Skripsi Ruslan Ashari
Skripsi Ruslan Ashari
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
RUSLAN ASHARI
A311 07 203
ii
iii
iv
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini antara lain untuk memperoleh bukti empiris guna
diketahui dan dianalisis tentang pengaruh keahlian, independensi dan etika
terhadap kualitas auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Pengawasan
atas penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan secara berjenjang mulai dari
tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi sampai dengan tingkat Pusat.
Penelitian ini dilaksanakan di Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Sampel
dipilih secara total sebanyak 52 auditor/pemeriksa. Model analisis yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda, analisis ini didasarkan
pada data dari 52 responden yang penelitiannya melalui kuesioner.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah keahlian, independensi
dan etika. Untuk variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas auditor.
Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner secara langsung kepada seluruh auditor/pemeriksa Inspektorat Provinsi
Maluku Utara.
Hasil penelitian ini menunjukkan keahlian, independensi dan etika secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor pada Inspektorat
Provinsi Maluku Utara. Secara parsial keahlian dan independensi secara bersama
berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditor, namun tidak untuk etika dimana
tidak signifikan terhadap kualitas auditor. Pengaruh terbesar terhadap kualitas
auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara adalah keahlian.
Kata Kunci : Keahlian, Independensi, Etika dan Kualitas Auditor
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbilalamin
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan judul
Pengaruh Keahlian, Independensi dan Etika terhadap Kualitas Auditor pada
Inspektorat Provinsi Maluku Utara sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian
studi pada Program Studi Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara
(STAR-SDP).
Dalam menyelesaikan penulisan ini, segala upaya maksimal telah penulis
berikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak yang memerlukan. Selanjutnya, tanpa mengurangi rasa hormat
penulis kepada pihak lain, maka secara khusus penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda H. Abd. Muid Munim dan Ibunda Hj. Kalsum Abdullah, Isteriku
tersayang Novita Boulu dengan segala upaya dukungannya selama ini beserta
anak-anakku Asri, Abi, Hasan & Husain, kedua adikku tercinta Hj, Mardiana dan
Sri Yanti atas upaya dan doanya yang tak ternilai.
Dalam kesempatan ini juga, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
setulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, usaha,
bimbingan serta dorongan moral sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu, semoga Allah SWT memberikan balasannya. Dengan ini
ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada :
1.
2.
vi
3.
Dr. H. Abd. Hamid Habbe, SE, M.Si dan Dra. Haliah, SE, M.Si, Ak selaku
dosen pembimbing
4.
Dr. Darwis Said, SE, M.SA, Ak, selaku Wakil Dekan I yang selalu
memberikan dorongan dan arahan dalam pelaksanaan program STARSDP
ini.
5.
6.
7.
8.
Dan seluruh pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu per
satu,
Tersampaikan ucapan terima kasih
Akhirnya, semoga Allah SWT berkenaan membalas budi baik mereka.
Besar harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan
ilmu pengetahuan. Amin.
Makassar,
2011
Penulis
H. Ruslan Ashari
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Pengesahan ..................................................................................... ii
Lembar Persetujuan ...................................................................................... iii
Abstrak ......................................................................................................... iv
Kata Pengantar ............................................................................................. v
Daftar Isi ...................................................................................................... vii
Daftar Tabel ................................................................................................. x
Daftar Gambar .............................................................................................. xi
Daftar Lampiran ........................................................................................... xii
I.
Pendahuluan ...................................................................................... 1
1.1. Latar belakang ............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 6
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
1.5. Batasan Penelitian ....................................................................... 7
1.6. Sistimatika Penulisan .................................................................. 8
II.
2.3.2.
Keahlian ....................................................................... 19
2.3.3.
Independensi ................................................................ 21
2.3.4.
Etika ............................................................................. 22
viii
Pembahasan ....................................................................................... 48
5.1. Deskripsi Data ............................................................................ 48
5.1.1. Deskripsi Lokasi ............................................................ 48
5.1.2. Karakteristik Responden ................................................ 49
5.2. Hasil Analisis Data ..................................................................... 51
5.2.1. Uji Kualitas Data ........................................................... 51
A. Uji Validitas ............................................................ 51
B. Uji Reliabilitas ........................................................ 53
5.2.2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 54
A. Uji Normalitas Data ................................................ 54
B. Uji Multikolinieritas ................................................ 56
C. Uji Heterokedastisitas ............................................. 57
5.2.3. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian .......................... 58
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
Hal
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Hal
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Hal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semakin
meningkatnya
tuntutan
masyarakat
atas
penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih, adil, transparan, dan akuntabel harus disikapi dengan
serius dan sistematis. Segenap jajaran penyelenggara negara, baik dalam tataran
eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus memiliki komitmen bersama untuk
menegakkan good governance dan clean government.
Beberapa hal yang terkait dengan kebijakan untuk mewujudkan good
governance pada sektor publik antara lain meliputi penetapan standar etika dan
perilaku aparatur pemerintah, penetapan struktur organisasi dan proses
pengorganisasian yang secara jelas mengatur tentang peran dan tanggung jawab
serta akuntabilitas organisasi kepada publik, pengaturan sistem pengendalian
organisasi yang memadai, dan pelaporan eksternal yang disusun berdasarkan
sistem akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
Berkaitan dengan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara, dalam pasal 9 ayat (1) UU Nomor 15 Tahun 2004 disebutkan
bahwa: Dalam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara, BPK dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan aparat
pengawasan intern pemerintah. Seperti telah disebutkan di atas, peran dan
fungsi audit internal termasuk unsur yang penting dalam sistem pengendalian
organisasi yang memadai. Untuk dapat mendukung efektivitas pelaksanaan audit
1
oleh auditor eksternal sesuai amanat pasal 9 ayat (1) tersebut di atas maka peran
dan fungsi audit internal perlu diperjelas dan dipertegas.
Kondisi
saat
ini,
masih
ada
daerah
dalam
penyelenggaraan
pemerintahannya yang belum siap dengan sistem pemerintahan yang baru untuk
menyelenggarakan pemerintahan daerah sesuai dengan tatakelola pemerintahan
yang baik. Banyak terjadi kasus di sejumlah daerah yang berkaitan dengan
masalah korupsi, ketidakberesan, penyalahgunaan wewenang dan jabatan,
pelanggaran, dan masih banyak lagi kasus pidana lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya fenomena seperti yang baru saja terjadi
pada BPK Perwakilan Jawa Barat (10/11/2010, http:/infokorupsi.com), terdapat
kasus penyuapan yang juga banyak melibatkan oknum pejabat pemerintah kota
bekasi, salah satu dari sekian jumlah diantaranya kepala inspektorat pemkot
bekasi. Tentu saja hal ini merupakan tantangan nyata dan tak dapat dipungkiri
bahwa hal yang sama juga mungkin atau bahkan dapat terjadi di daerah lain di
Indonesia hanya karena faktor momentum waktu dan kesempatan. Semoga hal
hal yang seperti ini menjadi satu catatan penting dan contoh buruk yang ada ini
bisa menjadi batasan indikator sehingga tidak lagi terjerumus ke dalam hal yang
serupa.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Lemahnya pengendalian internal dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan salah satu penyebab terjadinya
ketidakefisienan dan ketidakefektifan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
tentunya berdampak pada pemborosan anggaran dan keuangan daerah. Di
dan
melaporkan
pekerjaan
yang
dilakukannya.
