Anda di halaman 1dari 12

PERADABAN NUBIA DI SUDAN AFRIKA TIMUR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Geohistori
Yang dibina oleh Deny Yudo Wahyudi, S.Pd., M.Hum.

Oleh
Aka Putra Brahmana
130732616141

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PROGRAM STUDI S1 ILMU SEJARAH
September 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kerajaan Nubia merupakan kerajaan besar pada jaman dahulu kala yang

pernah hadir di wilayah yang sekarang disebut Sudan Utara. Wilayah Nubia
meliputi daerah Mesir Selatan sampai Sudan bagian Utara. Diantara ratusan
peninggalan arkeologis masyarakat Nubia, peninggalan berupa perhiasan, fesyen
dan dandanan orang-orangnya menunjukkan keindahan, elegan, inovasi dan
penguasaan teknik yang tinggi.
Umumnya pengetahuan moderen tentang pemerintahan kerajaan Nubia
terbatas pada hal-hal yang terekam pada peninggalan peradaban Mesir kuno.
Meski Nubia merupakan menjadi rival dan seringkali menjadi musuh bangsa
Mesir, orang-orang Mesir kuno menyebutnya sebagai Tanah Emas atas sumber
alam berharga berupa mineral dan logam.
Peradaban Nubia sendiri meninggalkan sedikit warisan literal, sementara
sampai saat ini bahasa Nubia masih dipelajari, diuraikan dan diterjemahkan.
Apresiasi atas budaya yang menakjubkan belakangan berhasil mengobati
keingintahuan masyarakat Eropa tentang peradaban Mesir kuno, dan sekarang
dunia moderen telah sedikit mengetahui tentang wilayah tersebut.
Buku karya Yvonne J. Markowitz dan Denise Doxey yang berjudul Jewels
of Ancient Nubia memberikan pengantar komperhensif tentang sejarah
masyarakat Nubia melalui peninggalan artefaknya. Buku ini berisi tentang hal-hal
terkait pembuatan emas, perak, elektrum (emas alami dan alloy perak) yang
diilustrasikan melalui berbagai sumber sebagai teknik peleburan emas yang
canggih, sebuah teknik peradaban Nubia.
Dari penjelasan singkat diatas tentang peradaban nubia, dalam hal ini
sangatlah menarik untuk bisa mengetahui lebih dalam lagi tentang peradaban yang
suda dibialng cukup moderen pada zaman itu. Sehingga penulis tertarik untuk
1

menyusun makalah tentang peradaban nubia yang diberi berjudul peradaban


nubia di sudan afrika timur
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana kondisi geografis peradaban nubia di sudan afrika timur ?
1.2.2. Bagaimana pengaruh peradaban nubia terhadap kehidupan sosial
masyarakat nubia ?
1.2.3. Bagaimana hasil kebudayaan di peradaban nubi ?
1.3.
Tujuan
1.3.1. Untuk mendiskripsikan kondisi geografis peradaban nubia di sudan afrika
timur.
1.3.2. Untuk mendiskripsikan pengaruh peradaban nubia terhadap kehidupan
sosial masyarakat nubia.
1.3.3. Untuk mendiskripsikan hasil kebudayaan di peradaban nubia.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1.

kondisi geografis peradaban nubia di sudan afrika timur


Kerajaan Nubia merupakan kerajaan besar pada jaman dahulu kala yang

pernah hadir di wilayah yang sekarang disebut Sudan Utara. Sejarah peradaban
kuno ini hampir dilupakan oleh banyak sejarawan, padahal reruntuhan bangunan
dan prasati peninggalan kerajaan Nubia ini terdapat cukup banyak dan berpotensi
bertambah jika diadakan penggalian baru di wilayah lainnya.
Peradaban ini muncul secara berbeda dibandingkan dengan peradaban lain
di dunia. Bila di peradaban lain kemunculan budaya tinggi dan organisasi negara
muncul sebagai kelanjutan dari munculnya surplus pertanian, di wilayah ini tidak
terjadi surplus hasil pertanian yang signifikan. Tanah wilayah ini tidaklah sesubur
wilayah lain, tanaman pangan asli Afrika yang ditanam juga tidak menghasilkan
pangan dalam jumlah banyak, ditambah lagi ketiadaan hewan untuk membajak
tanah membuat intensifikasi pertanian tidak mungkin terjadi.
Bila peradaban atau organisasi negara muncul, namun pertanian terbatas dan
tidak ada surplus maka bisa dikatakan bahwa pertanian bukanlah faktor signifikan
bagi peradaban nubia. Dalam kondisi yang marginal ini maka faktor utama dalam
pertumbuhan organisasi negara dan peradaban adalah kontrol sumber daya
manusia yang ditopang oleh pertanian subsisten.

