Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK 3

SEJARAH INDONESIA

Disusun Oleh :

M. Fajri Sulthoni
Lenny Susteyowati
M.Syahmi Adli Jalil
M. Bariq Al-Faiz Taufiqurrahman
M. Rafli Hermanto

X TKJ 1
SMK 4 PALEMBANG
SEMESTER GANJIL 2022
Zaman Neolitikum
Zaman Batu Muda atau Neolitikum adalah fase atau tingkat kebudayaan pada
zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti
peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan
pembuatan tembikar. Fase ini dimulai pada sekitar Milenium ke-10 sebelum masehi.

Manusia yang ada di Nusantara pada masa ini adalah gelombang pertama dari
bangsa Melayu Austronesia dari ras mongoloid yang datang dari Yunnan ke
Nusantara pada 1.500 SM (bangsa Proto-Melayu/Melayu tua) Mereka datang melalu
dua jalur 1) Jalur Barat, dari Yunan menuju Thailand (Siam) Semenanjung Malaya
kemudian ke Sumatra, Jawa dan Flores 2) Jalur timur dari yunan melalui Vietnam
menuju taiwan, Kepulauan Filipina kemudian ke Kepualuan Maluku, Sulawesi,
Halmahera dan Papua Keterunanya adalah suku bangsa Dayak, Toraja, Batak dan
Papua

Istilah Neolitikum adalah modern berdasarkan Bahasa Yunani nèos ‘baru’ dan
lìthos ‘batu’ , secara harfiah “Zaman Batu Baru” Istiliah ini diciptakan oleh Sir John
Lubbock pada tahun 1865 sebagai penyempurnaan dari sistem tiga zaman,

Pada Zaman Neolitikum terjadi perubahan yang cukup mendasar dari meramu atau
food gathering menjadi food producing alias membuat makanan sendiri.
Masyarakatnya diduga telah mengenal tradisi pertukaran barang atau dagang,
beternak, dan mengembangkan kebudayaan agraris walaupun dalam tingkatan yang
masih sangat sederhana. Selain itu, manusia purba yang hidup pada zaman ini telah
membangun tempat tinggal permanen seperti rumah sederhana, membuat
kerajinan. Sementara kehidupan sosial Zaman Neolitikum ditandai dengan
masyarakatnya yang telah mengembangkan gotong-royong, membuat aturan hidup
bersama, dan memiliki kepercayaan terhadap arwah. Manusia pada zaman ini
termasuk dalam golongan ras putih (White Race) Darah mereka mengalir di
pembuluh manusia Eropa modern, yang merupakan keturunan utama mereka

Masa neolitikum bisa juga disebut dengan zaman kebudayaan kapak persegi,
karena banyak ditemukan kapak dari batu yang
sudah halus seperti beliung persegi, kapak corong
dan kapak lonjong, Selain itu, ada juga alat – alat
obsidian mata panah gerabah, alat pemukul dari kulit
kayu dan perhiasan

Manusia neolitikum diperkirakan mulai benar-benar


beralih ke gaya hidup menetap, sekitar 8000 SM,
dimana pada saat itu, zaman es sudah benar-benar
mencair. Ini membuat tanah menjadi lebih subur, Pameran artifak Neolitik yang berisi
sehingga dapat digunakan untuk bercocok gelang rantai, kepala kapak, pahat,
tanam. Kota-kota pertama dibangun, dan alat penggilap
contohnya Jericho yang pada masa ini berkembang
menjadi desa seluas 10 hektar. Jericho adalah kota pertama dengan rumah yang
dibangun dari tanah liat, dan juga menjadi kota pertama dengan bukti tertua
pertahanan kota (buktinya berupa menara pengawas). Di timur tengah, kambing
mulai diternakkan, dan gandum mulai ditanam. Karena mencairnya semua es,
ketinggian air laut meningkat, sehingga jembatan darat di Siberia tertutup. Ini
membuat imigran dari Siberia terisolasi. Waktu berakhirnya zaman ini berbeda-beda,
tergantung wilayah. Beberapa suku tepencil masih mengalami masa neolitikum,
bahkan hingga sekarang

belum diketahui seperti apa manusia Paleolithikum, mungkin telah punah, mungkin
telah mengikuti lembaran es yang menyusut dan rusa kutub menyingkir ke arah
timur laut masuk ke Siberia dan Arktik; atau mereka mungkin bertahan di lokasi lama
mereka dan berbaur dengan manusia neolitikum yang menginvasi mereka, Para
pendatang baru ini rupanya berasal dari Asia barat dan Afrika utara, dan secara
perlahan menyebar ke seluruh Eropa. Manusia neolitikum masuk dalam golongan
Ras Putih (White Race). Darah mereka mengalir di pembuluh manusia Eropa
modern, yang merupakan keturunan utama mereka

Pengetahuan tentang Jaman neolitikum berasal, tidak hanya dari berbagai hal yang
terkubur di dalam tanah seperti di gua-gua Paleolithikum, tetapi juga berasal dari
sisa-sisa yang ditemukan di dekat atau di atas permukaan tanah atau dalam
gundukan sampah dan tempat-tempat pemakaman. Di sepanjang pantai Baltik
terhampar gundukan tulang dan cangkang, yang menunjukkan tempat itu
sebelumnya adalah tempat tinggal manusia kuno, "Kitchen Midden" ini kadang-
kadang panjangnya 300 Meter, dan lebarnya 50 hingga 100 Meter, dan tingginya 10
Meter. Peralatan dari batu, tulang, dan kayu, bersama-sama dengan pecahan-
pecahan tanah liat / gerabah dan barang barang karya manusia lainnya ditemukan di
"Kitchen Midderı” ini.. Manusia neolitikum juga mendirikan banyak monumen batu,
baik berupa pilar tunggal (menhif) atau sekumpulan pilar (dolmen). Menhir sering
menandai sebuah makam; dolmen biasanya berfııngsi sebagai makam untuk mayat.
Menhir dan dolmen adalah monumen kasar bagi orang-orang kuno di masa lampau
dan telah musnah.

Jaman Neolitikum rnencakup ruang waklu yang singkat, jika dibandingkan dengan
jarnan sebelumnya, tetapi jaman neolitikum adalah jaman kemajuan yang cepat.
Peralatan Neolithikurn, walaupun masih berupa batu, tulang, dan kayu, efektif untuk
berburu. Manusia "kitchen midden” mulai membuat gerabah, alat masak, dan
mereka mulai memelihara anjing. Para penghuni danau memiliki kambing, domba,
babi, dan juga anjing. Mereka juga membuat keranjang anyaman, memintal dan
menenun, menyamak kulił, membuat perahu, menggunakan gerobak beroda, dan
yang paling penting dari semuanya, mereka menanam sejumlah sereal, termasuk
gandum, barley, dan millet. Sumber-sumber baru makanan yang terbuka membuat
manusia Neolitihikum meninggalkan kehidupan pemburu yang berpindah-pindah dan
mulai menetap di desa-desa permanen. Kehidupan komunitas mereka terorganisir
dengan baik, karena pembangunan gubuk di atas danau dan monumen batu
memerlukan kerja sama dari banyak individu. Singkatnya, manusia Neolitihikum
bukanlah manusia liar; mereka telah melewati tahap liar menuju barbarisme.

Kebudayaan neolitikum tidak hanya terbatas di Eropa. Kebudayaan neolitikum juga


hidup di Asia barat, Mesir, Afrika Utara, dan di kepulauan Siprus dan Crete. Seluruh
lembah Mediterania menjadi pusat neolitikum. Di sini transisi penggunaan logam
untuk pertama kalinya terjadi

Patung seseorang, yang


berasal dari sekitar 6500
Keramik dari Pot Keramik dari hingga 3300 SM Lukisan Gua, di
Yunani Kuno Gua Franchthi Tell Bouqras

Anda mungkin juga menyukai