Jika
2.
Independensi
3.
mempunyai jabatan fungsional auditor dan/atau pihak lain yang diberi tugas,
wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
melaksanakan pengawasan pada instansi pemerintah untuk dan atas nama Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah.
Berdasarkan uraian di atas dan kondisi real yang ada pada Inspektorat
Provinsi Maluku Utara serta keterbatasan jumlah auditor dan kompetensi teknis
yang dimiliki, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang dengan
judul : Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika terhadap Kualitas
Auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis
Maluku Utara.
1.3
Tujuan penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
1.4
Manfaat penelitian
a. Sebagai bahan pertimbangan khususnya Provinsi Maluku Utara dalam
memahami fungsi, peran, tanggungjawab dan tugas Inspektorat
Propinsi/Kabupaten/Kota.
b. Sebagai bahan kajian berupa sumbangan pemikiran tentang kualitas
auditor dan pelatihan yang dibutuhkan agar dapat meningkatkan kinerja
auditor Inspektorat Provinsi Maluku Utara di masa yang akan datang.
c. Untuk menambah dan memperdalam wawasan dan pengetahuan penulis
tentang apa yang telah penulis lakukan dan sebagai refensi untuk
penelitian selanjutnya.
1.5
Batasan Penelitan
Agar lebih terarah dan jelas penelitan ini, maka batasan aspek dalam
penelitian ini yakni tentang kualitas auditor khususnya aparat pengawasan internal
pemerintah (APIP) dan faktor faktor yang mempengaruhinya yakni yang hanya
dibatasi khususnya pada keahlian, independensi dan etika.1.6
Sistimatika penulisan
Dalam penelitian ini, sistimatika penulisan yang akan digunakan penulis
10
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Audit
Menurut Committee of Auditing Concepts (2005) Pengertian Auditing
adalah :
suatu proses sistemik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
bukti secara objektif mengenai suatu pernyataan tentang kegiatan
atau kejadian ekonomis untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan, serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak pihak yang
berkepentingan.
Menurut Arrens and Loebbecke (2005) pengertian auditing adalah :
suatu kegiatan pengumpulan dan penilaian bukti bukti yang
menjadi pendukung informasi kuantitatif suatu entitas untuk
menentukan dan melaporkan sejauhmana kesesuaian antara
informasi kuantitatif tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Audit harus dilakukan oleh institusi atau orang yang kompeten dan
independen.
Menurut Leo Hebert (2005) pengertian auditing adalah :
suatu proses kegiatan selain bertujuan untuk mendeteksi
kecurangan atau penyelewengan dan memberikan simpulan atas
kewajaran penyajian akuntabilitas, juga menjamin ketaatan terhadap
hukum, kebijaksanaan dan peraturan melalui pengujian apakah
aktivitas organisasi dan program dikelola secara ekonomis, efisien
dan efektif.
2.2
12
pengendalian internal. Ada 3 golongan tujuan yang terdiri atas (1) Keandalan
laporan keuangan, (2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
dan (3) Efektivitas dan efisiensi operasi. Pada jenis pengendalian internal juga
meliputi atas organisasi, pemisahan tugas, fisik, persetujuan dan otorisasi,
akuntansi, personel, supervisi dan manajemen.
13
14
catatan, (4) Perhitungan kembali, (5) Konfirmasi, (6) Analisis, (7) Pengusutan dan
(8) Penelusuran.
Begitu juga dengan sifat atau jenis substantif, dimana ada tiga jenis
pengujian substantif yang digunakan yakni : (1) pengujian rinci atau rincian saldo,
(2) pengujian rinci atau rincian transaksi dan (3) prosedur analitis. Dalam
penentuan saat pelaksanaan pengujian substantif dilakukan jika resiko rendah
maka pengujian substantif lebih baik dilaksanakan pada atau mendekati tanggal
neraca. Adapun juga mengenai luas pengujian substantif yakni semakin rendah
tingkat resiko yang dapat diterima, maka semakin banyak bukti yang diperlukan.
2.2.3
Pelaporan
Pada tahapan akhir dari audit sektor publik yakni pelaporan, pada pelaporan
ini, perlu diperhatikan beberapa item diantaranya yakni (1) Tinjauan kertas kerja
dan kesimpulan. Kertas kerja merupakan media penghubung antara catatan klien
dengan laporan audit. Kepemilikan kertas kerja sepenuhnya ada ditangan auditor
(2) Kertas kerja dan standar pelaporan. Kertas kerja berhubungan erat dengan
standar pelaporan dimana diperlukan untuk berjagajaga terhadap tuntutan
pemakai laporan keuangan dan sanksi lembaga profesi. (3) Isi kertas kerja. Kertas
kerja merupakan bukti dilaksanakannya standar auditing dan program audit yang
telah ditetapkan. Isi dokumentasi dari kertas kerja memperlihatkan pemeriksaan
telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, pemahaman yang memadai atas
struktur pengendalian internal yang telah diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang telah dilakukan, bukti audit
yang telah diperoleh, prosedur yang telah diterapkan dan pengujian yang telah
15
16
17
2.3
18
19
20
21
22
23
24
Kode etika ini dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara : (1)
Auditor dengan rekan sekerjanya, (2) Auditor dengan atasannya, dan (3) Auditor
dengan auditan (objek pemeriksanya) serta (4) Auditor dengan masyarakat.
Pengertian etika menurut Firdaus (2005: 37) adalah perangkat prinsip moral
atau nilai. Masing masing orang memiliki perangkat nilai, sekalipun tidak dapat
diungkapkan secara eksplisit.
Prinsip prinsip yang berhubungan dengan karakteristik nilai nilai
sebagian besar dihubungkan dengan prilaku etis yaitu kejujuran, integritas,
mematuhi janji, loyalitas, keadilan, kepedulian kepada orang lain, menghargai
orang lain, menjadi warga yang bertanggungjawab, mencapai yang terbaik dan
ketanggunggugatan (Firdaus, 2005 : 38).
Sejumlah besar nilai etika dalam masyarakat tidak dapat dimasukan dalam
undang undang karena sifat nilai tertentu yang memerlukan pertimbangan.
Sebagian besar orang mendefinisikan prilaku tidak beretika sebagai prilaku yang
berbeda dari sesuatu yang seharusnya dilakukan. Masing masing orang
menentukan apa yang dianggap tidak beretika, baik untuk diri sendiri maupun
orang lain. Penting untuk memahami mengapa orang bertindak tidak beretika
menurut kita.
Terdapat penyebab orang tidak beretika atau standar etika seseorang
berbeda dari masyarakat secara keseluruhan atau seseorang memutuskan untuk
bertindak semaunya yaitu : standar etika seseorang berbeda dari masyarakat
umum, dan seseorang memilih bertindak semaunya.
