BAB 2
KONDISI UMUM WILAYAH METROPOLITAN
BANDUNG RAYA
2.1
2.1.1
daerah
bidang
sosial
budaya
dan
kehidupan
tersebut
tercermin
pada
kuantitas
penduduk
dan
kualitas
pengendalian
laju
pertumbuhan
penduduk,
baik
laju
Jawa
(LPP)
Wilayah
Metropilitan Bandung Raya yang masih tinggi dipicu oleh tingginya angka
kelahiran dan migrasi masuk Metropolitan Bandung Raya.
Pembangunan kualitas hidup manusia Metropolitan Bandung Raya
tetap menjadi prioritas pembangunan daerah. Perkembangan kualitas
sumber daya manusia (SDM) Metropilitan Bandung Raya menunjukkan
perkembangan
yang
semakin
membaik.
Hal
tersebut
antara
lain
bidang
pendidikan
telah
dilaksanakan
dengan
pendidikan,
peningkatan
partisipasi
anak
usia
sekolah,
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
pengembangan
pendidikan
luar
sekolah,
pengembangan
sekolah
akses
pelayanan
masyarakat
kesehatan
terhadap
berbasis
kesehatan
masyarakat
dan
terus
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
dan
kebudayaan
di
Jawa
mengembangkan
Barat
kebudayaan
ditujukan
untuk
daerah
serta
kehidupan
beragama
di
Metropolitan
Bandung
Raya
kehidupan
bermasyarakat.
Kondisi
tersebut
menciptakan
ekonomi
Jawa
kecenderungan
Barat
pasca
meningkat.
krisis
tahun
Peningkatan
1997
tersebut
2- 3
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
perdagangan
di
Jawa
Barat
difokuskan
pada
baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Pengembangan sistem
distribusi diarahkan untuk memperlancar arus barang, memperkecil
disparitas antar daerah, mengurangi fluktuasi harga dan menjamin
ketersediaan barang kebutuhan yang cukup dan terjangkau oleh
masyarakat. Adapun peningkatan akses pasar baik dalam negeri maupun
luar negeri dilakukan melalui promosi produk Jawa Barat.
Metropolitan Bandung Raya memiliki potensi pariwisata yang sangat
beragam baik dari sisi produk wisata maupun pasar wisatawan, dengan
alam dan budaya yang dimiliki sebagai modal dasar pengembangan daya
tarik wisata. Peringkat sektor pariwisata secara nasional dilihat dari
jumlah kunjungan wisatawan berada pada posisi 3 setelah DKI Jakarta dan
Bali. Kendala yang masih dihadapi adalah belum tertatanya objek wisata
dan masih rendahnya kualitas infrastruktur pendukungnya.
Iklim
investasi
di
Metropolitan
Bandung
Raya
menunjukkan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
Metropolitan
Bandung
Raya
merupakan
pusat
layanan
kesejahteraan
melalui
peningkatan
fasilitas
dan
kualitas
yang
direncanakan
selain
sesuai
peraturan
yang
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
ditetapkan,
juga
sesuai
dengan
keputusan
masyarakat
yang
bersangkutan.
Tabel 2.1
Ketersediaan Sarana Peribadatan
Wilayah Metropolitan Bandung Raya Tahun 2014
Kabupaten/Kota
Mesj
id
Peribadatan
Langg
ar/
Gerej
Surau/
a
Musho
la
6.553
93
1.470
-
Kabupaten Bandung
5.085
Kabupaten Sumedang
948
Kabupaten Bandung
754
673
Barat
Kota Bandung
2.354
1.505
Kota Cimahi
3.402
1.569
Sumber : Jawa Barat dalam Angka, Tahun
Pura
1
1
36
392
41
2015
4
2
Puskes
mas
Keliling
262
209
Kesehatan
Balai
Posyan
Pengoba
du
tan
309
1.601
77
1.014
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
Kabupaten/Kota
Puskes
mas
Keliling
Kesehatan
Balai
Posyan
Pengoba
du
tan
Kabupaten Bandung
33
41
1.157
Barat
Kota Bandung
149
653
1.079
Kota Cimahi
63
48
284
Sumber : Jawa Barat dalam Angka, Tahun 2015
perdagangan
yang
terjadi
di
Kota
Bandung,
baik
2- 7
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
dari
jumlah
penduduk
Kota
Bandung
2.374.198
jiwa,
2- 8
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
3. Kabupaten Bandung
Di Kabupaten Bandung, yang telah memperoleh pelayanan air
minum PDAM Tirta Raharja adalah 12 kecamatan dari 31 kecamatan
yang ada di Kabupaten Bandung. Sistem pelayanan air minum di
Kabupaten Bandung terdiri dari 3 (tiga) cabang dan 4 (empat) unit.
Jumlah pelanggan PDAM Tirta Raharja di Kabupaten Bandung adalah
30.130 pelanggan dengan rincian sebagai berikut :
1. Cabang Soreang 11.925 SL dengan daerah pelayanan :
Soreang : 6.974 SL
Pangalengan : 2.947 SL
Banjaran : 1.842 SL
Ciwidey : 62 SL
2. Cabang Ciparay 7.746 SL dengan daerah pelayanan :
Ciparay : 4.629 SL
Baleendah : 1.827 SL
Pacet : 272 SL
Bojongsoang : 1.018 SL
3. Cabang Rancaekek 10.459 SL dengan daerah pelayanan :
Rancaekek : 4.616 SL
Cicalengka : 576 SL
Majalaya : 5.142 SL
Cileunyi : 125 SL
Permasalahan yang ada dalam sistem penyediaan air bersih di
Kabupaten Bandung adalah sebagian besar kota-kota yang telah
memiliki
sistem
pengolahan
belum
memanfaatkan
kapasitas
ke
seluruh
wilayah
kota
dan
masih
tingginya
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
pelayanan
adalah
717.436
jiwa,
sehingga
cakupan
yang
terdapat
di
Kabupaten
Sumedang.
