DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .
KATA PENGANTAR
ii
II.
DESKRIPSI OJT.
III.
METODE OJT
IV.
WAKTU PENYELENGGARAAN ..
V.
TEMPAT PENYELENGGARAAN .
VI.
VII.
STRATEGI PELAKSANAAN .
10
VIII.
EVALUASI OJT ..
21
IX.
TATA TERTIB .
21
X.
22
XI.
Pelaporan ................................................................................................................
25
XII.
KELULUSAN ..
29
XIII.
PENUTUP
29
KATA PENGANTAR
PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu unit kerja di PLN (Persero)
memegang peranan penting yang cukup strategis dalam mewujudkan visi, misi dan menunjang
pencapaian tujuan tujuan penting PLN menuju masa depan. Upaya untuk mentransformasi insan
PLN yang bertujuan untuk mewjudkan kemampuan insan yang paripurna dalam menyelesaikan misi
misi kedinasannya, merupakan prasyarat dan foundasi utama dalam pembentukan dan
pemantapan daya saing perusahaan yang berkelanjutan. Salah satu program untuk mewujudkan
insan yang mempunyai semangat API Antusiasme, Profesional, berintregitas harus dimulai dari awal
sejak pegawai tersebut memasuki gerbang PLN. Sehingga disusunlah Program Diklat yang dapat
menjawab tantangan tersebutadalah Diklat Prajabatan.
Salah satu Program Prajabatan adalah Program On The Job Trainning, program ini bertujuan
diharapkan Siswa OJT mampu mencapai
kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di Perseroan / Perusahaan yang diharapkan dan
adanya perubahan Mindset / Pembangunan Soft Kompetensi, serta memiliki Hard Kompetensi yang
berguna dan siap untuk diaplikasikan pasca diklat.
Dengan penugasan yang diberikan kepada siswa dan dibimbing dan diawasi olehorang orang
terbaik / mentor , PLN Pusdiklat berupaya memastikan agar pelaksanaan program diklat prajabatan
khususnya program OJT tingkat SMK ini sesuai dengan harapan, sehingga perlu dibuatlah Buku
Pedoman OJT Berbasis Project.
Jakarta,
Juni 2014
KEPALA
OKTO RINALDI
ii
I.
DESKRIPSI
Program On The Job Training adalah merupakan program yang bertujuan untuk membangun
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan secara
riil dilapangan dibawah bimbingan dan pengawasan mentor.
II.
Maksud program on the job adalah memberikan kesempatan kepada Siswa OJT untuk membangun
kompetensi sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan pada proyeksi jabatan pertama di
Perseroan / Perusahaan.
PERSYARATAN SISWA :
IV.
V.
Melibatkan Pemilik Proses dalam memastikan penugasan sesuai dengan Kurikulum dan
Silabus OJT atau KPI.
b.
c.
d.
VI.
PROSES BISNIS
RISIKO
KONTROL
Udiklat
Pembidangan
Udiklat
Penyelenggara OJT
Penempatan OJT
Penugasan Sesuai
Bidang
N
Y/N
Y
Pelaksanaan Fokus
OJT
DOKUMEN
Evaluasi
Monitoring
N
Y/N
Y
Uji Kompetensi
TS
VII.
BASIC KOMUNIKASI
Basic komunikasi pelaksanaan On The Job Training Berbasis Risiko adalah :
1.
2.
3.
PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membuat surat pemberitahuan pelaksanaan OJT,
penentuan lokasi OJT, penentuan mentor dan co mentor ke Unit Operasioanl atau Unit
Pengirim Siswa, .
4.
PLN Unit OJT menetukan lokasi OJT, Jumlah siswa dan menunjuk Mentor, Co Mentor.
5.
PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membuat surat penyampaian data siswa, lokasi ojt,
mentor dan penugasan yang diberikan kepada PLN Pusdiklat.
6.
PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT membentuk Kelompok atau jumlah siswa yang
disesuaikan dengan Bidang.
7.
