Es Krim Bayam Fix
Es Krim Bayam Fix
Oleh :
Fajar Eka Prabawa
Widya Aliffianisa
Fajar Nugraha
113020005
113020010
113020011
DAFTAR ISI
PROPOSAL USULAN PENELITIAN....................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................4
DAFTAR TABEL....................................................................................................5
I PENDAHULUAN.................................................................................................6
1.1
1.2
Identifikasi Masalah................................................................................10
1.3
1.4
Manfaat Penelitian...................................................................................10
1.5
Kerangka Pemikiran................................................................................10
1.6
Hipotesis Penelitian.................................................................................12
II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................13
2.1
Bayam......................................................................................................13
2.2
Es Krim....................................................................................................15
2.3
Bahan Penstabil.......................................................................................15
2.4
Sukrosa....................................................................................................16
3.1.2.
3.2.
Metode Penelitian....................................................................................20
3.2.1.
Penelitian Pendahuluan....................................................................20
3.2.2.
Penelitian Utama..............................................................................21
3.2.2.1
Rancangan Perlakuan................................................................21
3.3.
3.2.2.3
Rancangan Analisis...................................................................24
3.2.2.4
Rancangan Respon....................................................................25
Deskripsi percobaan................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................31
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Syarat Mutu Gula (Sukrosa).................................................................18
Tabel 2 Rancangan Pola Faktorial 3x3 dalam RAK.........................................22
Tabel 3 Lay Out Percobaan RAK Faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan......22
Tabel 4 Analisis Ragam untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK)...............24
Tabel 5 Kriteria Skala Hedonik Uji Organoleptik Es Krim Bayam...............26
I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian,
(1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat
Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian..
1.1
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar keseluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran zat bezi yang tinggi.
Menurut Balai Penelitian Tanaman Sayuran varietas bayam terdiri dari
Amaranthus cruentus yaitu bayam ageng atau bayam maksi. Amaranthus tricolor
dan Amaranthus hybridus adalah jenis bayam yang paling banyak ditanam sebagai
bayam sayur cabut di Indonesia. Nama lokal untuk bayam cabut tersebut
bermacam-macam. Ada yang menyebut bayam sekul, bayam sekop, bayam kakap,
bayam putih, bayam plastik, bayam prada, bayam sutera dan lain-lainnya.
Amaranthus caudatus dan Amaranthus paniculatus adalah taksonomi bayam
sangat kacau akibat terjadinya sub spesies baru hasil perkawinan silang antar
spesies yang berbeda. Amaranthus dubius adalah jenis ini biasanya memiliki
perawakan tubuh yang lebih tegap dari jenis bayam sayur lainnya. Amaranthus
hypochondriacus adalah termasuk dalam bayam yang dibudidayakan untuk
dipetik bijinya (bayam biji, grain amaranth, pseudocereal).
Ditinjau dari zat gizinya, bayam merupakan jenis sayuran hijau yang
bermanfaat bagi kesehatan. Mengkomsumsi bayam dapat berguna untuk
memberikan ketahanan tubuh dalam menanggulangi penyakit mata, kesehatan
kulit, dan selaput lendir (Bandini, 1992)
Didalam 100 bayam mengandung karbohidrat 6,5 gram, lemak 0,5 gram,
protein 3,5 gram, phospor 67 mg, dan besi 3,9 mg. Manfaat lain dari bayam
adalah terdapatnya vitamin B sehingga dapat mencegah penyakit beri beri,
memperkuat syaraf, dan melenturkan otot rahim. Dengan demikian mengkosumsi
bayam sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk memudahkan persalinannya.
Vitamin C yang terdapat dalam bayam dapat membantu menyenbuhkan oenyakit
sariawawn atau gusi berdarah. Zat besi yang terdapat dalam bayam dapat
mencegah anemia atau kurang darah dan memperkuat tulang dan gigi
(Bandini, 1992).
Dilihat dari segi komposisi, kandungan, serta harga. Bayam kami jadikan
bahan utama dalam pembuatan es krim sehingga diharapkan nantinya akan
menghasilkan es krim yang kaya akan kandungan-kandungan yang baik unruk
tubuh. Selain itu dapat menjadi produk alternatif serta menambah daya tarik
varietas bayam bagi masyarakat.
Identifikasi Masalah
1.3
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis dari
bayam, sebagai diversifikasi produk, dan memanfaatkan baym sebagai bahan
dasar makanan tradisional sehingga dapat menciptakan produk yang ekonomis.
