Alat Musik Tradisional Lampung
Alat Musik Tradisional Lampung
Gamolan
Sebanyak 25 grup pemusik Lampung belum lama ini memainkan alat musik yang
terbuat dari bambu nonstop selama 25 jam penuh dalam upaya memecahkan rekor
MURI. Alat musik yang terbuat dari bambu itu bernama gamolan mirip dengan nama alat
musik dari Jawa gamelan. Nama gamolan sendiri masih terasa asing di telinga
mengingat alat musik bambu itu jarang sekali dimainkan baik dalam pentas seni budaya
atau upacara-upacara adat Lampung. Bahkan sebagian besar masyarakat Lampung
sendiri lebih mengenal alat musik angklung Jawa Barat dan gamelan Jawa ketimbang
alat musik asli Lampung bernama gamolan. Untuk mengangkat seni budaya tradisional
itu, Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya mengenalkan alat musik asli Lampung
tersebut kepada masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa. Tujuannya minimal
mereka mengetahui gamolan adalah alat musik tradisional Lampung yang terbuat dari
lempengan bambu.
Alat musik gamolan sendiri diperkirakan diciptakan pada abad ke-4 Masehi dan
mengalami puncak perkembangan pada abad ke-5 Masehi. Gamolan adalah jenis alat
musik xilophone berasal dari kata `begamol` yang dalam bahasa Lampung sama dengan
`begumul` dalam bahasa Melayu artinya berkumpul.
Dosen Program Studi Seni Tari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung (FKIP Unila) Hasyimkan mengatakan, alat musik gamolan merupakan bagian
kebudayaan nusantara.
Ia menjelaskan, delapan lempengan bambu pada gamolan diikat secara bersambungan
dengan tali rotan yang disusupkan melalui sebuah lubang yang ada di setiap lempengan
dan simpul di bagian teratas lempengan.
Gamolan dan gamelan menurutnya memiliki nama yang nyaris mirip tetapi berbeda.
Tangga nada gamolan Lampung berdasarkan arkeologi atau instrumen ialah do re mi so
la si do. Sedang gamelan Jawa Slendro instrumennya ialah do re mi so la.
TUGAS SENI
KELOMPOK
BUMI
NAMA KELOMPOK
FARINA NURUL HIDAYAH
KHOIRUN NABILAH
VANESA VIENNA ARISTA
MAYA SETIANINGSIH
BELLA AMALIA
JAYANTI ADI NINGSIH
FERNANDO SETIAWAN