Anda di halaman 1dari 17

#4.

FERROCEMENT
Nast@in

PENGERTIAN
Ferrocement adalahsuatu tipe dinding tipis
beton bertulang yang dibuat dari mortar
semen hidrolis diberi tulangan dengan kawat
anyam/kawat jala (wiremesh) yang menerus
dan lapisan yang rapat serta ukuran kawat
relatif kecil.

Sejarah Ferrocement
Teknologi Ferosemen pertama kali diajukan hak patennya

oleh Joseph-Louis Lambot tahun 1852 di Perancis dengan


membangun 2 perahu pada tahun 1848 dan tahun 1849.
Pada tahun 1940, Pier Luigi Nervi, seorang insinyurarsitek Italia, menghidupkan kembali konsep ferosemen
dengan membangun sebuah kapal untuk memancing.
Setelah perang dunia ke-2 , Nervi menunjukkan kembali
kelebihan ferosemen dengan membangun kapal pancing
165 ton, diberi nama Irene, dengan dinding kapal
ferosemen tebal 35 mm yang lebih ringan dibandingkan
menggunakan bahan kayu.
Pada awal tahun 1960, akhirnya ferrocement dapat
diterima secara luas untuk konstruksi kapal laut di
Inggris, Selandia Baru, Canada dan Australia. Pada tahun
1968, FAO mengadakan proyek pembuatan kapal
ferosemen di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, Uni Soviet.

BAHAN
mortar semen hidrolis diberi tulangan

dengan kawat anyam/kawat jala


(wiremesh) yang menerus dan lapisan
yang rapat serta ukuran kawat relatif kecil
Anyaman ini bisa berasal dari logam atau
material lain yang tersedia. Kehalusan dan
komposisi matriks mortar seharusnya
sesuai dengan sistem anyaman dan
selimut (pembungkusnya). Mortar yang
digunakan dapat juga diberi serat/fiber.

Perbedaan Ferosemen dengan


beton bertulang
SIFAT FISIK

1. Lebih tipis
2. Memiliki tulangan yang terdistribusi pada
setiap ketebalannya
3. Penulangan 2 arah
4. Matriksnya hanya terdiri dari agregat halus
dan semen

SIFAT MEKANIK
1. Sifat-sifat seragam dalam 2 arah
2. Umumnya memiliki kuat tarik dan kuat lentur
3.
4.
5.
6.
7.

yang tinggi
Memiliki ratio tulangan yang tinggi
Daktilitas meningkat sejalan dengan
peningkatan rasio tulangan anyam.
Kedap air tinggi
Lemah terhadap temperatur tinggi
Ketahanan terhadap beban kejut lebih tinggi.

Proses / pembuatan /
pemeliharaan / perbaikan
1. Metode pembuatan berbeda dengan
beton bertulang
2. Tidak memerlukan keahlian khusus.
3. Sangat mudah dalam perawatan dan
perbaikan
4. Biaya konstruksi untuk aplikasi di laut
lebih murah dibandingkan kayu, beton
bertulang atau material komposit.

APLIKASI FEROSEMEN DI
INDONESIA
Struktur ferosemen yang mudah dikerjakan

dan ramah lingkungan sangat cocok untuk


diterapkan diberbagai bentuk konstruksi.
Bentuk penulangan yang tersebar merata
hampir diseluruh bagian struktur
memungkinkan untuk dibuat struktur tipis
dengan berbagai bentuk struktur sesuai
dengan kreasi perencananya.

Bangunan Monumental
Bangunan monumental dengan struktur

ferosemen pertama kali dibangun adalah


Menara Masjid di Jl. Cisitu Lama, Bandung pada
tahun 1980.
Struktur ferosemen juga digunakan untuk
membuat gerbang Kebun Binatang Ragunan
pada tahun 1984.
Bangunan monumental terbesar di Indonesia
dari struktur ferosemen Menara Siger di
Bakauheni-Lampung yang dibangun tahun
2006.

Menara siger

Pintu Gerbang Ragunan

Bangunan Atap Masjid


Masjid Bagus Kuning
Palembang dibangun
tahun 1985 dengan
bentangan dari sudut ke
sudut sepanjang 38
meter. Selain berbentuk
kubah, ferosemen ini juga
dapat dibentuk datar
dengan rib pengaku
seperti pada Masjid Al
Abror Bandar Lampung.

Masjid Bagus Kuning


Palembang

Jembatan Pejalan Kaki


Jembatan bambu-semen pertama kali

dibuat tahun 1978 di Buniwangi, Pelabuhan


Ratu dengan bentang 7,8 meter. Jembatan
ini dibangun menggunakan tulangan utama
bambu yang dilapisi dengan kawat jala dan
mortar.

Irigasi
Melalui studi model di ITB

pada tahun 1982,


percobaan pertama
dimulai di Sumatera Utara
pada Tidal Rice Project
yaitu pembangunan Flap
Gate untuk irigasi.
Selanjutnya ferosemen
juga digunakan untuk
membuat saluran irigasi
pracetak di Cisadane Jawa
Barat dan juga di BekriRumbia Lampung.

Tangki dan Bak Air


Pusat Peneliti Teknologi

ITB dengan nama DTC


pada tahun 1970-an,
banyak sekali
membangun tangki air
baik dari ferosemen
maupun bambu- semen.
Bak air dan kamar mandi
fero dan bambu- semen
dibangun di daerah
pedesaan Jawa Barat.

Perahu dan Dermaga


Aplikasi ferosemen di bidang

maritim adalah berupa perahu


yang dibuat tahun 1983 dan
digunakan untuk memancing.
Setelah beberapa tahun
digunakan, perahu ini mengalami
kerusakan pada bagian
dindingnya. Sebagian kawat jala
mengalami karat dan mortarnya
terlepas dari kerangka perahu.
Perbaikan dilakukan dengan cara
mengganti bagian kawat jala yang
berkarat dan melepa kembali
dengan mortar. Ferosemen dapat
juga digunakan untuk membuat
dermaga. Panel-panel ferosemen
dicetak didaratan, kemudian
dirangkai jadi satu dengan balok
dan kolom yang sduah terpasang
di lokasi dermaga.

Anda mungkin juga menyukai