Jumlah
2- 10
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
E. Penyediaan Listrik
Beban puncak sistem kelistrikan di provinsi Jawa Barat saat ini
sekitar 5.000 MW. Beban dipasok oleh pembangkit yang berada di
grid 150 kV dan juga dipasok oleh GITET 500kV, dengan jumlah
pasokan sebesar 5.400 MW. Sebanyak 400 MW dikirim ke sistem
Jakarta dan Jateng.
Pembangkit yang berada di grid 150 kV di Jawa Barat adalah PLTP
(Kamojang, Darajat Wayang Windu, Salak), PLTA (Ubrug, Kracak,
Cikalong, Jatiluhur, Plengan, Bengkok) dan PLTG Sunyaragi dengan
kapasitas 1.400 MW.
Pasokan dari grid 500 kV adalah melalui 5 GITET, yaitu Bandung
Selatan, Cibatu, Cirata,Tasik dan Mandirancan dengan kapasitas
5.000 MVA. Peta sistem kelistrikan Jawa Barat ditunjukkan pada
gambar berikut:
Kelistrikan Provinsi Jawa Barat terdiri atas 6 sub-sistem yaitu:
2- 11
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
Perkotaan
Metropolitan
Bandung
Raya
sangat
bervariasi
dan
2- 12
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
banjir
di
beberapa
tempat.
Secara
umum
dan
pemeliharaan
yang
kurang
memadai
yang
dan
dana.
Akibatnya
sistem
drainase
terganggu
Tata
guna
lahan
di
daerah
sempadan
meningkatkan
laju
dan
gangguan
kesehatan
bagi
masyarakat
resapan
air
yang
masuk
ke
dalam
tanah.
pembangunan
yang
meningkat,
mengakibatkan
frekuensi
dan
memperluas
daerah
genangan
air.
2- 13
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
pengolahan.
Wilayah
Bandung
Tengah-Selatan
dilayani
melalui
saluran
2- 14
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
masih
menggunakan
MCK
umum.
Yang
harus
diperhatikan
dalam permasalahan air limbah adalah beban pencemaran air
limbah yang ditimbulkan oleh sektor industri dan domestik.
Rendahnya jangkauan pelayanan dan tingkat ekonomi masyarakat
menyebabkan beban pencemaran yang tinggi terhadap badan air
permukaan karena tidak tersedianya fasilitas sanitasi yang baik,
seperti MCK dan septik tank Air limbah domestik pada suatu daerah
dapat diprediksikan sebesar 70% dari kebutuhan air bersihnya.
Asumsi inilah yang digunakan sebagai dasar dalam penghitungan
proyeksi produksi air limbah domestik Kawasan Perkotaan Cekungan
Bandung.
H. Pengelolaan Persampahan
Sampah adalah limbah yang bersifat padat dan terdiri dari zat
organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dalam
kegiatan keseharian manusia (SKSNI Dept. PU,1990). Besar kecilnya
timbulan sampah perkapita sangat ditentukan oleh berbagai macam
faktor yang diantaranya adalah tingkat ekonomi dan pola konsumsi
masyarakat.
Pengelolaan
Bandung
sampah
umumnya
akhir
secara
di
Kawasan
eksisting
Perkotaan
menerapkan
Cekungan
metode
buruknya
kualitas
lingkungan
fisik-kimia
dan
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
seperti
yang
terjadi
pada
eks
TPA
Leuwigajah.
dan
menimbulkan
masalah
pada
saluran
Dalam
penanganan
persampahan
Wilayah
Metropolitan
Timbunan Sampah
Kota (m3/hari)
1.170,704
2.186,452
3.150,262
Kabupaten Bandung
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Bandung
Barat
Kota Bandung
7982,186
Kota Cimahi
1.439,658
Sumber : Jawa Barat dalam Angka, Tahun 2015
2.859,357
358,878
947,822
5.132,502
1.079,744
2.1.5 Hukum
Pembangunan
mewujudkan
Bidang
harmonisasi
Hukum
produk
di
hukum
daerah
yang
diarahkan
dapat
untuk
mendukung
Laporan Akhir
Penyusunan Rencana Besar Pembangunan Wilayah Metropolitan Bandung Raya
berbagai kendala karena belum didukung oleh sistem hukum yang mapan,
aparatur hukum yang bersih serta prasarana dan sarana yang memadai.
Kondisi tersebut lebih lanjut menyebabkan penegakkan hukum yang
lemah dan perlindungan hukum dan HAM belum dapat diwujudkan.
Peraturan perundang-undangan yang baru, selain banyak yang saling
bertentangan
juga
pelaksanaannya.
tidak
Hal
segera
tersebut
ditindaklanjuti
mengakibatkan
dengan
daerah
peraturan
mengalami
daerah,
yang
dapat
berpengaruh
terhadap
pelayanan
kepada
masyarakat.
Dalam penegakkan HAM telah disusun Rencana Aksi Nasional Hak
Asasi
Manusia
(RAN-HAM)
yang
melibatkan
seluruh
stakeholders
2- 17