Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
4. Referensi
6. Unit Terkait
Pustu, Polindes
Puskesmas
Aikmel
SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
6. Unit Terkait
Pustu, Polindes
Puskesmas
Aikmel
SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
6. Unit Terkait
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
6. Unit Terkait
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Vaksin Oral Polio hidup (Oral Polio Vaccine = OPV) adalah Vaksin Polio
Trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1, 2 dan 3
(Strain Sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal
kera dan distabilkan dengan sukrosa.
Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pemberian dan Penyuntikan Vaksin Polio.
SK Kepala Puskesmas Aikmel No. 445/002/0901/PKMA/I/2015 tentang
Standar Pelayanan Publik Puskesmas Aikmel.
Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Puskesmas
Aikmel
SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
/PKMA/2015
1/1
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
6. Unit Terkait
Pustu, Polindes
PERAWATAN LEMARI ES
Puskesmas
Aikmel
SOP
1. Pengertian
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
1/2
NIP. 197212312000031039
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
a. Prosedur Harian :
1. Memantau suhu dengan melihat termometer atau alat pemantau suhu
digital setiap hari pada pagi dan sore.
2. Periksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan bunga es.
Apabila bunga es lebih dari 0,5 cm lakukan defrosting ( pencairan
bunga es).
3. Lakukan pencatatan langsung pada kartu pencatatn suhu setelah
selesai pengecekan suhu dan defrosting.
b. Prosedur Mingguan :
1. Memeriksa steker jangan sampai kendor, bila kendor kencangkan baut
dengan obeng.
2. Perhatikan adanya tanda-tanda steker hangus dengan melihat
perubahan warna pada steker, jika itu terjadi gantilah steker dengan
yang baru.
3. Sebelum membersihkan badan lemari es, cabut steker terlebih dahulu
agar tidak terjadi konsleting/arus pendek.
4. Bersihkan seluruh badan lemari es dengan menggunakan lap basah,
kuas yang lembut/spon busa dan sabun.
5. Pergunakan lap kering untuk mengeringkan badan lemari es.
6. Ketika membersihkan badan lemari es, jangan membuka pintu lemari
es untuk menjaga suhu tetap 2 s/d 8 oC.
7. Setelah selesai melakukan hal tersebut diatas colokkan kembali steker.
8. Lakukan pencatatan pada kartu pemeliharaan lemari es sebagai
kegiatan pemeliharaan mingguan.
PERAWATAN LEMARI ES
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
: SOP.
: 01
: 00
:
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Halaman
Puskesmas
Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
: 2/2
NIP. 197212312000031039
5. Prosedur /
Langkah-langkah
c. Prosedur Bulanan :
1. Sehari sebelum pemeliharaan bulanan, lakukan penghitungan vaksin
yang akan dipindahkan dan kondisikan cool pack (kotak dingin
cair), vaksin carrier atau cold box sesuai dengan kebutuhan.
2. Pindahkan vaksin kedalama vaksin carrier atau cold box yang telah
berisi cool pack (kotakdingin cair).
3. Sebelum melakukan defrosting, cabut steker lemari es.
4. Lakukan pembersihan kondensor, pada model terbuka gunakan sikat
yang lembut atau dengan tekanan udara, pada model tertutup tidak
perlu dilakukan pembersihan.
5. Lakukan pembersihan karet pintu lemari es, pada model yang mudah
dibuka gunakan kain atau busa yang lembut untuk mencucinya dan
pasang kembali setelah kering, pada model tertutup pembersihan
dilakukan dengan menggunakan lap basah atau dengan tekanan
udara.
6. Memeriksa kerapatan pintu menggunakan selembar kertas, bila
kertas sulit ditarik berarti karet pintu masih baik, sebaliknya bila
kertas mudah ditarik berarti karet sudah mengeras, beri bedak untuk
sementara dan rencanakan untuk diganti.
7. Jika ditemukan baut kendor pada engsel pintu kencangkan dengan
menggunakan obeng.
8. Setelah selesai melakukan hal tersebut diatas colokkan kembali
steker.
9. Setelah suhu lemari es mencapai 2 s/d 8 oC, susun kembali vaksin.
10. Lakukan pencatatan pada kartu pemeliharaan lemari es sebagai
kegiatan pemeliharaan bulanan.
6. Unit Terkait
Pustu, Polindes.