PLN Unit Diklat Penyelenggaran OJT memonitor aktivitas siswa sesuai dengan bidang dan
diketahui serta disetuji oleh mentor.
PEMBIDANGAN
Persiapan OJT
Start Program
Aligment
Kegiatan
PENENTUAN
FOKUS OJT
PELAKSANAAN
FOKUS OJT
Evaluasi Keselarasan
Fokus OJT dengan Bidang
Pemilihan Minat
Uji Kompetensi
/ Sertifikasi
Evaluasi Keselarasan
Fokus OJT dengan Uji
Rekomendasi
Kelulusan
Uji
Kompetensi
Uji
Telaah Staff
X.
WAKTU PENYELENGGARAAN
Program On the Job Training (OJT) dilaksanakan dalam kurun waktuselama 90 ( sembilan puluh hari )
hari kerja. Dimana siswa OJT dituntut untuk melaksanakan masing-masing kegiatan yang ada dalam
kurun waktu tersebut dengan kriteria penilaiaan LULUS atau TIDAK LULUS.
Apabila terdapat kriteria penilaiaan TIDAK LULUS, maka Siswa OJT diberikan kesempatan untuk
melaksanakan perpanjangan waktu OJT sebanyak 30 (tiga puluh) hari kerjadi tempat unit OJT atau
di Unit Proyeksi Penempatan agar mampu menyelesaikan kegiatan yang masih dinyatakan TIDAK
LULUS sampai yang bersangkutan dinyatakan LULUS.
Bisa disimpulkan bahwa waktu maksimal pelaksanaan OJT untuk tingkat SMK adalah 120 (seratus
dua puluh ) hari kerja atau selama 4 bulan.
6
Apabila melebihi waktu pelaksanaan,maka Siswa OJT yang bersangkutan tetap dinyatakan TIDAK
LULUSdan Siswa tidak akan diterbitkan rekomendasi pengangkatan sertadinyatakan GUGUR dalam
proses seleksi pegawai barudi PT PLN (Persero).
120
90
III
I
II
a
IV
Keterangan :
- I adalah waktu OJT
- a adalah evaluasi Keselarasan Fokus OJT dengan Bidang
- b adalah evaluasi keselarasan fokus OJT dengan Uji.
- II adalah akhir masa OJT dengan dikeluarkan rekomendasi pengangkatan
- III adalah tambahan waktu OJT bagi siswa yang dinyatakan TIDAK LULUS
- IV adalah akhir masa OJT dan akhir masa tambahan waktu OJT dan dikelurakan
rekomendasi pengangkatan.
XI.
TEMPAT PENYELENGGARAAN
Tempat penyelenggaraan program on the job training berbasis risiko& bersertifikat
kompetensi dibidang ketenagalistrikan di seluruh Unit PT PLN (Persero), dengan penempatan Siswa
OJT sesuai dengan bidang yang dimiliki oleh Siswa OJT adalah sebagai berikut :
a. Bidang Pembangkitan
b. Bidang Penyaluran
c. Bidang Distribusi
d. Bidang Niaga
e. Bidang Non Teknik
XII.
pengaturan
mengenai tugas dan tanggung jawab, perlu disusun dengan benar. Dengan demikian koordinasi
pelasanaan tugas dapat terselenggara secara efektif dan efisien. Adapun para pihak yang terkait
dalam penyelenggaan program ini adalah :
1. PT PLN (Persero) Kantor Pusat
2. PT PLN (Persero) Pusdiklat
3. PT PLN (Persero) Unit Induk
4. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana
5. PT PLN (Persero) Unit Diklat
6. PT PLN (Persero) Unit Sertifikasi
7. Siswa OJT
Adapun Tugas dan Tanggung jawab masing masing pihak sebagaimana tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a. PT PLN (Persero) Kantor Pusat
PT PLN (Persero) Kantor Pusat dalam hal ini diwakili oleh Manajer Senior Rekrutmen bagian
Divisi Pengembangan SDM dan Talenta berfungsi sebagai Pembina Program On The Job
Trainning Berbasis risiko, untuk itu tugas dan tanggung jawab PT PLN (Persero) Kantor Pusat
adalah :
a. Mengarahkan dan membina penyelenggaraan program On The Job Trainning Berbasis
risiko.
b. Menetapkan penyelesaian permasalahan siswa OJT melalui hasil Laporan PLN Pusdiklat.
b.
c.
d.
e.
