Anda di halaman 1dari 9

NAMA : MUHAMMAD AHZA

KELAS : 7B/19

• TUGAS IPS (KLIPPING)


ZAMAN PALEOLITIKUM
(ZAMAN BATU TUA)

Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana      Kehidupan


masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana (zaman
paleolitikum) masih sangat sederhana. Mereka hidup sangat tergantung dengan alam
dengan cara menumpulkan makanan dan berburu hewan. Kegiatan tersebut dikenal
dengan food gathering. Perkakas yang dihasilkan pada masa ini adalah: > Chopper
( kapak penetak / kapak genggam / kapak seterika, dinamakan demikian sesuai
dengan bentuk dan cara penggunaannya. > Flakes (serpih bilah) yaitu pecahan batu
kecil dan pipih serta tajam yang digunakan sebagai pisau. > Tulang dan Tanduk
Hewan, alat ni digunakan sebagai mata panah, pengorek ubi dan ujung tombak.
Perkakas-perkakas tersebut ditemukan di Pacitan Jawa Timur, Ngandong dan
Sangiran (Jawa Tengah) Kebudayaan rohani yang ditemukan pada masa ini adalah
penguburan orang yang telah meninggal, berbeda dengan binatang.
ZAMAN MESOLITIKUM
(ZAMAN BATU TENGAH)

• Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut Masa ini disebut juga masa
Mesolitikum. Berkembangnya pemikiran manusia menyebabkan peningkatan
penggunaan pikiran dab meningkatnya kebutuhan manusia dalam mempertahankan
hidupnya. Peningkatan jumlah anggota kelompok dan perpindahan tempat akan
menyebabkan permasalahan baru. Perpindahan tempat ( nomaden) dalam rangka
berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering) dianggap sudah tidak memadai
lagi maka manusia purba mulai membuat tempat tinggal tetap untuk sementara (semi
sedenter). Kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan tetap berlangsung, namun
kegiatan mengolah lahan tingkat sederhana dan berternak tingkat awal sudah dimulai.
Peninggalan budaya dari masa ini adalah budaya kjokkenmodding yang ditemukan di
pantai timur Sumatra dari Langsa (NAD) sampai Medan berupa bukit kerang setinggi 7
meter, dan abris sous roche yang ditemukan di gua di darah Sampung  Ponorogo Jawa
Timur dan Lamoncong Sulawesi Selatan Hasil kebudayaan: Peable (Kapak Sumatra),
hachecourte, pipisan batu, flakes, tulang dan tanduk.
ZAMAN NEOLITIKUM
(ZAMAN BATU BARU)

• Masa neolitikum dikenal dengan masa bercocok tanam, pada masa ini manusia sudah mulai tinggal menetap pada satu
wilayah dan melakukan aktivitas pertanian. Alat yang mereka perguanakan seperti beliung persegi, kapak lonjong, mata
panah, gerabah, alat pemukul kulit kayu (batu ike) dan perhiasan. Batu ike sendiri menggambarkan kisah pemanfaatan
tumbuhan sebagai bahan sandang, dan menjadi salah satu jejak perkakas industri tradisional. Batu ike ini menggambarkan
bahwa kira-kira 3000 tahun silam, pakaian sudah diproduksi secara mandiri, pakaian sendiri bukan sekedar penutup badan,
tetapi menyangkut aturan budaya. Batu ike (bark cloth beathers) berfungsi sebagai alat pemukul dan penghalus kulit kayu
untuk memenuhi permintaan bahan pakaian yang semakin meningkat dalam periode 3000-2500 tahun silam. Batu ike dalam
lapisan periode 3000-2500 tahun silam berada dalam kondisi tidak utuh, hanya potongan alat berukuran panjang 3,2 cm, lebar
2.5 cm dan tebal 1,2 cm. Penggunaan batu ike untuk produksi bahan pakaian kulit kayu terus berkembang luas di sepanjang
Sungai Karama hingga periode protosejarah, sebagaimana jejak rekam artefaknya yang ditemukan arkeolog di situs Bukit
Kamasi, Karama, Minanga Sipakko, Bonehau, dan Pangale. Batu ike masih terus dipakai hingga masa protosejarah, bahkan
sampai sekarang masih dapat dijumpai di wilayah Seko-Rampi, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Bahan pakaian pada umumnya
diambil di hutan sekitar Kalumpang dari kulit kayu pohon beringin/Ara (genus Ficus), daluang (Broussonetia papyrifera),
serta cempedak, nangka, dan sukun (genus Artocarpus). Kakek buyut orang Kalumpang sampai periode 2500 tahun silam
masih memakai pakaian kulit kayu dari bahan sekitarnya sebagai perilaku etis, bukan hanya sekedar menghalau panas dan
meredam dingin. Lembaran kulit kayu tipis dililitkan di badan, terutama perut hingga paha atau menutup bagian vital mereka.
Cara sederhana lainnya, lembaran kain kulit kayu seukuran badan dilubangi tengahnya untuk memasukkan kepala; tampak
menjuntai di depan dan di balakang dengan bagian kedua sisi masih terbuka. Biasanya, mereka menggunakan tali rumput,
potongan sisa kulit kayu atau akar untuk mengikat bagian bawah pakaian agar tampak rapi dan menutup badan dengan baik.
ZAMAN MEGALITIKUM
(ZAMAN BATU BESAR)

