Bab III Study Kasus
Bab III Study Kasus
Nilai
tegangan minimum pengujian adalah satu kilovolt sebanding dengan satu (1)
megaohm nilai resistansi pada lilitan stator generator, nilai tahanan yang rendah
dapat menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor atau basah.
Dalam Laporan Kerja Praktek ini, penulis membahas tentang ANALISIS
POLARIZATION INDEX ( PI ) UNTUK DIAGNOSTIK GENERATOR 17.5
MVA
PEMBANGKIT
LISTRIK
TENAGA
GAS
KERAMASAN
14
15
Dengan,
ns = kecepatan medan putar stator
nr = kecepatan putar rotor
S = Slip mesin induksi
Nilai nr diperoleh dari putaran rotor yang dihasilkan oleh prime
mover sedangkan nilai ns dihasilkan oleh kumpaaran yang dialiri oleh
arus dengan frekuensi tertentu. Besarnya ns adalah :
Dengan :
ns = kecepatan medan putar stator
f = frekuensi pada stator
P = Jumlah pole pada stator
16
Sesuai hukum paraday apabila suatu penghantar digerakgerakkan dalam medan magnit maka penghantar tersebut timbul GGL (
Gaya Gerak Listrik ) induksi atau dapat menghasilkan listrik, yang
besar GGL induksi tersebut adalah :
Dimana :
N = Jumlah Penghantar
= Fluxi / Medan Magnit
t = Persatuan Waktu.
17
18
19
20
Rotor
Rotor pada generator merupakan bagian untuk menempatkan
kumparan medan magnit eksitasi. Kumparan medan magnit disusun pada
alur-alur inti besi rotor, sehingga apabila pada kumparan tersebut
dialirkan arus searah ( DC ) maka akan membentuk kutub-kutub magnit
Utara dan Selatan.
Dimana :
F = frekwensi
P = Jumlah kutub
n = Banyak putaran
21
22
Seperti gambar di atas dapat kita lihat bahwa suplay daya listrik
untuk eksitasi mengambil dari out put generator melalui excitation
transformer, kemudian disearahkan melalui power rectifier dan di salurkan
ke rotor generator untuk eksitasi atau penguat medan dengan melalui sikat
arang.
Untuk pengaturan tegangan out put generator diatur melalui DC
regulator dan AC regulator, sehingga besarnya arus eksitasi dapat diatur
sesuai kebutuhan. Kemudian apabila generator tersebut pada saat start
awal belum mengeluarkan tegangan, maka untuk suplay arus eksitasi
biasanya diambil dari batere.
Adapun yang dimaksud dengan eksitasi dinamik adalah system
eksitasi yang suplai arus eksitasi diambil dari mesin bergerak, ada mesin
bergerak tersebut disebut Eksiter. Biasanya eksiter tersebut sebagai tenaga
penggeraknya dipasang satu poros dengan generator.
23
Ada dua tipe belitan penempatan belitan pada slot stator, yaitu :
1. Single layer winding ( kumparan lapis tunggal )
2. Double layer winding ( kumparan lapis ganda )
24
Pada pelaksanaan cara belitan stator generator ada hal yang perlu
diketahui tentang langkah alur belitan ( pitch factor ), secara ideal untuk
25
Thermal stresses
Overheating yang terjadi pada winding dan berlangsung lama,
menyebabkan stress pada winding & isolasi kawat menjadi rapuh, dan
lama kelamaan isolasi akan menjadi retak. Jika gejala ini disertai dengan
timbulnya PD ( partial discharge ), maka proses penuaan isolasi akan
menjadi lebih cepat.
26
Mechanical stresses
Winding yang tidak divarnis dengan baik, connection point, blocking
coil, adalah meruipakan titik paling lemah terhadap pengaruh dari luar,
seperti mechanical vibration, dan magnetic vibration.
Environmental stresses
Kontaminasi : udara lembab, debu, karbon, minyak atau bahan kimia
lain, yang terkumpul di permukaan isolasi, adalah merupakan partikel
konduktive yang dapat menghantar listrik.
