Anda di halaman 1dari 6

NAMA : EKSANTI SAUDALE

PRODI : TEKNIK SIPIL

JURUSAN : TEKNIK

TUGAS TEKNOLOGI BETON


1. Jelaskan secara singkat dengan pendapat saudara tentang perkembangan beton terutama
di Indonesia!
2. Bahan perekat apa sebagai pengganti semen yang digunakan untuk membuat bangunan
sebelum jaman masehi?
3. Jelaskan perkembangan semen setelah masa penemuan semen yang diproduksi sebagai
semen Portland, apa nama pabrik semen yang ada di NTT!
4. Jelaskan perkembangan struktur cangkang/shell yang menggunakan bahan beton!
5. Jelaskan mengapa seorang ahli beton harus tersertifikasi!
6. Jelaskan bagaimana peran ahli beton dalam industry konstruksi dari mulai tahap studi
kelayakan sampai dengan serah terima pekerjaan!
7. Apa saja tindakan yang harus diambil jika hasil evaluasi kekuatan tekan beton dari benda
uji silinder tidak memenuhi kriteria penerimaan syarat yang ditetapkan?
1. Di Indonesia perkembangan beton terlihat setelah tahun1960 dengan memakai standar
beton 1955 yang dibuat berdasarkan standard belanda. Perkembangan teknologi beton
sangat besar maka peraturan beton 1955 diganti dengan peraturan beton Indonesia (PBI
1971 N1-2) perkembangan beton masih terus berlanjut yang mana banyak terlihat dari
bangunan mempergunakan beton sebagai bahan bangunan. Sehingga boleh dikatakan
beton merupakan bahan bangunan yang paling populer di era saat ini.
2. Bahan perekat sebagai pengganti semen yang digunakan untuk membuat bangunan
sebelum jaman masehi
Pada zaman dahulu salah satu bahan perekat pengganti semen adalah dengan (putih)
telur, dicampur dengan campuran, kapur, pasir, dan tanah liat, seperti Masjid Sultan Riau
Penyengat di Tanjung Pinang (1832).

3. Perkembangan semen setelah masa penemuan semen yang diproduksi sebagai semen
Portland

Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan
bangunan lainnya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin),
yang artinya "memotong menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski sempat
populer pada zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang.
Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100-1500 M)
resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.

Sejarah
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap
mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa
hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah
bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia
ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat.
Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa
di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton

Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman
dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini
awalnya merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali
ditemukan pada zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli,
Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana.

Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar tahun 1700-an M), John
Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa
ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat
membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.

Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal
semen ini. Adalah Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824
mengurus hak paten ramuan yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu
karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil
rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di toko-toko bangunan.

Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua
bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang banyak
mengandung silika (sejenis mineral berbentuk pasir), aluminium oksida (alumina) serta
oksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi
sampai terbentuk campuran baru.

Selama proses pemanasan, terbentuklah campuran padat yang mengandung zat besi. Nah,
agar tak mengeras seperti batu, ramuan diberi bubuk gips dan dihaluskan hingga
berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak.

Pengaduk semen sederhana.

Lazimnya, untuk mencapai kekuatan tertentu, semen portland berkolaborasi dengan


bahan lain. Jika bertemu air (minus bahan-bahan lain), misalnya, memunculkan reaksi
kimia yang sanggup mengubah ramuan jadi sekeras batu. Jika ditambah pasir, terciptalah
perekat tembok nan kokoh. Namun untuk membuat pondasi bangunan, campuran tadi
biasanya masih ditambah dengan bongkahan batu atau kerikil, biasa disebut concrete atau
beton.

Beton bisa disebut sebagai mahakarya semen yang tiada duanya di dunia. Nama asingnya,
concrete - dicomot dari gabungan prefiks bahasa Latin com, yang artinya bersama-sama,
dan crescere (tumbuh). Maksudnya kira-kira, kekuatan yang tumbuh karena adanya
campuran zat tertentu. Dewasa ini, nyaris tak ada gedung pencakar langit berdiri tanpa
bantuan beton.

Meski bahan bakunya sama, "dosis" semen sebenarnya bisa disesuaikan dengan beragam
kebutuhan. Misalnya, jika kadaraluminanya diperbanyak, kolaborasi dengan bahan
bangunan lainnya bisa menghasilkan bahan tahan api. Ini karena sifat alumina yang tahan
terhadap suhu tinggi. Ada juga semen yang cocok buat mengecor karena campurannya
bisa mengisi pori-pori bagian yang hendak diperkuat.

