Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN PELAKSANAAN

On The Job Training [BERBASIS RISIKO&SERTIFIED DIBIDANG KETENAGALISTRIKAN]

Prajabatan Tingkat SMK

Edisi Juli 2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .

KATA PENGANTAR

ii

PEDOMAN PELAKSANAAN OJT BERBASIS PROJECT


I.

MAKSUD DAN TUJUAN ...

II.

DESKRIPSI OJT.

III.

METODE OJT

IV.

WAKTU PENYELENGGARAAN ..

V.

TEMPAT PENYELENGGARAAN .

VI.

PIHAK TERKAIT DAN PENGORGANISASIAN .

VII.

STRATEGI PELAKSANAAN .

10

VIII.

EVALUASI OJT ..

21

IX.

TATA TERTIB .

21

X.

HAK DAN KEWAJIBAN

22

XI.

Pelaporan ................................................................................................................

25

XII.

KELULUSAN ..

29

XIII.

PENUTUP

29

KATA PENGANTAR

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu unit kerja di PLN (Persero)
memegang peranan penting yang cukup strategis dalam mewujudkan visi, misi dan menunjang
pencapaian tujuan tujuan penting PLN menuju masa depan. Upaya untuk mentransformasi insan
PLN yang bertujuan untuk mewjudkan kemampuan insan yang paripurna dalam menyelesaikan misi
misi kedinasannya, merupakan prasyarat dan foundasi utama dalam pembentukan dan
pemantapan daya saing perusahaan yang berkelanjutan. Salah satu program untuk mewujudkan
insan yang mempunyai semangat API Antusiasme, Profesional, berintregitas harus dimulai dari awal
sejak pegawai tersebut memasuki gerbang PLN. Sehingga disusunlah Program Diklat yang dapat
menjawab tantangan tersebutadalah Diklat Prajabatan.
Salah satu Program Prajabatan adalah Program On The Job Trainning, program ini bertujuan
diharapkan Siswa OJT mampu mencapai

kompetensi sesuai dengan persyaratan kebutuhan

kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di Perseroan / Perusahaan yang diharapkan dan
adanya perubahan Mindset / Pembangunan Soft Kompetensi, serta memiliki Hard Kompetensi yang
berguna dan siap untuk diaplikasikan pasca diklat.
Dengan penugasan yang diberikan kepada siswa dan dibimbing dan diawasi olehorang orang
terbaik / mentor , PLN Pusdiklat berupaya memastikan agar pelaksanaan program diklat prajabatan
khususnya program OJT tingkat SMK ini sesuai dengan harapan, sehingga perlu dibuatlah Buku
Pedoman OJT Berbasis Project.

Jakarta,

Juni 2014

KEPALA

OKTO RINALDI

ii

I.

DESKRIPSI

Program On The Job Training adalah merupakan program yang bertujuan untuk membangun
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan secara
riil dilapangan dibawah bimbingan dan pengawasan mentor.

II.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud program on the job adalah memberikan kesempatan kepada Siswa OJT untuk membangun
kompetensi sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di
Perseroan / Perusahaan.

Tujuan program on the job training adalah :


a. Diharapkan Siswa OJT mampu mencapai kompetensi sesuai dengan persyaratan kebutuhan
kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di Perseroan / Perusahaan yang
diharapkan
b. Adanya perubahan Mindset / Pembangunan Soft Kompetensi, serta memiliki Hard
Kompetensi yang berguna dan siap untuk diaplikasikan pasca diklat.
III.

PERSYARATAN SISWA :

Telah Lulus Program sebelumnya yaitu : Program Kesamaptaan, Pengenalan Perusahaan,


dan Pembidangan;

IV.

Selalu berpakaian rapi dan tertib sesuai ketentuan.

Mematuhi ketentuan Do and Donts.

KEBUTUHAN KOMPETENSI JABATAN


Skala Level Kecakapan Kompetensi Inti dan Peran di PLN
Level 1 : mampu membina diri sendiri sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya (meed
basic requirement to do his/her own job)
Level 2 : mampu membina gugus kerja, sehingga dapat meningkatkan prestasi gugus kerja
(improving teamwork)
Level 3 : mampu membina unit bisnis, sehingga dapat meningkatkan prestasi gugus kerja
(contribution to works in business unit)
Level 4 : mampu membina organisasi, sehingga dapat meningkatkan prestasi organisasi
(significantly give critical contribution to the organization)

Skala Level Kecakapan Kompetensi Bidang di PLN


Skala level untuk kompetensi bidang adalah sebagai berikut:
Level 1 -> Concept : Mengenal konsep tentang pengetahuan atau ketrampilan di bidang
tersebut
Level 2 -> Applied Concept : Mengetahui secara menyeluruh penetapan konsep tersebut di
perusahaan
Level 3 -> Working : Mampu menerapkannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan;
dapat mengatasi masalah-masalah yang bersifat rutin, namun memerlukan bantuan bila
masalah yang dihadapi bersifat istimewa
Level 4 -> Advanced : Berpengalaman dalam menerapkannya; dapat mengatasi masalah yang
bersifat rutin maupun non rutin tanpa memerlukan bantuan, dapat menjadi pelatih bagi
pegawai yang lain
Level 5 -> Mastery : Sangat berpengalaman dalam menerapkannya; punya otoritas dalam
bidang tersebut yang diakui dalam lingkup perusahaan, dapat mengatasi situasi yang
kompleks yang belum pernah terjadi sebelumnya
Level 6 -> Leading : Mampu mengembangkan sistem dan prosedur di perusahaan yang
berhubungan dengan bidang tersebut; mampu mengintegrasikan berbagai bidang lain dengan
bidang tersebut untuk perbaikan proses bisnis perusahaan

V.

STRATEGI ON THE JOB TRAINING


Strategi program On The Job Training Berbasis risiko ini adalah ::
a.

Melibatkan Pemilik Proses dalam memastikan penugasan sesuai dengan Kurikulum dan
Silabus OJT atau KPI.

b.

Melibatkan orang orang terbaik di perusahaan untuk dapat mendeliver kompetensinya


(Leader as Teacher atau Mentor, Co Mentor )

c.

Mengintensifkan monitoring kegiatan melalui sistem monitoring on line dengan pengisian


Surat Tugas dan Laporan Pemantauan oleh Mentor / Co Mentor.

d.

Melaksanakan Uji Hasil Pelaksanaan On The Job Training.

VI.