Memastikan bahwa Udiklat Regional, Manajer SDM Unit OJT, Mentor, Co. Mentor, dan
Mentee melaksanakan seluruh program OJT;
f.
g.
h.
Membina Pelaksanaan Program OJT yang dilakukan oleh Udiklat Penyelenggara OJT;
i.
j.
Mengevaluasi dan melakukan penilaian akhir pelaksanaan on the job training (OJT),
berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) Udiklat dan PT PLN (Persero) Unit Induk;
k.
Mengirimkan data Mentor dan Co. Mentor di Unitnya ke Udiklat Penyelenggara OJT dan
Pusdiklat. Adapun data yang dibutuhkan, yaitu :
9
Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Rincian Kegiatan Pekerjaan dapat dinotabukukan
ke Udiklat Regional sedangkan yang timbul akibat pekerjaan di Unit OJT yang tidak
berhubungan dengan Kegiatan OJT ditanggung sepenuhnya oleh Unit OJT.
j.
Mengelola keluhan dan persoalan siswa OJT melalui laporan Unit Pelaksana OJT dan
disampaikan kepada unit penyelenggara OJT.
Membimbing dan mengarahkan siswa OJT dalam Penyusunan Laporan Telaah Staff.
j.
10
j.
m. Membuat dan menyampaikan Laporan Kegiatan OJT kepada PLN Pusdiklat maksimal H+3
setealah pelaksanaan OJT selesai.
b.
Udiklat Jakarta
-
Udiklat Bogor
-
c.
d.
e.
f.
Udiklat Suralaya
-
PT Indonesia Power
PT Batubara
PT Bahtera Adiguna
PT PJB
Udiklat Semarang
-
Udiklat Pandaan
-
Udiklat Tuntungan
-
12
g.
h.
i.
Udiklat Padang
-
PLN Batam
Udiklat Palembang
-
Udiklat Banjarbaru
- PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur dan Tenggara
- PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
- PT PLN (Persero) UIP IX
- PT PLN (Persero) UIP X
- PT PLN Tarahan
j.
Udiklat Makassar
PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat
k.
l.
Mempersiapkan Alat kerja, Material kerja Alat Pelindung Disri SOP terkait
dengan pekerjaan
14
XIII.
lapangan
MentorDengan demikian diharapkan dapat membangun kompetensi dan kinerja siswa OJT.Dalam
penyelenggaraan program on the job training berbasis risiko ini, dilakukan dengan menggunakan
Form Kegiatan yang sudah ditentukan yaitu :
1)
FORM 1 adalah :
Kerangka kegiatan,
2)
FORM 2 adalah :
3)
FORM 3 adalah :
XIV. PELAPORAN
Dari beberapan program diklat tersebut, program on the job training (OJT) merupakan
kegiatan yang harus diikuti oleh Siswa prajabatan SMK, sebagai tahapan akhir pelaksanaan
pembelajaran prajabatan SMK. Dalam program on the job training (OJT) Siswa prajabatan SMK
mendapat tugas untuk menyusun TELAAH STAFF sebagai bentuk Laporan akhir.
Telahan staf sebagai salah satu persyaratan agar dapat dinyatakan lulus untuk diangkat
menjadi pegawai dimana telaah staff ini merupkan dokumen resmi staff yang berisi analisa singkat
terhadap masalah / persoalan yang dihadapi Perusahaan / Unit / Sub Unit, yang disertai dengan
pembahasan dan saran-saran tindakan, guna memberikan nilai tambah kepada Perusahaan / Unit /
Sub Unit dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada pimpinan.