25
(2007),
penelitiannya
berjudul
pengaruh
kompetensi
dan
26
27
Judul penelitian
Variabel
Hasil penelitian
Alim
(2007)
Pengaruh kompetensi
dan
independensi
terhadap
kualitas
auditor sebagai etika
editor
sebagai
variabel moderasi
Kompetensi
dan
independensi sebagai
variabel independen.
Kualitas
auditor
sebagai
variabel
dependen, dan etika
auditor
sebagai
variabel moderasi
Alia
(2001)
Persepsi
terhadap
auditor
auditor
kualitas
Variabel independen :
pengalaman
Variabel dependen :
Kualitas Auditor
Variabel Intervening :
Keahlian auditor
Huntoyungo
(2009)
Faktor-faktor
yang
berpengaruh
pada
kualitas
audit
di
Inspektorat Provinsi
Gorontalo
Keahlian,
Independensi,
kecermatan
dan
keseksamaan sebagai
variabel independen.
Kualitas
auditor
sebagai
variabel
dependen
Kitta
(2009)
Pengaruh
Kompetensi,
dan
Independensi Auditor
terhadap
Kualitas
Audit
yang
dimoderasi Orientasi
Etika
Auditor
Inspektorat Provinsi
Sulawesi Selatan
Kompetensi
dan
independensi sebagai
variabel independen.
Kualitas
auditor
sebagai
variabel
dependen, dan etika
auditor
sebagai
variabel moderasi
kompetensi
berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas
auditor.
Sementara
itu
interaksi kompetensi
dan etika auditor tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
kualitas auditor
Pengalaman
tidak
berpengaruh terhadap
keahlian
auditor,
sehingga pengalaman
tidak
berpengaruh
pula terhadap kualitas
auditor
Keahlian
dan
independensi
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
kualitas
audit,
sedangkan
kecermatan
dan
keseksamaan
tidak
mempunyai pengaruh
yang signifikan.
Kompetensi
dan
independensi auditor
berpengaruh
meningkatkan kualitas
audit,
idealisme
orientasi etika auditor
tidak menguatkan atau
melemahkan
hubungan
antara
kompetensi
dengan
kualitas audit.
2.5
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian
dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini bahwa
Keahlian, Independensi dan Etika berpengaruh terhadap kualitas auditor.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
29
Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani (2007) jika
peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka
disebut sensus. Sensus digunakan jika elemen populasi relatif sedikit dan bersifat
heterogen. Metode yang digunakan adalah metode survey, menurut Ghozali dan
Ikhsan (2006) yaitu merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli.
3.4
30
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang disusun sendiri
berdasarkan
31
auditor pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara dan satu variabel dependen yaitu
Kualitas Auditor (Y).
Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala
pengukuran interval. Keseluruhan uraian mengenai definisi operasional variabel
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel
Dependen
Kualitas
Auditor
(Y)
Independen
Keahlian
(X1)
Definisi
Indikator
Skala
Adalah
auditor
yang 1. Melaksanakan
Interval
melaksanakan
tupoksi
tupoksi
dengan
dengan efektif, dengan cara
efektif,
mempersiapkan kertas kerja 2. Mempersiapkan
pemeriksaan, melaksanakan
kertas
kerja
perencanaan, koordinasi dan
pemeriksaan,
penilaian efektifitas tindak 3. Melaksanakan
lanjut audit, serta konsistensi
perencanaan,
laporan audit
koordinasi
4. Penilaian efektifitas
tindak lanjut audit,
5. Konsistensi laporan
audit
32
Variabel
Definisi
Indikator
Skala
Interval
= Kualitas Auditor
X1
= Keahlian
X2
= Independensi
33
X3
= Etika
= Konstanta
= Koefisien Regresi
= Eror
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban
responden atas seluruh butir pertanyaan atau pernyataan yang digunakan.
Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrumen yang
dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak
34
oleh responden yang sama (Umar, 2000). Teknik statistik yang digunakan
untuk pengujian tersebut dengan koefisien cronbachs alpha dengan bantuan
software SPSS. Cronbachs alpha merupakan uji reliabilitas untuk alternatif
jawaban lebih dari dua. Menurut Supramono dan Utami (2004) secara umum
suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien cronbachs alpha
> 0,6.
2.
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen penelitian
yang disusun benar benar akurat sehingga mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur (variabel kunci yang sedang diteliti). Menurut Umar
(2000) uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan
pertanyaan kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak
relevan. Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang
mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek
pengujian berbeda. (Ghozali dan Ikhsan, 2006). Uji validitas dihitung
dengan menggunakan korelasi person dan setelah dilakukan pengukuran
dengan SPSS akan dilihat tingkat signifikan atas semua pertanyaan.
Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai
validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation. Jika
angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung >
r tabel) maka instrumen tersebut dikatakan valid.
35
Uji Normalitas
Menurut Umar (2000) uji Normalitas berguna untuk mengetahui variabel
dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode
pengujian yaitu p_plot dan diagram histogram.
Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik
termasuk model model regresi yang digunakan. Mendeteksi apakah data
berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan
penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Sebagaimana dikemukakan oleh Lubis
(2007) data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar
disekitar garis diagonal.
36
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah pada model
regresi yang diajukan ditemukan korelasi kuat antar variabel independen.
Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus
diatasi. Menurut Singgih Santoso (2000) model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Ketentuan
untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu :
Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, dan nilai
Toleransi tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10
atau 0,1. Semakin tinggi VIF maka semkin rendah Tolerance.
3.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homokedastisitas,
sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas.
Menurut Umar (2000) model regresi yang baik adalah model yang
heteroskedastisitas. Cara memprediksinya adalah :
37
a.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan
data dalam bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti
untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang
paling utama dan data demografi responden. (Ghazali dan Ikhsan, 2006).
3.7.6
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat rata-
rata nilai variabel yang dipakai. Kuesioner diarahkan untuk jawaban positif atau
negatif. Interval jawaban terdiri dari 1 sampai dengan 5, dan jawaban point 4 dan
point 5 merupakan jawaban positif karena jawaban point 4 adalah setuju dan point
5 adalah sangat setuju. Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh keahlian,
independensi, dan etika terhadap kualitas auditor digunakan pengujian hipotesis
dengan uji F dan uji t.
38
1.
Uji F
Uji F menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Adapun langkah langkah dalam pengambilan keputusan untuk
uji F adalahs sebagai berikut :
Ho : = 0, Keahlian, Independensi dan Etika tidak berpengaruh terhadap
kualitas auditor.
Ha : 0, Keahlian, Independensi dan Etika berpengaruh terhadap
kualitas auditor.
Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji semua sub variabel bebas
yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dengan menggunakan
derajat keyakinan 95% atau taraf nyata 5% serta derajat kebebasan df1 dan
df2 untuk mencari nilai F tabel. Nilai F tabel dapat dilihat dengan
menggunakan F tabel. Dasar pengambilan keputusan adalah :
a.
Uji t
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, yaitu menguji pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa
39
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM SKPD
INSPEKTORAT PROVINSI MALUKU UTARA
41
tingkat provinsi, kabupaten, dan kota disebut dengan Inspektur Jenderal, Inspektur
Provinsi, dan Inspektur Kabupaten/Kota.
