Anda di halaman 1dari 14

DEMAM BERDARAH

DENGUE (DBD)

Kelompok 2

DEMAM BERDARAH DENGUE


penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus,
yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
kapiler dan pada sistem pembekuan darah

KLASIFIKASI
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1986, penyakit DBD dibagi
menurut berat ringannya. Secara singkat klasifikasinya adalah:
Derajat 1 jika terdapat tanda-tanda demam disertai gejala-gejala yang lain,
seperti mual, muntah, sakit pada ulu hati, pusing, nyeri otot, dan lainnya,
tanpa adanya perdarahan spontan dan bila dilakukan uji tourniquet
menunjukkan hasil positif (+) terdapat bintik-bintik merah. Selain itu, pada
pemeriksaan laboratorium menunjukkan tanda-tanda hemokonsentrasi dan
trombositopenea.
Derajat 2 jika terdapat tanda-tanda dan gejala seperti yang terdapat pada
DBD Derajat 1 disertai adanya perdarahan spontan pada kulit ataupun tempat
lain (gusi, mimisan, dll)
Derajat 3 jika telah terdapat tanda-tanda shock, yaitu dari pengukuran nadi
didapatkan hasil cepat dan lemah; tekanan darah menurun; penderita gelisah;
dan tampak kebiru-biruan pada sekitar mulut, hidung, dan ujung-ujung jari.
Derajat 4 jika penderita telah jatuh pada keadaan shock, penderita
kehilangan kesadaran dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tidak
terukur. Kondisi seperti ini disebut DSS Dengue Shock Syndrome. Penderita
berada dalam keadan kritis dan memerlukan perawatan yang intesif di ruang
ICU.

GEJALA/TANDA
Gejala/ tanda awal
2. Seringkali ulu hati terasa
nyeri,
karena terjadi perdarahan
lambung

1. Mendadak panas tinggi selama


2-7 hari, tampak lemah dan
lesu
3. Tampak bintik-bintik merah pada
kulit
disebabkan pecahnya pembuluh
kapiler

GEJALA/TANDA
LANJUTAN

1. Mungkin terjadi muntah/berak


bercampur darah

2. Kadang-kadang terjadi perdarahan


di hidung (mimisan)

3. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan


kaki dingin berkeringat.
Bila tidak segera ditolong dapat meninggal dunia

MASA INKUBASI

3-5 hari sejak seseorang terserang virus dengue,Selanjutnya


penderita akan menampakkan tanda dan gejala demam
berdarah

Masa inkubasi selama

TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN
NYAMUK AEDES AEGYPTI
Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti : drum,
tangki, tempayan, bak mandi/wc dan ember.
Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti :
tempat minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng,
botol, plastik,dll).
Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah daun,
tempurung kelapa, potongan bambu.

CARA PENULARAN
Seorang yang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber
penularan DBD, virus ini berada dalam darah selama 4 7 hari. Bila penderita DBD
digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terisap masuk kedalam
lambung nyamuk, selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar di
berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1
minggu setelah menghisap darah penderita nyamuk tersebut siap menularkan
kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang
hidupnya dan menjadi penular (Infektif).

CARA PENCEGAHAN

PENGOBATAN
1. Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin
diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang
berlebihan.
2. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.
Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang
timbul, misalnya :
Paracetamol membantu menurunkan demam
Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder
Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa
berdampak syok
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan
meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum
pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji
kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan
peningkatan nilai trombosit darah.

FAKTOR RESIKO PENULARAN


pertumbuhan penduduk perkotaan yang cepat,
mobilisasi penduduk karena membaiknya sarana dan
prasarana transportasi dan terganggu atau
melemahnya pengendalian populasi
sehinggamemungkin terjadinya KLB,
kemiskinan yang mengakibatkan orang tidak
mempunyai kemampuan untuk menyediakan rumah
yang layak dan sehat,
pasokan air minum dan pembuangan sampah yang
benar,
pendidikan dan pekerjaan masyarakat, jarak antar
rumah, keberadaan tempat penampungan air,
keberadaan tanaman hias dan pekarangan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai