SARI
Batugamping setara Baturaja
Tugu Barat-C merupakan reservoir
penghasil minyak dan gas yang cukup
besar di wilayah kerja PERTAMINA
DOH Jawa Bagian Barat. Produksi
lapangan Tugu Barat-C saat ini sebesar
428 barrel minyak dan 4.6 MMscf gas
perhari melalui tiga buah sumur yang
aktif dari 7 buah sumur yang telah dibor
dan menembus lapisan produktif
Batugamping setara BRF ini. Dengan
sisa candangan ditempat sebesar 1,300
Mstb (proven) dan 7,498.3 (discounted)
besarnya produksi harian lapangan ini
dirasakan belum optimal, untuk itu
disusunlah suatu skenario pengurasan
hidrokarbon yang didasarkan pada pola
distribusi
penyebaran
karakteristik
reservoir eq. BRF Tugu Barat-C ini.
Tingginya tingkat heterogenitas
reservoir
Batugamping
eq.
BRF
TuguBarat-C
mutlak
membutuhkan
suatu metoda pengolahan data-data
hasil pemboran, logging, inti batuan
serta seismik hingga dapat dipetakan
dan dijadikan dasar penyusunan
skenario-skenario
pengembangan
lapangan
lewat
optimalisasi
penempatan titik serap, reopening,
pemboran horizontal hingga Kenarioskenario pengurasan lanjut yang
menggunakan teknologi terkini lainnya.
DISKRIPSI LAPANGAN
Lapangan TuguBarat-C terletak
27 Km sebelah barat daya kota
Jatibarang. Lapangan ini diketemukan
pada
September
1979
melalui
pemboran Eksplorasi sumur TGB-05
yang menghasilkan gas pada lapisan Z16 dan mulai dikembangkan pada Maret
1992 dengan pemboran sumur TGB-25.
Struktur Geologi
Struktur
TGB-C
merupakan
struktur produktif di kawasan Tugu yang
terletak pada Cekungan Jawa Barat
Utara. merupakan sebuah kulminasi dari
suatu antiklin berarah Utara-Selatan,
dan di sebelah Timur dibatasi oleh
patahan normal.
Stratigrafi
Berdasarkan hasil pemboran
sumur-sumur struktur TGB-C, dijumpai
batuan yang terdalam adalah batugamping setara Baturaja dari Formasi
Cibulakan bagian bawah, diatasnya
secara selaras diendapkan Formasi
Cibulakan bagian atas yang merupakan
selang-seling batugamping dan serpih
dengan sisipan batupasir. Batugamping
Formasi Parigi terletak dibagian atasnya
yang selanjutnya ditutupi oleh serpih
dengan sisipan batugamping dan
batupasir tipis dari Formasi Cisubuh.,
Prospek Hidrokarbon
Secara keseluruhan lapisan-lapisan
prospek
yang
teridentifikasi
mengandung hirokarbon dari hasil
pemboran sumur-sumur di struktur TGBC adalah sebagai berikut :
Zona eq. BRF
Litologinya merupakan Batugamping
dengan ketebalan lebih besar 250 m.
lapisan ini merupakan reservoir minyak
dengan tudung gas dan sampai saat ini
telah dibor 7 buah sumur. Berdasarkan
diskripsi conto batuan dari sumur TGB 31 zonasi ini merupakan batugamping
klasik detrital dengan tektur.
Lapisan P1
Litologinya merupakan Batugamping
dengan
penyebaran
cukup
luas.
Ketebalan lapisan ini berkisar 1-3, 5 m,
berdasarkan data gas chromotograph
digambarkan
pada
peta
dengan
koordinat bujur dan lintang dan
merupakan kumpulan titik pengukuran
ketinggian geodesi pada posisinya.
Dengan demikian peta dibuat
dari titik observasi yang bersifat diskrit,
karena pengukurannya hanya dilakukan
pada titik tertentu saja, sedangkan peta
merupakan
harga
kontinu
yang
digambarkan dengan garis kontur atau
gradasi warna. Proses merubah data
diskrit menjadi kontinu memerlukan
pendekatan statistik untuk mendapatkan
nilai interpolasi diseluruh daerah survey.
Distribusi Data
Ketelitian penyajian data dalam
bentuk peta sangat dipengaruhi oleh
pola distribusi titik data. Ada tiga tiga
macam pola distribusi data, yaitu ; 1)
Reguler, yaitu data terletak pada titik
grid, 2) Random yaitu data cenderung
tersebar secara acak, 3) Cluster yaitu
kecenderungan data mengelompok.
Suatu pola distribusi random
dapat dibentuk jadi pola reguler jika
mempunyai sifat uniform atau seragam.
Pola data dalam peta dikatakan uniform
jika kecendrungan data sub area satu
dengan sub area lain mempunyai
jumlah data yang relatif sama.
Untuk mengetahui sifat uniform
perlu dilakukan pengujian hipotesis
statistik. Kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis statistik tidak pernah
diketahui secara pasti kecuali seluruh
populasi diamati, namun hal ini tidak
praktis dalam kebanyakan keadaan,
untuk itu diambil sampel acak dari
populasi yang diselidiki dan dengan
menggunakan
informasi
yang
dikandung sampel itu diputuskan
apakah hipotesa tersebut benar atau
salah. Suatu uji antara frekwensi
amatan dan harapan biasa digunakan
uji goodness of fit
pastian
lokal
dengan
kemungkinan yang beragam.
realisasi
Semivariogram
Variogram mencerminkan total
perbedaan harga kuadrat antara nilai
titik-titik data dengan jarak tertentu.
Bentuk variogram ini memperlihatkan
kontinuitas atau perubahan harga / nilai
data secara spasial.
Pada kondisi ideal, terdapat
empat model / bentuk variogram yang
telah banyak dikenal, antara lain ; a)
Bentuk Parabolik yang menggambarkan
kontinuitas variabel regional yang
sangat baik. b) Bentuk linier yang
menggambarkan kontinuitas variabel
regional yang moderat atau sedang. c)
Bentuk horizontal pada level 2/o,
dihasilkan dari sebuah variabel random
yang tidak memiliki korelasi spasial. d)
Efek Nugget yang meggambarkan suatu
variabel regional yan sangat bervariasi
sepanjang jarak yang kurang dari
sapling interval.
Sumur
TGB-05
TGB-25
TGB-27
TGB-28
TGB-29
TGB-30
*h*So
<<
<
<
>
Dimana :
kh
<
<
>
<
<
>
>
sw
>
>
>
<
>
Interpretasi
peta
Distribusi
karakteristik reservoir batugamping eq.
BRF
TGB-C
(Lampiran
Gambar)
memberikan informasi pola penyebaran /
distribusi karakteristik reservoir yang tidak
mengikuti pola strukturnya (antiklin),
melainkan menyebar secara berkelompok
(cluster) dengan arah relatif Baratdaya
Timurlaut. Tergambarkan pula ketebalan
prospek (h) di daerah puncak struktur
yang relatif menipis dibanding kedua
sayap-sayapnya di utara dan selatan,
Sequential
(Sequential
Gaussian
Simulation) berhasil
dengan baik memetakan distribusi
karakteristik reservoir batugamping eq.
BRF di lapangan TGB-C
2. Karakteristik reservoir Batugamping
eq. BRF TGB-C Menyebar dengan
pola berkelompok (cluster) dengan
arah relatif Baratdaya Timurlaut
(tidak mengikuti pola strukturnya)
3. Strategi pengurasan yang optimal
diterapkan
untuk
menguras
hidrokarbon di daerah puncak struktur
TGB-C
menggunakan
teknologi
Horizotal dan underbalance driling
4. Berdasarkan reassesment cadangan
dan gambaran keekonomian proyek
menunjukan bahwa lapangan TGB-C
layak dan memiliki potensi baik untuk
dikembangkan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Biondo Biondi, Marco Thiele Reservoir
Monitoring : A Multidiciplinary
feasibility Study, The leading
Edge.
Stanford
Petroleum
Engineering Department, 1998.
Dahrin Darharta, Konsep Dasar Dan
Analisa Geostatistik Diktat Kuliah
Pasca Sarjana geofisika Terapan,
Department
Geofisika
ITB,
Bandung 2001
Davis,
LAMPIRAN
Lampiran : Gambar Peta-Peta Distribusi Karakteristik Reservoir Eq. BRF Struktur TGB-C
Peta Top struktur BRF TGB-C
(h**So)