Dolmen adalah meja batu tempat •


meletakkan sesaji yang dipersembahkan Waruga adalah kuburan kuno orang
Minahasa yang terbuat dari dua batu
kepada roh nenek moyang. Di bawah
berbentuk segitiga dan kotak.
dolmen biasanya sering ditemukan
Keberadaannya memberitahukan tentang
kubur batu. Dolmen ditemukan di Eropa, kebudayaan manusia di Minahasa pada
Asia, dan Afrika, terutama di sepanjang masa lampau serta perkembangan
pesisir pantai. Mereka berasal dari teknologinya
periode Megalithikum awal, sekitar
10.000 tahun sebelum Masehi.
ZAMAN TEMBAGA

Zaman Tembaga, atau khalkolithik, dikenal juga dengan


eneolithik adalah satu tahapan pada Zaman Perunggu di mana
proses penambahan timah terhadap tembaga yang
menghasilkan perunggu belum diketahui oleh para ahli
metalurgi pada zaman itu.

• Zaman Tembaga merupakan salah satu periode dari zaman logam. Zaman ini mempunyai
ciri, yakni penggunaan tembaga sebagai bahan pembuatan alat-alat kehidupan masyarakat.

• Zaman Tembaga adalah satu tahapan pada Zaman Perunggu dimana proses penambahan
timah terhadap tembaga yang menghasilkan perunggu belum diketahui oleh para ahli
metalurgi pada zaman itu.

• Zaman Tembaga didefinisikan sebagai masa transisi antara Neolithik dan Zaman Perunggu.
ZAMAN PERUNGGU

Zaman Perunggu adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai dengan
penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan membuat perunggu. Secara urut,
zaman ini berada di antara Zaman Batu dan Zaman Besi.
zaman Perunggu adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai
dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan
membuatperunggu  Secara urut, zaman ini berada di antara zaman batu dan zaman
besi. Zaman Perunggu adalah bagian darisistem 3 zaman untuk
masyarakatprasejarah dan terjadi setelah Zaman Neolhitikum di beberapa wilayah di
dunia. Di sebagian besar Afrika subsahara, Zaman Neolitikum langsung diikuti zaman
besi Sebagian besar perkakas perunggu yang tersisa adalah alat atau senjata, meskipun
ada beberapa artefak ritual yang tersisa.Waktu dimulainya Zaman Perunggu berbeda-
beda pada setiap
kebudayaan, bergantung pada perkembangan sejarah tulisan  pertama. 
ZAMAN BESI

• Zaman Besi adalah zaman dimana manusia membuat suatu alat dengan terlebih dahulu
melebur besi dari bijihnya kemudian menuangkan ke dalam cetakan menjadi alat alat yang
hendak dibuat. Pembuatan alat alat dari besi ini lebih sempurna daripada tembaga atau
perunggu. Alat alat atau benda benda yang dihasilkan pada zaman besi ini, antara lain mata
kapa.Zaman Besi merupakan zaman prasejarah ketika besi menggantikan perunggu sebagai
logam utama. Dalam arkeologi, Zaman Besi adalah suatu tahap perkembangan budaya
manusia di mana penggunaan besi untuk pembuatan alat dan senjata sangat dominan.k
dan mata tombak.

Zaman Besi adalah suatu tahap perkembangan budayamanusia di mana penggunaan besi
untuk pembuatan alat dan senjata sangat dominan. Penggunaan bahan baru ini, di dalam
suatu masyarakat sering kali mencakup perubahan praktik pertanian, kepercayaan agama,
dan gaya seni, walaupun hal ini tidak selalu terjadi. Zaman Besi adalah periode utama
terakhir dalam sistem tiga zaman untuk mengklasifikasi masyarakat prasejarah, yang
didahului olehzaman perunggu. Waktu berlangsung dan konteks zaman ini berbeda,
tergantung pada negara atau wilayah geografis.
BENDA YANG DIHASILKAN DI ZAMAN LOGAM

Anda mungkin juga menyukai