Setiap auditor di inspektorat daerah diharapkan dapat menerapkan
kecermatan profesinya dengan memadai. Dengan adanya berbagai perubahan
keadaan baik lingkungan pemerintahan daerah maupun di lingkungan inspektorat
itu sendiri, para auditor inspektorat juga dituntut untuk lebih memainkan peran
pentingnya sebagai konsultan internal pemerintah daerah dan mitra kerja yang
efektif dari para kepala daerah dan aparat pemerintah di Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di daerahnya masing-masing. Begitu pula, dengan melihat
berbagai kegiatan pengawasan yang harus dijalankan, para auditor atau pejabat
pengawas pemerintah di inspektorat dituntut untuk selalu siap dan sigap dalam
melaksanakan peran dan fungsi pengawasannya.
4.2
diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007. Dalam
pasal tersebut dinyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan
urusan pemerintahan, Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota mempunyai fungsi
sebagai berikut: pertama, perencanaan program pengawasan; kedua, perumusan
kebijakan dan fasilitas pengawasan; dan ketiga, pemeriksaan, pengusutan,
pengujian, dan penilaian tugas pengawasan.
Berkaitan dengan peran dan fungsi tersebut, Inspektorat Provinsi
Maluku Utara sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Maluku
Utara Nomor 8 Tahun 2008, mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah
42
ketiga,
rencana
melaksanakan
dan
program
di
bidang
2.
3.
4.
5.
Peningkatan transparansi.
6.
itu,
Provinsi mempunyai
pemeriksaan terhadap
pemerintahan
untuk
melaksanakan
kewenangan
tugas
sebagai
Pemerintah
tugas
tersebut,
Inspektorat
berikut:
pertama,
pelaksanaan
Daerah
yang
meliputi
bidang
khusus; kedua, pengujian dan penilaian atas kebenaran laporan berkala atau
43
evaluasi
dan
pelaporan
pelaksanaan
tugas
Inspektorat
Provinsi/Kab/Kota.
Uraian Tugas Inspektorat Propinsi Maluku Utara berdasarkan Peraturan
Daerah Propinsi Maluku Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan
Lembaga Lain Propinsi Maluku Utara menegaskan bahwa Inspektorat merupakan
unsur Pengawas Penyelengaraan Pemerintahan Daerah dipimpin oleh seorang
Inspektur bertanggungjawab langsung kepada Gubernur dan secara teknis
administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah propinsi, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana telah disebutkan, inspektorat
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
44
e.
f.
organisasi
Inspektorat
Peraturan Daerah Propinsi Maluku Utara Nomor 8 tahun 2008 terdiri dari :
1. Inspektur;
2. Sekretariat, membawahi :
1) Subbagian Penyusunan Perencanaan;
2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan;
3) Subbagian Administrasi umum.
3. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi :
1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintah;
3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
4. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi :
1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintah;
3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
5. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi :
1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintah;
3) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
45
46
Sekretariat
Sub Bagian
Penyusunan
Perencanan
Inspektur
Pembantu
Wilayah I
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pembangunan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pemerintahan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pemerintahan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Kemasyarakatan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Kemasyarakatan
Pelaporan
Inspektur
Pembantu
Wilayah III
Inspektur
Pembantu
Wilayah II
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pembangunan
Sub Bagian
Evaluasi dan
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Auditor
Sub Bagian
Administrasi
Umum
Inspektur
Pembantu
Wilayah IV
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pembangunan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pembangunan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pemerintahan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Pemerintahan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Kemasyarakatan
Seksi Pengawas
Pemerintah
Bidang
Kemasyarakatan
47
= 52 orang
b. Menurut Golongan:
c.
1) Golongan IV
= 4 orang
2) Golongan III
= 46 orang
3) Golongan II
= 2 orang
Menurut Pendidikan:
1) S 2
= 5 orang
2) S 1
= 45 orang
3) Sarjana Muda
2 orang
4) SLTA
- orang
Laki-laki
= 30 orang
2)
Perempuan
= 22 orang
48
BAB V
PEMBAHASAN
5.1
Deskripsi Data
5.1.1
Deskripsi lokasi
Pada penelitian ini mengambil lokasi di Kantor Inspektorat Provinsi
48
Jumlah
52
52
52
Persentase
100 %
100 %
100 %
49
5.1.2
Karakteristik Responden
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin sebagaimana tergambar
Frequency
30
22
52
Percent
57.7
42.3
100.0
Valid
Lamanya Bekerja
< 5 tahun
5 s/d 10 tahun
11 s/d 15 tahun
16 s/d 20 tahun
> 20 tahun
Total
Frequency
17
4
19
10
2
52
Percent
32.7
7.7
36.5
19.2
3.8
100.0
50
Valid
Umur
20 s/d 30 tahun
31 s/d 40 tahun
41 s/d 50 tahun
51 s/d 60 tahun
Total
Frequency
17
22
10
3
52
Percent
32.7
42.3
19.2
5.8
100.0
Hasil
penelitian
berdasarkan
tingkat
pendidikan
tabel
5.5
Valid
Tingkat Pendidikan
Diploma/Sarjana Muda (D-III)
Sarjana (S1)
Magister (S2)
Total
Frequency
2
45
5
52
Percent
3.80
86.60
9.62
100.0
51
5.2
5.2.1
diberikan pada responden, daftar pertanyaan telah diuji sebelumnya. Uji coba
pratest telah dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dan telah memenuhi
syarat untuk dijadikan kuesioner namun tidak ditampilkan dalam penelitian ini.
A. Uji Validitas
Dengan mempergunakan bantuan dari software SPSS, maka pengujian
validitas instrumen, dimana nilai validitas dapat dilihat pada kolom Coreccted
Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang didapat lebih besar dari pada
angka kritik (r hitung > r tabel ) maka instrumen tersebut dinyatakan valid.
Dalam penelitian ini angka kritik adalah N 2 = 52 2 = 50 dengan taraf
signifikan 5 % maka angka kritik untuk uji coba validitas dalam penelitian ini
adalah 0,273. Dengan demikian maka berdasarkan pengujian validitas instrumen,
nilai Coreccted Item-Total Correlation bernilai positif dan diatas nilai r tabel
0,273 yang artinya semua butir pertanyaan dapat dikatakan valid. Hasil uji
validitas variabel Kualitas Auditor (Y1), Keahlian (X1), Independensi (X2) dan
Etika (X3) diuraikan pada tabel 5.6 sebagai berikut :
52
Butir Instrumen
1. APIP melakukan Tupoksi dengan efektif
2. APIP mempersiapkan Kertas Kerja
Pemeriksaan (KKP)
3. APIP melaksanakan koordinasi audit
4. APIP melaksanakan perencanaan audit
5. APIP melakukan penilaian efektifitas
tindak lanjut hasil dan konsistensi
penyajian laporan hasil audit
Keahlian (X1)
Independensi
(X2)
r hitung
r tabel
Ket
0,504
0,273
valid
0,608
0,273
valid
0,884
0,869
0,273
0,273
valid
valid
0,884
0,273
valid
0,841
0,273
valid
0,673
0,273
valid
0,841
0,273
valid
0,562
0,273
valid
0,507
0,273
valid
0,562
0,273
valid
0,524
0,273
valid
0,501
0,273
valid
0,286
0,273
valid
0,767
0,273
valid
0,674
0,273
valid
0,767
0,273
valid
53
Etika
(X3)
0,478
0,273
valid
0,591
0,273
Valid
0,460
0,273
Valid
0,633
0,273
Valid
B.
