Rekayasa Hidrologi Modul 14 Perhitungan Debit Banjir Rencana Dengan Hidrograf Rekayasa Hidrologi
Rekayasa Hidrologi Modul 14 Perhitungan Debit Banjir Rencana Dengan Hidrograf Rekayasa Hidrologi
REKAYASA HIDROLOGI
MODUL 14
Perhitungan Debit Banjir
Rencana Dengan Hidrograf
Bab XIV - 1
Bab XIV - 2
= (Ptot Pnet) / t
= (Ptot Q) / lamanya hujan
= (d (P Q)) / dt
i Windek
; dimana i = intensitas hujan.
i
Bab XIV - 3
Windex
F,
Te
P
R.O
se
Fe P Q.O Se
Te
Te
Q = debit rencana
C = Koef Limpasan (berbeda-beda untuk macam-macam
D.A.S. harus ditentukan berdasarkan
R.O
P
i = Intensitas hujan
A = Luas D.A.S
Yang termasuk cara rational ini, adalah :
Bab XIV - 4
- Metoda Melchior
- Metoda Weduwen
- Metoda Haspers
Ketiga Metoda di atas mengikuti konsep yang sama tetapi masing-masing metoda
mempunyai parameter yang berbeda.
Metoda Melchior
Rumus yang dipakai dikenal sebagai rumus Pascher, yaitu:
Qp = ..q.A
Limpasan
= Koef. Limpasan =
Curah hujan total
Hujan rata-rata di D.A.S. ybs
= koefisien reduksi =
Limpasan
Curah hujan total
= 0.2 +
0.8
tc 1
tc = waktu konsentasi = waktu yang dibutuhkan oleh air untuk bergerak dari titik
terjauh mencapai titik tertentu dihilir sungai (mulut D.A.S.)
= koef Reduksi
=
T 1
.F
T 9
180 F
180
Indonesia)
Bab XIV - 5
2.4. T 360
6T 7
(m3/det/km)
A = Luas D.A.S.(km2)
Qp = debit puncak banjir (m3/det)
Ketiga metoda ini, dahulu sering dipakai di Indonesia, tetapi kini telah ditinggalkan,
karena dianggap estimasinya terlalu besar (Over estimate).
14.4. Metoda Empiris (Empirical Method)
Rumus-rumus berikut ini digunakan, dengan mendasarkan ketentuan-ketentuannya
pada hasil pengamatan. Rumus-rumus empiris yang sudah dipakai antara lain :
Unit graph method/ Actual unit hydrograph Sherman L.K. 1932.
Synthetic unit Hydrograph Snyder. FF. 1938.
Dimensionless Unit Hydrograph.
Distribution Graph.
14.4.1. Metode Unit Graph (Unit Graph Method/ActualUnit Hidrograph)
Dalam metode ini dikemukakan bahwa unit hydrografh hasil pengolahan data dan
pengukuran merupakan salah satu alat untuk memperkirakan hidrograph jika
diketahui data curah hujan, selama karakteristik fisik daerah aliran tidak mengalami
banyak perubahan. Metode ini dipergunakan bila data-data yang tersedia didapatkan
dengan periode pendek dan berlaku untuk D.A. yang tidak terlalu besar.
Prosedure Pengerjaan Hidograf Satuan (Actual Unit Hydrograph):
1. Dari pencatatan hujan lebat, yang turun merata di suatu daerah, pilih beberapa
intensitas dengan duration tertentu.
2. Dari pencatatan data debit banjir, dipersiapkan hidrograph banjir (Flood
Hydrograph) selama beberapa hari sebelum dan sesudah perioda hujan pada butir
1
3. Pisahkan aliran dasar (Base Flow): terhadap aliran permukaan dengan berbagai
metoda yang ada
4. Dari hasil pemisahan ini, akan didapat/ dihitung ordinat aliran dasar dan ordinat
limpasan langsung
5. Dihitung vol. limpasan langsung dengan persamaan:
Bab XIV - 6
Heff = deff =
A
A
Q net .t
(cm)
A
Debit Total
(m3/det)
Aliran Dasar
(m3/det)
(1)
(2)
(3)
Q
heff =
net
Ordinat limpasan
langsung
(m3/det)
(4) = (2) (3)
Ordinat
hidrograph
satuan (m3/det)
(5) = (4)/heff
..............................
net
. t
Q net . x 60 x 60 t
A
Dimana:
Q = debit (m3/det)
A = Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) (m2)
T = periode / durasi waktu lamanya debit aliran (detik atau jam)
Contoh soal 1 :
Data dibawah ini (Tabel 14.2) adalah hasil pengukuran aliran dan hujan lebat dengan
duration 6 jam, luas daerah pengaliran sungai yang diukur ini = 316 Km2.
