Anda di halaman 1dari 2

TEKNOLOGI SMART ANTENNA

Alimatul Fikria
1241160004
JTD 4B
A. Pendahuluan
Istilah smart antenna umumnya mengacu
kepada antena array yang dikombinasikan
dengan pengolahan sinyal yang canggih, yang
mana desain fisiknya dapat dimodifikasi dengan
menambahkan beberapa elemen. Ide utama dari
pengembangan
smart
antenna
adalah
memaksimumkan gain antena ke arah yang
diinginkan dan pada saat yang sama membuat
pola radiasi minimum ke arah sinyal yang
mengganggu.
Pemikiran dasar suatu smart antenna
adalah bagaimana membuat pola radiasi antena
tidak tetap, tetapi terarah dan mengikuti posisi
pemakai (adaptive). Dengan smart antenna
maka pemakaian daya dan spektrum akan
semakin hemat dan terhindar dari gangguan
sinyal-sinyal yang lain.
Parameter dasar smart antenna adalah
gain, BW, Polaradiasi. Smart antenna
digunakan pada komunikasi wireless untuk
mengatasi gangguan masalah performansi dan
kapasitas, yaitu :
a. Multipath fading : pantulan yang berulangulang dan terjadi hanya di penerima
tergantung
lingkungannya.
Terjadi
penjumlahan fasa yang berbeda
b. Delay spread (hamburan/waktu tunda) :
perbedaan dalam penundaan propagasi
diantara multiple path
c. Co-channel interference: interferensi yang
mengakibatkan
dapat
mengurangi
kapasitas dan lebar bidang, yaitu
interferensi pada kanal yang berdekatan.
Masalah tersebut diatasi dengan sistem
diversity yang dimiliki oleh smart antenna, dan
mempersempit pola radiasi sesempit mungkin
sehingga tidak saling tumang tindih dan tidak
terjadi interferensi.
B. Blok Diagram Smart Antenna

a.

Pertama, Direct of arrival dari segala


sinyal yang masuk termasuk sinyal
interferensi
dan
multiple
sinyal
diestimasikan oleh Direction of Arrival
(DoA) algorithms.
b. Kedua, sinyal pengguna diidentifikasikan
dan dipisahkan dari ujung sinyal masuk
yang tidak diinginkan
c. Terakhir, sebuah beam pada arah sinyal
dan pengguna yang kemudian akan
diarahkan dan ditempatkan pada arah
sinyal interferensi dengan complex weight
yang konstan dan baru.
C. Prinsip Kerja Smart Antenna
Prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja
tubuh kita. Susunan elemen antena berfungsi
seperti telinga, kulit, dan hidung, yaitu mampu
menerima kedatangan sinyal berupa sudut fasa
sinyal datang. Algoritma signal processing
berfungsi
seperti
otak,
yaitu
mampu
mengkorelasikan semua sinyal datang yang
dideteksi dan mengestimasinya sehingga dapat
ditentukan lokasi sinyal datang tersebut serta
mampu membedakan sinyal yang diinginkan
dan sinyal yang tidak diinginkan. Beamforming
berfungsi seperti mulut, yaitu mampu
memberikan informasi kepada user yang
dideteksi dengan cara mengirimkan kembali
sinyal tersebut pada arah yang sama saat
kedatangan sinyal tersebut.
D. Contoh Penerapan Smart Antenna
Teknologi smart antenna dapat diterapkan
pada berbagai teknik hybrid multiple access
seperti TDMA, FDMA, dan CDMA. Hal ini
sesuai dengan hampir semua metode modulasi
dan bandwidth atau pita frekuensi, yang
memungkinkan beberapa pengguna sel radio
yang sama pada frekuensi dan slot waktu yag
sama.
Teknik antena cerdas biasanya digunakan
pada prosesing sinyal akustik, memantau dan
memindai RADAR, radio astronomi, dan radio
teleskop, dan lebih banyak digunakan pada
sistem seluler seperti W-CDMA dan UMTS.

Anda mungkin juga menyukai