Wilayah Nubia membentang dari Aswan di Mesir Selatan hingga Khartoum


di Sudan Utara dan merentang sepanjang Lembah Sungai Nil. Kebanyakan

wilayah Nubia terletak di sudandengan sebagian di Mesir. Pada zaman kuno,


Nubia merupakan kerajaan independen. Meskipun Nubia tidak lagi merupakan
wilayah independen, banyak orang yang tinggal di sana masih menganggap
dirinya sebagai orang Nubia.
Manusia telah tinggal di wilayah Nubia selama ribuan tahun sehingga
membuat daerah ini menjadi asal beberapa budaya tertua di Afrika. Orang-orang
yang menganggap dirinya sebagai orang Nubia berbicara bahasa dalam rumpun
bahasa Nubia. Sejarah wilayah ini sangat kompleks dan panjang. Pada satu titik,
Nubia sangat dipengaruhi oleh masyarakat Mesir. Menariknya, kondisi ini
berubah selama abad ke-8 SM, ketika Nubia berhasil menaklukkan Mesir dan
memerintah selama sekitar 100 tahun sebelum akhirnya diusir keluar.
2.2.

Pengaruh Peradaban Nubia Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat


Nubia
Orang Nubia kuno dikenal sebagai suku yang jago perang terutama dalam

memanah. Sejak jaman sebelum Masehi, orang Nubia sudah berprofesi sebagai
tentara bayaran. Sekitar tahun 730 SM, raja Nubian memerintahkan pasukannya
untuk menyerbu dan menaklukan kerajaan Mesir kuno, pada saat itu kebudayaan
Nubia sedang berkembang dan banyak mengadopsi atau mungkin terpengaruh
budaya Firaun yang biasa membesarkan bangunan makam, jadi itulah sebabnya
mengapa di daerah Sudan yang dulunya merupakan kerajaan Nubia terdapat
banyak reruntuhan bangunan piramida. Selain jago berperang mereka juga pintar
berdagang. Karavan-karavan mereka menguasai perdagangan di daerah yang
sekarang menjadi negara Mesir dan Sudan. Kerajaan Nubia juga pernah
menaklukkan kerajaan Mesir kuno. Kejayaan peradaban Nubia mulai menurun
ketika bangsa Arab melakukan ekspansi ke wilayah ini dan memperkenalkan
agama Islam. Kerajaan Nubia terakhir runtuh di tahun 1898
Buku

berjudul

Jewels

of Ancient

Nubia

memberikan

pengantar

komperhensif tentang sejarah masyarakat Nubia melalui peninggalan artefaknya.


Buku setebal 184 halaman karya Yvonne J. Markowitz dan Denise Doxey
diterbitkan oleh Museum of Fine Arts, Boston pada 2014. Buku tersebut berisi

tentang hal-hal terkait pembuatan emas, perak, elektrum (emas alami dan alloy
perak) yang diilustrasikan melalui berbagai sumber sebagai teknik peleburan emas
yang canggih, sebuah teknik peradaban Nubia.
Bersamaan dengan itu, batuan mulia lokal seperti kuarsa, amazonite, gading,
mika, malahit telah digunakan dalam berbagai bentuk. Ada kemungkinan mereka
tertarik pada batuan lapis lazuli dan manik-manik akik terpengaruh budaya
tetangga dekat mereka: Mesir. Berdasarkan pengamatan moderen perhiasan yang
paling luar biasa masyarakat Nubia dibuat dari glazur kuarsa yang sangat bening.
Bahkan ditemukan sebuah keramik kuno yang mengadopsi gaya Mesir terbuat
dari glazur manik-manik akik.