Penyusunan telaahan staff yang benar dan baik oleh Siswa prajabatan SMK, diperlukan PEDOMAN
PENYUSUNAN TELAAH STAFF.
15
FUNGSI
Telaah staf memiliki berbagai fungsi dalam mendukung operasional Perusahaan / Unit / Sub Unit.
Oleh karena itu fungsi-fungsi yang melekat pada telaahan staf, antara lain sebagai berikut :
1. Menyediakan keterangan terhadap pemasalahan / persoalan Perusahaan / Unit / Sub Unit
yang akan diselesaikan
2. Membuat perkiraan penyelesaian suatu permaslahan / persoalan Perusahaan / Unit / Sub
Unit
3. Mengajukan saran tindak lanjut penyelesaian permasalahan / persoalan Perusahaan / Unit /
Sub Unit
4. Menyiapkan rencana kegiatan penyelesaian permasalahan / persoalan Perusahaan / Unit /
Sub Unit
5. Menganalisa keputusan menjadi kebijaksanaan dari hasil analisa permasalahan / persoalan
yang dihadapi Perusahaan / Unit / Sub Unit
6. Mengadakan pengawasan terhadap hasil tindak lanjut yang dilakukan dalam penyelesaian
permasalahan / persoalan Peerusahaan / Unit / Sub Unit
SUMBER DATA
Penyusunan telaahan staf dapat dilakukan dengan mengacu kepada permasalahan / persoalan yang
ebrsumber dari pimpinan atau atasan dan atau dari permasalahan / persoalan yang ditemukan
sendiri oleh Siswa OJT di tempat OJT. Sumber permasalahan / persoalan sebelum diselesaikan
disusun pra anggapan, yang digunakan sebagai landasan berpikir untuk penyelesaiaannya. Dari
tahap pra anggapan tersebut,
16
Lampiran-Lampiran
Penjelasan masing-masing bab pada format telaah staf sebagaimana tersebut diatas, adalah sebagai
berkut :
1.
Halaman Judul
Pada halaman judul , ditulis JUDUL telaah staf dengan huruf besar (KAPITAL).
Judul sebaiknya disusun secara ekspresif, sehingga menarik pembaca. Judul disusun sesuai
dengan dan mengacu pada permasalahan / persoalan yang dipilih / ditemukan.
2. Halaman Pengesahan
Pada halam pengesahan ditulis judul telaah staf, nama penulis, nomor induk, dan jabatan.
Selanjutnya pada halaman pengesahan harus ditanda tangani oleh Siswa OJT, Mentor, Manajer
SDM dan General Manager Unit tempat OJT, dilengkapi dengan cap / stempel Unit tempat OJT.
Pada halaman pengesahan , harus dicantumkan tanggal sesuai dengan tanggal pada saat
dilakukan pengesahaan.
17
3. Kata Pengantar
Pada halam kata pengantar ditulis ucapan syukur kepada Alloh.SWT, yang telah memberikan
kesempatan kepada Siswa untuk menyelesaikan tugas penyusunan telaahan staf. Demikian pula
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian penulisan
telaahan staf. Selanjutnya pada akhir kata pengantar ditulis harapan yang menyatakan semoga
telaahan staf yang disusun dapat bermanfaat.
4. Daftar Isi
Pada halaman daftar isi, ditulis keseluruhan isi materi telaahan staf yang disusun. Disamping irtu
ditulis pula daftar lain yang mendukung kandungan materi dari telaahan staf, seperti daftar
gambar, daftar tabel, daftar lampiran dan sebagainya.
5. Abstrak
Pada halaman abstak (ringkasan) telaahan staf, disusun ringkasan, intisari, saripati dari muatan
telaahan staf. Dengan demikian, apabila pembaca membaca abstrak, dapat memahami
kandungan materi telaahan staf secara keseluruhan. Dengan kata lain abstrak merupakan
cerminan isi keseluruhan telaahan staf. Ringkasan materi tersebut meliputi latar belakang,
permasalahan, pembahasan dan kesimpulan serta tindakan yang disarankan.