PROSES BISNIS ON THE JOB TRAINING DAN PETA RISIKO

PROSES BISNIS

RISIKO

KONTROL

Udiklat
Pembidangan

Udiklat
Penyelenggara OJT

Penempatan OJT

Penugasan Sesuai
Bidang

CD OJT tidak ditetapkan

Udiklat Penyelenggara OJT Menetapkan


CD OJT

Tidak sesuai dengan proyeksi jabatan


pertama
Tidak sesuai dengan Bidang Jurusan

Manajer Udiklat Penyelenggara OJT


melakukan pembahsan dengan Manajer
Unit untuk menyepakati Penempatan
Siswa OJT yang sesuai dengan
Jabatannya.

Kegiatan OJT tidak sesuai dengan


program OJT
Tidak sesuai dengan Proyeksi
Jabatanpertama

CDOJT dan Mentor menyepakati tugas


yang akan dikerjakan oleh mentee

Tidak sesuai dengan SOP,


Tidak menggunakan APD
Tidak sesuai dengan Proyeksi Jabatan

CD OJT mengawasi dan memonitor


pelaksanaan kegiatan OJT

Rekayasa Rencana Kerja


Tidak sesuai standard PLN
Tidak melaksanakan Self
Assesment

Dokumen Pelaksanaan OJT dan self


Assesmentdiperiksa dan disahkan CD
dan Mentor

N
Y/N
Y
Pelaksanaan Fokus
OJT

DOKUMEN

Evaluasi
Monitoring
N
Y/N
Y
Uji Kompetensi

TS

Ujian Tidak Dapat dilaksanakan


Tidak Kompeten
Tidak Lulus Uji TS

Manajer Udiklat Penyelenggara OJT


memastikan sarana dan prasarana Uji
kompetensisesuai dengan Standard.

VII.

BASIC KOMUNIKASI
Basic komunikasi pelaksanaan On The Job Training Berbasis Risiko adalah :
1.

PLN Pusdiklat membuat Surat Penugasan ke Udiklat sebagai Penanggung Jawab


pelaksanaan On the job training..

2.

PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT menunjuk Course Director OJT.

3.

PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membuat surat pemberitahuan pelaksanaan OJT,
penentuan lokasi OJT, penentuan mentor dan co mentor ke Unit Operasioanl atau Unit
Pengirim Siswa, .

4.

PLN Unit OJT menetukan lokasi OJT, Jumlah siswa dan menunjuk Mentor, Co Mentor.

5.

PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membuat surat penyampaian data siswa, lokasi ojt,
mentor dan penugasan yang diberikan kepada PLN Pusdiklat.

6.

PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membentuk Kelompok atau jumlah siswa yang
disesuaikan dengan Bidang.

7.

PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT memonitor aktivitas siswa sesuai dengan bidang dan
diketahui serta disetuji oleh mentor.

VIII. SKEMA OJT

PEMBIDANGAN

Persiapan OJT

Start Program

Aligment
Kegiatan

PENENTUAN
FOKUS OJT

PELAKSANAAN
FOKUS OJT

Evaluasi Keselarasan
Fokus OJT dengan Bidang

Pemilihan Minat
Uji Kompetensi
/ Sertifikasi

Evaluasi Keselarasan
Fokus OJT dengan Uji

Rekomendasi
Kelulusan

Uji
Kompetensi

Uji
Telaah Staff

Proses pembelajaran yang dilakukan harus mengacu pada :


1. Kerangka Kegiatan.
2. Rincian Kegiatan Pekerjaan yang telah disusun bersama dengan persetujuan Mentor / Co
Mentor.
3. Job Safety Analysis
Dalam proses pelatihan di Unit OJT, Siswa OJT akan dibimbing oleh Mentor dan Co. Mentor yang
berperan sekaligus sebagai Instruktur dalam pelatihan.
Mentor pula yang akan menentukan hasil proses pelatihan Siswa OJT, apakah siswa OJT
SMKkompeten dan belum kompeten. Dalam rangka menjaga kualitas dan kesesuaiaan pelaksanaan
Program OJT, maka kegiatan akan dimonitor oleh Udiklat dan Pusdiklat secara online melalui
Program Monitoring OJT berbasis Web.

IX. METODE OJT


Metode yang diterapkan dalam program On the Job TrainingBerbasis risiko& bersertifikat
kompetensi dibidang ketenagalistrikan adalah ACTION LEARNING yaitu salah satu metode
pembelajaran dimana siswa langsung diterjunkan dilapangan dengan diberikan fokus OJT /
Penugasan dan didalam pelaksanaannya wajib didampingi oleh Mentor/Co Mentor sehingga siswa
dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh pada saat in class Trainning serta mampu
meningkatkan kompetensinya dan mampu memberikan kontribusi kepada Unit OJT dengan cara :
a. CMC (Coaching, Mentoring, dan Counseling)
b. Ceramah
c. Diskusi
d. Demonstrasi/peragaan
e. Penugasan
f. Tanya jawab
g. Praktek / Uji.

X.
WAKTU PENYELENGGARAAN
Program On the Job Training (OJT) dilaksanakan dalam kurun waktuselama 90 ( sembilan puluh hari )
hari kerja. Dimana siswa OJT dituntut untuk melaksanakan masing-masing kegiatan yang ada dalam
kurun waktu tersebut dengan kriteria penilaiaan LULUS atau TIDAK LULUS.
Apabila terdapat kriteria penilaiaan TIDAK LULUS, maka Siswa OJT diberikan kesempatan untuk
melaksanakan perpanjangan waktu OJT sebanyak 30 (tiga puluh) hari kerjadi tempat unit OJT atau
di Unit Proyeksi Penempatan agar mampu menyelesaikan kegiatan yang masih dinyatakan TIDAK
LULUS sampai yang bersangkutan dinyatakan LULUS.
Bisa disimpulkan bahwa waktu maksimal pelaksanaan OJT untuk tingkat SMK adalah 120 (seratus
dua puluh ) hari kerja atau selama 4 bulan.
6

Apabila melebihi waktu pelaksanaan,maka Siswa OJT yang bersangkutan tetap dinyatakan TIDAK
LULUSdan Siswa tidak akan diterbitkan rekomendasi pengangkatan sertadinyatakan GUGUR dalam
proses seleksi pegawai barudi PT PLN (Persero).

Berikut Time Line Pelaksanaan OJT

120

90

III

I
II
a

IV

Keterangan :
- I adalah waktu OJT
- a adalah evaluasi Keselarasan Fokus OJT dengan Bidang
- b adalah evaluasi keselarasan fokus OJT dengan Uji.
- II adalah akhir masa OJT dengan dikeluarkan rekomendasi pengangkatan
- III adalah tambahan waktu OJT bagi siswa yang dinyatakan TIDAK LULUS
- IV adalah akhir masa OJT dan akhir masa tambahan waktu OJT dan dikelurakan
rekomendasi pengangkatan.