Batu akik dari peradaban kuno Nubia

Secara khusus masyarakat Nubia menguasai teknik pembuatan glazur biru,


tak sekadar pembuatan akik tapi juga pada patung kuarsa dan kristal. Batuan
kuarsa kemungkinan oleh orang-orang Nubia digunakan dalam ritual keagamaan.
Pada awal abad ke-3, Nubia mengadopsi Kristen. Kerajaan Kristen yang kuat
segera berkembang di wilayah tersebut sebelum ditaklukkan oleh kaum muslimin.
Pada abad ke 12 kerajaan nubia masih beragam kristen dan mereka masih
dapat bertahan dari serbuan kerajaan mesir di bawah panji islam.yang pada
akhirnya terjadi perjanjian perdamain antara mesir dengan nubia. Pada tahun 1272
keponakan kerajaan nubia memperoleh pasukan bantuan dari mesir untuk
membantu melawan pemberontakan melawan pamanya dan sebagai imbalanya

kerajaan mesir mendapat hadiah berupa dua propinsi nubia sebelah selatan,
Namun kekuasaan di daerah itu tidak berlangsung lama karena daaerah itu
memperoleh kebebasannya kembali.
Terbengkalainya gerja di afrika juga di alami oleh kerajaan nubia yang juga
menganut sekte jacobiyah di Alexandria. Hal ini menyebabkan banyak dari orang
nubia yang beralih ke agama islam, namun peralihan agam dari Kristen ke islam
berjalan sangat lambat dan bertahap kehidupan sepiritual gereja yang muali redup
dan tak adanya hubungan dengan dunua Kristen di luar negeri maka wajarlah bila
mereka mencari penyaluran aspirasi spiritual dari agama islm. faktor yang
mempercepat berkembangnya islam di nubuawah tak terlepas dari peran para
pedagang
2.3.

Hasil Kebudayaan di Peradaban Nubia


Sudan, negara ini terkenal dengan sejarah yang panjang. Memiliki hubungan

erat dengan sejarah Mesir kuno. Jika di Mesir ada Piramida yang terkenal di
dunia, di Sudan juga telah ditemukan adanya 35 Piramida namun bentuk dan
ukurannya jauh berbeda dengan yang berada di Mesir. Dalam tahap penggalian, di
awal tahun 2011 lalu hanya menemukan 13 bangunan Piramida. Piramidapiramida tersebut terkumpul dalam satu area yang luasnya kurang lebih mencapai
500 m persegi. Penelitian yang dilakukan beberapa arkeolog di Sudan telah
dimulai sejak 2009 - 2012 lalu di daerah Sedeinga. Piramida yang ditemukan
ukurannya beraneka ragam. Yang tertinggi memiliki ukuran kurang lebih 22 kaki
atau 7 meter dan yang terkecil memiliki ukuran 30 inci atau 75 cm.
Penggalian situs arkeologi yang di lakukan di daerah Tombos, Sudan Utara,
bertujuan untuk mencari tahu mengenai kebudayaan Mesir dan Nubia yang hadir
ribuan tahun yang lalu. Di wilayah ini ditemukan sebuah tambang granit yang
diduga berasal dari era Firaun, batu granit dari pertambangan ini sebagian besar
digunakan untuk membuat patung dan bangunan, terbukti dengan ditemukannya
sebuah patung yang diduga adalah Firaun dan dibuat sekitar 2.700 tahun yang
lalu. Selain itu, penggalian arkeologi yang dilakukan oleh professor antropologi
dari universitas California-Santa Barbara, menemukan sebuah piramida yang
6

diduga telah berusia sekitar 3.500 tahun, temuan piramida ini juga menyingkap
sebuah rahasia, jika Nubia atau Sudan kuno pernah di jajah oleh Mesir, fakta ini
dikemukakan setelah temuan lama dan informasi dari piramida yang berusia 3.500
tahun tersebut, yang menunjukan jika piramida tersebut adalah makam bagi
seorang administrator kolonial dari Mesir kuno yang bernama Siamun beserta
istrinya Wernu.

Piramida-Piramida peninggalan peradaban Nubia


Memang tidak ditemukan piramida yang mempunyai ukuran besar seperti
layaknya piramida Mesir, namun diduga kerajaan Nubia ini meninggalkan lebih
banyak piramida dibanding Mesir, meskipun memiliki ukuran yang tidak terlalu
besar, namun piramida-piramida Sudan peninggalan kerajaan Nubia ini memiliki
keunikan tersendiri.
Diketahui hingga saat ini sekitar delapan puluh piramida Sudan telah rusak,
selain karena perawatan dan perhatian yang kurang dari pemerintah, kerusakan
piramida-piramida ini juga diakibatkan oleh ketahanan batu pasir yang tidak
terlalu baik seperti piramida-piramida Mesir. Piramida yang tertua yang
ditemukan di Sudan berasal dari abad ke delapan sebelum masehi dan berlokasi di
tepi timur sungai Nil.