1.5
Kerangka Pemikiran
Menurut penelitian Geovani (2013) jenis bahan penstabil yang digunakan
dalam pembuatan es krim jagung manis yang terbaik adalah dengan konsentrasi
bahan penstabil (CMC) sebesar 0,5%.
Menurut Furia (1975), CMC dikatakan sebagai bahan pengisi yang sangat
efisien pada konsentrasi 0,15% sampai 0,27% dari campuran, menghasilkan
bentuk yang baik. Berdasarkan perundang undangan bidang makana
Departemen Kesehatan penggunaan maksimal dari CMC antara 0,5% sampai
dengnan 2% perkilogram bahan.
Menurut Masykuri (2009) penambahan kuning telur sebagai emulsifier
alami yang terbaik dalam pembuatan es krim vanila berbahan baku krim susu dan
santan kelapa adalah dengan konsentrasi 1%.
Menurut Sri (2010) penambahan gula yang terbaik dalam kajian formulasi
(bahan baku, bahan pemantap) dan metode pembuatan terhadap kualitas es krim
adalah 15%.
Menurut Masykuri (2012) kombinasi 0% krim susu dengan 100% santan
kelapa adalah kombinasi terbaik dalam menghasilkan over run terbaik dalam
pembuatan es krim vanila berbahan baku susu krim dan santan kelapa.
-8oC. Tahap kedua disebut pengerasan produk dilakukan pada suhu sekitar -25 oC,
hal tersebut biasanya dilakukan pada industri kecil (Campbell dan Marshal, 1975).
1.6
Hipotesis Penelitian
10
II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Bayam, (1.2) Es Krim , (1.3) Bahan
Penstabil, (1.4) Sukrosa
2.1
Bayam
Tanaman bayam merupakan salah satu bahan sayuran yang bergizi tinggi dan
2010).
Bayam adalah salah satu komoditi sayuran yang sudah cukup dikenal
berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Seiring dengan laju pertumbuhan
penduduk dan pemenuhan akan kebutuhan pangan yang bergizi, bayam
merupakan salah satu komoditi sayuran yang dapat diandalkan bagi pemenuhan
kebutuhan vitamin dan mineral yang relatif mudah dan murah.
Sayuran bayam mengandung banyak serat, mineral, dan vitamin.
Keunggulan nilai nutrisi bayam sayuran terutama pada kandungan vitamin A
(beta-karoten), vitamin C; riboflavin dan asam amino thiamine dan niacin.
Kandungan mineral terpenting yang terkandung dalam bayam sayur adalah
kalsium dan zat besi, yang terakhir ini sangat penting untuk mengatasi anemia
(kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan mineral lain seperti
11
(kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan mineral lain seperti
seng (zink), magnesium, fosfor dan kalium. Kandungan pritein dalam bayam
ssayur ternyata lebih unggul dibandingkan dengan kangkung, khususnya pada
komposisi protein yang mudah dicerna (Lexander dkk. 1970).
Bayam (Amarantus spp) merupakan tumbuhan yang biasa dikenal untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar keseluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran zat bezi yang penting. Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi
dari pada sayuran lain (besi merupakan penyusun sitrokom, protein yang terlibat
dalam fotosintesis) sehingga berguna untuk penderita anemia. Menurut Balai
Penelitian Tanaman Sayuran Keunggulan nilai nutrisi bayam sayuran terutama
pada kandungan vitamin A (beta-karoten), vitamin C; riboflavin dan asam amino
thiamine dan niacin. Kandungan mineral terpenting yang terkandung dalam
bayam sayur adalah kalsium dan zat besi, yang terakhir ini sangat penting untuk
mengatasi anemia (kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan
mineral lain seperti (kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan
mineral lain seperti seng (zink), magnesium, fosfor dan kalium. Kandungan
pritein dalam bayam ssayur ternyata lebih unggul dibandingkan dengan kangkung,
khususnya pada komposisi protein yang mudah dicerna. Kandungan hidrat arang
bayam sayur cukup tinggi, dalam bentuk serat selulosa yang tidak tercerna. Serat
tidak tercerna tersebut sangat penting peranannya dalam membantu proses
pencernaan oleh lambung, sehingga dapat mencegah segala bentuk gangguan
lambung khususnya kanker lambung dan usus (Lexander dkk. 1970).