XI.

TEMPAT PENYELENGGARAAN
Tempat penyelenggaraan program on the job training berbasis risiko& bersertifikat

kompetensi dibidang ketenagalistrikan di seluruh Unit PT PLN (Persero), dengan penempatan Siswa
OJT sesuai dengan bidang yang dimiliki oleh Siswa OJT adalah sebagai berikut :
a. Bidang Pembangkitan
b. Bidang Penyaluran
c. Bidang Distribusi
d. Bidang Niaga
e. Bidang Non Teknik

XII.

PIHAK YANG TERKAIT DAN PENGORGANISASIAN


Dalam menyelenggarakan program on the job training Berbasis risiko ini,

pengaturan

mengenai tugas dan tanggung jawab, perlu disusun dengan benar. Dengan demikian koordinasi
pelasanaan tugas dapat terselenggara secara efektif dan efisien. Adapun para pihak yang terkait
dalam penyelenggaan program ini adalah :
1. PT PLN (Persero) Kantor Pusat
2. PT PLN (Persero) Pusdiklat
3. PT PLN (Persero) Unit Induk
4. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
5. PT PLN (Persero) Unit Diklat
6. PT PLN (Persero) Unit Sertifikasi
7. Siswa OJT

Adapun Tugas dan Tanggung jawab masing masing pihak sebagaimana tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a. PT PLN (Persero) Kantor Pusat
PT PLN (Persero) Kantor Pusat dalam hal ini diwakili oleh Manajer Senior Rekrutmen bagian
Divisi Pengembangan SDM dan Talenta berfungsi sebagai Pembina Program On The Job
Trainning Berbasis risiko, untuk itu tugas dan tanggung jawab PT PLN (Persero) Kantor Pusat
adalah :
a. Mengarahkan dan membina penyelenggaraan program On The Job Trainning Berbasis
risiko.
b. Menetapkan penyelesaian permasalahan siswa OJT melalui hasil Laporan PLN Pusdiklat.

b. PT PLN (Persero) Pusdiklat


PT PLN (Persero) Pusdiklat dalam hal ini diwakili oleh Manajer Senior Pengembangan Inovasi
dan Kemitraan ( MS PIK ) bertugas sebagai pengelola dan bertanggung jawab dalam
penyelenggaran program On The Job Trainning. Dalam mengelola program tersebut MS PIK
menfasilitasi kebutuhan Unit pelaksana OJT sehingga dapat terlaksana dengan efektif dan
efisien. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :
a.

Menyusun Pedoman Program OJT;

b.

Membuat Surat Penugasan Penyelenggaraan OJT ke Unit Diklat;

c.

Mengevaluasi Kebutuhan Rencana Anggaran terkait pelaksanaan OJT , yang diajukan


oleh Udiklat Penyelenggara OJT
8

d.

Memberikan pengumuman dan informasi - informasi terkait OJT.

e.

Memastikan bahwa Udiklat Regional, Manajer SDM Unit OJT, Mentor, Co. Mentor, dan
Mentee melaksanakan seluruh program OJT;

f.

Memberikan Penjelasan dan Pembekalan OJT kepada siswa OJT;

g.

Memantau Pelaksanaan Program OJT secara berkala;

h.

Membina Pelaksanaan Program OJT yang dilakukan oleh Udiklat Penyelenggara OJT;

i.

Memastikan bahwa siswa OJT mendapatkan pembelajaran dan kesempatan belajar


dengan baik;

j.

Mengevaluasi dan melakukan penilaian akhir pelaksanaan on the job training (OJT),
berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) Udiklat dan PT PLN (Persero) Unit Induk;

k.

Melaporkan Hasil Kelulusan Mentee ke Kepala Divisi Talenta.

c. PT PLN (Persero) Unit Induk OJT.


Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Bidang SDM bertugas sebagai koordinator dan
penanggung jawab pelaksanaan OJT di unit yang bersangkutan. Untuk menjamin efektifitas
dan efisieni pelaksanaan, Manajer Bidang SDM memberikan fasilitas sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan OJT di Unit Pelaksana.
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Unit Pelaksana OJT/ Lokasi OJT
b. Menunjuk Mentor dan Co Mentor
Kriteria Mentor :
Pegawai di Unit OJT atau Unit Pelaksana OJT yang memiliki jabatan setingkat
Manajer Area.
Satu orang Mentor maksimal memegang 10orang siswa

Kriteria Co. Mentor


Pegawai di Unit OJT atau Unit Pelaksana OJT yang memiliki jabatan setingkat
Supervisor Atas (SPA) atau Fungsional IV
Satu orang Co. Mentor maksimal memegang 10 orang siswa.
c. Memastikan Mentor dan Co. Mentor melaksanakan kewajibannya
d. Memastikan mentee melaksanakan kewajibannya,
e. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan OJT para Mentee yang berada di Unitnya
f.

Mengirimkan data Mentor dan Co. Mentor di Unitnya ke Udiklat Penyelenggara OJT dan
Pusdiklat. Adapun data yang dibutuhkan, yaitu :
9

- Nama,NIP,Jabatan,Grade, Alamat e-mail, Nomor HP,No. Rekening berikut Bank, dan


NPWP.
g. Mengirimkan data aktivitas (absensi) mentor / co mentor.
h. Memenuhi Hak Mentee terkait : Jaminan Kesehatan dan Bantuan Hari Raya Keagamaan
sesuai aturan yang berlaku , terlebih dahulu

berkoordinasi dengan Udiklat

Penyelenggaran OJT dan Pembayaran dapat dinotabukukan ke Udiklat Penyelenggara


OJT .
i.

Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Rincian Kegiatan Pekerjaan dapat dinotabukukan
ke Udiklat Regional sedangkan yang timbul akibat pekerjaan di Unit OJT yang tidak
berhubungan dengan Kegiatan OJT ditanggung sepenuhnya oleh Unit OJT.

j.

Mengelola keluhan dan persoalan siswa OJT melalui laporan Unit Pelaksana OJT dan
disampaikan kepada unit penyelenggara OJT.

d. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana OJT


Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Unit, bertugas sebagai pelaksana OJT di unitnya, dalam
menjalankan tugas tersebut Manajer Unit mempunyai tugas dan tanggung jawab :
a. Memerankan Fungsi sebagai Mentor.
b. Memastikan Program OJT terselenggaran dengan baik.
c. Mengarahkan, Membimbing, Mendampingi siswa OJT dalam pelaksanaan OJT,
d. Memberikan penugasan kepada siswa OJT sesuai dengan kerangka kegiatan.
e. Membimbing dan mengarahkan uraian kegiatan siswa OJT
f.