Karena adanya beda potensial antara winding dengan ground, maka
partikel tersebut, akan berfungsi sebagai media hantaran untuk menghantar
arus listrik dari winding ke ground, karena sifat kotoran yang demikian
maka pada tempat-tempat penumpiukan kotoran akan terbentuk jalur
hantaran listrik ( Electrical tracking ).
Seperti kita ketahui bahwa pelaksanaan pemeliharaan terdapat
27
Semua piranti kerja harus terisolasi dan tidak dapat jatuh pada
saat bekerja.
Sebelum sikat arang lepas dari rumah sikat arang periksa dan
yakinkan bahwa sikat arang yang lain mengontak dengan baik
terdadap komutator Slip ring.
Cek tekanan sikat arang, tidak boleh terlalu lemah atau terlalu
keras.
28
periodik
kegiatan
yang
dilakukan
meliputi
Pembuangan gas H2
Pengeluaran Rotor
Pemeriksaan Rotor
29
Pemeriksaan Terakhir.
Stator
diperiksa
tentang
kemungkinan
terjadinya
terjadinya pergesewran
30
31
32
Semua bahan komposiis dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas
fiber yang dicelup dalam nahan silicon tanpa campuran bahna berserat
misalnya kertas, katun dan sebagainya. Dalam kelas ini termasuk juga
karet silicon dan email kawat poliamid murni.
7. Kelas C, suhu kerja maksimum diatas 180 C.
Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi
sorganik,
misalnya
mika,
mikanit
yang
tahan
panas
Serta nilai tahanan isolasi antara penghantar satu dan penghantar yang
lain maupun antara penghantar dan ground, nilai resitansi minimumnya adalah
33
34
35
dengan satu (1) megaohm nilai resistansi pada lilitan stator generator, nilai
tahanan yang rendah dapat menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor atau basah.
Moisture dapat juga terdapat pada permukaan isolasi, atau pada lilitan
atau pada keduanya.Oleh sebab itu, pengujian dengan megger sebelum dan
sesudah mesin dibersihkan harus dilakukan. Jika nilai tahanan tetap rendah dan
lilitan relatif bersih, ada kemungkinan adanya moisture pada lilitan, dan lilitan
harus dikeringkan sekurang-kurangnya sampai diperoleh tahanan minimum
yang dianjurkan.
36
Menit
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
R
550
650
800
821
850
910
930
960
980
1.300
Urutan Phasa
S
Insulation Resistance ( M )
570
750
870
890
920
960
1.200
1.300
1.400
1.500
Data CI Tahun
: 2010
Tanggal
: 29 Agustus 2010
Suhu Ambient
: 30.5 C
Generator
37
T
650
770
860
910
970
980
995
1.320
1.400
1.600
IR ( M)
n
IRaverage =
Dimana :
IRaverage =
550 650 800 821 850 910 930 960 980 1.300
10
IRaverage =
8.751
M
10
IRaverage = 875,1 M
IRaverage Phasa S :
IRaverage =
570 750 870 890 920 960 1200 1300 1400 1500
10
IRaverage =
10.360
M
10
IRaverage = 1.036 M
IRaverage Phasa T :
IRaverage =
650 770 860 910 970 980 995 1320 1400 1600
10
38
IRaverage =
10.455
M
10
IRaverage = 1.045,5 M
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata Insulation Resistance ( IR ) masingmasing phasa dapat diketahui bahwa niulai tahanan isolasi lilitan stator pada saat
sebelum dilakukan pemeliharaan masih dibawah nilai Insulation Resistance ( IR )
minimum yang distandarkan oleh IEEE yaitu, 1.250 M. Ini artinya kondisi
isolasi lilitan stator generator tidak baik, dengan nilai tahanan isolasi stator
dibawah nilai IR minimum dapat menyebabkan timbulnya arus bocor dari stator
terhadapa ground, sehingga dapat membahayakan keselamatan manusia yang ada
disekitarnya dan dapat menyebabkan timbulnya arus hubung singkat pada belitan
generator.