12
2.2
Es Krim
Es krim merupakan salah satu jenis makanan berbentuk beku yang dibuat
dengan cara membekukan campuran produk susu, gula, penstabil, pengemulsi dan
bahan-bahan lainnya yang telah dipasteurisasi dan dihomogenisasi untuk
memperoleh hasil yang seragam (Geovani 2013).
Es krim merupakan makanan beku yang dibuat dari produk sapi perah
seperti krim dan sejenisnya. Es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat
dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani
maupun nabati, gula dengan atau tanpa bahan makanan lain dan bahan makanan
yang diijinkan (Endang 2011).
Es krim mempunyai struktur berupa busa yaitu gas yang terdispersi dalam
cairan, yang diawetkan dengan pendinginan sampai suhu beku. Es krim tampak
sebagai wujud yang padu, tetapi bila dilihat dengan menggunakan mikroskop
akan tampak empat komponen penyusun yaitu padatan globula lemak susu, udara
yang ukurannya tidak lebih dari 0,1 mm, kristal-kristal kecil es, dan air yang
melarutkan gula, garam dan protein susu (Ismunandar 2004).
2.3
Bahan Penstabil
Bahan penstabil yang digunakan dalam pembuatan es krim bahan
penstabil diantaranya telur dan maizena dalam hal ini telur berfungsi sebagai
stabilizer. Stabilizer juga biasa digunakan dalam setiap pembuatan es krim.
Stabilizer berfungsi untuk menstabilkan pengadukan dan molekul udara pada
adonan. Stabilizer juga berfungsi sebagai penambah rasa, memperbaiki tekstur,
dan penghambat pengkristalan. terdapat dua macam stabilizer yang biasanya
13
digunakan dalam pembuatan es krim, yaitu : Telur (sebagai stabilizer alami) dan
stabilizer es krim buatan (Skwetiau, 2013).
Bahan emulsifier dipakai untuk memperbaiki tekstur es krim yang
merupakan campuran air dan lemak. Molekul emulsifier akan menggantikan
membrane protein, satu ujung molekul akan melarut di air, sedangkan ujung
lainnya akan melarut di lemak. Lecitin, molekul yang terdapat dalam kuning telur,
adalah contoh emulsifier alami. Selain itu, dapat digunakan mono atau di-gliserida
atau polisorbat yang dapat mendispersikan globula lemak dengan lebih efektif
(Ismunandar, 2004).
Bahan penstabil berfungsi menjaga air di dalam es krim agar tidak
membeku besar dan mengurangi kristalisasi es. Bahan penstabil yang umum
digunakan dalam pembuatan es krim dan frozen dessert yang lain adalah CMC
( carboxymethyl cellulose), gelatin, Naalginat, karagenan, gum arab, dan pectin
(Endang 2011).\
2.4
Sukrosa
14
bentuk cairan sukrosa (sirup). Pada pembuatan sirup, gula pasir (sukrosa)
dilarutkan dalam air dan dipanaskan, sebagian sukrosa akan terurai menjadi
glukosa dan fruktosa, yang disebut gula invert. Inversi sukrosa terjadi dalam
suasana asam. Gula invert ini tidak dapat berbentuk kristal karena kelarutan
fruktosa dan sukrosa sangat tinggi (Winarno, 1997).
Sukrosa dalam pembuatan produk makanan berfungsi untuk memberi rasa
manis dan dapat pula sebagai pengawet yaitu dalam konsentrasi yang tinggi dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme, dapat menurunkan aktifitas air dari
bahan pangan (Buckel et al., 1987).
Parameter Uji
Satuan
Persyaratan
GKP 1
GKP 2
1.
Warna
1.1.
Warna kristal
CT
4,0-7,5
7,6-10,0
1.2.
2.
3.
4.
5.
6.
IU
mm
%
Z
%
81-200
0,8-1,2
maks 0,1
min 99,6
maks 0,10
201-300
0,8-1,2
maks 0,1
min 99,6
maks 0,15
15
6.1.
7.
mg/kg
maks 30
maks 30
7.1.
Timbal (Pb)
mg/kg
maks 2
maks 2
7.2.
Tembaga (Cu)
mg/kg
maks 2
maks 2
maks 1
maks 1
16
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam pembuatan es krim bayam
17
Penelitian utama ini terdiri dari rancangan perlakuan, rancangan percobaan dan
rancangan respon.
3.2.2.1 Rancangan Perlakuan
Rancangan perlakuan pada penelitian utama terdiri dari dua faktor yaitu
variasi perbandingan sari bayam dan susu (A) dan konsentrasi CMC (B).
