D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NOLA MEYDIANTI
SMA NEGER 1 PANGKALPINANG
KELAS X MIPA 3
1. ARTI KEBUDAYAAN SA HUYNH
PROTOSEJARAH ?
DELTA MEKONG ?
ORANG CHAM ?
Mungkin tak banyak nan tahu bahwa bangsa Vietnam memberi sumbangan cukup besar bagi
perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia. Salah satunya ialah kebudayaan Sa Huynh, nan
merupakan kebudayaan pantai dan berkembang di akhir zaman logam, sekitar 600 SM - 1
M.Vietnam merupakan sebuah negara dengan kebudayaan nan cukup kental. Coraknya nan sama
dengan kebudayaan Indonesia, memberikan sedikit pengaruh, dan salah satunya ialah
kebudayaan Sa Huynh.
Seperti kita ketahui, zaman logam atau nan biasa disebut dengan zaman perundagian, ialah
sebuah masa perkembangan kebudayaan di mana mulai dikenal penggunaan alat dari logam
secara dominan. Sebelumnya, kebudayaan prasejarah menggunakan batu sebagai alat dalam
kehidupan mereka. Dan kebudayaan Sa Huynh menjadi salah satu kebudayaan nan identik
dengan logam. Zaman logam sendiri dibagi menjadi tiga periodisasi sinkron dengan kemajuan
teknologi di dalamnya, yakni: zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Kebudayaan Sa
Huynh menjadi saksi bisu ketiga zaman tersebut.
Penamaan itu merujuk pada jenis logam nan dieksplorasi pada masa tersebut. Indonesia sendiri -
dan Asia Tenggara secara generik - tak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki
zaman perunggu dan besi. Teknologi nan digunakan kebudayaan Sa Huynh buat membuat logam
dicurigai merupakan hasil taaruf dan pengaruh dari kebudayaan Cina. Benda perunggu nan
ditemukan di wilayah Sa Huynh berupa seperti gelang dan lonceng. Dua benda logam tersebut
disinyalir ikut memengaruhi kebudayaan dan keberadaan lonceng dan gelang di Indonesia.
Mungkin selama ini banyak yang kurang tahu mengenai perkembangan kebudayaan yang ada di
negaranya masing masing,dan itu semua tak luput bagi negara yang kita cintai ini yakni
Indonesia.Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa bangsa Vienam mempunyai sumbangan
cukup besar bagi perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia salah satunya adalah kebudayaan
Sa Huynh yang merupakan kebudayaan pantai dan berkembang di akhir zaman logam ,sekitar
600 SM - 1M.Vietnam merupakan sebuah negara dengan kebudayaan yang cukup
kental.Coraknya yang sama dengan kebudayaan Indonesia memberikan sedikit pengaruh dan
salah satunya kebudayaan Sa Huynh. Seperti kita ketahui bahwa zaman logam atau yang biasa
disebut dengan zaman perundagian adalah sebuah masa perkembangan kebudayaan dimana
mulai dikenal penggunaan alat alat yang terbuat dari logam secara dominan. Sebelumnya
kebudayaan pra sejarah menggunakan batu sebagai alat dalam kehidupan mereka guna
membantu aktivitas yang mereka lakukan. Zaman logam sendiri terbagi atas tiga periodisasi
sesuai dengan kemajuan teknologi di dalamnya yakni zaman tembaga,zama perunggu dan zaman
besi. Kebudayaan Sa Huynh menjadi saksi bisu dari ketiga zaman tersebut penamaan itu merujuk
pada jenis logam yang dieksplorasi pada masa tersebut. Indonesia sendiri dan Asia tenggara
secara umum tidak mengalami zaman tembaga namun langsung memasuki zaman perunngu dan
zaman besi. Teknologi yang digunakan oleh kebudayaan Sa Huynh untuk membuat logam di
curigai merupakan hasil perkenalan dan pengaruh dari kebudayaan cina.
Kebudayaan Sa-Huynh memiliki banyak persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan di
laut Sulawesi. Hal tersebut terbukti dengan adanya kemiripan bentuk anting-anting batu
bertonjolan (disebut lingling-O) dan sejenis anting-anting yang khas atau bandul kalung dengan
kedua ujungnya berhias kepala hewan (kemungkinan kijang) yang ditemukan pada sejumlah
tempat di Muangthai, Vietnam, Palawan, dan Serawak.
Kebudayaan Sa-Huynh yang berhasil ditemukan meliputi berbagai alat yang bertangkai corong
seperti skop, tembilang, dan kapak. Namun, ada pula yang tidak bercorong seperti sabit, pisau
bertangkai, kumparan tenun, serta cincin dan gelang bentuk spiral.
Sementara itu, teknologi pembuatan peralatan-peralatan besi yang diperkenalkan di daerah Sa-
Huynh diperkirakan berasal dari daerah Cina. Budaya perunggu yang ditemukan di Sa-Huynh
berupa berbagai perhiasan, gelang, lonceng, dan bejana-bejana kecil.
Di Sa-Huynh juga ditemukan beberapa manik-manik emas langka, kawat perak, manik-manik
kaca dari batu agate bergaris, dan berbagai manik-manik carnelian.
Kebudayaan Dongson (1500 SM-500 SM) bertempat di kawasan Sungai Ma, Vietnam.
Di kawasan ini, telah dilakukan sebuah eksplorasi besar-besaran pada tahun 1920, dan
berhasil menemukan berbagai alat-alat perunggu yang disinyalir memiliki keterkaitan
dengan kebudayaan Yunan, sebelah barat daya Cina, dan dari berbagai tempat di
Indonesia.