Kemungkinan besarnya nilai arus bocor yang terjadi pada masing-masing
phasa adalah sebesar :
Untuk phasa R :
Iis =
V ( LL )
IRaverage
11500V
875.1K
= 0,013 mA
Untuk phasa S :
Iis =
=
V ( LL )
IRaverage
11500V
1036.000 K
= 0,011 mA
Untuk phasa T :
Iis =
=
V ( LL )
IRaverage
11500V
1.045.500 K
39
= 0,010 mA
3.4. ANALISA POLARIZATION INDEX ( PI ) GENERATOR
Polarization Index ( PI ) adalah salah stau cara untuk mengetahui quality
winding generator akibat pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air,
pengotoran debu dll :
Dari data hasil pengukuran Insulation Resistance ( IR ) lilitan generator di
atas dapat dihitung nilai PI-nya yaitu; pengukuran IR 10 menit dibagi dengan
nilai IR pengukuran menit pertama, secara matematis dapat digambarkan
sebagai berikut :
1.300
550
PI = 2.3
Nilai PI untuk Phasa S ;
PI =
1500
570
PI = 2,6
Nilai PI untuk Phasa T ;
PI =
1.600
650
PI = 2.4
Nilai PIaverage =
PI
2 .3 2 .6 2 .4
3
= 2.4
40
Menit
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
600
680
850
860
880
950
980
1200
1560
1.750
Urutan Phasa
S
Insulation Resistance ( M )
620
750
870
910
930
980
1.250
1.320
1570
1.780
Data CI Tahun
: 2010
Tanggal
: 29 Agustus 2010
Suhu Ambient
: 30.5 C
Generator
T
600
795
880
920
980
1100
1250
1.450
1.670
1.795
Dari table data di atas terlihat bahwa nilai tahanan isolasi yang didapatklan
setelah dilakukan pemeliharaan lebuih besar dari nilai sebelumnya.
1750
600
PI = 2.9
1
41
Untuk Phasa S,
PI =
1.780
620
PI = 2.8
Untuk phasa T;
PI =
1795
600
PI = 2.9
Jadi nilai Polarization Index ( PI ) generator adalah :
PI =
PI = 2,8
Nilai polarizatiuon Index (PI) masih dibawah 3.0 ( kondisi good ), hal ini bisa
disebabkan umur generator yang sudah tua.
Tabel 3.6 : data nilai PI sebelum dan sesudah pemeliharaan
Phasa
2.3
2.6
2.4
2.9
2.8
2.9
42
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
1. Dengan Pengujian Insulation Resistance ( IR ) dan Polarization Index Test
dapat
mengetahui
kondisi
generator
untuk
menentukan
tindakan
Combustion Inpection ).
2. Nilai minimum tahanan isolasi ( Insulation Resisntace ) stator generator
Wescan Unit 1 PLTG keramasan sesuai dengan standar IEEE adalah 1.250
M.
43
3. Berdasarkan analisis nilai Polarization Index ( PI ) yaitu dari 2.3 menjadi 2.8
maka kondisi generator Wescan PLTG unit 1 Keramsan sesuai standar IEEE
dalam kondisi Fair namun menedekati kondisi good setelah dilakukan
pemeliharaan yaitu pembersihan dan pemanasan winding stator generator.
4.2. SARAN
1. Agar tidak mengganggu aktivitas karyawan PLN, sebaiknya setiap
kelompok mahasiswa yang melakukan kerja praktek dapat dibimbing oleh
seorang pembimbing khusus yang ditunjuk oleh Asman atau Supervisor
masing-masing.
2. Pemeliharan rutin dan periodik generator harus dilakukan untuk menjaga
kondisi generator selalu dalamkondisi baik agar dapat mempertahankan dan
menjaga kehandalan sistem pembangkit.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Dr,A. dan Dr. Kuwahara, S.1979. Teknik Tenaga Listrik.Jakarta: P.T.
Pradnya Paramita.
http.//dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-bahan-penyekat.html.
http.//www.scribd.com/doc/16679412/dasar-PLTG-pembangkit-listrik-tenaga-gas
http.//www.scribd.com/doc/13163402/-perubahan-penting-standard-IEEE
Marsudi, Djiteng. 2002. Pembangkit Energi Listrik. Jakaerta : Erlangga.
PT. PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, 2009, Pemeliharaan
Generator, PT. PLN, Jakarta Selatan.
44
45