingsan dan tidak sadar. Nyeri (+) skala 4, Pusing
1
4. Riwayat Penyakit Keluarga
1. Status Generalis
2) Kesadaran : Composmentis
3) GCS : 456
4) a/i/c/d : -/-/-/-
5) Tanda Vital
o Nadi : 70 x/menit
o Suhu : 36,5 C
o Pernafasan : 19 x/menit
6) Thorax :
o COR : S1S2 TR
2
2. Status Lokalis
- F : NT (+)
- M : ROM
V. Diagnosis
- Debridement
- Repair Tendon
- Pengobatan :
o Cefazolin 3x1
o Gentamicyn 2x80 mg
o Tetagan 1 vial
o Antrain 3x1
o Infus DL
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ekstremitas inferior adalah anggota tubuh yang terbentang mulai dari pelvis
a. Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan
yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan
Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan
antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis.
femur.
4
b. Femur merupakan tulang panjang, yang di bagian proksimal berartikulasi
bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk
kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk
5
Struktur Otot Bagian posterior region crurys superficial terdiri dari lapisan ;
posterior paling dalam muskulus flexor digitorum longus, bagian lateral muskulus
peroneus longus dan muskulus brevis, bagian anterior ; muskulus tibialis anterior,
muskulus extensor digitorum longus dan muskulus brevis. Dari masing- masing
6
e. Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan tibia dan
tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3).
ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada
sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel
7
Vaskularisasi
menjadi a. Dorsalis pedis dan arteri-arteri kecil pada phalank kemudian manuju ke
vena.
Innervasi
inervasi ekstremitas inferior berasal dari plexus lumbalis I-IV yang menjadi
nervus femoralis. Dan berasal dari plexus lumbalis IV-V dan plexus sacralis I-IV
yang menjadi n. Ischiadicus yng pada cruris menjadi n. Tibialis dan n. Peroneus
communis.
8
II. Definisi
Crush injury didefinisikan sebagai luka yang hancur pada ekstremitas atau
anggota badan lain yang mengakibatkan terjadinya kerusakan yang serius tetapi
lebih sering terjadi pada anggota gerak bawah (ekstemitas bawah), dengan
(pemecahan otot) dan pelepasan sel komponen otot yang berbahaya dan elektrolit
ke sistem peredaran darah. Crush injury ini dapat menyebabkan cedera jaringan
hypocalcemia.
III. Patofisiologi
Patofisiologi crush injury dimulai dengan cedera otot dan kematian sel otot.
Menurut James Dickson, pada awalnya ada tiga mekanisme yang bertanggung
Proses ini terjadi selama satu jam pertama setelah crush injury.
9
otot bisa bertahan sekitar 4 jam tanpa aliran darah (warm ischemia time).
Selain itu, yang tidak kalah penting adalah Pada crush injury kerusakan
lapisan kulit dan subkutan dapat mempermudah masuknya kuman melalui lokasi
yang signfikan pada sebelah distal regio cruris, sebab cabang n.Tibialis dapat
Jika tulang patah maka periosteum dan pembuluhh darah pada kortek, sum-
terjadi dari ujung tulang yang rusak dan dari jaringan lunak (otot) yang ada
tulang dan bagian bawah periosteum. Jaringan nekrotik ini menstimulasi respon
inflamasi yang kuat yang dicirikan oleh vasodilasi, eksudasi plasma dan lekosit ,
dan infiltrasi oleh sel darah putih lainnya. Kerusakan pada periosteum dan sum-
sum tulang dapat mengakibatkan keluarnya sumsum tulang terutama pada tulang
panjang, sumsum kuning yang keluar akibat fraktur masuk ke dalam pembuluh
darah dan mengikuti aliran darah sehingga mengakibatkan terjadi emboli lemak (
10
Fat emboly ). Apabila emboli lemak ini sampai pada pembuluh darah kecil,
sempit, dimana diameter emboli lebih besar dari pada diameter pembuluh darah
perfusi jaringan. Emboli lemak dapat berakibat fatal apabila mengenai organ-
Apabila terjadi kerusakan pada otot dan jaringan lunak juga dapat
menimbulkan nyeri yang hebat karena adanya spasme otot. Selain itu apabila ada
ketidakseimbangan dimana tulang dapat menekan saraf pada daerah yang fraktur
dan melepaskan sejumlah substansi yang dapat menjadi racun dalam sirkulasi.
terbebaskan dan tekanan dilepaskan, racun bebas masuk dalam sirkulasi dan
berefek sistemik. Mereka dapat mempengaruhi organ yang jauh dari lokasi crush
aciduria, dandysrhythmia.
11
- Free radicals, superoxides, peroxides terbentuk ketika oksigen kembali
lanjut.
hemodinamik.