Piramida Nubia di Sudan

Petroplyphs di tembok sisa-sisa kerajaan Nubia


Rata-rata ketinggian piramida peninggalan kerajaan Nubia ini adalah sekitar
10-30 meter dan dibangun menggunakan batu pasir, di wilayah el-Kuru, Jebel
Barkal, Nuri dan Meroe terdapat sekitar 180 piramida dan terdapat kuburan rajaraja Nubia terdahulu dibawah bangunan piramida-piramida tersebut, seperti
piramida yang berlokasi di tepi kanan sungai Nil yang menjadi kuburan untuk
empat raja Nubian, lalu piramida yang berlokasi di Nuri terdapat kuburan bagi 21
raja bersama dengan 52 ratu atau permaisurinya.

Patung peninggalan kerajaan Nubia


Spekulasi para peneliti dari penggalian situs arkeologi peradaban sungai nil
ini menyatakan, jika ada indikasi bahwa orang-orang Mesir berasimilasi kedalam
kebudayaan Nubia dengan cukup baik walaupun tempat ini dulunya merupakan
wilayah kolonial bangsa Mesir.
Tingkat interaksi antara peradaban Mesir kuno dan peradaban Nubia kuno
sangatlah tinggi, otomatis pertukaran budaya pun terjadi diantara penduduk dua
kebudayaan besar ini, hal ini sedikit menyulitkan para peneliti untuk membedakan

kuburan yang dibangun oleh kebudayaan Mesir kuno dan kuburan yang dibangun
oleh kebudayaan Nubia kuno.

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Kerajaan Nubia merupakan kerajaan besar pada jaman dahulu kala yang

pernah hadir di wilayah yang sekarang disebut Sudan Utara. Wilayah Nubia
meliputi daerah Mesir Selatan sampai Sudan bagian Utara. Orang Nubia kuno

dikenal sebagai suku yang jago perang terutama dalam memanah. Sejak jaman
sebelum Masehi, orang Nubia sudah berprofesi sebagai tentara bayaran. Selain
jago berperang mereka juga pintar berdagang.
Reruntuhan peninggalan kerajaan Nubia di Sudan merupakan salahsatu
kompleks arkeologi terbesar di dunia sekaligus yang paling terlupakan,
kenyataannya ada hampir 300 piramida telah diketahui di wilayah ini namun
banyak orang lebih mengenal piramida dengan Mesir-nya dibanding dengan
Sudan-nya, pernahkah kalian mendengar banyak orang berbicara mengenai
piramida Sudan?. Hari ini Sudan memang telah terutup pasir namun ribuan tahun
yang lalu, wilayah Sudan merupakan tanah yang subur.
3.2.

Saran
Dalam penulisan makalah sejarah peradaban nubia ini penulis mengalami

sedikit kendala karena sedikinya sumber yang di dapat dari buku maupun sosial
media (internet), maka dari itu penulis minta maaf apabila makalah yang disajikan
masih belum sempurna, semoga pembaca dapat menilai makalah ini dan dimohon
kritik serta saranya agar makalah yang disajikan bisa lebih baik lagi.

Daftar Rujukan
Akikpedia. 2015. Akik Warisan Peradaban Nubia Kuno.
(http://akikpedia.com/akik-jurnal/item/463-akik-warisanperadaban-nubia-kuno.html) diakses pada 15 september 2015.
Checruhx Ovius. 2015. Artefak & Sisa-Sisa Kebudayaan Nubia Di Lembah
Sungai Nil.(http://www.planetnamex.com/2015/08/artefak-sisasisa-kebudayaan-nubia-di.html#.Vf9huNKqqko) diakses pada 15
september 2015.

10

Checruhx Ovius. 2015. Rahasia Piramid Dan Peradaban Dari Kerajaan Nubia,
Sudan. (http://www.planetnamex.com/2015/08/piramid-danperadaban-Nubian-sudan.html#.Vf6-KdKqqko) diakses pada 15
september 2015
Dwi Chandra Waskita. 2013. Arkeolog Temukan 35 Piramida Di Sudan.
(http://dwichandrawaskita10.blogspot.co.id/2013/03/arkeologtemukan-35-piramida di-sudan.html) diakses pada 15 september
2015.
Roland, Olliver. 1962. A Short History of Africa . Middlesex: Penguin Books

11

Anda mungkin juga menyukai