Uji Reliabilitas
Pada pengujian ini dilakukan guna menguji konsistensi jawaban
Cronbach's Alpha
Batas Reliabilitas
Keterangan
0,888
0,852
0,815
0,743
0,6
0,6
0,6
0,6
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
54
55
Histogram
Mean =1.87E-15
Std. Dev. =0.97
N =52
0
-3
-2
-1
Frequency
10
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
56
(Constant)
Keahlian
Independensi
Etika
.543
.567
.919
VIF
1.841
1.764
1.088
Dari hasil tabel diatas, terlihat bahwa dari ketiga variabel independen
dengan nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1
sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak ada masalah
multikolinieritas.
57
C. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika varian
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Berikut adalah gambar untuk melihat ada atau tidak adanya
heteroskedastisitas.
Scatterplot
-2
-3
-2
-1
Jika tidak ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
58
Dengan demikian maka pada grafik diatas menunjukan tidak ada pola
yang jelas dan menandakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel
penelitian, sehingga asumsi dasar bahwa variasi residual sama untuk semua
pengamatan terpenuhi.
5.2.3
Deskripsi
Mean
Mode
Minimum
Maximum
Keahlian 1
Keahlian 2
Keahlian 3
Keahlian 4
Keahlian 5
Keahlian 6
4.02
3.90
4.02
4.13
3.50
4.13
4
4
4
4
4
4
3
3
3
1
2
1
5
5
5
5
5
5
Std.
Deviation
.700
.569
.700
.864
.960
.864
Variance
.490
.324
.490
.746
.922
.746
59
Deskripsi
Mean
Mode
Minimum
Maximum
Independensi 1
Independensi 2
Independensi 3
Independensi 4
Independensi 5
Independensi 6
4.31
3.90
4.25
4.29
4.00
4.29
5
4
5
5
4
5
3
3
3
3
2
3
5
5
5
5
5
5
Std.
Deviation
.755
.569
.738
.723
.714
.723
Variance
.570
.324
.544
.523
.510
.523
60
melaporkan
kepada
pimpinan
APIP
mengenai
situasi
jika
61
Deskripsi
Mean
Mode
Minimum
Maximum
Etika 1
Etika 2
Etika 3
Etika 4
3.75
3.87
3.81
3.75
3
3
4
4
3
3
3
3
5
5
5
5
Std.
Deviation
.738
.793
.742
.653
Variance
.544
.629
.551
.426
62
Mean
Mode
Minimum
Maximum
Std. Deviation
Variance
4.00
4.04
3.90
4.02
3.90
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
5
5
5
5
5
.626
.791
.569
.700
.569
.392
.626
.324
.490
.324
2.
3.
4.
5.
63
5.3
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis bahwa keahlian, independensi dan etika
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
Mean
Square
df
11.850
3.352
3
48
15.202
51
3.950
.070
F
56.562
Sig.
.000(a)
Pada hasil uji regresi dalam penelitian ini diketahui nilai uji F sebesar
56,562 dengan signifikansi 0,000. Dimana disyaratkan nilai signifikansi F lebih
kecil dari 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) berpengaruh
terhadap Kualitas Auditor (Y). Hal tersebut berarti jika Keahlian (X1),
Independensi (X2) dan Etika (X3) secara bersama-sama mengalami kenaikan maka
akan berdampak pada kenaikan Kualitas Auditor (Y), sebaliknya jika Keahlian
64
dengan pengujian hipotesis dengan memperhatikan nilai t hitung dari hasil regresi
tersebut untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel independen dengan tingkat kepercayaan 95% atau pada alpha 5%.
Dengan syarat apabila nilai variabel independen signifikan terhadap variabel
dependen maka terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen, sedangkan apabila tidak signifikan maka tidak terdapat pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini uji t
digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
diterima atau tidak dengan mengetahui apakah variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen
Adapun metode dalam penentuan t tabel menggunakan ketentuan tingkat
signifikan 5% dengan df=n-k-1 (dalam penelitian ini df=52-5-1=46), sehingga
didapat nilai t tabel sebesar 2,013 disajikan dalam tabel 5.14 sebagai berikut :
Tabel 5.14 Nilai t hitung
Variabel
t hitung
t Tabel
Signifikansi
Keahlian (X1)
7.083
2,013
.000
Independensi (X2)
3.246
2,013
.002
Etika (X3)
1.104
2,013
.275
Keputusan
Hipotesis
Terbukti
Hipotesis
Terbukti
Hipotesis
Tidak Terbukti
65
Dari tabel 5.14 diatas diketahui nilai t hitung dari masing-masing variabel
independen. Dari nilai tersebut yang kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel.
Karena nilai t hitung dalam penelitian ini lebih besar dari t tabel, maka H0 ditolak
dengan kata lain keahlian, independensi berpengaruh terhadap kualitas auditor
sedangkan etika berdasarkan t hitungnya tidak berpengaruh.
Selain itu pengujian hipotesis secara parsial juga dapat dianalisis nilai
signifikansi berada dibawah 0,05 terkecuali variabel etika diatas 0,05 yakni 0,275
sehingga dapat dikatakan bahwa secara parsial untuk masing-masing variabel
bebas yakni keahlian dan independensi berpengaruh signifikan pada tingkat alpha
5%.
5.4
66
Nilai besaran koefisien regresi 1 sebesar 0,595 pada penelitian ini dapat
diartikan bahwa variabel keahlian (X1) berpengaruh positif terhadap kualitas
auditor (Y). Hal ini menunjukan bahwa ketika keahlian mengalami peningkatan
sebesar satu satuan, kualitas auditor juga akan mengalami peningkatan sebesar
0,595 satuan.
Nilai besaran koefisien regresi 2 sebesar 0,314 pada penelitian ini dapat
diartikan bahwa variabel keahlian (X2) berpengaruh positif terhadap kualitas
auditor (Y). Hal ini menunjukan bahwa ketika keahlian mengalami peningkatan
sebesar satu satuan, kualitas auditor juga akan mengalami peningkatan sebesar
0,314 satuan.
Nilai besaran koefisien regresi 3 sebesar 0,077 pada penelitian ini dapat
diartikan bahwa variabel etika (X3) berpengaruh positif terhadap kualitas auditor
(Y). Hal ini menunjukan bahwa ketika etika mengalami peningkatan sebesar satu
satuan, kualitas auditor juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,077 satuan.