6. Bab Pokok
Pada Bab Pokok dimuat materi yang merupakan inti dari isi suatu telaahan staf. Masing-masing
sub bab dalam bab pokok tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Permasalahan
c. Persoalan
d. Pra Anggapan
e. Fakta Yang Mempengaruhi
BAB II :
PEMBAHASAN
BAB III :
PENUTUP
d. Kesimpulan
e. Tindakan yang disarankan
18
Penjelasan dari masing-masing sub bab sebagaimana tersebut di atas, adalah sebagai berikut :
a.
Latar Belakang
Pada bab latar belakang , ditulis dasar pertimbangan pemilihan permasalahan / persoalan
yang dianalisa dalam telaahan staf. Dengan kata lain latar belakang memuat dasar tujuan,
pendekatan dan alasan pemilihan permasalahan / persoalan dalam telaahan staf. Dengan
demikian pada bab latar belakang ditulis apa, mengapa permasalahan / persoalan dibahas
dalam penulisan telaahan staf yang dilakukan oleh Siswa OJT
b.
Permasalahan
Pada bab permasalahan ditulis hal atau sesuatu yang harus diselesiakan, karena merupakan
masalah yang dihadapi Unit / Sub Unit tempat OJT. Dalam hal ini masalah yang dihadapi Unit
/ Sub Unit merupakan persoalan yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Dengan demikian
rumusan permasalahan merupakan arah dalam proses pemecahan masalah melalui
pembahasan dengan tingkat analisa masing-masing Siswa OJT
c.
Persoalan
Pada bab persoalan ditulis maasalah yang bersifat negatif, yaitu hal-hal atau sesuatu yang
perlu penyelesaian, pemecahan, perbaikaan, sehingga dapat memberikan nilai tambah
kepada Unit / Sub Unit dalam meningoptimalkan kinerja. Persoalan dapat dirumuskan pula
sebagai penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan atau penyimpangan antara
yang direncanakan dengan kenyataan. Disamping itu persoalan juga merupakan pengaduan
dari hal-hal atau sesuatu yang tidak sesuai dengan sistem, mekanisme dalam pelaksanaan
pekerjaan. Demikian pula persoalan dapat terjadi sebagai akibat dari persaingan taua
komoetsisi dalam penyelesaian suatu pekerjaan, sehinggga menjadi persoalan yang harus
diselesaiakan. Oleh karena itu rumusan persoalan dalam telaahan staf harus fesible, jelas,
signifikan, etis sebagai suatu hal yang harus dipecahkan, diselesaikan.
d.
Pra-Anggapan
Pada bab pra anggapan, ditulis pandangan / pendapat / keyakinan yang ada sebelumnya
atau yang melandasi pandangan lain atau tindakan yang berkaitan dengan pekerjaan di Unit
/ Sub Unit. Dalam hal ini pra anggapan merupakan prasangka atau jawaban sementara dari
rumusan persoalan yang dianggap kebenarannya. Dengan kata lain pra anggapan merupakan
semacam hipotesa atau jawaban sementara dari persoalan yang dianggap benar.
e.
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi yang menjadi landasan dalam menyelesaiakan
persoalan yang diungkapkan pada telaahan staf. Disamping itu fakta yang mempengaruhi
merupakan teori / ketentuan / aturan / SOP dan sejenisnya yang melandasi penyelesaian
persoalan.
f.
Pembahasan
Pada bab pembahasan ditulis, kreatifitas Siswa OJT dalam mengupas gagasan dan
sistematika penelaahan yang teratur terhadap persoalan yang disusun dalam telaahan staf.
Disamping itu dalam pembahasan dibahas juga mengenai alternatif penyelesaian persoalan
disertai dengan penelaahan fakta-fakta melalui metode analisis permasalahan / persoalan.
Dalam pembahasan terkandung pengertian proses, perbuatan, cara membahas / mengupas
rangkaian fakta-fakta, sehingga pembahasan menghasilkan pengupasan terhadap persoalan,
sehingga menghasilkan kesimpulan yang logis dan dapat diterima oleh pengambil keputusan.
g.