Memberikan pemahaman tentang prosedure Kerja, K2 dan K3.

g. Memberikan Konsultasi penyelesaian masalah dan persoalan siswa OJT


h. Memastikan Mentor / Co Mentor selalu mendampingi siswa OJT dalam melaksanakan
praktek kerja di Lapangan / Instalasi [ siswa tidak diijinkan untuk bekerja secara mandiri ]
i.

Membimbing dan mengarahkan siswa OJT dalam Penyusunan Laporan Telaah Staff.

j.

Melakukan Pertemuan sekurang kurangnya 3 kali selama siswa melaksanakan OJT,


untuk mengevaluasi kemajuan proses pembelajaran dan dibuat Berita acara setiap kali
pertemuan.

k. Memberikan Penilaian terhadap Kompetensi Siswa OJT.

10

e. PT PLN (Persero) Udiklat Penyelenggara OJT.


Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Udiklat, berfungsi sebagai pelaksanana operasional /
Penyelenggaran OJT sesuai dengan regionalisasi dan spesialisasinya , tugas dan tanggung
jawabnya adalah :
a. Membuat rencana anggaran dan biaya pelaksanaan OJT;
b. Menjelaskan Program OJT kepada siswa dan pembekalan kepada Unit Induk OJT;
c. Menunjuk Course Director OJT;
d. Mengirim dan memastikan siswa berada di lokasi pelaksanaan OJT;
e. Memberikan Pembekalan kepada Mentor, Co Mentor yang telah ditunjuk.;
f.

Memberikan fasilitas dan kebutuhan pembelajaran siswa OJT;

g. Memastikan terselenggaranya program OJT di regionalnya berjalan dengan baik ;


h. Melaporkan hasil pemantauan pelaksanaan OJT secara berkala ke PLN Pusdiklat;.
i.

Membuat , berkoordinasi dan memastikan jadwal dan pelaksanaan evaluasi / telaah


staff siswa berjalan dengan baik;

j.

Mengadministrasikan pelaksanaan OJT di regionalnya.

k. Menampung dan mengatasi keluhan siswa OJT


l.

Mengirimkan Hasil Pembelajaran siswa.

m. Membuat dan menyampaikan Laporan Kegiatan OJT kepada PLN Pusdiklat maksimal H+3
setealah pelaksanaan OJT selesai.

Adapun Pembagian Regional Penyelenggaraan OJT adalah sebagai beikut :


a.

b.

Udiklat Jakarta
-

PT PLN (Persero) Kantor Pusat

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan

PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang

PT PLN (Persero) Pusat Enjinering Ketenagalistrikan

PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan

PT PLN (Persero) Jasa Sertifikasi

Udiklat Bogor
-

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

PT PLN (Persero) Pemeliharaan Ketenagalistrikan

PT PLN (Persero) UIP IV


11

c.

d.

e.

f.

PT PLN (Persero) UIP V

PT PLN (Persero) UIP VI

PT PLN (Persero ) Punsenlis

PT PLN (Persero) Enjinering

Udiklat Suralaya
-

PT Indonesia Power

PT Batubara

PT Bahtera Adiguna

PT PJB

PT PLN (Persero) UPJB

PT PLN (Persero ) Tanjung Jati B

Udiklat Semarang
-

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DIY

PT PLN (Persero) Jasa Manajemen Konstruksi

PT PLN (Persero) P3B JB

Udiklat Pandaan
-

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

PT PLN (Persero) Distribusi Bali

PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur

PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat

PT PLN (Persero) UIP VII

PT PLN (Persero) UIP VIII

PT PLN (Persero) UIP XI

Udiklat Tuntungan
-

PT PLN (Persero) Wilayah Aceh

PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

PT PLN (Persero) UIP I

PT PLN (Persero) UIP II

12

g.

h.

i.

Udiklat Padang
-

PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat

PT PLN (Persero) Wilayah Riau & Kep. Riau

PT PLN (Persero) P3B Sumatera

PLN Batam

Udiklat Palembang
-

PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu

PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung

PT PLN (Persero) Distribusi Lampung

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

PT PLN (Persero) UIP III

Udiklat Banjarbaru
- PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur dan Tenggara
- PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
- PT PLN (Persero) UIP IX
- PT PLN (Persero) UIP X
- PT PLN Tarahan

j.

Udiklat Makassar

PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat

PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo

PT PLN (Persero) Wilayah Maluku & Maluku Utara

PT PLN (Persero) Wilayah Papua

PT PLN (Persero) UIP XII

PT PLN (Persero) UIP XIII

PT PLN (Persero) UIP XIV

k.

PT PLN (Persero) Udiklat Penyelenggara OJT.


Dalam hal ini diwakili oleh Manajer Udiklat, berfungsi sebagai pelaksanana operasional / Uji
Kompetensi Teknik dan non teknik dibidang ketenagalistrikan sesuai dengan fungsi dan tanggung
jawab sebagai Lembaga Serifikasi Kompetensi yang meliputi:
a. Melaksanakan Uji Kompetensi sesuai dengan akreditasi yang diterimanya.
13

b. Bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi sesuai dengan kewenangan Lembaga Sertifikasi


dalam melaksanakan uji kompetensi.
c. Melaksanakan Uji Kompetensi secara on line (Si-Ujo) bilamana Belum ada lembaga yang
berwenang atau mengatur tentang kebijakan uji kompetensi.

l.

Siswa OJT level SMK sebagai peserta program OJT.


Dalam hal ini peserta OJT adalah siswa yang sedang dalam tahap seleksi menjadi Calon pegawai
PT PLN (Persero) setiap siswa wajib melaksanakan OJT per orangan maupun per Kelompok
dalam kegiatan:
a. Mengkuti pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan arahan Mentor.
b. Mempersiapkan diri untuk mengikuti Uji kompetensi dengan melaksanakan kegiatan self
Assesment.
c. Mendokumentasikan kegiatan selama OJT sebagai bukti bahwa siswa OJT kompeten dalam
melaksanakan tugas.
Ututan dokumentasi sbb:
-

Merencanakan pekerjaan berdasarkan perintah kerja

Mempersiapkan Alat kerja, Material kerja Alat Pelindung Disri SOP terkait
dengan pekerjaan

Melaksanakan pekerjaan sesuai Instruksi Kerja.

MeMembandingkan hasil kerja dengan perintah kerja.

Membuat laporan dengan menggunakan format laporan yang disediakan


oleh Perusahan.

14

XIII.