5.4.1
> 50%. Dalam penelitian ini besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,779
(77,90%). Sehingga dapat dikatakan bahwa 77,90% variasi variabel terikat yaitu
kualitas auditor (Y) pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas yaitu
variabel keahlian (X1), independensi (X2) dan etika (X3) sedangkan sisanya
22,10% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Demikian juga jika dilihat
dari nilai adjusted R2 yang bernilai 0,766 yang artinya nilai R2 yang disesuaikan
terhadap variabel bebas yang. Berarti 76,60% variabel bebas dapat menjelaskan
67
variabel terikatnya sedangkan sisa 23,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar
model.
Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 5.15 berikut :
Model
1
R Square
.883(a)
.779
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
.766
.264
DurbinWatson
1.754
5.5
68
69
kualitas auditor adalah positif dan signifikan. Posisi terlihat dari koefisien regresi
keahlian sebesar 0,595 dan signifikan karena nilai t hitung > t tabel (7,083 >
2,013).
Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh keahlian adalah searah
dengan kualitas auditor atau dengan kata lain keahlian yang baik/tinggi akan
berpengaruh terhadap kualitas auditor yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila
keahlian rendah/buruk maka kualitas auditor akan rendah/buruk. Pengaruh
signifikan menunjukkan bahwa keahlian mempunyai peranan yang penting dalam
meningkatkan kualitas auditor.
5.5.2
kualitas auditor adalah positif dan signifikan. Posisi terlihat dari koefisien regresi
keahlian sebesar 0,314 dan signifikan karena nilai t hitung > t tabel (3,246 >
2,013).
Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh independensi adalah
searah dengan kualitas auditor atau dengan kata lain keahlian yang baik/tinggi
akan berpengaruh terhadap kualitas auditor yang baik/tinggi, demikian sebaliknya
bila independensi rendah/buruk maka kualitas auditor akan rendah/buruk.
70
auditor adalah positif namun tidak signifikan. Posisi terlihat dari koefisien regresi
keahlian sebesar 0,077 dan tidak signifikan karena nilai t hitung < t tabel (1,104 <
2,013).
Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh etika adalah searah
dengan kualitas auditor atau dengan kata lain keahlian yang baik/tinggi akan
berpengaruh terhadap kualitas auditor yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila
etika rendah/buruk maka kualitas auditor akan rendah/buruk. Pengaruh signifikan
menunjukkan bahwa etika tidak mempunyai peranan yang signifikan/penting
dalam meningkatkan kualitas auditor.
71
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1.
2.
3.
71
72
6.2 Saran
1.
Penelitian ini hanya melibatkan satu institusi saja, yaitu Inspektorat Provinsi
Maluku Utara dan kesimpulan yang diambil mungkin hanya berlaku pada
Inspektorat Provinsi Maluku Utara dan tidak dapat digeneralisasikan ke
Inspektorat se Indonesia
2.
3.
73
DAFTAR PUSTAKA
74
Hogan, Chris E. 1997. Cost and Benefits of Audit Quality in IPO Market : A Self
Selection Analysis, The Accounting Review, pp 67 - 86
Indriantoro dan Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama BPFE Yogyakarta
Indra Bastian. 2007. Audit Sektor Publik, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta
Iksan, Arfan dan Ghozali, Imam, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi
dan Manajemen, PT. Madju Medan Cipta, Medan.
Jurnal Wasdu, Vol. 1 No. 3 Februari 2007. Auditor Bukan Whistle Blower. Itjen
Depdagri.
Komalasari, Agrianti. 2003. Analisis pengaruh Kualitas Auditor dan proxi going
concern terhadap opini audit, Universitas Gadjah Mada. Tesis. Tidak
untuk dipublikasikan.
Lubis, Ade Fatma, et.al. 2007. Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service
Solution) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis.
Mustarin Singke, 2008. Cara Singkat Mendalami Metodologi Penelitian Praktek,
Sikripsi, Tesis & Disertasi, CV Berkah Utami;
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 2008. Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan
dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah.
Sarundajang, 2004. Pembukaan Sosialisasi Peraturan Perundang Undangan
Bidang Pengawasan, Jakarta.
STAN, 2007. Dasar Dasar Audit Internal Sektor Publik, Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara,. (www.Stan-star.ac.id).
Huntoyungo, Siti Badriyah. 2009. Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Kualitas Audit. (Studi Pada Inspektorat Daerah Gorontalo). Tesis.
75
76
Kepada yth
Bapak/Ibu/Saudara (i) Auditor
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Strata Satu (S1) Universitas Hasanuddin Makassar sedang melakukan penelitian dalam
rangka menyelesaikan skripsi untuk program bidang Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan
Negara dengan judul :
PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI DAN ETIKA TERHADAP KUALITAS AUDITOR
PADA INSPEKTORAT PROVINSI MALUKU UTARA
Berkaitan dengan penelitian tersebut, dimohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (i) untuk mengisi
kuesioner ini dengan harapan menjawab dengan leluasa, sesuai dengan yang dirasakan, dilakukan dan
dialami; bukan berdasarkan apa yang seharusnya atau yang ideal.
Sesuai dengan kode etik penelitian, saya akan menjaga kerahasiaan data yang responden berikan. Hal
ini semata mata untuk kepentingan penelitian ilmiah, dimana hanya ringkasan dan hasil analisis yang
akan dipublikasikan.
Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
H. Ruslan Ashari
77
KUESIONER PENELITIAN
Nama
:
Jenis Kelamin :
Umur
:
__________________________________________
1. Pria
2. Wanita
1. 20 s/d 30 tahun
2. 31 s/d 40 tahun
3. 41 s/d 50 tahun
4. 51 s/d 60 tahun
Pendidikan
Magister
1.
SMA / sederajat 2.