Variasi perbandingan sari bayam dengan susu (A) terdiri dari tiga taraf,
yaitu :
a1 = perbandingan sari bayam : susu = 1 : 1
a2 = perbandingan sari bayam : susu = 1 : 2
a3 = perbandingan sari bayam : susu = 1 : 3
18
a1 (1 : 1)
a2 (1 : 2)
a3 (1 : 3)
b1 = 0,4 %
a1b1
a1b1
a1b1
b2 = 0,5 %
a1b2
a1b2
a1b2
b3 = 0,6 %
b1 = 0,4 %
a1b3
a2b1
a1b3
a2b1
a1b3
a2b1
b2 = 0,5 %
a2b2
a2b2
a2b2
b3 = 0,6 %
b1 = 0,4 %
a2b3
a3b1
a2b3
a3b1
a2b3
a3b1
b2 = 0,5 %
a3b2
a3b2
a3b2
b3 = 0,6 %
a3b3
a3b3
a3b3
Kelompok Ulangan 1
a3b2
a3b3
a1b2
a2b2
a1b3
a3b1
a2b3
a1b1
a2b2
Kelompok Ulangan 2
a3b3
a1b3
a3b1
a1b2
a2b3
a1b1
a3b2
a2b1
a1b1
Kelompok Ulangan 3
a2b2
a1b2
a3b2
a2b1
a3b3
a2b3
a3b1
a1b3
(Gaspersz, 1995).
Model Matematika untuk rancangan acak kelompok pola faktorial 3 x 3
dengan 3 kali ulangan adalah :
Yijk
= + Kk + Ai + Bj + (AB)ij + ()ijk
Keterangan
B
Yijk
19
Kk
Ai
BJ
20
Derajat
Jumlah
(r-1)
(AB-1)
(A-1)
Kuadrat
Fhitung Ftabel 5%
KTK
KTP
KT (A)
KTP/ KTG
KT
Faktor B
(B-1)
JK (B)
KT (B)
(A)/KTG
KT(B)/KT
Interaksi (PL)
(A-1) (B-1)
JK(AB)
JK (AB)
G
KT(AB)/K
TG
Galat
AB(r-1)
Total
r AB-1
(Sumber : Gaspersz, 1995)
JKG
JKT
KTG
-
21
22
Kriteria penilaian yang diuraikan terdiri dari tingkat tertentu seperti yang
terlihat pada tabel 4. Hasil penelitian dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam
formulir pengisian, selanjutnya data tersebut diolah secara statistik untuk melihat
perbedaan penilaian dalam tingkat kesukaan konsumen terhadap produk es krim
bayam pada setiap atribut mutu.
Tabel 5 Kriteria Skala Hedonik Uji Organoleptik Es Krim Bayam
Skala Hedonik
Amat sangat tidak suka
Sangat tidak suka
Tidak suka
Suka
Sangat suka
Sangat suka sekali
Amat sangat suka
(Sumber: Soekarto, 1985)
3.3.
Skala Numerik
1
2
3
4
5
6
7
Deskripsi percobaan
Proses pembuatan es krim bayam meliputi beberapa tahap yaitu: persiapan
23
proses blansir dapat menginaktifkan enzim. Proses blansir ini dilakukan pada
suhu 90oC selama 1 menit, 2 menit, dan 3 menit.
4; Pencampuran
Bayam yang telah diblansir kemudian ditambahkan dengan air agar
mendapatkan ekstrak sari bayam sebanyak banyaknya.
5; Penghancuran
Setelah dilakukan proses pencampuran air kemudian bayam dihancurkan
dengan menggunakan mixer sehingga sari bayam dapat lebih terekstrak oleh air.
7; Penyaringan
Penyaringan dilakaukan agar bayam yang telah dihancurkan oleh mixer
dapat terpisah dari ampas sehngga didapatkan sari bayam.
8; Pencampuran
Sari bayam yang telah dilakukan penyaringan kemudian dicampurkan
dengan gula, kuning telur sebagai penstabil, CMC, gula, dan susu.
9; Pengukuran volume awal
Volume keseluruhan bahan kemudian diukur dengna menggunakan gelas
kimia sehingga didapatkan volume awal.
10; Homogenisasi
Bahan seluruhnya dilakukan homogenasi pada suhu -5 oC 8oC pada es
krim maker sehingga terjadinya peningkatan volume es krim
11; Pengukuran volume akhir
Volume akhir es krim di ukur dengan menggunakan gelas kimia sehingga
didapatkan volume akhir es krim.
24
25
26