Kesimpulan
Pada bab kesimpulan, berisi ikhtisar / menyarikan materi / isi / kandungan penulisan
telaahan staf, berdasarkan apa-apa yang diuraikan dalam pembahasan. Dalam menyususn
kesimpulan harus mengacu kepada materi yang telah dibahas dan konsisten dengan analisis
permasalahan / persoalan Dalam menyusun kesimpulan dapat digunakan keputusan yang
direoleh dengan metode induktif dan deduktif. Metode induktif menyimpulkan sesuatu dari
beberapa data / informasi yang disampaikan. Sedangkan metode deduktif menyimpulkan
dari suatu kumpulan data / informasi kemudian baru disimpulkan.
h.
20
Telaah Staf harus ditulis minimal 15 halaman dan maksimal 30 halaman. Jumlah halaman yang
tidak sesuai dengan ketentuan jumlah halaman tersebut dapat mengurangi penilaian.
Gunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan pedoman baku tata bahasa dan ejaan yang
disempurnakan.
Usahakan tulisan sistematis, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang
mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti tdk., tsb., yg., dgn., dan sebagainya
TEKNIK PENGETIKAN
1. Telaah Staf diketik 1,5 spasi pada kertas berukuran A4 (font 11, Arrial)
2. Batas pengetikan
Samping kiri 4 cm
Samping kanan 3 cm
5. Penomoran Halaman
Bab pendahuluan yang meliputi halaman judul, nama, kata pengantar dan daftar isi
memakai angka romawi kecil dan diketik sebelah kanan bawah (i, ii dan seterusnya).
Babpokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan diketik sebelah kanan
bawah (1,2,3 dan seterusnya).
Tiga
Gambar
Aktivitas
OJT
Arial
Bold
12
JUDUL PENUGASAN
Arial 11
LAPORAN PELAKSANAAN
ON THE JOB TRAINING BERBASIS RISIKO
PRAJABATAN TINGKAT SMK JALUR PELAKSANA
Arial 11
NAMA SISWA
NO TEST
BIDANG
: ........
: ........
: ..................
Th. 2015
Untuk cover belakang menggunakan kertas cover putih dengan lambang matahari
setengah lingkaran pada sudut kiri bawah.
22
c. Halaman Pengesahan
d.
JUDUL PENUGASAN
MENTOR
Co MENTOR
NAMA MENTOR
NAMA Co MENTOR
Arial Bold 12
Arial 11
Cover Belakang
23
e. Konten Laporan
BAB III :
PEMBAHASAN
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Tindakan yang disarankan
Lampiran
Pada halaman konten laporan menggunakan font dengan ukuran keseluruhan Arial 11
Untuk penulisan isi malakah menggunkan format seperti konten laporan
Laporan Telaah Staf dibuat dalam 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada :
- 1 (satu) Laporan untuk Unit OJT
- 1 (satu) Laporan Untuk Pusdiklat
- 1 (satu) Laporan untuk Arsip siswa.
Adapun ketentuan warna cover Laporan adalah Warna Putih dan Untuk Head Line JUDUL
LAPORAN sebagai berikut :
-
Bidang Pembangkit
warna Merah
Bidang Distribusi
warna Kuning
Bidang Niaga
Warna Biru
Bidang Trasnmisi
Warna Hijau
24
XV.
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Uji Kompetensi dilaksanakan pada akhir masa OJT dengan durasi waktu selama 3 (tiga) hari
kerja dengan uraian kegiatan sebagai berikut :
a.
b.
c.
Uji kompetensiini dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Unit Sertifikasi bekerjasama dengan
Lembaga Sertifikasi Kompetensi.
2.
3.
4.
Melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan Rencana
Kegiatan, Kerangka Kegiatan dan Uraian Kegiatan yang sudah disetujui oleh Mentor, Co
Mentor.
5.
6.
7.
8.
Masuk kerja sesuai dengan Jam kerja Unit tempat On The Job Trainning.
9.