KURIKULUM SILABUS OJT DAN FORMULIR PELAKSANAAN OJT


Pelaksanaan On The Job Trainning ( OJT ) adalah dengan menerjunkan langsung siswa ke

lapangan

dengan fokus mengerjakan project / workplan dengan bimbingan Mentor dan Co

MentorDengan demikian diharapkan dapat membangun kompetensi dan kinerja siswa OJT.Dalam
penyelenggaraan program on the job training berbasis risiko ini, dilakukan dengan menggunakan
Form Kegiatan yang sudah ditentukan yaitu :
1)

FORM 1 adalah :

Kerangka kegiatan,

2)

FORM 2 adalah :

Uraian Kegiatan pekerjaan Siswa OJT yang telah dipersiapkan,

3)

FORM 3 adalah :

Penilaian Soft Kompetensi Siswa


Penilaian Kompetensi Bidang, mengikuti dan menyesuai pada Direktori
Kompetensi yang berlaku.

KURIKULUM SILABUS DAN FORMULIR TERLAMPIR.

XIV. PELAPORAN
Dari beberapan program diklat tersebut, program on the job training (OJT) merupakan
kegiatan yang harus diikuti oleh Siswa prajabatan SMK, sebagai tahapan akhir pelaksanaan
pembelajaran prajabatan SMK. Dalam program on the job training (OJT) Siswa prajabatan SMK
mendapat tugas untuk menyusun TELAAH STAFF sebagai bentuk Laporan akhir.
Telahan staf sebagai salah satu persyaratan agar dapat dinyatakan lulus untuk diangkat
menjadi pegawai dimana telaah staff ini merupkan dokumen resmi staff yang berisi analisa singkat
terhadap masalah / persoalan yang dihadapi Perusahaan / Unit / Sub Unit, yang disertai dengan
pembahasan dan saran-saran tindakan, guna memberikan nilai tambah kepada Perusahaan / Unit /
Sub Unit dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada pimpinan.
Penyusunan telaahan staff yang benar dan baik oleh Siswa prajabatan SMK, diperlukan PEDOMAN
PENYUSUNAN TELAAH STAFF.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyusunan telaahan staf adalah untuk meningkatkan kemampuan Siswa prajabatan SMK
dalam mencurahkan gagasan / pikiran dengan menulis sebagai pengembangan berpikir ke berbagai
sudut pandang.
Tujuan penyusunan telaah staf adalah membantu memecahkan permasalahan / persoalan yang
dihadapi pimpinan dan membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.

15

FUNGSI
Telaah staf memiliki berbagai fungsi dalam mendukung operasional Perusahaan / Unit / Sub Unit.
Oleh karena itu fungsi-fungsi yang melekat pada telaahan staf, antara lain sebagai berikut :
1. Menyediakan keterangan terhadap pemasalahan / persoalan Perusahaan / Unit / Sub Unit
yang akan diselesaikan
2. Membuat perkiraan penyelesaian suatu permaslahan / persoalan Perusahaan / Unit / Sub
Unit
3. Mengajukan saran tindak lanjut penyelesaian permasalahan / persoalan Perusahaan / Unit /
Sub Unit
4. Menyiapkan rencana kegiatan penyelesaian permasalahan / persoalan Perusahaan / Unit /
Sub Unit
5. Menganalisa keputusan menjadi kebijaksanaan dari hasil analisa permasalahan / persoalan
yang dihadapi Perusahaan / Unit / Sub Unit
6. Mengadakan pengawasan terhadap hasil tindak lanjut yang dilakukan dalam penyelesaian
permasalahan / persoalan Peerusahaan / Unit / Sub Unit

SUMBER DATA
Penyusunan telaahan staf dapat dilakukan dengan mengacu kepada permasalahan / persoalan yang
ebrsumber dari pimpinan atau atasan dan atau dari permasalahan / persoalan yang ditemukan
sendiri oleh Siswa OJT di tempat OJT. Sumber permasalahan / persoalan sebelum diselesaikan
disusun pra anggapan, yang digunakan sebagai landasan berpikir untuk penyelesaiaannya. Dari
tahap pra anggapan tersebut,

selanjutnya dianalisis dan dibahas berdasarkan fakta yang

mempengaruhi serta disimpulkan dan disarankan untuk ditindak lanjuti.

TEMA DAN TOPIK


Tema telaahan staf disusun sesuai dengan isu-isu strategis atau key performance indicator yang
terjadi di Perusahaan / Unit / Sub Unit di tempat OJT Siswa OJT
Topik telaahan staf disusun berdasarkan salah satu tema isu-isu strategis atau key performance
indicator Perusahaan / Unit / Sub Unit Siswa OJT di tempat OJT Siswa OJT

16

STANDAR FORMAT PENULISAN


Dalam penyusunan telaahan staf, Siswa OJT perlu memperhatikan standar format penulisan. Standar
format tersebut disusun agar dalam penulisan telaahan staf Siswa OJT terdapat keseragaman /
kesamaan. Dengan demikian akan memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil telaahan staf yang
dimaksud. Format penulisan telaahan staf adalah sebagai berikut :
1. Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel / Gambar (bila ada)
6. Abstrak (Ringkasan)
7. Bagian Pokok :
7.1. Latar Belakang
7.2. Permasalahan
7.3. Persoalan
7.4. Pra-Anggapan
7.5. Fakta Yang Mempengaruhi
7.6. Pembahasan
7.7. Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut
8. Bagian Akhir
-

Lampiran-Lampiran

Penjelasan masing-masing bab pada format telaah staf sebagaimana tersebut diatas, adalah sebagai
berkut :
1.

Halaman Judul
Pada halaman judul , ditulis JUDUL telaah staf dengan huruf besar (KAPITAL).
Judul sebaiknya disusun secara ekspresif, sehingga menarik pembaca. Judul disusun sesuai
dengan dan mengacu pada permasalahan / persoalan yang dipilih / ditemukan.

2. Halaman Pengesahan
Pada halam pengesahan ditulis judul telaah staf, nama penulis, nomor induk, dan jabatan.
Selanjutnya pada halaman pengesahan harus ditanda tangani oleh Siswa OJT, Mentor, Manajer
SDM dan General Manager Unit tempat OJT, dilengkapi dengan cap / stempel Unit tempat OJT.
Pada halaman pengesahan , harus dicantumkan tanggal sesuai dengan tanggal pada saat
dilakukan pengesahaan.
17

3. Kata Pengantar
Pada halam kata pengantar ditulis ucapan syukur kepada Alloh.SWT, yang telah memberikan
kesempatan kepada Siswa untuk menyelesaikan tugas penyusunan telaahan staf. Demikian pula
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian penulisan
telaahan staf. Selanjutnya pada akhir kata pengantar ditulis harapan yang menyatakan semoga
telaahan staf yang disusun dapat bermanfaat.

