Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Peradaban Mesir Kuno Periode Pradinasti dan Dinasti

Peradaban Mesir Kuno sekilas memiliki sejarah yang sama seperti peradaban pada umumnya.
Peradaban diberbagai wilayah di dunia pasti mengalami perkembangan menjadi peradaban yang
lebih modern dari peradaban sebelumnya. Peradaan ini terletak di benua Afrika tepatnya di sebelah
timur laut. Wilayah peradaban Mesir Kuno ini terletak di sepanjang sungai Nil. Peradaban Mesir
Kuno dimulai sejak 3150 SM dimana peradaban tersebut terus berkembang selama 3 milenium.

Peradaban Mesir Kuno ini sebenarnya mengalami pergantian periode yang cukup panjang yakni
hingga 11 periode. Setiap periodenya, peradaan ini memiliki perkembangan yang signifikan.
Meskipun perjalanan setiap periodenya tidak mulus, namun pada akhirnya peradaban Mesior Kuno
bisa sampai ke tahap yang lebih sempurna. Dari beberapa periode Peradaban Mesir Kuno tersebut,
ada dua periode yang mengawali peradaban tersebut dimulai.

Periode Pradinasti dan periode Dinasti menjadi dua periode yang mengawali perkembangan
peradaban Mesir Kuno. Dua periode tersebut menjadi awal mula peradaban bisa mencapai titik
terbaiknya. Periode terakhir peradaban Mesir Kuno disebut dengan periode Dominasi Romawi. Pada
kesempatan kali ini kita akan membahas tentang 2 periode awal peradaban di Mesir Kuno yakni
periode Pradinasti dan Dinasti.

Peradaban Mesir Kuno Periode Pradinasti

Peradanan di Mesir Kuno diawali dengan periode Pradinasti. Pada periode ini diketahui bahwa iklim
Mesir sangat subur. Sebagian besar wilayah Mesir pada periode ini ditutupi oleh sabana. Karena ada
banyak tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut membuat kebutuhan penduduk menjadi
terpenuhi. Ada banyaknya flora dan fauna mampu membuat penduduk menjadi lebih produktif.

Memasuki 5500 SM, beberapa suku kecil yang menetap di wilayah tersebut mulai berkembang
melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Para penduduk melakukan
aktivitas di bidang pertanian dan juga peternakan. Peradaban di periode ini juga diketahui dengan
adanya barang – barang pribadi, tembikar, gelang tangan, manik dan berbagai barang lainnya.

Salah satu peradaban paling besar yang ditemukan di Mesir hulu adalah Badari. Badari ini bahkan
mampu menghasilkan berbagai peralatan seperti keramik dan beberapa peralatan berbahan dasar
batu lainnya. Setelah berkembangnya peradaban Badari ini, diikuti oleh beberapa peradaban lainnya
yakni Amratia dan Gerzia. Beberapa peradaban tersebut berhasil menunjukan banyak
perkembangan di bidang tenologi.

Peradaban Mesir Kuno juga bisa dilihat dibagian wilayah Mesir Selatan. Peradaban yang bisa
ditemukan di wilayah tersebut adalah peradaban Naqada. Peradaban Naqada ini bahkan terus
melakukan perluasan ke beberapa wilayah lainnya. Naqada terus melakukan perluasan hingga
memasuki 4000 SM. Setelah kurang lebih 1000 tahun Naqada memperluas wilayah, peradaban ini
berubah menjadi peradaban yang paling kuat. Ada banyak perkembangan yang bisa ditemukan di
periode tersebut.

Peradaan Naqada mampu menciptakan beberapa barang material dimana barang tersebut bisa
meningkatkan kekuasaan serta kekayaan pada periode Pradinasti. Setelah memasuki akhir dari
periode Pradinasti, perqadaban Naqada ini mulai menggunakan beberapa simbol untuk tulisan.
Simbol yang digunakan pada peradaban Naqada ini akan dikembangkan menjadi sistem hieroglif
untuk mempermudah dalam menciptakan tulisan atau bahasa Mesir Kuno.

Peradaban Mesir Kuno Periode Dinasti


Peradaban Mesir Kuno pada periode Dinasti ini dikenal sebagai periode awal peradaban yang ada di
Mesir Kuno. Setelah melalui periode Pradinasti, Mesir Kuno mulai memasuki peradaban Dinasti.
Mesir Kuno di periode Dinasti ini bisa dikatakan sebagai transisi menuju negara kesatuan. Peradaban
yang dilalui Mesir Kuno ini memang terbilang lebih stabil dan tersusun dengan lebih baik.

Awal mula dimulainya periode Dinasti ini pada tahun 3150 SM, firaun mulai menunjukan
kekuasannya. Firaun mulai memperkuat kekuasaan dengan mendirikan sebuah kota yang dikenal
dengan nama kota Memphis. Melalui kota yang telah dibuat tersebut, Firaun bias memantau semua
kegiatan para penduduk. Aktivitas penduduk menjadi lebih mudah dikontrol dengan dibuatnya
wilayah Memphis tersebut.

Memasuki periode Dinasti ini, firaun memang terlihat memiliki kekuasan yang cukup besar. Periode
Dinasti menjadi periode dimana firaun bisa meningkatkan kekuasaan serta meningkatkan
kekayaannya. Salah satu bukti bahwa pada periode ini peradaban sudah jauh lebih berkembang
dengan adanya mastaba (makam). Makam yang dibuat di periode ini memang terbuat dengan
bentuk yang lebih rumit.

Bisa dilihat pada periode Dinasti ini, firaun sibuk membangun pemerintah yang kuat. Firaun bahkan
sudah mengembangkan institusi kerajaan yang kuat. Institusi yang dibuat ini akan mempermudah
untuk menunjukan kekuasaannya terhadap tanah, sumber daya alam, pekerja, tumbuhan dan yang
lainnya. Firaun memiliki kuasaan penuh terhadap wilayah Mesir Kuno di periode ini. Periode Dinasti
menjadi periode kelanjutkan periode Pradinasti dimana semua hal dikembangkan menjadi lebih
baik. Mesir Kuno mulai menunjukan keberadaannya setelah memasuki periode Dinasti.

Melalui penjelasan periode peradaban Mesir Kuno Pradinasti dan Dinasti memang terlihat sangat
berbeda. Jika diperhatikan, saat masuk ke dalam periode Pradinasti. Peradaban Mesir Kuno masih
sebatas berkembangnya beberapa suku dengan peradaban yang berbeda. Berbeda setelah masuk ke
periode Dinasti. Pada periode Dinasti ini mulai bisa ditemukan pemimpin wilayah. Penduduk juga
mulai mengenal banyak hal setelah memasuki periode Dinasti. Kepemimpinan melalui kerajaan
sudah mulai terbentuk dan dijalankan dengan cukup baik. Itulah perbedaan peradaban Mesir Kuno
di dunia periode yakni periode Pradinasti dan Dinasti. Setelah memasuki periode peradaban Dinasti
akhir, peradaban Mesir Kuno masih berlanjut hingga memasuki Dominasi Romawi. Peradaban
periode Dominasi Romawi ini menjadi akhir dari perkembangan periode perdaban Mesir Kuno.

Anda mungkin juga menyukai