10. Mematuhi seluruh ketentuan dan tata tertib unit tempat OJT
11. Memahami dan Melaksanakan peraturan K2 dan K3.
12. Tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan secara mandiri tanpa pengawasan,
bimbingan dan arahan dari mentor, co mentor.
25
Tidak memberikan rekomendasi kelulusan secara sepihak, apabila siswa OJT tidak
menjalankan Tugas dan kewajibanya.
2.
2.
Siswa OJT
Mempunyai HAK sebagai berikut :
b.
Mendapatkan Uang saku, Biaya Perjalanan Dinas, Bantuan Hari Raya, Jaminan
Kesehatan, dan Asuransi Kecelakaan Diri/Kematian sesuai aturan yang berlaku
c.
d.
e.
b.
Mengikuti semua arahan dan bimbingan pembina, penanggung jawab dan mentor
on the job training (OJT)
c.
d.
Mematuhi seluruh peraturan dan tata tertib Unit tempat OJT serta kewajiban dan
larangan dalam Peraturan Disiplin Pegawai
e.
Wajib memakai segaram (Pakaian Hitam Putih dan berdasi Hitam ) jika berada di
kantor dan/atau memakai pakaian lapangan dan APD , jika memang mengharuskan
untuk itu
f.
Melaksanakan rencana kegiatan pekerjaan On the Job Training (OJT) dengan baik
g.
Melaporkan kegiatan OJT yang telah dilaksanakan melalui Web Monitoring OJT
Online
26
h.
i.
j.
k.
l.
Membaca, memahami, dan melaksanakan peraturan tata tertib serta peraturan K2,
K3
o.
p.
Wajib menyampaikan Surat Keterangan kepada Mentor paling lambat 2 hari sejak
yang bersangkutan tidak masuk kerja. Mengundurkan diri atau tidak masuk kerja
tanpa alasan yang sah selama 6 (enam) hari berturut-turut, wajib mengembalikan
biaya diklat prajabatan sesuai kontrak yang berlaku
3.
Mentor, Co Mentor
HAK Mentor, Co Mentor
1.
Mendapatkan honor Mentor sesuai aturan yang berlaku. Honor dibayarkan oleh
Udiklat Regional.
c.
d.
Membimbing dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan OJT para Siswa OJT yang
dimentoring
e.
f.
Menilai Setiap Kegiatan Siswa OJT dan melaporkannya via Web Monitoring OJT
Online
g.
h.
Membimbing Siswa OJT dalam pembuatan Laporan OJT dan Telaahan Staf/Laporan
Project Assignment
i.
Staf/Laporan Project Assignment OJT (bagi SLTA/SMK) Siswa OJT yang dimentoring
4. Udiklat Penyelenggara
KEWAJIBAN Udiklat Penyelenggara :
1.
2.
Menegur Manajer SDM Unit OJT, Mentor, Co. Mentor, dan Mentee yang tidak
melaksanakan kewajibannya
3.
4.
5.
6.
Membayar Honor Mentor dan Co. Mentor sesuai aturan yang berlaku
7.
8.
XVIII. KELULUSAN
Siswa OJT dinyatakan lulus jika sudah menyelesaikan seluruh kegiatan yang ada di Rincian
Kegiatan Pekerjaan (Form 2) dengan kriteria penilaiaan Lulus dan waktu pelaksanaan minimal dan
atau maksimal sesuai yang tercantum pada Bagian IV.
Hasil akhir OJT akan dinilai dengan menilai kompetensi Siswa OJT melalui Form Penilaiaan
Kompetensi (Form 3) oleh Mentor.
Siswa tidak dapat mengajukan keberatan apapun terhadap hasil penilaiaan tersebut.
28
XIX. PENUTUP
Demikian Pedoman On The Job Training (OJT) ini disusun, dengan harapan penyelenggaraan
program on the job training tingkat SMK Jalur Pelaksanaan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien , sehingga memberikan nilai tambah kepada Perseroan /Perusahaan.
Jakarta,
Juni 2015
TOTO
29