(nefrotoksik).
terjadi cardiacs arytmia dan kematian mendadak. Pada keadaan lebih lanjut,
12
pelepasan zat-zat akibat dari kematian sel menuju sirkulasi mengakibatkan
a. Hipotensi
b. Kegagalan Ginjal
ke sirkulasi
ditangani
metabolic
c. Kelainan Metabolik
menyebabkan hyperkalemia
13
- Asam laktat dilepaskan dari otot iskemik ke dalam sirkulasi sistemik,
Secara umum, ada beberapa tanda dan gejala lain yang mungkin hadir ialah
a. Cedera Kulit
b. Bengkak
g. Myoglobinuria –> urin dapat menjadi berwarna merah tua atau coklat,
a. Hiperkalemia
14
- Hiperkalemia ringan (5,5-6,5 mEq/L)
Gelombang T meninggi.
Pelebaran lebih lanjut dari QRS karena blok pada bundel cabang atau
Sindrom Kompartemen
bersamaan dengan crush injury. Tanda dan gejala yang berhubungan dengan ini
meliputi:
V. Penatalaksanaan
Pada crush injury , perlu adanya penanganan yang segera karena lebih dari
6-8 jam setelah kejadian, jika tidak dapat ditangani dengan baik akan
15
menyebabkan kondisi pasien semakin memburuk dan terjadi banyak komplikasi
lain yang dapat memperberat kondisi pasien dan penanganan selanjutnya menjadi
semakain sulit.
Penanganan pada crush injury dapat dimulai dari tempat kejadian yaitu
sakit.
oksigen (O2) guna mencegah terjadinya hipoksia jaringan serta terutama organ-
organ vital. Kemudian dilanjutkan dengan terapi cairan, terapi cairan awal harus
cairan tubuh dengan cepat dengan menggunakan cairan NaCl ( isotonic) atau
Barbera& Macintyre, 1996; Gonzalez, 2005; Gunal et Al., 2004; Malinoski et Al.,
Untuk mencegah gagal ginjal dengan hidrasi yang sesuai, anjuran terapi
mempertahankan diuresis minimal 300- 400 mL/jam, dalam hal ini penting
dipasang folley cateter guna menghitung balance cairan masuk dan cairan keluar
(Malinoski et Al., 2004). Volume agresif ini dapat mencegah kematian yang cepat
Natrium bikarbonat berguna pada pasien dengan Crush Syndrome. Ini akan
mengembalikan asidosis yang sudah ada sebelumnya yang sering timbul dan juga
16
sebagai salah satu langkah pertama dalam mengobati hiperkalemia. Hal ini juga
mencapai 6,5 untuk mencegah mioglobin dan endapan sama urat di ginjal.
diberikan :
(Kayexalate).
bengkak ( edema).
intravena pada pasien sebagai infuse lanjutan. Dosis maksimum adalah 200 gm/d,
dosis yang lebih tinggi dari ini dapat merusak fungsi ginjal. Mannitol boleh
17
diberikan hanya setelah aliran urin baik yang dikoreksi dengan cairan IV lain
sebelumnya.
dengan kain kasa. Lokasi cedera diangkat lebih tinggi dari posisi jantung akan
rasa sakit ( analgetik) dapat diberikan yang sesuai. Torniket yang kontroversial
terakhir. Ini mungkin sesuai strategi penyelamatan untuk pasien yang hidupnya
berada dalam bahaya langsung dan yang tidak dapat melepaskan diri dengan cara
lain. Ini merupakan bidang yang sulit dengan prosedur yang sangat meningkatkan
risiko infeksi dan perdarahan pada pasien. Amputasi dirumah sakit harus
Pada amputasi bawah lutut dapat dilakukan jika ada kerusakan yang sulit
untuk dipetahankan lagi dan kerusakan fungsi komponen yang terdapat pada
daerah bawah lutut( under of bone) yang melibatkan kerusakan kulit, soft tissue,
pada daerah bawah lutut dapat dilakukan dengan cara mempertahankan otot dan
komponen lainnya serta kondilus tulang paha, namun pada kasus crush injury
18
Indikasi amputasi :
hampir 90% dari seluruh amputasi. Penyebab lainnya adalah trauma parah,
yang potensial lethal dan crush injury. Pada crush injury pelepasan torniquet
atau penekanan lain akan berakibat pada kegagalan ginjal (crush syndrome).
lebih buruk daripada tidak mempunyai anggota gerak sama sekali. Hal ini
mungkin dapat disebabkan oleh nyeri, malformasi berat, sepsis berulang atau
sensasi khususnya merupakan masalah yang berat dan pada alat gerak bawah
Skor Mangled :
- Very high energy injury (eg. high speed trauma with severe contamination)
– 4 points
Limb ischemia
19
- Absent pulse,paresthesia, diminished capillary refill – 2points
Shock
Age
The score is doubled for ischemia > 6 hours. apabila skor Mangled ≥7 maka
VI. Komplikasi
- Hypotensi
- Crush syndrome
- Renal failure
- Compartmen Syndrome
- Cardiac arrest
20
DAFTAR PUSTAKA
Clifton Rd. 2009. Crush Injury and Crush Syndrome” Centers for Disease Control and
Prevention, Atlanta, USA ;
http://www.bt.cdc.gov/masscasualties/blastinjuryfacts.asp
21