Masa Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
Dibawah 5 tahun
5 s/d 10 tahun
11 s/d 15 tahun
16 s/d 20 tahun
Lebih dari 20 tahun
3. Sarjana /
Setiap pertanyaan berikut hanya membutuhkan satu jawaban. Pertanyaan dijawab dengan kriteria
sebagai berikut :
STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, N : Netral, S : Setuju, SS : Sangat Setuju
N
o
Pertanyaan
KEAHLIAN (X1)
APIP memiliki tingkat pendidikan formal minimal
Starta Satu (S1)
2
3
4
STS
TS
SS
78
5
6
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
79
Valid
Kualitas
Auditor 1
52
Missing
Kualitas
Auditor 2
52
Kualitas
Auditor 3
52
Kualitas
Auditor 4
52
Kualitas
Auditor 5
52
Mean
4.00
4.04
3.90
4.02
3.90
Mode
Std. Deviation
.626
.791
.569
.700
.569
Variance
.392
.626
.324
.490
.324
Minimum
Maximum
Frequency Table
Kualitas Auditor 1
Valid
Cumulative
Percent
19.2
Netral
Frequency
10
Percent
19.2
Valid Percent
19.2
Setuju
32
61.5
61.5
80.8
Sangat Setuju
10
19.2
19.2
100.0
Total
52
100.0
100.0
Kualitas Auditor 2
Valid
Frequency
4
Percent
7.7
Valid Percent
7.7
Cumulative
Percent
7.7
Netral
5.8
5.8
13.5
Setuju
32
61.5
61.5
75.0
Sangat Setuju
13
25.0
25.0
100.0
Total
52
100.0
100.0
Tidak Setuju
Kualitas Auditor 3
Valid
Cumulative
Percent
21.2
Netral
Frequency
11
Percent
21.2
Valid Percent
21.2
Setuju
35
67.3
67.3
88.5
11.5
11.5
100.0
52
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total
80
Kualitas Auditor 4
Valid
Cumulative
Percent
23.1
Netral
Frequency
12
Percent
23.1
Valid Percent
23.1
Setuju
27
51.9
51.9
75.0
Sangat Setuju
13
25.0
25.0
100.0
Total
52
100.0
100.0
Kualitas Auditor 5
Valid
Cumulative
Percent
21.2
Netral
Frequency
11
Percent
21.2
Valid Percent
21.2
Setuju
35
67.3
67.3
88.5
11.5
11.5
100.0
52
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total
Frequencies Keahlian
Statistics
Valid
Keahlian 1
52
Missing
Keahlian 2
52
Keahlian 3
52
Keahlian 4
52
Keahlian 5
52
Keahlian 6
52
Mean
4.02
3.90
4.02
4.13
3.50
4.13
Mode
Std. Deviation
.700
.569
.700
.864
.960
.864
Variance
.490
.324
.490
.746
.922
.746
Minimum
Maximum
Frequency Table
Keahlian 1
Valid
Cumulative
Percent
23.1
Netral
Frequency
12
Percent
23.1
Valid Percent
23.1
Setuju
27
51.9
51.9
75.0
Sangat Setuju
13
25.0
25.0
100.0
Total
52
100.0
100.0
81
Keahlian 2
Valid
Cumulative
Percent
21.2
Netral
Frequency
11
Percent
21.2
Valid Percent
21.2
Setuju
35
67.3
67.3
88.5
11.5
11.5
100.0
52
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total
Keahlian 3
Valid
Cumulative
Percent
23.1
Netral
Frequency
12
Percent
23.1
Valid Percent
23.1
Setuju
27
51.9
51.9
75.0
Sangat Setuju
13
25.0
25.0
100.0
Total
52
100.0
100.0
Keahlian 4
Valid
Frequency
1
Percent
1.9
Valid Percent
1.9
Cumulative
Percent
1.9
Netral
10
19.2
19.2
21.2
Setuju
21
40.4
40.4
61.5
Sangat Setuju
20
38.5
38.5
100.0
Total
52
100.0
100.0
Keahlian 5
Valid
Frequency
9
Percent
17.3
Valid Percent
17.3
Cumulative
Percent
17.3
Netral
16
30.8
30.8
48.1
Setuju
19
36.5
36.5
84.6
15.4
15.4
100.0
52
100.0
100.0
Tidak Setuju
Sangat Setuju
Total
Keahlian 6
Valid
Frequency
1
Percent
1.9
Valid Percent
1.9
Cumulative
Percent
1.9
Netral
10
19.2
19.2
21.2
Setuju
21
40.4
40.4
61.5
Sangat Setuju
20
38.5
38.5
100.0
Total
52
100.0
100.0
82
Frequencies Independensi
Statistics
Valid
Independensi 1
52
Independensi 2
52
Independensi 3
52
Independensi 4
52
Independensi 5
52
Independensi 6
52
Missing
Mean
4.31
3.90
4.25
4.29
4.00
4.29
Mode
Std. Deviation
.755
.569
.738
.723
.714
.723
Variance
.570
.324
.544
.523
.510
.523
Minimum
Maximum
Frequency Table
Independensi 1
Valid
Cumulative
Percent
17.3
Netral
Frequency
9
Percent
17.3
Valid Percent
17.3
Setuju
18
34.6
34.6
51.9
Sangat Setuju
25
48.1
48.1
100.0
Total
52
100.0
100.0
Independensi 2
Valid
Cumulative
Percent
21.2
Netral
Frequency
11
Percent
21.2
Valid Percent
21.2
Setuju
35
67.3
67.3
88.5
11.5
11.5
100.0
52
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total
Independensi 3
Valid
Netral
Frequency
9
Percent
17.3
Valid Percent
17.3
Cumulative
Percent
17.3
Setuju
21
40.4
40.4
57.7
Sangat Setuju
22
42.3
42.3
100.0
Total
52
100.0
100.0
83
Independensi 4
Valid
Cumulative
Percent
15.4
Netral
Frequency
8
Percent
15.4
Valid Percent
15.4
Setuju
21
40.4
40.4
55.8
Sangat Setuju
23
44.2
44.2
100.0
Total
52
100.0
100.0
Independensi 5
Valid
Frequency
1
Percent
1.9
Valid Percent
1.9
Cumulative
Percent
1.9
Netral
10
19.2
19.2
21.2
Setuju
29
55.8
55.8
76.9
Sangat Setuju
12
23.1
23.1
100.0
Total
52
100.0
100.0
Tidak Setuju
Independensi 6
Valid
Cumulative
Percent
15.4
Netral
Frequency
8
Percent
15.4
Valid Percent
15.4
Setuju
21
40.4
40.4
55.8
Sangat Setuju
23
44.2
44.2
100.0
Total
52
100.0
100.0
Frequencies Etika
Statistics
Valid
Missing
Etika 1
52
Etika 2
52
Etika 3
52
Etika 4
52
Mean
3.75
3.87
3.81
3.75
Mode
Std. Deviation
.738
.793
.742
.653
Variance
.544
.629
.551
.426
Minimum
Maximum
84
Frequency Table
Etika 1
Valid
Cumulative
Percent
42.3
Netral
Frequency
22
Percent
42.3
Valid Percent
42.3
Setuju
21
40.4
40.4
82.7
17.3
17.3
100.0
52
100.0
100.0
Sangat Setuju
Total
Etika 2
Valid
Cumulative
Percent
38.5
Netral
Frequency
20
Percent
38.5
Valid Percent
38.5
Setuju
19
36.5
36.5
75.0
Sangat Setuju
13
25.0
25.0
100.0
Total
52
100.0
100.0
Etika 3
Valid
Cumulative
Percent
38.5
Netral
Frequency
20
Percent
38.5
Valid Percent
38.5
Setuju
22
42.3
42.3
80.8
Sangat Setuju
10
19.2
19.2
100.0
Total
52
100.0
100.0
Etika 4
Valid
Netral
Frequency
19
Percent
36.5
Valid Percent
36.5
Cumulative
Percent
36.5
Setuju
27
51.9
51.9
88.5
100.0
Sangat Setuju
Total
11.5
11.5
52
100.0
100.0
85
Valid
52
%
100.0
.0
Excluded(
a)
Total
52
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.888
N of Items
5
Item Statistics
Kualitas Auditor 1
Mean
4.00
Std. Deviation
.626
Kualitas Auditor 2
4.04
.791
52
Kualitas Auditor 3
3.90
.569
52
Kualitas Auditor 4