Bab XIV - 7
Pertanyaan :
1. Hitung dan gambar unit hydrograph dengan duration 6 jam
2. Hitung tinggi hujan reff. Yang diwakili oleh Flood Hyidrograph
Tabel No. 14.1. Data Debit Aliran
Waktu :
1 Juni 0.00
6.00
12.00
18.00
2 Juni 0.00
6.00
12.00
18.00
Waktu
3 Juni 0.00
6.00
12.00
18.00
1 Juni 0.00
= (4) t
c) Menghitung volume limpasan langsung dengan persamaan
t
heff =
net . dt
Q net t
A
Bab XIV - 8
kol (4)
heff
Debit Total
(m3/det)
Aliran Dasar
(m3/det)
(1)
(2)
(3)
1 Juni
2 Juni
3 Juni
4 Juni
0.00
6.00
12.00
18.00
0.00
6.00
12.00
18.00
0.00
6.00
12.00
18.00
0.00
17,0
113,2
254,5
198,0
150
113,2
87,7
67,9
53,8
42,5
31,1
22,64
17,00
Ordinat limpasan
langsung
(m3/det)
(4) = (2) (3)
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
0
96,2
237,5
181
131
96,2
70,7
50,9
36,8
25,5
14,1
5,64
0
Ordinat
hidrograph
satuan (m3/det)
(5) = (4)/heff
0
14,846
36,651
27,932
20,252
14,846
10,910
7,855
5,679
3,935
2,176
0,870
0
Qnet = 947,54
947,54.6.60.60
Heff =
= 0,0648 m = 6,48 cm
316000000
Bab XIV - 9
03
06
09
12
15
18
21
24
03
06
09
12
15
18
21
24
110
365
500
390
310
250
235
175
130
95
65
40
22
10
Asumsikan kehilangan air awal = 5 mm, indeks infiltrasi = 2,5 mm/jam, aliran dasar
(base flow) = 10 m3 / det
Bab XIV - 10
Penyelesaian :
=2
x kolom (2)
= 6,15 x kolom (2)
= 3,75 x kolom (2)
Bab XIV - 11
Jam
(1)
03
06
09
12
15
18
21
24
03
06
09
12
15
18
21
24
03
06
09
Ordinat unit
Hidograph
(m3/det)
(2)
0
110
365
500
390
310
250
235
175
130
95
65
40
22
10
0
U1
(m3/det)
(2) x heff
I
0
220
730
1000
780
620
500
470
350
250
190
130
80
44
20
0
Bae
Flow
(m3/det)
(7)
Ordinat
Limpasan
(m3/det)
(8)=(6)+(7)
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
230
1482,5
3886,25
5532,75
5137,5
4065
3330
2883,75
2332,5
1733,75
1268,5
885
567,75
328,5
160
47,5
10
Bab XIV - 12
** qp = C p. tp
1 x
2
* y = 10-a
dengan :
y = Q/Qp
x = t/Tp
a = 1.32 2 + 0.15 + 0.045
=
Qp . Tp
W
Qp . Tp
= heff . A
Qp = debit maksimum limpasan total [m3/det]
= qp. Heff. A.
n, Ct, & Cp. Didapat dengan Trial & Error sehingga hydrograph banjir (Flood
hydrograph) hasil perhitungan = hasil pengamatan.
Bab XIV - 13
Prosedure pembuatan
1) Menentukan satuan curah hujan efektif. (heft) dan tr = time duration.
heft = 1 mm atau 1 cm atau 1 inch.
tr
= 1 jam atau 1 menit.
2) Menentukan nilai Ct, Cp, n untuk kemudian menghitung:
- tp. (lag.time = Ct. (Lc. L")
- qp. (debit max unit hydrogaph / Km2 bias)
C p
= 275 t p
t p
5,5
(seharusnya te = tr)
1 x
2
y = 10-a
Bab XIV - 14
dengan :
y = Q/Qp
x = t/Tp
a = 1.32 2 + 0.15 + 0,045
=
Qp . Tp
W
Qp . Tp
= heff . A
-
1 mm atau 1 inch
A
A
Bila heff = 1 satuan curah hujannya.
Maka ordinat Q dikoreksi.
Bab XIV - 15
daerah aliran).
1. Rumus Dicken : Q = C. A3/4
Q = debit (m3/det)
A = luas d.a.s: (km2)
C = 11.4 untuk area dengan hujan tahunan 24" s/d 50
= 13.9 - 19.5 untuk Madya Pradesh (India Tengah)
= 22.2 25 untuk Ghat Barat.
Batasan : Umumnya dipakai untuk daerah dengan ukuran sedang (di daerah India Utara
dan Tengah)
2. Rumus Boston Society : Q =
1290 . R
.A
T
Q = debit
T = time base dari hydrograph (jam)
R = faktor hujan
Batasan : Penggunaan lebih umum, selama tersedia data hydrograph hasil pengamatan
dan data hujan.
3. Rumus-rumus lain
(dengan penggunaan yang terbatas).
14.5. Istilah Istilah
Tinggi hujan efektif
Lag Time
Time rise to peak
03
06
09
12
15
18
21
24
03
06
09
12
15
18
21
24
110
365
500
390
310
250
235
175
130
95
65
40
22
10
Bab XIV - 16
Hid
(m3/det)
Asumsikan Kehilangan Air Awal = 5 mm, Indeks Infiltrasi = 2,5 mm/jam, aliran
dasar (base flow) = 15 m3/det
14.7. Referensi
1. Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sosrodarsono , Kensaku Takeda, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta , 1976.
2. Hydrotogi for Engineers, Ray K. Linsley Ir. Max. A. Kohler, Joseph L.H.
Apaulhus.Mc.Grawhill, 1986.
3. Mengenal dasar dasar hidrologi, fr. Joice Martha, Ir. Wanny Adidarma Dipl. H.
Nova, Bandung.
4. Hidrologi & Pemakaiannya, jilid I, Prof. Ir. Soemadyo, diktat kuliah ITS. 1976
5. Hidrologi Teknik Ir. CD. Soemarto, Dipl. HE