4. Daftar Isi
Pada halaman daftar isi, ditulis keseluruhan isi materi telaahan staf yang disusun. Disamping irtu
ditulis pula daftar lain yang mendukung kandungan materi dari telaahan staf, seperti daftar
gambar, daftar tabel, daftar lampiran dan sebagainya.

5. Abstrak
Pada halaman abstak (ringkasan) telaahan staf, disusun ringkasan, intisari, saripati dari muatan
telaahan staf. Dengan demikian, apabila pembaca membaca abstrak, dapat memahami
kandungan materi telaahan staf secara keseluruhan. Dengan kata lain abstrak merupakan
cerminan isi keseluruhan telaahan staf. Ringkasan materi tersebut meliputi latar belakang,
permasalahan, pembahasan dan kesimpulan serta tindakan yang disarankan.

6. Bab Pokok
Pada Bab Pokok dimuat materi yang merupakan inti dari isi suatu telaahan staf. Masing-masing
sub bab dalam bab pokok tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Permasalahan
c. Persoalan
d. Pra Anggapan
e. Fakta Yang Mempengaruhi

BAB II :

PEMBAHASAN

BAB III :

PENUTUP
d. Kesimpulan
e. Tindakan yang disarankan

18

Penjelasan dari masing-masing sub bab sebagaimana tersebut di atas, adalah sebagai berikut :
a.

Latar Belakang
Pada bab latar belakang , ditulis dasar pertimbangan pemilihan permasalahan / persoalan
yang dianalisa dalam telaahan staf. Dengan kata lain latar belakang memuat dasar tujuan,
pendekatan dan alasan pemilihan permasalahan / persoalan dalam telaahan staf. Dengan
demikian pada bab latar belakang ditulis apa, mengapa permasalahan / persoalan dibahas
dalam penulisan telaahan staf yang dilakukan oleh Siswa OJT

b.

Permasalahan
Pada bab permasalahan ditulis hal atau sesuatu yang harus diselesiakan, karena merupakan
masalah yang dihadapi Unit / Sub Unit tempat OJT. Dalam hal ini masalah yang dihadapi Unit
/ Sub Unit merupakan persoalan yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Dengan demikian
rumusan permasalahan merupakan arah dalam proses pemecahan masalah melalui
pembahasan dengan tingkat analisa masing-masing Siswa OJT

c.

Persoalan
Pada bab persoalan ditulis maasalah yang bersifat negatif, yaitu hal-hal atau sesuatu yang
perlu penyelesaian, pemecahan, perbaikaan, sehingga dapat memberikan nilai tambah
kepada Unit / Sub Unit dalam meningoptimalkan kinerja. Persoalan dapat dirumuskan pula
sebagai penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan atau penyimpangan antara
yang direncanakan dengan kenyataan. Disamping itu persoalan juga merupakan pengaduan
dari hal-hal atau sesuatu yang tidak sesuai dengan sistem, mekanisme dalam pelaksanaan
pekerjaan. Demikian pula persoalan dapat terjadi sebagai akibat dari persaingan taua
komoetsisi dalam penyelesaian suatu pekerjaan, sehinggga menjadi persoalan yang harus
diselesaiakan. Oleh karena itu rumusan persoalan dalam telaahan staf harus fesible, jelas,
signifikan, etis sebagai suatu hal yang harus dipecahkan, diselesaikan.

d.

Pra-Anggapan
Pada bab pra anggapan, ditulis pandangan / pendapat / keyakinan yang ada sebelumnya
atau yang melandasi pandangan lain atau tindakan yang berkaitan dengan pekerjaan di Unit
/ Sub Unit. Dalam hal ini pra anggapan merupakan prasangka atau jawaban sementara dari
rumusan persoalan yang dianggap kebenarannya. Dengan kata lain pra anggapan merupakan
semacam hipotesa atau jawaban sementara dari persoalan yang dianggap benar.

e.

Fakta Yang Mempengaruhi


Pada bab fakta yang mempengaruhi, ditulis hal / keadaan / peristiwa / sesuatu yang
merupakan kenyataan yang menjadi landasan dalam menyelesaiaikan persoalan yang
disusun dalam telaahan staf. Dengan demikian fakta yang mempengaruhi merupakan
19

sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi yang menjadi landasan dalam menyelesaiakan
persoalan yang diungkapkan pada telaahan staf. Disamping itu fakta yang mempengaruhi
merupakan teori / ketentuan / aturan / SOP dan sejenisnya yang melandasi penyelesaian
persoalan.
f.

Pembahasan
Pada bab pembahasan ditulis, kreatifitas Siswa OJT dalam mengupas gagasan dan
sistematika penelaahan yang teratur terhadap persoalan yang disusun dalam telaahan staf.
Disamping itu dalam pembahasan dibahas juga mengenai alternatif penyelesaian persoalan
disertai dengan penelaahan fakta-fakta melalui metode analisis permasalahan / persoalan.
Dalam pembahasan terkandung pengertian proses, perbuatan, cara membahas / mengupas
rangkaian fakta-fakta, sehingga pembahasan menghasilkan pengupasan terhadap persoalan,
sehingga menghasilkan kesimpulan yang logis dan dapat diterima oleh pengambil keputusan.

g.

Kesimpulan
Pada bab kesimpulan, berisi ikhtisar / menyarikan materi / isi / kandungan penulisan
telaahan staf, berdasarkan apa-apa yang diuraikan dalam pembahasan. Dalam menyususn
kesimpulan harus mengacu kepada materi yang telah dibahas dan konsisten dengan analisis
permasalahan / persoalan Dalam menyusun kesimpulan dapat digunakan keputusan yang
direoleh dengan metode induktif dan deduktif. Metode induktif menyimpulkan sesuatu dari
beberapa data / informasi yang disampaikan. Sedangkan metode deduktif menyimpulkan
dari suatu kumpulan data / informasi kemudian baru disimpulkan.

h.

Tindakan Yang Disarankan


Pada bab tentang tindakan yang disarankan, ditulis perbuatan / kegiatan riil apa yang
disarankan untk dilakukan dalkam menyelesaikan persoalan. Pekerjaan yang disarankan
tersebut harus sesuai dengan batas wewenang pimpinan yang menerima hasil telaahan staf.
Perbuatan / kegiatan peketrjaan tersebut juga merupakan sesuatu yang dapat dilaksnakan
untuk mengatasi suatu permasalahan / persoalan. Disamping itu tindakan yang disarankan
dapat berupa masukan, usulan anjuran, ciata-cita atau pendapat yang dikemukakan untuk
dipertimbangkan dalam mengatasi permadsalahan / persoalan.