4.02
.700
52
Kualitas Auditor 5
3.90
.569
52
52
Item-Total Statistics
Kualitas Auditor 1
Scale Mean if
Item Deleted
15.87
Scale
Variance if
Item Deleted
5.570
Corrected
Item-Total
Correlation
.504
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.911
Kualitas Auditor 2
15.83
4.734
.608
.902
Kualitas Auditor 3
15.96
4.900
.884
.835
Kualitas Auditor 4
15.85
4.407
.869
.829
Kualitas Auditor 5
15.96
4.900
.884
.835
Scale Statistics
Mean
19.87
Variance
7.452
Std. Deviation
2.730
N of Items
5
86
Valid
Excluded(
a)
Total
52
%
100.0
.0
52
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.852
N of Items
6
Item Statistics
Keahlian 1
Mean
4.02
Std. Deviation
.700
Keahlian 2
3.90
.569
52
Keahlian 3
4.02
.700
52
Keahlian 4
4.13
.864
52
Keahlian 5
3.50
.960
52
Keahlian 6
4.13
.864
52
52
Item-Total Statistics
Keahlian 1
Scale Mean if
Item Deleted
19.69
Scale
Variance if
Item Deleted
8.845
Corrected
Item-Total
Correlation
.841
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.794
Keahlian 2
19.81
10.080
.673
.829
Keahlian 3
19.69
8.845
.841
.794
Keahlian 4
19.58
9.151
.562
.844
Keahlian 5
20.21
8.994
.507
.861
Keahlian 6
19.58
9.151
.562
.844
Scale Statistics
Mean
23.71
Variance
12.837
Std. Deviation
3.583
N of Items
6
87
Valid
Excluded(
a)
Total
52
%
100.0
.0
52
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.815
N of Items
6
Item Statistics
Independensi 1
Mean
4.31
Std. Deviation
.755
Independensi 2
3.90
.569
52
Independensi 3
4.25
.738
52
Independensi 4
4.29
.723
52
Independensi 5
4.00
.714
52
Independensi 6
4.29
.723
52
52
Item-Total Statistics
Independensi 1
Scale Mean if
Item Deleted
20.73
Scale
Variance if
Item Deleted
6.710
Corrected
Item-Total
Correlation
.524
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.798
Independensi 2
21.13
7.452
.501
.802
Independensi 3
20.79
7.621
.286
.848
Independensi 4
20.75
6.074
.767
.741
Independensi 5
21.04
6.391
.674
.764
Independensi 6
20.75
6.074
.767
.741
Scale Statistics
Mean
25.04
Variance
9.332
Std. Deviation
3.055
N of Items
6
88
Valid
Excluded(
a)
Total
52
%
100.0
.0
52
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.743
N of Items
4
Item Statistics
Etika 1
Mean
3.75
Std. Deviation
.738
Etika 2
3.87
.793
52
Etika 3
3.81
.742
52
Etika 4
3.75
.653
52
52
Item-Total Statistics
Etika 1
Scale Mean if
Item Deleted
11.42
Scale
Variance if
Item Deleted
3.072
Corrected
Item-Total
Correlation
.478
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.716
Etika 2
11.31
2.688
.591
.651
Etika 3
11.37
3.099
.460
.726
Etika 4
11.42
2.994
.633
.637
Scale Statistics
Mean
15.17
Variance
4.852
Std. Deviation
2.203
N of Items
4
89
1.
Uji Multikolineritas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
1
(Constant)
Keahlian
.543
1.841
Independensi
.567
1.764
Etika
.919
1.088
Uji Normalitas
Histogram
10
Frequency
2.
VIF
0
-3
-2
-1
Mean =1.87E-15
Std. Dev. =0.97
N =52
90
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Uji Heterokesdastisitas
Scatterplot
3.
-2
-3
-2
-1
91
Descriptive Statistics
Mean
3.97
Std. Deviation
.546
Keahlian
3.95
.598
52
Independensi
4.17
.509
52
Etika
3.79
.551
52
Kualitas Auditor
N
52
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Kualitas
Auditor
1.000
Keahlian
.854
Keahlian
.854
1.000
.640
.205
Independensi
.708
.640
1.000
-.019
Etika
.206
.205
-.019
1.000
Kualitas Auditor
Kualitas Auditor
Variables
Entered
Etika,
Independen
si,
Keahlian(a)
Etika
.206
.000
.000
.071
Keahlian
.000
.000
.072
Independensi
.000
.000
.446
Etika
.071
.072
.446
Kualitas Auditor
52
52
52
52
Keahlian
52
52
52
52
Independensi
52
52
52
52
Etika
52
52
52
52
Variables Entered/Removed(b)
Model
1
Independensi
.708
Variables
Removed
Method
.
Enter
92
Model Summary(b)
Change Statistics
R
Adjusted R
Std. Error of the
R
Square
Square
Estimate
.883(a)
.779
.766
.264
a Predictors: (Constant), Etika, Independensi, Keahlian
b Dependent Variable: Kualitas Auditor
Model
1
R Square
Change
.779
F
Change
56.562
df1
3
df2
48
Sig. F
Change
.000
DurbinWatson
1.754
ANOVA(b)
Model
1
Regression
Sum of
Squares
11.850
Residual
df
3.352
Mean Square
3.950
48
.070
F
56.562
Sig.
.000(a)
Total
15.202
51
a Predictors: (Constant), Etika, Independensi, Keahlian
b Dependent Variable: Kualitas Auditor
Coefficients(a)
Unstandardized
Coefficients
Model
1
Standardized
Coefficients
(Constant)
B
.021
Std. Error
.402
Keahlian
.595
.084
Independensi
.314
Beta
t
.052
Sig.
.959
.651
7.083
.000
.097
.292
3.246
.077
.070
a Dependent Variable: Kualitas Auditor
.078
1.104
Etika
95% Confidence
Interval for B
Lower
Upper
Bound
Bound
-.787
.829
Collinearity
Statistics
Tolerance
.426
.764
.543
1.841
.002
.119
.508
.567
1.764
.275
-.064
.218
.919
1.088
Coefficient Correlations(a)
Model
1
Correlations
Etika
Independensi
Independensi
.200
Keahlian
-.283
.200
1.000
-.658
-.283
-.658
1.000
Etika
.005
.001
-.002
Independensi
.001
.009
-.005
-.002
-.005
.007
Keahlian
Covariances
Etika
1.000
Keahlian
a Dependent Variable: Kualitas Auditor
Collinearity Diagnostics(a)
Variance Proportions
Model
1
Eigenvalue
3.965
Condition
Index
1.000
(Constant)
.00
Keahlian
.00
Independensi
.00
Etika
.00
.021
13.775
.00
.11
.08
.54
.010
20.393
.34
.55
.08
.15
30.037
.65
.35
.84
.31
Dimension
1
.004
a Dependent Variable: Kualitas Auditor
VIF
93
Residuals Statistics(a)
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Minimum
2.92
Maximum
4.91
Mean
3.97
Std. Deviation
.482
-2.194
1.945
.000
1.000
52
.039
.132
.070
.020
52
52
2.90
4.92
3.98
.485
52
-.698
.578
.000
.256
52
Std. Residual
-2.641
2.186
.000
.970
52
Stud. Residual
-2.854
2.334
-.007
1.016
52
-.815
.658
-.004
.282
52
Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
-3.099
2.453
-.008
1.045
52
Mahal. Distance
.126
11.805
2.942
2.223
52
Cook's Distance
.000
.342
.025
.056
52
.002
.231
.058
.044
52