KONTRAKTUAL
A. LATAR BELAKANG
Selain sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, perumahan dan permukiman
mempunyai fungsi yang sangat strategis sebagai pusat pendidikan keluarga,
persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi mendatang, termasuk perannya
sebagai pengejawentahan jati diri. Selain itu, sektor perumahan dan permukiman dapat
juga berperan sebagai salah satu lokomotif perekonomian dan penciptaan lapangan
kerja di dalam kerangka penciptaan produktivitas kota/wilayah.
Namun demikian didasari bahwa persoalan perumahan dan permukiman pada
umumnya dirasakan masih kurang mendapat perhatian yang semestinya. Kondisi
karakteristik dan potensi, termasuk kemampuan serta kapasitas dari setiap daerah
dalam penyelenggaraan sektor perumahan dan permukiman sesungguhnya sangat
beragam, lokal dan kontektual. Sehingga bagaimanapun juga perlunya untuk terus
dikembangkan
strategi
operasional
penyelenggaraan
yang
sesuai dengan
keberagaman dan kemandirian yang ada di tingkat lokal.
Dari segi kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar lingkungan, masih
terdapat banyak kawasan yang tidak dilengkapi dengan berbagai prasarana dan
sarana pendukung, fasilitas sosial dan fasilitas umum. Semakin terbatasnya
kemampuan masyarakat akibat krisis moneter, termasuk di dalam memelihara
prasarana dan sarana lingkungan, mengakibatkan menurunnya pula kondisi prasarana
dan sarana lingkungan perumahan terutama pada kawasan kumuh dan nelayan di
perkotaan, termasuk di kawasan pulau-pulau kecil dan daerah tertinggal.
Permasalahan Perumahan dan Pemukiman sungguhnya tidak dapat dilepaskan
dari berbagai perkembangan dimensi sosial, ekonomi dan lingkungan baik di tingkat
lokal, nasional, regional, maupun global, regensi persoalan Perumahan dan
Pemukiman telah juga menjadi perhatian masyarakat global dalam agenda habitat
yang merupakan kesepakatan masyarakat global, telah diamanatkan tentang
pentingnya penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat (shelter for all) dengan mengedepankan strategi pemberdayaan (enabling
strategy).
Sejalan dengan pelaksanaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah, perlu disiapkan
oleh pemerintah daerah pengembangan sumber daya manusia yang handal. Seiring
semangat otonomi, maka tanggung jawab pemerintah daerah akan semakin besar,
yang berarti kemampuan daerah dalam pengelolaan pembangunan harus diperkuat.
Sementara titik berat tugas pemerintah pusat tidak lagi menyusun dan melaksanakan
penataan ruang, melainkan lebih banyak melakukan fasilitas dan sosialisasi
penyelenggaraan pembangunan daerah termasuk bidang penata ruang.
Adanya berbagai permasalahan di bidang Perumahan dan Pemukiman seperti
semakin meningkatnya kebutuhan rumah yang layak sejalan dengan pertumbuhan
penduduk, serta masih lemahnya perencanaan dan pengelolaan pembangunan
Perumahan dan Pemukiman dimana di era otonomi daerah ini diarahkan untuk
ditangani oleh daerah membutuhkan perencanaan yang berbasis pada kebutuhan yang
ada. Kajian terhadap kebutuhan perumahan dengan berbagai karakter yang ada
membutuhkan adanya penguatan sistem data dan informasi
Lokasi Kegiatan
Pagu Dana
Pembangunan Jalan Rabat beton Dusun Setingga Desa Sebubus Gg. Sikup Kec.
Paloh Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
Pembangunan Jalan Rabat beton Dusun Kota Lama Desa Ratu Sepudak Kec.
Galing Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
Pembangunan Jalan Rabat beton jalan PDM DKE Dusun Durian Desa Sepadu
Kec. Teluk Keramat Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
Pembangunan Jalan Rabat beton Jalan Sosial Dusun Sebangkau Desa Pemangkat
Kota Kec. Teluk Keramat Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
Pekerjaan Penimbunan badan jalan Desa Kartiasa, Desa Sulung, Desa Sekuduk
Kec. Kartiasa Kab. Sambas
Rp. 360.000.000,-
Pekerjaan Penimbunan Batu Kong Desa Jawai Laut Dusun Bukit Raya Kec. Jawai
Selatan Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
Pekerjaan Penimbunan Batu Kong Dusun M atang Tangkit Desa SB Kolam Kec.