20

METODOLOGI PENULISAN TELAAH STAF


Metodologi penulisan telaahan staf ditetapkan untuk menstandarisasi penyusunan, dengan
menggunakan norma-norma pengetikan yang disepakati bersama dan sesuai dengan pedoman ejaan
yang disempurnakan. Beberapa ketentuan yang harus ditaati dalam pengetikan telaahan staf adalah
sebagai berikut :

Telaah Staf harus ditulis minimal 15 halaman dan maksimal 30 halaman. Jumlah halaman yang
tidak sesuai dengan ketentuan jumlah halaman tersebut dapat mengurangi penilaian.

Gunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan pedoman baku tata bahasa dan ejaan yang
disempurnakan.

Usahakan tulisan sistematis, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang
mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti tdk., tsb., yg., dgn., dan sebagainya

TEKNIK PENGETIKAN
1. Telaah Staf diketik 1,5 spasi pada kertas berukuran A4 (font 11, Arrial)
2. Batas pengetikan

Samping kiri 4 cm

Samping kanan 3 cm

Batas atas dan bawah masing masing 3 cm

3. Jarak pengetikan, Bab, Sub-bab dan


a. Jarak pengetikan antara Bab dan Sub bab 3 spasi, Sub-bab dan kalimat di bawahnya 2
Spasi
b. Judul bab diketik di tengah tengah dengan huruf besar dan dengan jarak 4 cm dari tepi
atas tanpa digaris bawahi
c. Judul Sub-bab ditulis mulai dari sebeleh kiri, huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan,
d. Judul anak Sub bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 5 (lima) pukulan yang
diberi garis bawah.

Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar (huruf

kapital), kecuali kata kata tugas, seperti yang dari dan


e. Jika masih ada sub judul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti pada butir di
atas, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.
4. Pengetikan Kalimat
Alinea baru diketik sebaris dengan baris di atasnya dengan jarak 2 spasi. Pengetikan
kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke dalam dan semuanya
tanpa diberi tanda petik
21

5. Penomoran Halaman
Bab pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama, kata pengantar dan daftar isi
memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i, ii dan seterusnya).
Babpokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan diketik sebelah kanan
bawah (1,2,3 dan seterusnya).

Contoh Template Laporan Telaah Staff :


a. Halaman Cover dan Judul (contoh)
b.

Tiga
Gambar
Aktivitas

OJT
Arial
Bold

12

JUDUL PENUGASAN

Arial 11
LAPORAN PELAKSANAAN
ON THE JOB TRAINING BERBASIS RISIKO
PRAJABATAN TINGKAT SMK JALUR PELAKSANA

Arial 11
NAMA SISWA
NO TEST
BIDANG

: ........
: ........
: ..................

Th. 2015

Untuk cover belakang menggunakan kertas cover putih dengan lambang matahari
setengah lingkaran pada sudut kiri bawah.

22

c. Halaman Pengesahan
d.

JUDUL PENUGASAN

Disteujui dan Disahkan Oleh

MENTOR

Co MENTOR

NAMA MENTOR

NAMA Co MENTOR

Arial Bold 12

Arial 11

Cover Belakang

23

e. Konten Laporan

Halaman Judul .................


Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Permasalahan
c. Persoalan
d. Pra Anggapan
e. Fakta Yang Mempengaruhi
BAB II

BAB III :

PEMBAHASAN
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Tindakan yang disarankan

Lampiran

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Pada halaman konten laporan menggunakan font dengan ukuran keseluruhan Arial 11
Untuk penulisan isi malakah menggunkan format seperti konten laporan
Laporan Telaah Staf dibuat dalam 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada :
- 1 (satu) Laporan untuk Unit OJT
- 1 (satu) Laporan Untuk Pusdiklat
- 1 (satu) Laporan untuk Arsip siswa.
Adapun ketentuan warna cover Laporan adalah Warna Putih dan Untuk Head Line JUDUL
LAPORAN sebagai berikut :
-

Bidang Pembangkit

warna Merah

Bidang Distribusi

warna Kuning

Bidang Niaga

Warna Biru

Bidang Trasnmisi

Warna Hijau

24

XV.

SERTIFIKASI KOMPETENSI
Uji Kompetensi dilaksanakan pada akhir masa OJT dengan durasi waktu selama 3 (tiga) hari
kerja dengan uraian kegiatan sebagai berikut :
a.

Hari ke 1 : Pelaksanaan Uji Tertulis.

b.

Hari Ke 2 : Pelaksanaan Uji Wawancara.

c.

Hari Ke 3 : Observasi pelaksanaan Uji Praktek.

Uji kompetensiini dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Unit Sertifikasi bekerjasama dengan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi.

XVI. TATA TERTIB


Seluruh siswa OJT dalam melaksanakan tugas dan tagung jawabnya dalam On The Job
Trainning wajib mentaati dan mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di lingkungan PT. PLN
(Persero), adapun tata tertib yang dimaksud adalah :
1.

Melapor ke Unit tempat pelaksanaan OJT.

2.

Mentaati semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT PLN (Persero);

3.

Mengikuti semua arahan dan bimbingan pembina, penanggungjawab, mentor, co mentor


on the job trainning.

4.

Melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan Rencana
Kegiatan, Kerangka Kegiatan dan Uraian Kegiatan yang sudah disetujui oleh Mentor, Co
Mentor.

5.

Menjaga keselamatan dan kesehatan;

6.

Melaksanakan kegiatan ojt sesuai dengan Jadwal yang telah ditetapkan;

7.

Membuat dan meminta pengesahan Laporan Telaah Staff;

8.

Masuk kerja sesuai dengan Jam kerja Unit tempat On The Job Trainning.

9.

Mengisi Daftar Hadir;

10. Mematuhi seluruh ketentuan dan tata tertib unit tempat OJT
11. Memahami dan Melaksanakan peraturan K2 dan K3.
12. Tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan secara mandiri tanpa pengawasan,
bimbingan dan arahan dari mentor, co mentor.

25

XVII. HAK DAN KEWAJIBAN


1.

PT PLN (Persero) PUSDIKLAT


Mempunyai hak sebagai berikut :
1.

Tidak memberikan rekomendasi kelulusan secara sepihak, apabila siswa OJT tidak
menjalankan Tugas dan kewajibanya.

2.

Menerapkan Tindakan Hukum atau sanksi berdasarkan perjanjian, apabila tidak


memenuhi ketentuan.