Nama pabrik semen yang ada di NTT adalah


- PT.Semen Kupang
-Semen kupang victory
- cv putra mandiri
4. Perkembangan struktur shell
Meskipun kostruksi baru di kenal pada permulaan abad XX tetapi 2000 tahun yang lalu
yaitu zaman romawi penggunaan bentuk-bentuk shell telah ditemukan. Kurang
banyaknya dilaksanakan konstruksi dengan struktur shell karena:
 Bahan yang dikenal belum dapat memikul tegangan tarik yang tinggi
 Cara perhitungan yang cukup teliti untuk kostruksi ini belum ada.
Arch, vault dan merupakan contoh-contoh paling mulia dari optimasi structural pasangan
bata. Tidak ada cara yang lebih baik yang pernah di temukan, baik secara structural atau
estetis, untuk membentuk ruang dengan bata.tidak ada cara yang lebih baik yang pernah
ditemukan, baik secara structural atau estetis untuk membentuk ruang dengan bata dan
batu. Vault dapat dianggap sebagai arch memanjang. Meskipun demikian, bila vault dibuat
melengkung kedua arah konstruksi shell. Dome membentuk arch baik secara horizontal
maupun vertical.
Dome pada zaman romawi hanya merupakan ekspresi yang kuat, sedang untuk bahan serta
pengetahuan bentuk statika (mekanika) masih sangat sederhana.
Dengan adanya sifat-sifat kekakuan strukturil pada bentuk-bentuk permukaan lengkung
dan suatu benda tipis atau membran, memberi kemungkinan batu untuk memakai dan
mengembangkan prinsip-prinsip tersebut sebagai salah satu metode pemecahan sistem
berbentang besar berprinsip dan teori membran sebagai dasr perhitungan.
5. seorang ahli beton harus tersertifikasi karena kemajuan teknologi menuntut seseorang
untuk lebih produktif dan mampu untuk bersaing dengan kompetitor-kompetitor dalam
negeri maupun diluar negri karena perlu adanya skill dan kompetensi yang benar-benar
dikuasai oleh seorang ahli.

6. Peran ahli beton


Berdasarkan aktifitas pekerjaan beton dalam sebuah pekerjaan jasa konstruksi,
ahli beton berperan dari mulai pre-engineering sampai dengan penyerahan akhir sebuah
pekerjaan (final hand over/FHO)
Pada tahap studi kelayakan dan pre-engineering, ahli beton akan mmilih alternatif
material apa dan struktur yang bagaimana yang akan dibangun dengan
mempertimbangkan rencana arsitekturalnya. Pilihannya jika dimensi besar atau tinggi,
kemungkinan penggunaan kekuatan tekan beton dalam struktur menjadi lebih longgar,
akan tetapi jika dimensi yang dipilih haruslah ekonomis dengan tingkat kekuatan yang
besar maka kekuatan tekan beton yang dipilih haruslah cukup tinggi atau diatas beton
normal.
Pada tahapan perencanaan detail, ahli beton merumuskan kekuatan yang dipilih
dan digunakan untuk dasar perencanaan mekanika teknik (analisa struktur), jika analisis
memberikan keluaran bahwa kekuatan tekan yang dipilih atau ditentukan cukup
selanjutnya ahli beton akan menuangkan dan mendeskripsikan menjadi spesifikasi teknis
untuk pekerjaan beton termasuk didalamnya spesifikasi penggunaan material beton,
perancangannya, pembuatan, perawatan dan pengujian beton serta evaluasi yang akan
dilakukan.

Tahapan selanjutnya pemilihan kontraktor pelaksana sampai kontrak untuk pelaksanaan


pekerjaan. Peran monitoring dan evaluasi pekerjaan umumnya dilakukan oleh konsultan
pengawasan atau manajemen konstruksi. Ahli beton pada tahap ini melakukan evaluasi dan
monitoring pekerjaan serta melakukan konfirmasi apakah pekerjaan beton sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan. Jika tidak maka harus dilakukan tindakan perbaikan
terhadap struktur beton yang ditolak. Jika pekerjaan telah selesai dengan spesifikasi teknis
maka pekerjaan dapat diterima dan dinyatakan dalam suatu serah terima pekerjaan.
Peran ahli
Pengambilan contoh uji dan pengujian dalam pelaksanaan dalam pekerjaan beton secara
umum dapat dibagi menjadi 3 kegiatan
1. Pengambilan contoh dan pengujian material penyusun beton
2. Pengambilan contoh dan pengujian beton segar dan pengaruhnya nanti setelah beton
mengeras
3. Pengambilan contoh dan pengujian beton keras
Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai kekuatan dari struktur yang
direncanakan dan langkah perbaikan selanjutnya.
Dapat dilakukan pengujian laboratorium selama 28 hari, beton diuji dengan rencana
metode perancangan campuran beton yang digunakan
perawatan beton, perawatan ini dilakukan agar proses hidrasi selanjutnya tidak
mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi maka beton akan mengalami keretakan karena
kehilangan air yang begitu cepat.
7. Tindakan yang diambil jika terjadi hasil evaluasi menunjukan mutu beton tidak
memenuhi syarat:
 Pengujian non destruktif dengan palu beton (hammer test)
 Pengambilan benda uji dengan di bor (coring)
Jika salah satu atau lebih hasil dua percobaan tersebut memberikan nilai kuat tekan
beton tidak kurang dari 80% kuat tekan beton karakteristik yang disyaratkan untuk
elemen struktur terkait, maka beton yang bersangkutan dianggap memenuhi syarat.
Jika masih tidak memenuhi syarat juga, maka dilakukan percobaan pembebanan
langsung (syarat penerimaan tidak kurang dari 70% kuat tekan karakteristik)
Jika masih tidak memenuhi syarat juga, maka alternative yang bisa dilakukan adalah:
 Analisa kemampuan beban layan actual, apakah dengan mutu beton yang ada
masih mampu mendukung beban kerja yang akan dipikul oleh struktur yang
bermasalah tersebut.
 Ditambah perkuatan pada struktur yang bermasalah, jika kemungkinan dan
diijinkan oleh pengawas
 Struktur yang bermasalah dibongkar dan dicor ulang.

Anda mungkin juga menyukai