Jawai Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
Pekerjaan Penimbunan Batu Kong Jalan Dusun Bhakti Desa Bakau Kec. Jawai
Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
Pembangunan Jalan Rabat beton Desa Samustida- Desa Sayang Sedayu Kec.
Teluk Keramat Kab. Sambas
Rp. 135.000.000,-
10
Rp. 90.000.000,-
11
Pekerjaan Penimbunan Batu Kong Jl. Pahlawan Gg. Kubur Desa Lorong Kec.
Sambas Kab. Sambas
Rp. 180.000.000,-
12
Pekerjaan Penimbunan Batu Kong + Sirtu Jl. Desa Keramat Lumbang Gg. Keramat
II Kec. Sambas
Rp. 180.000.000,-
13
Pembangunan Jalan Rabat beton Desa Lubuk Dagang Gg. Amerta Grasstrack Kec.
Sambas Kab. Sambas
Rp. 630.000.000,-
14
Pembangunan Jalan Rabat Beton Dusun Penjulung Desa Puringan Gg. Usaha Tani
Kec. Teluk Keramat Kab. Sambas
Rp. 180.000.000,-
i.
2. Jika di wilayah lokasi tidak terdapat material yang memenuhi syarat atau
depositnya tidak mencukupi, maka dapat dipergunakan material dari luar.
3. Material yang dinilai memenuhi persyaratan, perlu diambil sebagai contoh
sehingga tidak tertipu bila dikirim material yang jelek.
j.
Survey Harga
1. Sebelum menghitung RAB, harus dilakukan survey harga bahan dan
peralatan, minimal di 3 lokasi pemasok, disamping itu perlu juga dilakukan
survey tenaga kerja.
2. Hasil survey harga dilampirkan atau dituangkan dalam surat keterangan
daftar harga dari daerah setempat.
3. Hasil survey harga tersebut di atas, merupakan salah satu dasar untuk
menghitung RAB.
I.
TENAGA AHLI
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk kegiatan ini :
NO
TENAGA KERJA
KLASIFI
KASI
Team Leader
Ahli Muda
Ahli Muda
3
4
5
6
7
J.
Ahli Teknik
Jembatan
Ahli Estimasi
Biaya
Surveyor /
Pengukuran
Lapangan
Drafter / Operator
Autocad
Ahli Muda
Ahli Muda
PENGALA
MAN
KLASIFIK
ASI
3 (tiga)
Tahun
3 (tiga)
Tahun
3 (tiga)
Tahun
3 (tiga)
Tahun
Administrasi
JURUSAN
MASA
KERJA
JUMLAH
TENAGA
Teknik Sipil
(S1)
Teknik Sipil
(S1)
Teknik Sipil
(S1)
Teknik Sipil
(S1)
3 Th 5
Th
3 Th 5
Th
3 Th 5
Th
3 Th 5
Th
1 (satu)
Orang
3 (tiga)
Orang
1 (satu)
Orang
2 (dua)
Orang
STM Sipil
1 Th 3
Th
4 (empat)
Orang
SMU/SMK
1 Th 3
Th
2 (dua)
Orang
SMU/SMK
1 Th 3
Th
1 (satu)
Orang
LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
1. Laporan Pendahuluan berisi :
- Laporan konsep perencanaan dan jadwal kerja
- Laporan pengukuran dan survey lapangan
- Foto hasil pengukuran dari survey lapangan
- Surat keterangan harga setempat (survey harga)
Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 1( satu ) minggu sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 1( satu ) Buku laporan untuk masing-masing lokasi (14 lokasi )
format laporan F4.
2. Laporan Antara/Interim berisi :
- Gambar pra rencana dan tampak
- Perkiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Konsep Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Laporan ini harus diserahkan selambat- lambatnya 2 (dua) minggu sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 1( satu ) Buku laporan untuk masing-masing lokasi (14 lokasi)
format laporan F4.
3. Konsep Laporan Akhir ( Draf Final Report ) yang berisi :
- Gambar rencana dan konsep perencanaan
- Draf akhir Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Draf akhir Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Laporan ini harus diserahkan selambat- lambatnya 3 ( tiga) minggu sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 1( satu ) Buku laporan untuk masing-masing lokasi (14 lokasi)
format laporan F4 dan Format Gambar dalam bentuk A3.
Pontianak,
Mei 2015