Mempunyai KEWAJIBAN sebagai berikut :

2.

Memberikan Pembelajaran yang sesuai

Memberikan Hak Hak Siswa OJT

Siswa OJT
Mempunyai HAK sebagai berikut :
b.

Mendapatkan Uang saku, Biaya Perjalanan Dinas, Bantuan Hari Raya, Jaminan
Kesehatan, dan Asuransi Kecelakaan Diri/Kematian sesuai aturan yang berlaku

c.

Ijin tidak masuk sesuai aturan yang berlaku :


- Sakit dengan surat ijin keterangan dokter.
- Orang Tua Kandung yang sah meninggal dunia.

d.

Tidak akan menuntut selain hak yang diatur dalam perjanjian.

e.

Diangkat sebagai pegawai setelah dinyatakan Lulus Diklat Prajabatan

Mempunyai KEWAJIBAN sebagai berikut :


a.

Melapor ke Unit tempat penempatan On the Job Training (OJT)

b.

Mengikuti semua arahan dan bimbingan pembina, penanggung jawab dan mentor
on the job training (OJT)

c.

Mentaati semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT PLN (Persero)

d.

Mematuhi seluruh peraturan dan tata tertib Unit tempat OJT serta kewajiban dan
larangan dalam Peraturan Disiplin Pegawai

e.

Wajib memakai segaram (Pakaian Hitam Putih dan berdasi Hitam ) jika berada di
kantor dan/atau memakai pakaian lapangan dan APD , jika memang mengharuskan
untuk itu

f.

Melaksanakan rencana kegiatan pekerjaan On the Job Training (OJT) dengan baik

g.

Melaporkan kegiatan OJT yang telah dilaksanakan melalui Web Monitoring OJT
Online

26

h.

Mengkonsultasikan persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan on the job training


(OJT)

i.

Membuat Laporan OJT / Telaah Staf.

j.

Meminta pengesahan Laporan OJT

k.

Meminta penilaiaan dan pengesahan Form Penilaiaan Kompetensi (Form 3);

l.

Membaca, memahami, dan melaksanakan peraturan tata tertib serta peraturan K2,
K3

m. Tidak melakukan pekerjaan secara mandiri,


n.

Menjaga kesehatan dan keselamatan.

o.

Menjaga kerahasiaan data-data Perseroan / Perusahaan dan data-data luar yang


berkaitan dengan Perseroan / Perusahaan

p.

Wajib menyampaikan Surat Keterangan kepada Mentor paling lambat 2 hari sejak
yang bersangkutan tidak masuk kerja. Mengundurkan diri atau tidak masuk kerja
tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) hari berturut-turut, wajib mengembalikan
biaya diklat prajabatan sesuai kontrak yang berlaku

3.

Mentor, Co Mentor
HAK Mentor, Co Mentor
1.

Mendapatkan honor Mentor sesuai aturan yang berlaku. Honor dibayarkan oleh
Udiklat Regional.

KEWAJIBAN Mentor, Co Mentor


a. Bersama Manajer SDM, menunjuk Co. Mentor yang akan membimbing secara
langsung pelaksanaan Kegiatan OJT Siswa OJT. Penunjukkan Co. Mentor disesuaikan
dengan Kompetensi Co.Mentor yang terkait dengan Isi Rincian Kegiatan Pekerjaan
(Form 2)
b.

Menegur Siswa OJT jika tidak melaksanakan kewajibannya

c.

Memastikan siswa tidak bekerja secara mandiri.

d.

Membimbing dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan OJT para Siswa OJT yang
dimentoring

e.

Merencanakan pelaksanaan Kegiatan OJT Siswa sesuai Rincian Kegiatan Pekerjaan


(Form 2)

f.

Menilai Setiap Kegiatan Siswa OJT dan melaporkannya via Web Monitoring OJT
Online

g.

Memberikan penilaiaan pada Form Penilaiaan (Form 3)


27

h.

Membimbing Siswa OJT dalam pembuatan Laporan OJT dan Telaahan Staf/Laporan
Project Assignment

i.

Menghadiri Uji Progres Project / Evaluasi

(bagi S2/S1/D3) atau Telaahan

Staf/Laporan Project Assignment OJT (bagi SLTA/SMK) Siswa OJT yang dimentoring

4. Udiklat Penyelenggara
KEWAJIBAN Udiklat Penyelenggara :
1.

Memberikan pengumuman dan informasi-informasi terkait OJT melalui Web


Monitoring OJT Online

2.

Menegur Manajer SDM Unit OJT, Mentor, Co. Mentor, dan Mentee yang tidak
melaksanakan kewajibannya

3.

Mendapatkan HOP OJT

4.

Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan OJT para mentee yang berada di Unit


Regionalnya

5.

Memonitor kesesuaiaan kegiatan OJT Mentee dengan Rincian Kegiatan Pekerjaan


(Form 2) dan jumlah hari pelaksanaan OJT Mentee melalui Web Monitoring OJT
Online

6.

Membayar Honor Mentor dan Co. Mentor sesuai aturan yang berlaku

7.

Membayar Uang saku Mentee sesuai aturan yang berlaku

8.

Menerima notabuku pembayaran Jaminan Kesehatan, Bantuan Hari Raya


Keagamaan, dan Biaya perjalanan Dinas yang timbul akibat pelaksanaan Kegiatan
OJT yang sesuai dengan Rincian Kegiatan Pekerjaan (Form 2)

XVIII. KELULUSAN
Siswa OJT dinyatakan lulus jika sudah menyelesaikan seluruh kegiatan yang ada di Rincian
Kegiatan Pekerjaan (Form 2) dengan kriteria penilaiaan Lulus dan waktu pelaksanaan minimal dan
atau maksimal sesuai yang tercantum pada Bagian IV.
Hasil akhir OJT akan dinilai dengan menilai kompetensi Siswa OJT melalui Form Penilaiaan
Kompetensi (Form 3) oleh Mentor.
Siswa tidak dapat mengajukan keberatan apapun terhadap hasil penilaiaan tersebut.

28

XIX. PENUTUP
Demikian Pedoman On The Job Training (OJT) ini disusun, dengan harapan penyelenggaraan
program on the job training tingkat SMK Jalur Pelaksanaan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien , sehingga memberikan nilai tambah kepada Perseroan /Perusahaan.

Akhirnya semoga Pedoman On The Job Training dapat bermanfaat.

Jakarta,

Juni 2015

PT PLN (Persero) PUSDIKLAT


Manajer Pengembangan Inovasi dan
Kemitraan

TOTO

29

Anda mungkin juga menyukai