Puskesmas
Aikmel
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/2
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
Puskesmas
Aikmel
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
2/2
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
5. Prosedur /
3. Bakaran terbuka dalam sebuah lubang
Langkah-langkah
Pembakaran terbuka dalma sebuah lubang tidak selalu
direkomendasikan karena pembakaran palstik tidak baik bagi
lingkungan. Jika anda membakar sampah dalam lubang terbuak maka
sebaiknya :
a) Pilih area yang tidak digunakan untuk tempat pembakaran, sejauh
mungkin dari bangunan. Area ini harus diberi pagar dan bersih.
b) Ada petugas untuk mengawasi pembakaran.
c) Gali lubang paling sedikit sedalam satu meter, tetapi pastikan
bahwa lubang ini tidak begitu dalam sehingga anda punya akses
untuk menyalakan api.
d) Masukkan kotak pengaman yang sudah terisi penuh ke dalam
lubang. Campurlah kertas, daun atau bahan-bahan yang mudah
terbakar di antara kotak agar mudah terbakar.
e) Jika tersedia, siram dengan sedikit minyak tanah dan bakar bendabenda tersebut.
f) Peringatkan orang-orang agar tetap manjauh dan menghindari asap,
uap dan abu pembakaran.
g) Bakar sampai semua kotak musnah dan kemudian ikuti petunjuk di
atas untuk menimbun sisa pembakaran.
4. Lubang pembuangan
Lubang pengaman yang dibuat secara khusus merupakan pilihan lain
untuk membuang alat suntik dan jarum bekas. Lubang pengaman
biasanya mempunyai kedalaman 2 meter dan diameter satu meter
sehingga bisa ditutupi dengan pipa beton buatan lokal. Lubang ini
memiliki tutup beton dengan pipa logam yang diletakkan didalamnya.
Alat suntik dan jarum bekas dimasukkan ke dalam lubang melalui pipa
logam ini.
5. Ditimbun di dalam lubang pembuangan
Alat suntik bekas dapat ditimbun di dalam lubang pembuangan.
Tentukan tempat secara hati-hati dan gali sebuah lubang yang cukup
lebar dan dalam untuk kotak yang besar. Jika alat suntik AD yang
terkontaminasi entah bagaimana caranya keluar dari kotak dan terbawa
ke dalam sungai atau tanah lapang, orang bisa menginjak atau anakanak dapat bermain dengan benda-benda ini.
6. Unit Terkait
Pustu, Polindes
PENANGANAN VAKSIN
Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Vaksin adalah produk biologis yang sangat mudah rusak dan kehilangan
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
6. Unit Terkait
Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Semua alat suntik pada akhirnya harus dimusnahkan. Alat suntik dan
2. Tujuan
3. Kebijakan
jarum untuk mencampur yang sekali digunakan rusak atau dibuang (autodisable atau disposable) sebaiknya digunakan sekali dan kemudian
dimusnahkan. Limbah imunisasi yang lain seperti vial/flacon vaksin, tutup
vial, kapas bekas suntikan dan lain-lain, sebaiknya tidak dibuang bersama
dengan jenis-jenis sampah lainnya, karena dapat mencemari dan
membahayakan lingkungan. Maka harus ditangani sama seperti menangani
limbah tajam imunisasi.
Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
Pembuangan Sampah Limbah Tajam dan Limbah Imunisasi Lainnya.
SK Kepala Puskesmas Aikmel No. 445/002/0901/PKMA/I/2015 tentang
Standar Pelayanan Publik Puskesmas Aikmel.
4. Referensi
Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
2. Tujuan
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/2
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Pelayanan Imunisasi
SK Kepala Puskesmas Aikmel No. 445/002/0901/PKMA/I/2015 tentang
Standar Pelayanan Publik Puskesmas Aikmel.
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
Puskesmas
Aikmel
5. Prosedur /
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
2/2
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
Langkah-langkah
g) Harus melakukan uji kocok untuk tiap vaksin yang berbeda batch
6. Unit Terkait
Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
6. Unit Terkait
SKRINING TT WUS
Puskesmas
Aikmel
1. Pengertian
SOP
No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman
:
:
:
:
:
SOP.
01
00
1/1
/PKMA/2015
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel
Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /
Langkah-langkah
Mencatat Identitas WUS / ibu hamil pada register dan pada kartu
Imunisasi TT WUS.
Menanyakan riwayat imunisasi sebelumnya, dengan pedoman sebagai
berikut :
Lahir Setelah Tahun 1987 :
Riwayat
Skrining Lengkap
Skrining Sedehana
DPT*
+
T0
Pernah
0
DPT*
+
T1
Pernah
1
DPT*
+
T2
Pernah
1
BIAS Kls 1
+
T3
Pernah
1
BIAS Kls 2
+
T4
Pernah
1
BIAS Kls 3
+
T5
Pernah
1
Hamil
?
1+1+1+1+1 = 5
Lahir Setelah Tahun 1977 :
Riwayat
Skrining Lengkap
BIAS
+
T1
BIAS
+
T2
BIAS
+
T3
CATIN
+
T4
Hamil I
+
T5
Hamil II
?
Skrining Sedehana
Pernah
1
Pernah
1
Pernah
1
Pernah
1
Pernah
1
1+1+1+1+1 = 5
Skrining Sedehana
Pernah
1
Pernah
1
Pernah
1
1+1+1+1+1 = 5
Diimunisasi TT
Pustu, Polindes