Anda di halaman 1dari 3

Limit Switch

. Disamping ini adalah gambar sebuah sensor yang dinamakan limit


switch atau dalam bahasa Indonesia, bisa juga disebut sensor pembatas, dalam artian
mendeteksi gerakan dari suatu mesin sehingga bisa mengontrolnya atau memberhentikan
gerakan dari mesin tersebut sehingga dapat membatasi gerakan mesin dan tidak sampai
kebablasan, pemakaiannyapun sangat umum dan banyak.
Limit switch juga mempunyai prinsip kerja yang sederhana, sehingga sangat mudah
untuk dipahami. Hampir setiap mesin-mesin produksi yang ada di industri menggunakannya,
sehingga andaikan ada seorang siswa yang melakukan praktek kerja lapang (PKL) di sebuah
industri pasti akan dengan mudah menemukannya.
Ada berbagai jenis dan model Limit switch yang ada, tergantung dari tipenya, gambar
diatas adalah salah satu diantaranya.
Pengenalan.
Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada bagian actuator nya
tertekan suatu benda dengan kekuatan yang cukup, baik dari samping kiri ataupun kanan,
mempunyai micro switch dibagian dalamnya yang berfungsi sebagai pengontak, gambar
batang yang mempunyai roda itu namanya actuator lalu diikat dengan sebuah baud, berfungsi
untuk menerima tekanan dari luar, roda berfungsi agar pada saat limit switch menerima
tekanan , bisa bergerak bebas, kemudian mempunyai tiga lubang pada body nya sebagai
tempat dudukan baud pada saat pemasangan.
Cara Kerja.
Ketika actuator dari Limit switch tertekan suatu benda baik dari samping kiri ataupun
kanan sebanyak 45 derajat atau 90 derajat ( tergantung dari jenis dan type limit switch )
maka, actuator akan bergerak dan diteruskan ke bagian dalam dari limit switch, sehingga
mengenai micro switch dan menghubungkan kontak-kontaknya.
Pada micro switch terdapat kontak jenis NO dan NC, kemudian kontak ini
mempunyai beban kerja sekitar 5 A, untuk dihubungkan ke perangkat listrik lainnya, selain
itu limit switch juga mempunyai head atau kepala tempat dudukan actuator, pada bagian atas
dari limit switch, posisinya bisa dirubah-rubah sesuai dengan kebutuhan.

Penerapan.
Contoh-contoh penggunaan limit switch.
Sensor door open/close.

Sensor cylinder up/down.

Sensor Safety equipment (emergency stop).

Sensor position.

Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi
menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya
akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah
ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam
kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi
perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor
posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada gambar
berikut.
Gambar Simbol Dan Bentuk Limit Switch

Limit switch umumnya digunakan untuk : Memutuskan dan menghubungkan rangkaian


menggunakan objek atau benda lain. Menghidupkan daya yang besar, dengan sarana yang
kecil. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek. Prinsip kerja limit switch diaktifkan
dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya
sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit
switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close)
dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan. Konstruksi dan simbol limit
switch dapat dilihat seperti gambar di bawah.

Sensor Thermocouple
Sensor termokopel adalah sensor yang mampu mengukur suhu sangat
tinggi sehingga sensor suhu thermocouple ini sering digunakan untuk industri
pengolahan minyak atau baja. Sensor suhu termokopel memiliki nilai output
yang kecil pada kondisi level noise yang tinggi, sehingga memerlukan
pengkondisi sinyal agar nilai output tersebut dapat dibaca.
Sejarah Thermocouple Berasal dari kata Thermo yang berarti energi panas dan
Coupleyang berarti pertemuan dari dua buah benda. Thermocouple adalah
transduser aktif suhu yang tersusun dari dua buah logam berbeda dengan titik

pembacaan pada pertemuan kedua logam dan titik yang lain sebagai outputnya.
Thermocouple merupakan salah satu sensor yang paling umum digunakan untuk
mengukur suhu karena relatif murah namun akurat yang dapat beroperasi pada
suhu panas maupun dingin.

Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan


Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam
sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum kompas.
Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas ternyata bergerak.
Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi pada logam
menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum
kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan efek Seebeck.

Anda mungkin juga menyukai